Kemarahan Adam

Danish bersandar pada sofa yang ada dimarkasnya. Dirinya menghela napas panjang. "Haaah! Kemana anak sialan itu?"

"Ada apa denganmu, Danish? Anak mana yang kau maksud?" tanya Indra bingung.

Danish menoleh menatap wajah Indra dengan wajahnya yang masih kesal.

"Siapa lagi kalau bukan si kutu buku Sonia itu." justru Arya yang menjawab pertanyaan dari Indra.

"Ooh, dia! Mau apa kau mencarinya?" tanya Kavi.

"Aku ada pekerjaan untuknya," jawab Danish dengan senyuman liciknya.

"Pekerjaan apa maksudmu?" tanya Kavi penasaran.

"Nanti kalian semua akan tahu sendiri pekerjaan apa yang akan aku berikan pada sikutu buku itu?" sahut Danish.

Terdengar suara pintu terbuka.

CKLEK!

"Danish. Kau mencari Sonia sikutu buku itukan? Sekarang dia ada di kelas. Kebetulan hanya dia sendiri di dalam kelas itu. Ini kesempatan kita," ucap Cakra yang datang bersama Prana.

"Waaaaah!" seru Danish girang.

"Ayooo," ajak Danish.

...^^^...

Danish dan keenam sahabatnya sudah berada dalam kelas. Sedangkan Arya dan Prana menunggu diluar buat jaga-jaga.

"K-kau mau apa kak Danish?" tanya Sonia gugup.

"Aku ada pekerjaan untukmu bocah. Kalau kau berhasil melakukan pekerjaan ini. Kami berjanji tidak akan mengganggumu lagi. Kami tidak akan membullymu lagi. Bagaimana?" ucap dan tanya Danish.

Sonia hanya diam dan tidak berani menjawab dan tidak berani menatap wajah Danish dan teman-temannya.

"Kenapa kau hanya diam, bocah!" sergah Rayan.

Sonia mendongakkan kepalanya dan memberanikan diri untuk menatap wajah Danish. "Pekerjaan apa yang akan kau berikan padaku, kak Danish?"

Danish tersenyum menyeringai.

"Ini adalah pembalasan dariku Adam," batinnya.

"Aku mau kau mendekati Adam. Kau harus bisa melakukan sesuatu padanya." Danish berbicara dengan seringai di bibirnya.

Danish mendekatkan wajahnya tepat di telinga Sonia, lalu Danish membisikkan sesuatu disana.

Sonia seketika membelalakkan kedua matanya ketika Danish meminta dirinya melakukan hal keji kepada Adam.

Sonia reflek melangkah mundur dan menatap takut kearah Danish. "Aku tidak mau, kak Danish. Jika kau menyuruh yang lain, aku akan melakukannya."

"Kau berani menolak perintahku. Baiklah! Berarti kau sudah siap menerima perlakuan buruk dari

kami setiap harinya dan bahkan

kali ini kami tidak akan segan-segan untuk melukaimu. Atau kau mau kalau kami yang melakukan hal itu padamu, hum?" Danish berucap sembari menatap wajah cantik Sonia dan tubuh rampingnya.

Danish berbicara seperti itu hanya untuk mengancam Sonia, tidak lebih. Sejahat apapun Danish. Dalam hatinya tidak ada niat untuk berbuat lebih buruk lagi kepada orang lain, apalagi kepada seorang wanita.

"Bagaimana, hum? Kau pilih yang mana? Menerima pekerjaan dari kami atau kami yang akan bekerja untukmu menikmati tubuh indahmu itu." Indra menatap setiap inci tubuh Sonia.

"Saranku. Lebih baik kau terima tawaran kami. Itu akan membawa keuntungan untukmu. Dan kami tidak akan mengganggumu lagi," sahut Cakra.

"Ba-baiklah. Aku akan lakukan. Tapi benarkan apa yang kalian katakan tadi? Kalian tidak akan membullyku lagikan?" tanya Sonia takut dan juga berharap.

"Apa kau tidak mempercayai kami?" ucap Danish.

"Aku percaya," jawab Sonia cepat.

"Bagus. Lakukan dengan baik. Buat dia marah. Kalau kau sudah terpojok dan tidak bisa berbuat apa-apa. Baru kau katakan bahwa aku yang menyuruhmu. Tapi sebisa mungkin kau harus buat Adam marah-marah terlebih dahulu." Danish berbicara dengan penuh semangat.

"Ba-baiklah kak Danish," jawab Sonia.

"Ayoooo," ajak Danish.

Danish dan keenam sahabatnya pun pergi meninggalkan Sonia sendiri di dalam kelas. Dan mereka berniat untuk membolos hari ini dengan mereka pergi ke bar.

"Kita lihat apa yang akan terjadi. Hahahahahaha!" teriak mereka sepanjang koridor Kampus

"Sebenarnya apa rencanamu, Danish?" tanya Prana.

"Rencananya simple, sih. Aku hanya ingin si anak baru yang bernama Adam itu keluar dari Kampus ini. Tepatnya di keluarkan. Karena terbukti menyerangku terlebih dahulu. Dan saat dia menyerangku, aku tak akan membalas sedikitpun.

Biar kelihatan aku ini korban kekerasan." Danish menjawab pertanyaan dari Prana dengan seringai di bibirnya.

"Waaaaaw! Rencana yang bagus sekali, Danish. Aku tidak sabar melihat hasilnya!" seru Rayan.

"Makanya untuk beberapa hari ini, kita menjauh dulu dari geng Brainer. Jangan cari masalah sama mereka," ujar Danish.

"Baiklah," jawab mereka kompak.

...***...

Adam sekarang berada di ruang latihan. Dirinya sedang melatih keahlian Taekwondonya. Adam ditunjuk sebagai pelatih Taekwondo untuk teman-temannya di Kampus. Kenapa Adam bisa menjadi pelatih Taekwondo di Kampus nya? Itu karena beberapa mahasiswa dan juga mahasiswi melapor dan meminta kepada dekan mereka masing-masing agar di Kampus mereka diadakan ekstra kulikuler salah satunya Taekwondo. Lalu mereka menunjuk Adam sebagai pelatihnya. Karena mereka sudah melihat kehebatan Adam saat itu. Latihan itu dilakukan setiap sabtu.

Adam sekarang hanya sendirian

di ruang latihan tersebut. Tidak ada siapa-siapa. Dia lebih memilih untuk sendiri saat ini dan tidak ingin diganggu oleh siapapun. Sudah beberapa kali ponselnya berdering, tapi Adam memilih mengabaikannya.

Adam membaringkan tubuh lelahnya di lantai yang dingin, dan berusaha memejamkan matanya sejenak.

Disaat baru beberapa menit Adam memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara pintu yang dibuka oleh seseorang.

CKLEK!

"Adam," panggil Sonia.

"Mau apa kau kemari?" tanya Adam yang masih setia memejamkan matanya. Walau Adam tak membuka matanya, tapi ia hafal dengan suara orang yang memanggilnya.

"Ma-maaf kalau aku mengganggumu. Aku membutuhkanmu, Adam," ucap Sonia.

Mendengar perkataan dari Sonia. Adam langsung membuka kedua matanya. Adam kaget saat mendengar apa yang barusan Sonia katakan padanya?

"Apaaaa? Sonia membutuhkanku," batin Adam.

Adam bangun dari tidurnya, lalu memposisikan tubuhnya menjadi duduk. "Apa yang barusan kau katakan? Kau membutuhkanku. Membutuhkan untuk apa?"

Sonia memberanikan dirinya untuk mendekati Adam, lalu Sonia duduk di samping Adam.

"Aku ingin kau menemaniku. Aku kesepian dan aku membutuhkanmu. Dan aku menyukaimu Adam," jawab Sonia

"Apaa? Kau gila. Apa kau sadar dengan ucapanmu itu, hah?!" bentak Adam.

"Aku memang gila. Gila karena mencintaimu. Tapi aku benar-benar mencintaimu, Dam. Aku bisa memuaskanmu di ranjang," ucap Sonia.

Sonia menarik tangan Adam dan meletakkan di area tubuhnya. Sementara tangan yang satunya melorotkan bajunya sehingga memperlihatkan kulit tubuhnya yang mulus. Melihat hal itu, Adam benar-benar terkejut apa yang dilakukan oleh Sonia.

Adam menarik tangannya, namun Sonia mengencangkan pegangan tangannya di tangan Adam. Bahkan Sonia merapatkan tubuhnya ke tubuh Adam dan mendekatkan wajahnya ke wajahnya Adam.

Tanpa diketahui oleh Adam, seseorang telah merekam aksi yang dilakukan oleh Sonia dari luar.

Ketika Sonia masuk, pintu tidak ditutup rapat oleh Sonia. Dan Sonia datang tidak sendirian.

"Berengsek! Lepaskan aku, sialan!" bentak Adam.

Sonia tetap dengan kegiatannya. Dirinya tidak peduli akan dicap sebagai perempuan murahan. Jika dirinya tidak melakukannya, maka tubuhnya akan menjadi korban.

Melihat kelakuan menjijikkan Sonia membuat Adam kehilangan kesabarannya.

Adam menarik kuat tangannya dan usahanya itu berhasil. Setelah itu,  Adam berdiri dan berteriak.

"Keluar dari sini!" teriak Adam.

"Tidak. Aku tidak akan pergi kemana-mana sebelum kau menerima cintaku dan membiarkanku memuaskan tubuhmu." Sonia berbicara tanpa malu sama sekali.

"Kau gila. Sekarang keluar kau dari sini!" bentak Adam sembari menunjuk kearah pintu.

Sonia berdiri dari duduknya,

dan melangkah menghampiri Adam.

"Adam," panggil Sonia.

Adam sama sekali tidak menghiraukan panggilan dari Sonia. Dirinya tetap berdiri membelakangi Sonia.

Berlahan Sonia mendekatkan tubuhnya ke tubuh Adam. Dan detik kemudian, Sonia memberanikan mentautkan bibirnya ke bibir pulm milik Adam.

Adam membelalakkan kedua bola matanya. Dirinya tidak menyangka kalau ciuman pertamanya dirampas oleh perempuan yang sama sekali tidak dicintainya.

Dengan amarah yang sudah memuncak. Adam menarik kasar rambut Sonia sehingga Sonia meringis kesakitan.

"Brengsek! Berani-beraninya kau menciumku, hah! Aku belum pernah melakukan hal ini kepada siapapun dan kau sudah beraninya mencuri ciuman pertamaku!"

Adam menarik kasar rambut Sonia dan menyeretnya keluar dari ruang latihannya.

Setelah tiba diluar, Adam langsung mendorong kasar tubuh Sonia sehingga tubuh Sonia tersungkur di teras.

BRUUKK!

"Dasar wanita tidak tahu diri. Wanita murahan! Menyesal aku telah menolongmu kemarin. Jika kau ingin melakukan hal menjijikkan itu. Lakukan saja dengan orang lain. Tapi tidak denganku!" teriak Adam dengan emosi.

Sementara Sonia sudah menangis mendapatkan perlakuan kasar dari Adam.

Ketika Adam ingin melangkah masuk ke dalam ruang latihannya, tiba-tiba Sonia berbicara sambil menangis.

"Maafkan aku, Adam. A-ku.. aku terpaksa melakukannya. Aku disuruh."

Adam membalikkan badannya dan menatap tajam Sonia. "Apa maksudmu, hah?!" bentak Adam.

"Aku melakukan hal menjijikkan ini karena disuruh oleh Danish dan gengnya. Mereka mengancamku. Jika aku tidak mau melakukannya, maka mereka yang akan melakukannya denganku. Aku benar-benar takut, Adam. Aku minta maaf."

"Mereka melakukan hal ini karena ingin membalas dendam kepadamu, karena kau sudah menolongku kemarin."

"Berengsek. Benar-benar menjijikkan!" teriak Adam.

"Lebih baik kau pergi dari sini. Aku tidak mau lama-lama melihat wajahmu!" bentak Adam.

Setelah mengatakan itu, Adam melangkah masuk ke dalam ruang latihannya.

Setibanya di dalam Adam pun berteriak penuh amarah sambil memukul kaca yang ada di dinding ruangan itu.

"Aaarrrrgggghhh!"

PRANG!

Kaca itu pecah dan mengakibatkan tangan Adam terluka dan berdarah. "Brengsek kau, Danish."

Adam terduduk di lantai dan menenggelamkan wajahnya dibalik kedua belahan lututnya.

***

Sonia pergi meninggalkan Adam di ruang latihan. Sonia berjalan sembari mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit dan juga sedikit bengkak akibat ditarik oleh Adam. Sonia juga merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat dorongan kuat oleh Adam.

Ketika Sonia sedang berjalan, dirinya berhadapan dengan dua pemuda dari geng Brainer. Mereka adalah Kaivan Arkatama dan Ranendra Kenzie Adika. Sonia ketakutan seakan-akan nyawanya akan hilang detik ini juga.

"Kami baru saja melihatmu keluar dari ruang latihan Adam. Kenapa kau ada disana dan apa yang kau lakukan, hah?" bentak Arka.

Sonia tidak menjawab pertanyaan dari Arka. Dia masih setia menundukkan kepalanya karena takut.

"Kenzie memegang kasar dagu Sonia dan mengangkatnya. Apa kau tidak dengar yang barusan ditanya oleh kakakku? Apa kau tuli, hah?!" sergak Kenzie.

"A-aku kesana ingin bertemu dengan Adam. D-dia ada di ruangannya," jawab Sonia gugup.

"Ya, sudah. Pergi sana," ucap Arka ketus.

"Kenzie. Kau hubungi yang lain. Katakan pada mereka, Adam ada di ruang latihannya," tutur Arka.

"Baiklah," jawab Kenzie singkat.

Episodes
1 Kembali Ke Jakarta
2 Kekhawatiran Utari
3 Hari Pertama Kuliah
4 Kerinduan Adam
5 Keributan
6 Ingatan Masa Kecil Adam
7 Kemarahan Adam
8 Khawatir
9 Hukuman
10 Perkelahian
11 Kerinduan Utari Kepada Putra Bungsunya
12 Memutuskan Untuk Pulang
13 Mama, I Miss You
14 Pengeroyokan
15 Kebahagiaan Keluarga Abimanyu
16 Kemarahan dan Kekecewaan Danish
17 Menceritakan
18 Jatuh Pingsan
19 Menyendiri
20 Sikap Dingin Adam
21 Kemarahan Adam
22 Perasaan Lain
23 Telepon Dari Rektor
24 Penusukan
25 Rasa Penasaran Danish
26 Amarah Harsha
27 Pasrah
28 Keusilan Sang Ibu
29 Rencana Jahat Dhira
30 Perasaan Yang Tak Enak
31 Saling Membunuh
32 Ikatan Batin
33 Profokasi
34 Bercerita
35 Kebahagiaan Garry Dan Danish
36 Perang Mulut Adam Dan Harsha
37 Pelukan Seorang Kakak
38 Kelinci vs Alien
39 Menggagalkan Rencana
40 Ketakutan Danish
41 Rasa Khawatir Seorang Ibu
42 Kecurigaan Adam
43 Kekecewaan Adam Pada Ibunya
44 Pikiran Yang Kacau
45 Membuat Rencana
46 Penyesalan Danish
47 Berdamai
48 Kebahagiaan Evan
49 Perdebatan Danish Dan Adam
50 Adik Yang Super Menyebalkan
51 Penculikan
52 Kekecewaan Utari
53 Mendatangi Kediaman Dhira
54 Pulang Ke Rumah
55 Terbongkar Kebusukan Dhira
56 Penyiksaan
57 Kemarahan Garry Dan Danish
58 Kehilangan
59 S2. Kekesalan Allan
60 S2. I Miss You
61 S2. Kejutan Ulang Tahun
62 S2. Kilas Balik
63 S2. Adam
64 S2. Perdebatan Allan Dan Melky
65 S2. Kerinduan Danish
66 S2. Kerinduan Danish 2
67 S2. Kesedihan Keluarga Abimanyu
68 S2. Berperang Dengan Pikiran
69 S2. Isak Tangis Gala Melihat Sosok Adam
70 S2. Dipertemukan Kembali
71 S2. Benar-benar Mirip
72 S2. Berusaha Untuk Mengingat
73 S2. Kecurigaan Cakra
74 S2. Fakta Terungkap
75 S2. Mencoba Untuk Mengingat
76 S2. Perang Mulut
77 S2. Allan vs Melky
78 S2. Kemarahan Allan
79 S2. Kekecewaan Allan
80 S2. Kembali Terluka
81 S2. Kekecewaan Nicolaas Terhadap Vigo
82 S2. Identitas Asli Allan
83 S2. Kesedihan Jungie
84 S2. Kemarahan Dan Kekecewaan Allan
85 S2. Ingatan Mulai Kembali
86 S2. Pulangnya Adam Kekeluarga Abimanyu
87 S2. Perkelahian Kakak Dan Adik
88 S2. Kekhawatiran Dan Kerinduan Keluarga Adiyaksa
89 S2. Nasib Malang Vigo
90 S2. Mood Yang Buruk
91 S2. Perkelahian Dengan Kelompok Lion
92 S2. Tak Berkutik
93 S2. Keributan Kecil Adam Dan Danish
94 S2. Pembalasan Adam
95 S2. Teleponan
96 S2. Teringat Kembali
97 S2. Kebencian Adam Terhadap Sang Nenek
98 S2. Masalah Kembali Datang
99 S2. Menceritakan Masalah Yang Terjadi
100 S2. Kembalinya Dhira
101 S2. Flashback Kejadian Lima Bulan Yang Lalu
102 S2. Flashback Kejadian Lima Bulan Yang Lalu 2
103 S2. Ketakutan Celena
104 S2. Keterpurukan Adam
105 S2. Berusaha Mengingat
106 S2. Kabar Yang Mengejutkan
107 S2. Kesedihan
108 S2. Kabar Duka
109 S2. Duka Yang Mendalam
110 S2. Obrolan Ayah Dan Anak
111 S2. Memulai Aksi
112 S2. Kembali Menyalahkan Diri Sendiri
113 S2. Kemarahan Dan Dendam Nicolaas
114 S2. Pembalasan Dari Adam
115 S2. Keberhasilan Adam Merebut Milik Keluarga Bimantara
116 S2. Rasa Bahagia Dan Rasa Syukur Adam
117 S2. Merencanakan Pembalasan
118 S2. Penyerangan Kediaman Keluarga Kalyani
119 S2. Kematian Yohanes Dan Dhira
120 S2. Kembali Merasakan Kehilangan
121 S2. Kesedihan Melky
122 S3. Bangun Dari Koma
123 S3. Telepon Dari Melky
124 S3. Kekesalan Danish Akan Perkataan Adam
125 S3. Aku Merindukan Kalian
126 S3. Wanita Tak Tahu Diri
127 S3. Kembali Bersedih
128 S3. Isakan Danish Di Pelukan Adam
129 S3. Alasan Dibalik Kepergian Melky
130 S3. Janji Adam Dan Zelo
131 S3. Pesan Dari Adam
132 S3. Aku Kakak Kandung Melky
133 Keberhasilan Kelompok Camorra
134 S3. Lebih Suka Adam Yang Sekarang
135 S3. Pertemuan Adam Dan Melky
136 S3. Menceritakan Kejadian Kecelakaan
137 S3. Pria Misterius
138 S3. Dia Adalah Kakak Sepupunya Jordan
139 S3. Menyelesaikan
140 S3. Penyesalan Ringga
141 S3. Obat-Obatan Cabean
142 S3. Kemarahan Adam Kepada Ronny
143 S3. Adam Dan Danish
144 S3. Menaklukkan Ketiga Pria Tampan
145 S3. Ketakutan Para Karyawan
146 S3. Kedelapan Mahasiswi Cantik
147 S3. Kemarahan Evan, Garry Dan Danish
148 S3. Kejahilan Di Pagi Hari
149 S3. Kerinduan Keluarga Abimanyu
150 S3. Tugas Praktikum
151 S3. Kesedihan Gino
152 S3. Memutuskan Untuk Pulang
153 S3. Cerita Yang Sebenarnya Dari Yoga
154 S3. Membujuk Untuk Pulang
155 S3. Pengakuan Dari Adam Tentang Yoga
156 S3. Balasan Langsung Dari Ardi
157 S3. Kesedihan Dan Ketakutan Adam
158 S3. Kabar Dari Zelo
159 S3. Janji Seorang Garry
160 S3. Adik Mata Duitan
161 S3. Kelompok Vagos Dan Rafan
162 S3. Telepon Dari Sandy Dan Kekesalan Sakha
163 S3. Perhatian Adam Terhadap Danish
164 S3. Siluman Kingkong
165 S3. Kemarahan Yoga
166 S3. Kemarahan Adam
167 S3. Sifat Yang Sama Dan Tidak Berubah
168 S3. Kekhawatiran Vino
169 S3. Hukuman Untuk Orang Yang Sombong
170 S3. Hari Keberuntungan
171 S3. Membantu Sang Bibi
172 S3. Informasi Dari Vino
173 S3. Harga Kertas-Kertas Miliaran Rupiah
174 S3. Kabar Dari Ardi
175 S3. Flashback
176 S3. Kesedihan Evan, Garry Dan Danish
177 S3. Membuat Momen Baru
178 S3. Pembalasan Tiga Abimanyu Bersaudara
179 S3. Kesedihan Melky Akan Adam
180 S3. Bertarung
181 S3. Perkataan Manis Adam
182 S3. Sebuah Pilihan
183 S3. Janji Garry Dan Danish
184 S3. Tak Berkutik
185 S3. Membahas Masalah Kerjasama
186 S3. Keinginan Adam
187 S3. Informasi Dari Ricky
188 S3. Menolong Dzaky
189 S3. Cerita Adam Yang Mengejutkan
190 S3. Kemarahan Dan Ancaman Seorang Adam
191 S3. Kabar Bahagia Dari Bagas
192 S3. Menceritakan Tentang Adam
193 S3. Sifat Patuh Adam Dan Harsha
194 S3. Menceritakan Tentang Sosok Ricky
195 S3. Pembalasan Dimulai
196 S3. Berakting Ribut
197 S3. Perkataan Sahabat Terlaknat
198 S3. Teriakkan Histeris Adam
199 S3. Cerita Adam Tentang Jasmine Dan Ariel
200 S3. Dua Kabar Yang Membahagiakan
201 S3. Rencana Selanjutnya
202 S3. Kalian Resmi Dipecat
203 S3. Kekecewaan Utari Terhadap Wakil Dekan
204 S3. Panggilan Dari Yana Bibinya Jasmine
205 S3. Janji Adam Untuk Jasmine
206 S3. Kekesalan Danish Di Pagi Hari
207 S3. Persiapan KKN
208 S3. Isak Tangis Kerinduan Adam Terhadap Ariel
209 S3. Permintaan Reres
210 S3. Kabar Mengejutkan Dari Ricky
211 S3. Kekesalan Adam
212 S3. Mengingat Kejadian Masa Lalu
213 S3. Bala Bantuan Dari Saga
214 S3. Rasa Bersalah Dan Permintaan Maaf Saga
215 S3. Kerinduan Adam Terhadap Ariel
216 S3. Telepon Dari Jasmine
217 S3. Memulai Penyerangan
218 S3. Pertarungan Adam Dan Saga Melawan Torrik
219 S3. Kilas Balik Perkelahian Adam Dan Saga Melawan Torrik
220 S3. Teringat Kejadian Yang Lalu
221 S3. Bubur Ayam
222 S3. Kedatangan Jasmine Dan Yani
223 S3. Kabar Yang Mengejutkan Sekaligus Membahagiakan
224 S3. Datanglah Ke Rumah Sakit Medistra
225 S3. Pertemuan Adam, Yani Dan Jasmine Dengan Ariel
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Kembali Ke Jakarta
2
Kekhawatiran Utari
3
Hari Pertama Kuliah
4
Kerinduan Adam
5
Keributan
6
Ingatan Masa Kecil Adam
7
Kemarahan Adam
8
Khawatir
9
Hukuman
10
Perkelahian
11
Kerinduan Utari Kepada Putra Bungsunya
12
Memutuskan Untuk Pulang
13
Mama, I Miss You
14
Pengeroyokan
15
Kebahagiaan Keluarga Abimanyu
16
Kemarahan dan Kekecewaan Danish
17
Menceritakan
18
Jatuh Pingsan
19
Menyendiri
20
Sikap Dingin Adam
21
Kemarahan Adam
22
Perasaan Lain
23
Telepon Dari Rektor
24
Penusukan
25
Rasa Penasaran Danish
26
Amarah Harsha
27
Pasrah
28
Keusilan Sang Ibu
29
Rencana Jahat Dhira
30
Perasaan Yang Tak Enak
31
Saling Membunuh
32
Ikatan Batin
33
Profokasi
34
Bercerita
35
Kebahagiaan Garry Dan Danish
36
Perang Mulut Adam Dan Harsha
37
Pelukan Seorang Kakak
38
Kelinci vs Alien
39
Menggagalkan Rencana
40
Ketakutan Danish
41
Rasa Khawatir Seorang Ibu
42
Kecurigaan Adam
43
Kekecewaan Adam Pada Ibunya
44
Pikiran Yang Kacau
45
Membuat Rencana
46
Penyesalan Danish
47
Berdamai
48
Kebahagiaan Evan
49
Perdebatan Danish Dan Adam
50
Adik Yang Super Menyebalkan
51
Penculikan
52
Kekecewaan Utari
53
Mendatangi Kediaman Dhira
54
Pulang Ke Rumah
55
Terbongkar Kebusukan Dhira
56
Penyiksaan
57
Kemarahan Garry Dan Danish
58
Kehilangan
59
S2. Kekesalan Allan
60
S2. I Miss You
61
S2. Kejutan Ulang Tahun
62
S2. Kilas Balik
63
S2. Adam
64
S2. Perdebatan Allan Dan Melky
65
S2. Kerinduan Danish
66
S2. Kerinduan Danish 2
67
S2. Kesedihan Keluarga Abimanyu
68
S2. Berperang Dengan Pikiran
69
S2. Isak Tangis Gala Melihat Sosok Adam
70
S2. Dipertemukan Kembali
71
S2. Benar-benar Mirip
72
S2. Berusaha Untuk Mengingat
73
S2. Kecurigaan Cakra
74
S2. Fakta Terungkap
75
S2. Mencoba Untuk Mengingat
76
S2. Perang Mulut
77
S2. Allan vs Melky
78
S2. Kemarahan Allan
79
S2. Kekecewaan Allan
80
S2. Kembali Terluka
81
S2. Kekecewaan Nicolaas Terhadap Vigo
82
S2. Identitas Asli Allan
83
S2. Kesedihan Jungie
84
S2. Kemarahan Dan Kekecewaan Allan
85
S2. Ingatan Mulai Kembali
86
S2. Pulangnya Adam Kekeluarga Abimanyu
87
S2. Perkelahian Kakak Dan Adik
88
S2. Kekhawatiran Dan Kerinduan Keluarga Adiyaksa
89
S2. Nasib Malang Vigo
90
S2. Mood Yang Buruk
91
S2. Perkelahian Dengan Kelompok Lion
92
S2. Tak Berkutik
93
S2. Keributan Kecil Adam Dan Danish
94
S2. Pembalasan Adam
95
S2. Teleponan
96
S2. Teringat Kembali
97
S2. Kebencian Adam Terhadap Sang Nenek
98
S2. Masalah Kembali Datang
99
S2. Menceritakan Masalah Yang Terjadi
100
S2. Kembalinya Dhira
101
S2. Flashback Kejadian Lima Bulan Yang Lalu
102
S2. Flashback Kejadian Lima Bulan Yang Lalu 2
103
S2. Ketakutan Celena
104
S2. Keterpurukan Adam
105
S2. Berusaha Mengingat
106
S2. Kabar Yang Mengejutkan
107
S2. Kesedihan
108
S2. Kabar Duka
109
S2. Duka Yang Mendalam
110
S2. Obrolan Ayah Dan Anak
111
S2. Memulai Aksi
112
S2. Kembali Menyalahkan Diri Sendiri
113
S2. Kemarahan Dan Dendam Nicolaas
114
S2. Pembalasan Dari Adam
115
S2. Keberhasilan Adam Merebut Milik Keluarga Bimantara
116
S2. Rasa Bahagia Dan Rasa Syukur Adam
117
S2. Merencanakan Pembalasan
118
S2. Penyerangan Kediaman Keluarga Kalyani
119
S2. Kematian Yohanes Dan Dhira
120
S2. Kembali Merasakan Kehilangan
121
S2. Kesedihan Melky
122
S3. Bangun Dari Koma
123
S3. Telepon Dari Melky
124
S3. Kekesalan Danish Akan Perkataan Adam
125
S3. Aku Merindukan Kalian
126
S3. Wanita Tak Tahu Diri
127
S3. Kembali Bersedih
128
S3. Isakan Danish Di Pelukan Adam
129
S3. Alasan Dibalik Kepergian Melky
130
S3. Janji Adam Dan Zelo
131
S3. Pesan Dari Adam
132
S3. Aku Kakak Kandung Melky
133
Keberhasilan Kelompok Camorra
134
S3. Lebih Suka Adam Yang Sekarang
135
S3. Pertemuan Adam Dan Melky
136
S3. Menceritakan Kejadian Kecelakaan
137
S3. Pria Misterius
138
S3. Dia Adalah Kakak Sepupunya Jordan
139
S3. Menyelesaikan
140
S3. Penyesalan Ringga
141
S3. Obat-Obatan Cabean
142
S3. Kemarahan Adam Kepada Ronny
143
S3. Adam Dan Danish
144
S3. Menaklukkan Ketiga Pria Tampan
145
S3. Ketakutan Para Karyawan
146
S3. Kedelapan Mahasiswi Cantik
147
S3. Kemarahan Evan, Garry Dan Danish
148
S3. Kejahilan Di Pagi Hari
149
S3. Kerinduan Keluarga Abimanyu
150
S3. Tugas Praktikum
151
S3. Kesedihan Gino
152
S3. Memutuskan Untuk Pulang
153
S3. Cerita Yang Sebenarnya Dari Yoga
154
S3. Membujuk Untuk Pulang
155
S3. Pengakuan Dari Adam Tentang Yoga
156
S3. Balasan Langsung Dari Ardi
157
S3. Kesedihan Dan Ketakutan Adam
158
S3. Kabar Dari Zelo
159
S3. Janji Seorang Garry
160
S3. Adik Mata Duitan
161
S3. Kelompok Vagos Dan Rafan
162
S3. Telepon Dari Sandy Dan Kekesalan Sakha
163
S3. Perhatian Adam Terhadap Danish
164
S3. Siluman Kingkong
165
S3. Kemarahan Yoga
166
S3. Kemarahan Adam
167
S3. Sifat Yang Sama Dan Tidak Berubah
168
S3. Kekhawatiran Vino
169
S3. Hukuman Untuk Orang Yang Sombong
170
S3. Hari Keberuntungan
171
S3. Membantu Sang Bibi
172
S3. Informasi Dari Vino
173
S3. Harga Kertas-Kertas Miliaran Rupiah
174
S3. Kabar Dari Ardi
175
S3. Flashback
176
S3. Kesedihan Evan, Garry Dan Danish
177
S3. Membuat Momen Baru
178
S3. Pembalasan Tiga Abimanyu Bersaudara
179
S3. Kesedihan Melky Akan Adam
180
S3. Bertarung
181
S3. Perkataan Manis Adam
182
S3. Sebuah Pilihan
183
S3. Janji Garry Dan Danish
184
S3. Tak Berkutik
185
S3. Membahas Masalah Kerjasama
186
S3. Keinginan Adam
187
S3. Informasi Dari Ricky
188
S3. Menolong Dzaky
189
S3. Cerita Adam Yang Mengejutkan
190
S3. Kemarahan Dan Ancaman Seorang Adam
191
S3. Kabar Bahagia Dari Bagas
192
S3. Menceritakan Tentang Adam
193
S3. Sifat Patuh Adam Dan Harsha
194
S3. Menceritakan Tentang Sosok Ricky
195
S3. Pembalasan Dimulai
196
S3. Berakting Ribut
197
S3. Perkataan Sahabat Terlaknat
198
S3. Teriakkan Histeris Adam
199
S3. Cerita Adam Tentang Jasmine Dan Ariel
200
S3. Dua Kabar Yang Membahagiakan
201
S3. Rencana Selanjutnya
202
S3. Kalian Resmi Dipecat
203
S3. Kekecewaan Utari Terhadap Wakil Dekan
204
S3. Panggilan Dari Yana Bibinya Jasmine
205
S3. Janji Adam Untuk Jasmine
206
S3. Kekesalan Danish Di Pagi Hari
207
S3. Persiapan KKN
208
S3. Isak Tangis Kerinduan Adam Terhadap Ariel
209
S3. Permintaan Reres
210
S3. Kabar Mengejutkan Dari Ricky
211
S3. Kekesalan Adam
212
S3. Mengingat Kejadian Masa Lalu
213
S3. Bala Bantuan Dari Saga
214
S3. Rasa Bersalah Dan Permintaan Maaf Saga
215
S3. Kerinduan Adam Terhadap Ariel
216
S3. Telepon Dari Jasmine
217
S3. Memulai Penyerangan
218
S3. Pertarungan Adam Dan Saga Melawan Torrik
219
S3. Kilas Balik Perkelahian Adam Dan Saga Melawan Torrik
220
S3. Teringat Kejadian Yang Lalu
221
S3. Bubur Ayam
222
S3. Kedatangan Jasmine Dan Yani
223
S3. Kabar Yang Mengejutkan Sekaligus Membahagiakan
224
S3. Datanglah Ke Rumah Sakit Medistra
225
S3. Pertemuan Adam, Yani Dan Jasmine Dengan Ariel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!