5. di benci mertua

"Ada apa sayang ? kenapa berhenti makan,? Ian membutuhkan sesuatu..?"tanya Anastasia dengan pelan.

aryano pun menggelengkan kepalanya, ia melirik sekilas ke arah Alexander. Anastasia mengerti lirikannya.

"Ariana takut pada Ayah..?"tanya Anastasia.

sontak pertanyaan itu membuat Alexander menjadi terbatuk-batuk. sejenak ia melihat ke arah Putra sulung yaitu. ia mulai berpikir Apakah benar anaknya takut kepadanya ?mendengar pernyataan ibunya aryano pun menganggukkan kepalanya.

ternyata, apa yang dikatakan ibunya memang benar. Alexander menjadi terkejut melihat respon sang anak, ternyata perlakuannya selama ini kepada Ibu mereka membuat anak-anaknya takut kepadanya.

walaupun ia tidak pernah menganggap kedua anaknya sama sekali, namun dalam hati tidak ada niat untuk membuat kedua anaknya takut padanya.

"tidak apa sayang.. kan di sini ada bunda. sebaiknya ian habiskan makanannya. Setelah itu kita pergi jalan-jalan ya..!!"bujuk Anastasia kepada putranya.

setelah Anastasia mengatakan hal itu, aryano dengan takut-takut cemas melanjutkan aktivitas makannya sesekali matanya akan melirik ke arah Alexander.

Alexander yang menyadari betapa takutnya Putra sulungnya kepadanya itu pun menghela nafasnya. rasanya, ini semua di luar ekspektasinya. Ia hanya membenci ibunya. bukan berarti ia membenci darah dagingnya sendiri. namun perlakuannya selama ini terhadap mereka cukup memberikan bukti bahwa Alexander memang tidak menginginkan kehadiran mereka.

setelah sarapan pagi itu berakhir. Anastasia langsung menitipkan kedua putranya kepada mbok Ning untuk sementara, Iya mandi dan membersihkan dirinya terlebih dahulu. sementara Alexander sudah kembali ke kantornya dijemput oleh asistennya.

***

di kantor Alexander Masih memikirkan kejadian yang terjadi di meja makan. di mana sang anak menatapnya dengan takut dan cemas. ia menghela nafasnya kasar.

"apa aku sudah sangat kejam, sampai tidak mengakui darah daging ku sendiri?. sampai-sampai anakku pun takut melihatku."lirihnya pada dirinya sendiri.

lagi-lagi Ia bernafas gusar. tiba-tiba sang asisten Ferry pun memasuki ruangan.

ceklek suara pintu dibuka...

"Ferry..!! Apakah sopan santunmu sudah tidak ada lagi. sampai-sampai kamu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.??"tegur Alexander kepada asistennya dengan sorot mata yang tajam. Ferry menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"maaf tuan. tapi saya sudah mengetuk beberapa kali, namun tidak ada respon dari tuan.." ucapnya.

Ferryi pun berjalan mendekat kemeja sang atasan. Iya meletakkan beberapa lembar proposal yang harus ditanganinya.

"maaf tuan, ini ada beberapa laporan dan juga proposal yang harus tuan tanda tangani.." ucap Ferry menyodorkan berkas-berkas yang ia bawa tadi.

Alexander pun mengambil berkas-berkas itu dan membacanya, setelah itu ia langsung membubuhkan tanda tangannya di atas kertas putih itu. setelah selesai ia kembali menyerahkan berkas itu kepada asistennya.

"feri.. menurut kamu, apakah aku merupakan seorang ayah yang kejam?" tanya Alex kepada asistennya.

sang asisten pun menjadi bingung ingin menjawab apa. takut nanti jawabannya akan menyakiti atasannya. dan juga takut membuat dia marah.

namun tentu saja, Ferry merupakan laki-laki yang akan jujur Jika ia dia akan katakan dia jika tidak Ia juga akan katakan Tidak.

"menurut tuan sendiri bagaimana?" ucap Ferry bukannya menjawab iya malah balik bertanya kepada tuannya. Alex menatap Ferry dengan tatapan tajam. sejenak feri terdiam.

"kalau saya boleh mengeluarkan unek-unek saya tuan, Saya ingin mengatakan bahwa tuan merupakan seorang ayah yang jahat dan juga kejam. Kenapa saya mengatakan hal itu ?terlepas dari kesalahan yang nyonya lakukan, anak-anak itu kan tidak bersalah, yang salah adalah orang tuanya. namun karena kesalahan ibunya, mereka Jadi tidak mendapat kasih sayang ayahnya. menurut tuan, Apakah itu adil ? atau memang sudah menjadi salah satu perilaku seorang ayah yang menelantarkan kedua anak kandungnya sendiri. ?" ucap Ferry memberikan teka-teki. Alex sejenak terdiam, Iya menopang kepalanya dengan tangannya.

"lalu menurut kamu, Apakah seorang perempuan itu punya batas kesabaran?" pertanyaan bodoh itu keluar begitu saja di mulut Alexander. tentu saja pertanyaan itu mengundang gelak tawa dari sang asisten.

"maksud Tuan mengatakan hal itu apa? tentu saja tuan. orang itu, Semua orang punya batas kesabaran, apalagi selama hidup bersama seseorang dia tidak pernah dihargai dan tidak pernah diperhatikan. " ucap Ferry.

"tapi kenapa tuan tiba-tiba berbicara hal itu kepada saya? apakah terjadi sesuatu kemarin tuan?"tanya Ferry kepo. Alexander lagi-lagi menatap tajam ke arah asistennya. asistennya jadi salah tingkah.

"Apakah gajimu terlalu banyak, atau kamu meminta untuk tidak dapat bonus bulan ini?" tanya Alexander dengan sedikit jengkel.

"hehehe.. maaf tuan... kalau begitu saya pamit undur diri dulu.."setelah mengatakan hal itu Ferry pun langsung meninggalkan tempat tersebut dengan terburu-buru. ia tidak ingin singa itu kembali mengamuk.

selepas kepergian feri Alexander menghela nafas kasar.

Iya menyenderkan kepalanya di senderan tempat atau kursi kebesarannya, ia memejamkan matanya sejenak mengingat-ingat wajah sang Putra yang begitu ketakutan saat ia duduk di sampingnya.

***

siang harinya, Anastasia langsung mengajak kedua anaknya bermain. tiba-tiba dari luar terdengar teriakan keras memanggil namanya.

"Sandra....!!!" suara teriakan memanggil nama Anastasia. Anastasia yang merasa namanya dipanggil pun segera menoleh.

"siapa mbok..??" tanya Anastasia kepada mbok Ning yang bergabung bersamanya.

mbok Ning menjadi pucat, ia tahu siapa pemilik suara itu, pemilik suara itu tak lain adalah nyonya Tamara orang tua dari Alex Maranatha.

"itu.. kalau nggak salah neng, itu adalah suara nyonya Tamara Ibu dari tuan Alexander mertua Eneng..." ucap mbok Ning.

seketika ingatan Itu pun kembali hadir dalam kepala Anastasia. di mana sang mertua perempuannya juga tidak menyukainya berbeda dengan mertua laki-laki walaupun mertua laki-laki itu acuh Tak acuh padanya. namun, ia lebih menghormatinya.

"ternyata kalian di sini, Apa kalian tidak memiliki telinga hah.!! dipanggil tidak ada satupun yang menjawab.!!."bentaknya.

ariano yang sedang bermain pun menjadi takut. ia segera menyandarkan tubuhnya kepada sang bunda.

"bunda...!!"lirih ariano. Anastasia pun memandang putranya yang ketakutan itu.

ia segera memerintahkan kepada mbok Ning untuk membawa anak-anaknya masuk ke dalam rumah.

"mbok Ning tolong bawa anak-anak masuk ke dalam.."ucap Anastasia kepada mbok Ning.

"baik neng.."dengan segera mbok Ning langsung membawa si kecil alzio dalam gendongannya, dan juga tuan mudanya aryano. mereka langsung meninggalkan taman belakang itu dan menuju ke dalam kamar.

saat mereka sudah tidak terlihat, Anastasia kembali mengarahkan pandangannya kepada sang ibu mertua. mengingat kesan ibu mertua sama sekali tidak suka padanya, maka Anastasia mencoba untuk tidak mencari keributan.

"Ada apa ibu datang ke sini?"tanya Anastasia selow melow. melihat ekspresi Anastasia seperti tidak merasa bersalah, nyonya Tamara menjadi geram dan kesal sendiri.

"saya ke sini hanya ingin mengingatkan kamu kembali, jangan karena Alexander sudah memiliki anak denganmu, kamu akan mendapat kasih sayang dan perhatian dari anak saya. sampai kapanpun saya tidak Sudi memiliki menantu yang melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan anak saya. kamu itu tidak lebih dari seorang pelacur. apalagi sampai melakukan tindakan bunuh diri seperti itu.."teriak nyonya Tamara.

Anastasia pun menjadi terkekeh, Iya akui memang dulu, ia melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Alexander. namun, tentunya itu bukan dia. itu adalah perilaku Anastasia yang asli. namun tentu saja Anastasia tidak akan mengatakan hal itu.

"kalau begitu mohon maafkan saya, saya juga dulu dibutakan karena cinta. namun sekarang Ibu tenang saja, saya sudah meminta cerai kepada anak ibu. dan.. supaya prosesnya berjalan dengan lancar, tolong ibu pantau dan dampingi anak ibu untuk mengurus surat cerai itu. dan Ibu tenang saja, Saya hanya meminta hak asuh kedua anak saya. karena sejahat-jahatnya saya, Saya juga tidak mau berpisah dengan anak-anak saya."ucap Anastasia dengan santai.

***bersambung***

Terpopuler

Comments

Yadi

Yadi

katanya libur.. kok pada kekantor?

2023-08-21

0

Muawanah

Muawanah

dah aku ksh secangkir ☕ nieh kak....😊

2023-08-19

0

Qorie Izraini

Qorie Izraini

kebayang enggak gimana raut wajah ibu mertua ny dengan ucapan anastasya

2023-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. terbangun di tubuh asing
2 2. anak anak terlantar
3 3. kedatangan Alexander
4 4. meminta cerai
5 5. di benci mertua
6 6. di benci mertua 2
7 7. heran
8 8. ucapan polos aryano
9 9. kebimbangan Alexander
10 10. mengunjungi rumah Narita
11 11. berdebat dengan mama
12 12. pergi
13 13. bukan yang ku inginkan
14 14. hamil
15 15. jangan mengatai istriku pelacur
16 16. ngidam
17 17. ngidam lagi
18 18. 6 bulan kemudian
19 19. walaupun terpuruk, harus bangkit
20 20. menemukan mereka
21 21. tekad
22 22. tekad 2
23 23. kelewat bijak
24 24. mengurus kedua balita
25 25. kedatangan sahabat lama
26 26. flashback
27 27. CCTV
28 28. menyelidiki
29 29. detik detik lahiran
30 30. panik
31 31. ayah menyayangi kalian
32 32. lahiran
33 33. si peri kecil
34 34. kebahagiaan sederhana
35 35. Alexander marah
36 36. Ferry yang kesal
37 37. kabar untuk tuan Bastian
38 38. bos mah selalu ganteng
39 39. di intai
40 40. di selingkuhi
41 41. menyiapkan sarapan
42 42. perdebatan kecil
43 43. kembali kerumah Anastasia
44 44. informasi mengenai Laura
45 45. ternyata papa
46 46. menarik investasi dan pemutusan kerjasama
47 47. Alexander yang dulu sudah tidak ada
48 48. dinner bersama keluarga
49 49. dua tahun kemudian
50 50. liburan ke luar kota
51 51. rencana pembangunan wisata alam
52 52. berunding
53 53. musibah yang menimpah
54 54. mencari
55 55. Tim alfa
56 56. menyusul
57 57. suasana haru
58 58. ditemukan oleh warga
59 59. bukti pertama
60 60. rencana
61 61. kehidupan dua bocah
62 62. pengaruh obat
63 63. akhirnya
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. terbangun di tubuh asing
2
2. anak anak terlantar
3
3. kedatangan Alexander
4
4. meminta cerai
5
5. di benci mertua
6
6. di benci mertua 2
7
7. heran
8
8. ucapan polos aryano
9
9. kebimbangan Alexander
10
10. mengunjungi rumah Narita
11
11. berdebat dengan mama
12
12. pergi
13
13. bukan yang ku inginkan
14
14. hamil
15
15. jangan mengatai istriku pelacur
16
16. ngidam
17
17. ngidam lagi
18
18. 6 bulan kemudian
19
19. walaupun terpuruk, harus bangkit
20
20. menemukan mereka
21
21. tekad
22
22. tekad 2
23
23. kelewat bijak
24
24. mengurus kedua balita
25
25. kedatangan sahabat lama
26
26. flashback
27
27. CCTV
28
28. menyelidiki
29
29. detik detik lahiran
30
30. panik
31
31. ayah menyayangi kalian
32
32. lahiran
33
33. si peri kecil
34
34. kebahagiaan sederhana
35
35. Alexander marah
36
36. Ferry yang kesal
37
37. kabar untuk tuan Bastian
38
38. bos mah selalu ganteng
39
39. di intai
40
40. di selingkuhi
41
41. menyiapkan sarapan
42
42. perdebatan kecil
43
43. kembali kerumah Anastasia
44
44. informasi mengenai Laura
45
45. ternyata papa
46
46. menarik investasi dan pemutusan kerjasama
47
47. Alexander yang dulu sudah tidak ada
48
48. dinner bersama keluarga
49
49. dua tahun kemudian
50
50. liburan ke luar kota
51
51. rencana pembangunan wisata alam
52
52. berunding
53
53. musibah yang menimpah
54
54. mencari
55
55. Tim alfa
56
56. menyusul
57
57. suasana haru
58
58. ditemukan oleh warga
59
59. bukti pertama
60
60. rencana
61
61. kehidupan dua bocah
62
62. pengaruh obat
63
63. akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!