4. meminta cerai

Sreng.. sreng.. sreng... suara panci bertemu dengan spatula.

Anastasia memasak nasi goreng layaknya seorang chef yang handal. Anastasya dan mbok Ning sedang sibuk menyiapkan sarapan. mereka belum menyadari bahwa semalam Alexander menginap di kediaman mereka.

Anastasia dan mbok Ning fokus untuk memasak sarapan dan membereskan peralatan dapur lainnya. tiba-tiba Anastasia mendengar suara tangis yang berasal dari kamar putra-putranya.

"oek oek oek..."suara tangis alzio. Anastasia menghentikan aktivitasnya. ia mencuci tangannya terlebih dahulu.

"mbok ana tinggal sebentar ya mbok, aryano dan alzio sepertinya sudah bangun..."ucap Anastasia sambil mencuci kedua tangannya.

"iya neng.." mbok Ning pun hanya menganggukkan kepalanya sedikit.

setelah itu, Anastasia langsung berlari ke kamar putra-putranya itu, saat ia tergesa-gesa berlari ke arah kamar kedua anaknya, ia tidak menyadari bahwa ia melewati Alexander Maranatha suaminya.

Alex pun hanya menatapnya tidak mengerti, ia bingung melihat tindakan Anastasia seperti itu. seolah-olah ia peduli dengan anak-anaknya.

ceklek... suara pintu dibuka..

Anastasia langsung mengarahkan pandangannya kepada ariano yang sedang membujuk adiknya alzio untuk berhenti menangis.

saat Anastasia masuk alzio menjadi panik sendiri, walaupun ia dan ibunya sudah berbaikan namun dalam hati ariano Masih ada ketakutan.

"bunda jangan marahi adik, Ia masih kecil. Kalau bunda mau marah. bunda marah sama Iyan aja.."ucap aryano sambil menyatukan kedua jari telunjuknya. Anastasia tersenyum, ia tahu bahwa Putra sulungnya masih trauma terhadapnya.

"Kenapa begitu sayang, Ian tidak perlu takut bunda tidak akan marah.." ucap Anastasia mengelus kepala buah hatinya itu. setelah itu ia beralih kepada si kecil alzio yang sedang menangis.

"ulu..ulu... anak bunda udah bangun ya, haus ya sayang.." ucap Anastasia sambil menimang-nimang alzio.

"Abang, sebaiknya Abang cuci muka dan gosok gigi ya.. minta tolong sama mbok Ning, bunda mau nyusuin adik dulu, nggak papa ya sayang..??"ucap Anastasia memberi pengertian kepada Putra sulung yaitu. Iyan pun mengganggu tanda mengerti.

"baik bunda, Iyan akan minta tolong sama mbok Ning.." ucapnya.

setelah itu, ia langsung keluar dari kamar tersebut menemui mbok Ning untuk meminta tolong membantunya ke kamar mandi.

Tanpa mereka sadari, di luar pintu itu Alexander berdiri mendengarkan percakapan ibu dan anak itu.

Ia cukup terkejut mendengar dan melihat perlakuan Anastasia kepada kedua buah hatinya. namun sebelum aryano keluar dari kamar Alexander terlebih dahulu sudah pergi dari tempat itu.

***

ariano berjalan ke dapur menemui mbok Ning. sesampainya aryano di sana, ia terkejut melihat ayahnya sedang duduk di meja makan dan melihat menu sarapan itu.

ariano kembali merasa takut, karena ariano sudah sering melihat Alexander dan ibunya bertengkar.

bahkan aryano juga mendengar kata-kata Alexander yang tidak mau mengakui kedua anak-anaknya itu. Ariano tidak menyapanya melainkan langsung berjalan ke arah mbok ning.

saat kedatangan aryano, Alexander mengarahkan pandangannya kepada anaknya.

(ternyata anak ku sudah besar. tapi kenapa dia seperti nya takut melihat ku.) batinnya.

"mbok, bunda bilang ariano harus minta tolong sama mbok untuk memandikan ariano karena bunda sedang menyusui adik."ucap ariano kepada mbok Ning sambil menarik sedikit baju mbok Ning.

mbok Ning pun tersenyum, ia langsung mengangkat tubuh kecil mungil itu untuk segera dimandikan.

"Baiklah tuan muda.."ucap mbok Ning. Mereka pun langsung meninggalkan dapur setelah mbok Ning berpamitan kepada tuan Alexander.

namun, sepeninggalan mereka, Anastasia pun langsung ke dapur bersama dengan si kecil alzio dalam gendongannya.

ia terkejut melihat Alexander berada di meja makan, namun tidak menyentuh apapun. Anastasia mengerutkan keningnya, Ia kembali mengingat sosok tersebut, sosok yang selalu membuat Anastasia asli ini menderita karena tidak menganggapnya sama sekali.

Anastasia pun mendengus kasar. iya berpikir dalam hatinya mungkin saja Alexander tidak akan pernah datang ke sini lagi, nyatanya apa ia melihat sosok yang ia benci itu duduk manis di meja makan.

sesaat tatapan mereka bertemu, Alexander memberikan tatapan tajam kepadanya. sementara Anastasia memandang Alexander dengan tatapan acuh tak acuh.

"apa yang kamu rencanakan lagi, karena kamu tidak berhasil mengikatku dengan keberadaan anak-anak kamu? sekarang menyusun taktik kembali dengan menyayangi anak-anak agar aku bisa luluh begitu?" tuduh Alexander kepada Anastasia. tentu saja Anastasia tidak terima dituduh seperti itu.

"eh.. kalau ngomong itu di filter ya, jangan karena dulu aku tergila-gila padamu !!! kamu seenaknya menyimpulkan bahwa aku memberikan perhatian, kepada kedua anakku karena aku menginginkan perhatianmu. hello !!!kamu itu sudah saya kubur dalam-dalam ke lubang Jepang, Dalam hatiku sudah tidak ada kamu lagi hanya ada anak-anakku saja, jadi mulai sekarang kamu sudah bebas!! aku juga meminta padamu untuk segera mengurus surat perceraian kita. Aku tidak akan meminta apapun kecuali kedua anakku..!!"ucap Anastasia dengan tegas.

sontak pengakuan itu membuat Alexander seperti terbakar dalam hati, ia mengeraskan rahang dan mengepalkan kedua tangannya hingga tangan itu menjadi putih.

"hehehe.. Kamu pikir, aku akan terpancing dengan taktik mu ini ?? tidak..!!! karena kamu meminta cerai !! maka akan segera aku urus !aku juga tidak bersedia memberikan kamu harta apapun, kamu juga menginginkan hak asuh kedua anak itu ! silahkan ambil..!! karena aku tidak memperdulikan mereka sama sekali, aku menganggap mereka adalah hasil dari perbuatanmu dan kecuranganmu dan aku tidak akan Sudi mengakui mereka."ucap Alexander dengan lantang.

Anastasia kembali tersenyum miris mendengar pengakuan Alexander itu, yang ia tidak habis pikir adalah sedikitpun rasa cinta untuk kedua anaknya itu tidak ada dalam hatinya, bahkan Alexander tidak pernah menaruh minat apapun kepada mereka.

"baguslah kalau begitu, segeralah urus. lebih cepat lebih baik.." ucapnya lagi dengan ketus.

sebenarnya dalam hati, Alexander merasa tidak enak mengatakan hal itu, Iya juga merasa menjadi seorang ayah yang jahat kepada kedua anaknya.

ia tidak pernah memperhatikan mereka, padahal mereka sendiri adalah darah dagingnya sendiri. namun keegoisan telah menguasai hatinya, dan tentu saja Anastasia juga tidak peduli.

setelah perdebatan kecil itu, Alexander pun langsung meninggalkan tempat tersebut, namun Anastasia tidak meninggalkan tempat itu. tentu saja ia harus memenuhi nutrisi anak-anaknya. tak lama mbok Ning dan ariano pun datang bergabung.

"bunda Iyan sudah mandi. sudah bersih, sudah wangi.."ucap ariano kepada bundanya.

Anastasia yang melihat semangat anaknya itu menjadi senang. ia membelai kepala ariano karena di pangkuannya masih ada alzio.

"wah hebat sekali anak bunda, gantengnya tambah 10 kali lipat.."puji Anastasia. "karena abang Iyan sudah selesai mandi, sudah bersih sudah wangi sekarang waktunya untuk sarapan pagipagi."ucap Anastasia sambil mengambilkan nasi goreng dan menaruhnya di piring ariano. setelah itu Anastasia kembali menatap kepada mbok Ning.

"mbok makanlah bersama kami, nasi gorengnya terlalu banyak sayang kalau tidak dihabiskan. panggil juga Pak Nino untuk sarapan bersama kita."ucap Anastasia tanpa beban.

mbok Ning jadi gelagapan sendiri tidak mungkin ia makan bersama dengan majikannya apalagi di rumah ini masih ada tuan Alexander Maranatha.

"tidak usah neng, nanti mbok sama bapak akan makan setelah neng dan para tuan muda ini selesai makan.." ucap mbok Ning dengan penuh kelembutan. Anastasia tersenyum.

"nggak papa mbok, gabung aja bersama kami. lagi pula, Alex tidak akan datang makan bersama kami. jadi mbok tidak perlu sungkan mari mbok makan bersama kami."ucap Anastasia. tapi tiba-tiba terdengar bariton datar dari jauh.

"kata siapa aku tidak akan makan bersama kalian..??"ucap Alexander.

Anastasia dan mbok Ning menjadi bungkam. sementara Alexander berjalan mendekat ke arah mereka.

sontak ariano yang menyendok makanan ke mulutnya itu menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah ibunya.

dari sorot matanya, ada rasa khawatir dan takut. Ia takut melihat ayahnya sendiri, karena kehadiran mereka pun tidak bisa membuat kedua orang tuanya menjadi harmonis.

Anastasia menyadari tatapan ariano sementara Alexander sudah mendudukkan pantatnya di salah satu kursi yang ada di sana.

***bersambung***

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Ya lu pikir sendiri aje bang

2024-03-27

0

Yadi

Yadi

Awas... siap siap Alexander bucin stadium sakratul maut 🤣🤣

2023-08-21

0

Aq Langkat

Aq Langkat

baru baca tahun 2023..
heh

2023-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. terbangun di tubuh asing
2 2. anak anak terlantar
3 3. kedatangan Alexander
4 4. meminta cerai
5 5. di benci mertua
6 6. di benci mertua 2
7 7. heran
8 8. ucapan polos aryano
9 9. kebimbangan Alexander
10 10. mengunjungi rumah Narita
11 11. berdebat dengan mama
12 12. pergi
13 13. bukan yang ku inginkan
14 14. hamil
15 15. jangan mengatai istriku pelacur
16 16. ngidam
17 17. ngidam lagi
18 18. 6 bulan kemudian
19 19. walaupun terpuruk, harus bangkit
20 20. menemukan mereka
21 21. tekad
22 22. tekad 2
23 23. kelewat bijak
24 24. mengurus kedua balita
25 25. kedatangan sahabat lama
26 26. flashback
27 27. CCTV
28 28. menyelidiki
29 29. detik detik lahiran
30 30. panik
31 31. ayah menyayangi kalian
32 32. lahiran
33 33. si peri kecil
34 34. kebahagiaan sederhana
35 35. Alexander marah
36 36. Ferry yang kesal
37 37. kabar untuk tuan Bastian
38 38. bos mah selalu ganteng
39 39. di intai
40 40. di selingkuhi
41 41. menyiapkan sarapan
42 42. perdebatan kecil
43 43. kembali kerumah Anastasia
44 44. informasi mengenai Laura
45 45. ternyata papa
46 46. menarik investasi dan pemutusan kerjasama
47 47. Alexander yang dulu sudah tidak ada
48 48. dinner bersama keluarga
49 49. dua tahun kemudian
50 50. liburan ke luar kota
51 51. rencana pembangunan wisata alam
52 52. berunding
53 53. musibah yang menimpah
54 54. mencari
55 55. Tim alfa
56 56. menyusul
57 57. suasana haru
58 58. ditemukan oleh warga
59 59. bukti pertama
60 60. rencana
61 61. kehidupan dua bocah
62 62. pengaruh obat
63 63. akhirnya
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. terbangun di tubuh asing
2
2. anak anak terlantar
3
3. kedatangan Alexander
4
4. meminta cerai
5
5. di benci mertua
6
6. di benci mertua 2
7
7. heran
8
8. ucapan polos aryano
9
9. kebimbangan Alexander
10
10. mengunjungi rumah Narita
11
11. berdebat dengan mama
12
12. pergi
13
13. bukan yang ku inginkan
14
14. hamil
15
15. jangan mengatai istriku pelacur
16
16. ngidam
17
17. ngidam lagi
18
18. 6 bulan kemudian
19
19. walaupun terpuruk, harus bangkit
20
20. menemukan mereka
21
21. tekad
22
22. tekad 2
23
23. kelewat bijak
24
24. mengurus kedua balita
25
25. kedatangan sahabat lama
26
26. flashback
27
27. CCTV
28
28. menyelidiki
29
29. detik detik lahiran
30
30. panik
31
31. ayah menyayangi kalian
32
32. lahiran
33
33. si peri kecil
34
34. kebahagiaan sederhana
35
35. Alexander marah
36
36. Ferry yang kesal
37
37. kabar untuk tuan Bastian
38
38. bos mah selalu ganteng
39
39. di intai
40
40. di selingkuhi
41
41. menyiapkan sarapan
42
42. perdebatan kecil
43
43. kembali kerumah Anastasia
44
44. informasi mengenai Laura
45
45. ternyata papa
46
46. menarik investasi dan pemutusan kerjasama
47
47. Alexander yang dulu sudah tidak ada
48
48. dinner bersama keluarga
49
49. dua tahun kemudian
50
50. liburan ke luar kota
51
51. rencana pembangunan wisata alam
52
52. berunding
53
53. musibah yang menimpah
54
54. mencari
55
55. Tim alfa
56
56. menyusul
57
57. suasana haru
58
58. ditemukan oleh warga
59
59. bukti pertama
60
60. rencana
61
61. kehidupan dua bocah
62
62. pengaruh obat
63
63. akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!