Kesan pertama tidak menyenangkan!

Merasa mulai kelelahan akibat menyusuri bandara yang sangat luas, membuat Mitha akhirnya terduduk lesu di salah satu kursi tunggu, sembari dengan kesal memandangi foto Lucas dan ponselnya dengan tatapan yang nampak tak senang.

“Haihh!! belum ketemu aja udah bikin kesel, apalagi ketemu. Hih, rasanya pengen ku remas-remas aja wajahnya!” Gerutu Mitha seorang diri sembari terus menatap foto Lucas dengan tatapan seolah ingin membunuh.

Mitha kembali mencoba menghubungi Lucas, namun hasilnya pun tetap sama, membuatnya semakin terkulai lesu, seolah kehilangan hampir seluruh tenaganya.

“Ya tuhan, gimana ini?? Apa yang bakal aku bilang sama pak Ronald nanti kalau aku gak berhasil menemui anaknya?” Keluh Mitha yang kemudian mulai menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

Rasa lelah dan cemas menyatu menjadi satu kesatuan, hingga menghasilkan perasaan lemas dan haus. Kebetulan, tepat di hadapan Mitha terduduk, ada beberapa booth yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman, baik cemilan maupun berbagai aneka minuman yang begitu banyak variasi.

Kedua matanya tak sengaja mengarah ke arah salah satu booth yang menjual berbagai macam minuman.

“Huh, jadi hauss!” Celetuknya sembari mengusap tenggorokannya.

“Kayaknya aku memang harus minum, demi nenangin otakku yang lagi berdenyut karena laki-laki itu!!” Mitha pun bangkit dari duduknya dan langsung menuju ke booth minuman itu.

“Capuccino ice with caramelnya satu.” Ucap Mitha sesaat setelah melihat papan menu yang terpajang di depan booth.

“Baik kak, di tunggu ya.” Jawab sang penjual.

Beberapa menit menunggu, pesanan Mitha pun siap, Mitha meraihnya dengan sebuah senyuman yang hangat.

“Terima kasih.” Ucapnya.

Sepertinya ia sudah sangat kehausan, membuatnya tanpa buang waktu lagi langsung menyeruput minumannya.

“Uhh nikmatnyaaa.” Ungkapnya yang terus menyeruput minumannya.

Merasa sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, Mitha akhirnya melanjutkan langkahnya, ia kembali menyusuri area bandara sembari terus mencoba menghubungi Lucas untuk kesekian kalinya.

“Haaaiiiss, apa-apaan sih orang ini, masih belum nyambung juga??! Mustahil kan sampai sekarang dia belum juga idupin ponselnya???!” Gerutu Mitha yang semakin menggeram.

Saking sibuknya dengan ponselnya, membuat Mitha tidak menyadari keadaan di depannya, ia pun secara tidak sengaja menabrak seorang lelaki, parahnya lagi, minuman yang sejak tadi masih di pegangnya, tertumpah tepat di baju lelaki itu, dan lebih sialnya lagi, lelaki itu kebetulan memakai baju kaos berwarna putih, hingga membuat warna capuccino caramel yang mengenai bajunya terlihat begitu jelas.

“Oh my god, I’m so sorry.” Ucap Mitha yang jadi sangat panik serta gelabakan.

“Damn it! apa-apaan ini ha??!!” Ketus lelaki itu sembari dengan kasar membuka kaca mata hitam yang sebelumnya menutupi matanya.

Lelaki itu memiliki tubuh yang tinggi dan atletis, alis matanya sangat tebal, bahkan memiliki bulu mata yang lentik layaknya bulu mata yang di idamkan para wanita. Mata berwarna coklat terang, hidung mancung, serta kulitnya yang terlihat cukup cerah, kian menambah keapikan penampilannya.

“Iya maaf, aku beneran gak sengaja.” Ucap Mitha lagi yang sangat tidak enak hati.

Namun lelaki muda itu masih terlihat tidak terima, terlebih lagi ketika menyadari bajunya yang jadi basah dan kotor akibat tumpahan minuman Mitha.

“Kau ini buta ya?! Gak liat apa ada manusia sebesar ini di hadapanmu??! And now, look at my T-Shirt, kotor!!” Bentak lelaki itu dengan suara yang meninggi.

Mendengar hal itu, membuat Mitha yang awalnya begitu tulus meminta maaf, sontak dibuat ikut tersulut emosi. Sorot matanya pun langsung menajam dan seketika mengecakkan kedua tangannya di pinggang.

“Heh!! Kan aku udah bilang aku gak sengaja! Kalau ku bilang gak sengaja ya berarti gak sengaja!!” Ketus Mitha yang juga mulai meninggikan suaranya.

Melihat reaksi Mitha yang justru malah lebih galak darinya, sontak membuat lelaki itu mendengus serta terkekeh seolah tak menyangka dengan sikap Mitha.

“Oh waw haha, good! Udah jelas-jelas kau yang menabrakku, dan sekarang kau malah bersikap lebih galak dariku. Great!” Ketus lelaki itu sembari terus menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Whatever, terus kau mau apa ha??!”

“Oh waw hahaha are you crazy? Are you kiding me??! Udah jelas salah bukannya minta maaf, malah sok menantangku!!"

“Ok fine, maaf!” Ucap Mitha singkat sembari mulai melipat kedua tangannya di dada.

“Gitu aja??”

“Terus kau mau aku minta maaf yang gimana ha?! Apa aku harus bersujud dan mencium kakimu? Gitu ha?!” Mitha pun kembali melotot.

Semakin tak tahan dengan sikap Mitha yang tak kalah arogant, lelaki itu pun akhirnya ikut mengecakkan kedua tangannya di pinggang.

"Hoh, beneran cari ribut rupanya ya?!!"

“Kalau kau berharap hal gila itu, maka sorry-sorry aja ya, aku gak bakal pernah ngelakuinnya. Lebih baik ku ganti aja T-Shirt mu yang gak seberapa ini!!" Mitha pun ikut tersenyum sinis dan mulai membuka tasnya.

“Oh mau ganti?? Ok, good!"

“Berapa??” Tanya Mitha yang begitu percaya diri sembari mengeluarkan dompetnya.

“100.” Jawab lelaki itu singkat.

“Oh astaga hanya 100 ribu.” Mitha pun terkekeh sinis sembari dengan cepat mengeluarkan uang 100 ribu.

“Pounds!” Tambah lelaki itu lagi.

“Hah?!” Mitha sontak terdiam dengan dahi yang berkerut.

“Yes, 100 pound sterling!” Tegas lelaki itu lagi sembari tersenyum dan menjulurkan tangannya, seolah meminta Mitha memberikan uang sebanyak 100 pounds atau setara sekitar 1.800.000

“What???!!” Mitha pun sontak terbelalak.

“Kenapa? Kenapa kaget?? Gak pernah beli baju semahal ini ya?” Tanya lelaki itu seolah mengejek.

“Kalau gitu gak jadi, bye!” Mitha sontak berubah pikiran dan kembali memasukkan dompetnya ke dalam tas.

“Ohhh, jadi gak mau ganti rugi??”

“Enggak, dasar gila!” Ketus Mitha yang menyoroti wajah lelaki itu dengan tatapan semakin tajam.

“Oh waww, udah gak mau ganti rugi, sekarang kau mengatai aku gila??!!”

“Ya jelas gila! Cuma orang gila aja yang mau beli baju yang gak seberapa ini dengan harga mahal!”

“Hei excuse me!! kau ini gak tau brand mahal ya?! Ini brand sangat terkenal di dunia!!"

“I don’t care. Bye!” Mitha pun langsung pergi begitu saja meninggalkan lelaki itu.

“Woiii, tanggung jawab kau!!” Teriak lelaki itu lagi,

Namun hal itu sama sekali tidak di gubris oleh Mitha, ia terus saja melangkah pergi.

“Dasar cewek gila!!” Ketus lelaki itu sembari menyapukan tisu pada kaos putih miliknya yang sudah terlihat sangat kotor.

Lelaki itu terlihat sangat kesal, namun juga sama sekali tidak berniat untuk mengejar Mitha hanya untuk meminta pertanggung jawaban. Dia pun kembali menyeret koper yang ia bawa dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kursi tunggu yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri saat itu. Dan lelaki yang sejak tadi berdebat dengan Mitha  itu, tak lain dan tak bukan ialah Lucas Armando, orang yang sebenarnya sejak tadi sedang di cari-cari oleh Mitha.

Lucas duduk di kursi itu dengan membawa perasaan kesalnya yang tak berkesudahan akibat bajunya yang kotor,

“Hais, udah hampir satu jam aku nunggu disini, mana sih orang yang di janjikan papa untuk menjemputku??!” Keluh Lucas lagi sembari mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

“Oh ****!! aku lupa mengaktifkan nomor dalam negeri.”

Lucas dengan cepat mengaktifkan nomornya yang bisa ia gunakan di dalam negeri, dengan begitu jaringan internetnya pun otomatis aktif hingga begitu banyak pesan dari aplikasi hijau yang masuk.

...Bersambung......

Episodes
1 Keluarga Harmonis
2 Tugas dadakan
3 Lelaki pujaan
4 Menjemput anak bos
5 Kesan pertama tidak menyenangkan!
6 Moment tak terduga
7 Perginya sang pujaan hati
8 Sedih dan Kasmaran
9 Syukuran
10 Perbincangan para lelaki
11 Mengemban tanggung jawab besar
12 Wanita sibuk
13 Bertemu lagi
14 Terserang malu
15 Tampil menawan
16 Perang tatapan sinis
17 Terus berdebat
18 Di antar pulang
19 Kembali di ungkit
20 Kedatangan orang asing
21 Mengorek Informasi
22 Emosi
23 Stalker handal
24 Dijemput
25 Syarat yg menakutkan
26 Lelaki kurang ajar!
27 Pertanyaan mengagetkan
28 Mengambil keputusan
29 Rindu tapi gengsi
30 Kasmaran
31 Kemana semua orang?
32 Sosok baru di kantor
33 Selalu ada cara
34 Lagi-lagi dikerjai
35 Tidak dibiarkan pergi
36 Perekrutan
37 Tidak satupun
38 Sudah bisa ditebak
39 Lembur
40 Tidak tega
41 Taruhan
42 Di antar pulang part 2
43 Mengejutkan
44 Menunggu keputusan
45 Banyak diam
46 Keputusan terbaik
47 Moment tak terduga di lift
48 Moment tak terduga di lift part 2
49 Makan siang
50 Dia lagi dia lagi
51 Sangat berani
52 Rencana yang tertunda
53 Resmi jadi boss
54 Kabar baik
55 Tugas pertama
56 Makan siang bersama
57 Belanja
58 Merencanakan perjodohan
59 Sepakat
60 Jalan-jalan ke Mall
61 Tak sengaja bertemu
62 Strategi Dara
63 Terjebak situasi
64 Tersentuh
65 Setuju
66 Hilang fokus
67 Malu
68 Malam Minggu
69 Demi adik semata wayang
70 Melabrak
71 Ricuh
72 Menyelesaikan masalah
73 Jadi lebih intens
74 Di antar pulang
75 Wajah memerah
76 Deal or no deal
77 Menyelesaikan masalah
78 Jadi lebih intens
79 Di antar pulang
80 Wajah memerah
81 Setuju
82 Pertemuan keluarga inti
83 Mendadak gugup
84 Mulai menyadari
85 Pertemuan keluarga inti
86 Mendadak gugup
87 Mulai menyadari
88 Makin nyata
89 89
90 90
91 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Keluarga Harmonis
2
Tugas dadakan
3
Lelaki pujaan
4
Menjemput anak bos
5
Kesan pertama tidak menyenangkan!
6
Moment tak terduga
7
Perginya sang pujaan hati
8
Sedih dan Kasmaran
9
Syukuran
10
Perbincangan para lelaki
11
Mengemban tanggung jawab besar
12
Wanita sibuk
13
Bertemu lagi
14
Terserang malu
15
Tampil menawan
16
Perang tatapan sinis
17
Terus berdebat
18
Di antar pulang
19
Kembali di ungkit
20
Kedatangan orang asing
21
Mengorek Informasi
22
Emosi
23
Stalker handal
24
Dijemput
25
Syarat yg menakutkan
26
Lelaki kurang ajar!
27
Pertanyaan mengagetkan
28
Mengambil keputusan
29
Rindu tapi gengsi
30
Kasmaran
31
Kemana semua orang?
32
Sosok baru di kantor
33
Selalu ada cara
34
Lagi-lagi dikerjai
35
Tidak dibiarkan pergi
36
Perekrutan
37
Tidak satupun
38
Sudah bisa ditebak
39
Lembur
40
Tidak tega
41
Taruhan
42
Di antar pulang part 2
43
Mengejutkan
44
Menunggu keputusan
45
Banyak diam
46
Keputusan terbaik
47
Moment tak terduga di lift
48
Moment tak terduga di lift part 2
49
Makan siang
50
Dia lagi dia lagi
51
Sangat berani
52
Rencana yang tertunda
53
Resmi jadi boss
54
Kabar baik
55
Tugas pertama
56
Makan siang bersama
57
Belanja
58
Merencanakan perjodohan
59
Sepakat
60
Jalan-jalan ke Mall
61
Tak sengaja bertemu
62
Strategi Dara
63
Terjebak situasi
64
Tersentuh
65
Setuju
66
Hilang fokus
67
Malu
68
Malam Minggu
69
Demi adik semata wayang
70
Melabrak
71
Ricuh
72
Menyelesaikan masalah
73
Jadi lebih intens
74
Di antar pulang
75
Wajah memerah
76
Deal or no deal
77
Menyelesaikan masalah
78
Jadi lebih intens
79
Di antar pulang
80
Wajah memerah
81
Setuju
82
Pertemuan keluarga inti
83
Mendadak gugup
84
Mulai menyadari
85
Pertemuan keluarga inti
86
Mendadak gugup
87
Mulai menyadari
88
Makin nyata
89
89
90
90
91
91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!