Pelakor Takut Pelakor

Sudah empat hari Arsen dan Angel tidur pisah kamar, tepatnya sejak Arsen murka karena Rudi memodifikasi mobil Kanaya dan kedatangan Hana ke rumah.

Pagi ini Angel melihat Arsen sedang memasukkan baju-bajunya kedalam koper.

"Kamu mau kemana ?" tanya Angel

"Ke Bali, ada kerjaan " jawab Arsen singkat.

"Aku ikut ya " pinta Angel manja. Ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Arsen yang akhir-akhir ini sempat memburuk.

"Aku itu mau kerja Ngel, bukan mau main " jawab Arsen ketus

"Aku janji tidak akan mengganggu pekerjaan kamu, aku ingin memperbaiki hubungan kita yang kurang baik akhir-akhir ini " bujuk Angel

"Kalau ingin memperbaiki cukup tinggal disini dan introspeksi diri " jawab Arsen tegas.

"Dan jangan lupa..ajari kesopanan kepada adik kesayangan kamu itu agar lebih tau diri " tambah Arsen sambil menggerek koper nya dan dimasukkan kedalam mobilnya.

Setelah memasukkan kopernya kedalam mobil, Arsen pun pergi ke kantornya dan beraktifitas seperti biasanya.

Ada banyak pekerjaan yang tertunda selama ia pergi ke Lombok untuk mengurus pembatalan transaksi penjualan villa milik Kanaya.

Sepertinya Arsen harus benar-benar mengawasi Angel agar jangan sampai kecolongan.

Kemarin villa di Lombok yang akan Angel jual dan berhasil Arsen gagalkan, besok-besok entah aset Kanaya yang mana lagi yang akan Angel jual.

Kanaya terlalu kecil untuk dapat mengetahui kecurangan ibu tirinya itu, bahkan Kanaya sendiri tidak tau pasti semua aset peninggalan papanya yang ia miliki.

Sebagai suami Kanaya tentu saat ini Arsen berhak untuk menyelamatkan seluruh Aset istri nya dari keserakahan Angel.

Di kantornya saat mengingat pertemuan nya dengan Hana beberapa hari yang lalu hati Arsen menjadi menggalau.

Wajah sendu seorang ibu yang sangat merindukan putrinya kembali melintas di kepalanya.

Arsen tiba-tiba merasa menjadi orang yang egois karena telah menyembunyikan keberadaan Kanaya dari ibu kandungnya.

Perlahan Arsen mengeluarkan kartu nama milik Hana dan meniliknya. Ternyata selama ini Hana tinggal di Bandung.

Beberapa kali Arsen berniat menghubungi nomor telepon yang tertera disana namun ia urungkan..

Akhirnya Arsen pun menyimpan kartu nama itu di dalam laci meja kerjanya.

Arsen tampak memijit keningnya, ia tidak menyangka jika keputusannya menikahi Angel justru akan membawanya kedalam masalah yang sangat rumit.

Padahal sebelumnya hidup Arsen baik-baik saja. Setelah putus dengan Angel ia sempat menjalin hubungan dengan beberapa wanita namun entah mengapa ia malah nekad menikahi Angel meskipun tanpa restu dari orangtuanya..

Mungkin ini adalah cara Tuhan mempertemukan dirinya dengan Kanaya, putri sambungnya yang kini sudah ia nikahi.

Arsen melirik jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan tangannya, jarum jam nya menunjuk ke angka 11. Karena hari ini adalah hari Jumat pasti Kanaya sebentar lagi pulang ke apartemen.

Rasa rindu yang menggebu kepada istri kecilnya itu membuat Arsen segera membereskan meja nya dan bersiap untuk pulang.

Sebelum pulang Arsen masih sempat memberitahu Simon tentang rencana keberangkatan nya ke Bali.

Besok Arsen memang akan pergi ke Bali untuk menghadiri pesta dengan beberapa teman sesama pengusaha muda kelas atas..dan rencananya ia akan mengajak Kanaya.

Arsen sengaja tidak memberitahu Kanaya jika ia akan pulang. Ia akan memberi kejutan untuk istri kecilnya itu.

Di jalan Arsen mampir ke sebuah toko bunga dan membeli sebuah buket bunga yang cantik untuk Kanaya.

Arsen harap Kanaya akan menyukai buket bunga cantik yang ia bawa. Ia tidak sabar ingin melihat reaksi Kanaya jika melihat kepulangannnya dengan membawa buket bunga itu..sangat romantis.

Arsen membayangkan jika Kanaya akan langsung berlari dan menjatuhkan diri kedalam pelukannya

Tanpa sadar Arsen senyum-senyum sendiri

Semua khayalan Arsen menguar ketika sampai ia mendapati apartemen dalam keadaan kosong.

Arsen memeriksa kamar Kanaya terlihat rapi, rupanya Kanaya belum pulang ke apartemen.

Arsen mengambil gawainya dan menghubungi sang pujaan hati

[Sayang..kamu dimana ? ]

[ Aku sedang di rumah Meta, malam ini Meta mau tunangan sama pacarnya, jadi aku akan disini sampai malam..Daddy dimana ?]

[ Daddy di apartemen ]

[ Kenapa tidak bilang kalau mau pulang ? ]

[ Tadinya mau kasih surprise buat kamu ]

Arsen mengirimkan photo buket bunga yang tadi dibelinya.

[ Aiih..cantik sekali ]

[ Makanya pulang dong..Daddy kangen ]

[ Aku juga kangen sama Daddy.. Nanti selesai acara aku pulang, Daddy jemput ya ! ]

[ Baiklah..I love you ! ]

[ I love you too ]

Setelah mengakhiri panggilan dengan Kanaya, Arsen pun mengambil koper Kanaya untuk mempersiapkan semua kebutuhan Kanaya selama di Bali.

Di dalam walk in closet tempat pakaian Kanaya, Arsen terpaku ketika menemukan tujuh buah lingerie aneka warna tergantung disana.

Arsen tidak menyangka jika Kanaya menyimpan banyak lingerie..dan ia sangat menyukainya.

Tanpa pikir panjang Arsen pun memasukan semua lingerie itu kedalam koper Kanaya.

Di Bali ia akan menyuruh istri nakalnya itu memakainya kapan pun ia mau.

Selain baju dan lingerie, Arsen juga memasukkan bikini two piece milik Kanaya.

Setelah semuanya siap, Arsen membawa koper Kanaya ke mobilnya dan disimpan bersama koper miliknya yang sudah lebih dulu ada di dalam mobil.

Di apartemen nya Arsen akhirnya memilih tiduran sambil memeluk guling Kanaya yang menyisakan wangi pujaan hatinya itu.

Angan Arsen melambung tinggi membayangkan tubuh molek Kanaya dalam balutan lingerie super seksi itu.

Arsen mengabaikan beberapa panggilan dari Angel. Bahkan ia sama sekali tidak berniat membalas satu pesan pun dari Angel yang berisi rayuan dan permintaan maaf.

Arsen benar-benar muak kepada Angel atas perlakuannya kepada Kanaya selama ini.

Bahkan rasa muak Arsen semakin besar manakala setelah ia bertemu dengan Hana.

Selama ini Angel selalu mengatakan kepada Arsen jika ibu Kanaya pergi meninggalkan suaminya dan Kanaya demi lelaki lain.

Padahal kenyataannya justru Angel lah yang telah membuat ibu Kanaya pergi.. Arsen merasa selama ini Angel telah menipunya.

Saat ini Arsen tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan. Ia harus memikirkannya dengan matang demi pujaan hatinya.

Siang itu Arsen pun tertidur dengan damai, berbeda dengan Angel yang sedang ngamuk-ngamuk di kantornya.

Angel membanting ponselnya karena Arsen tidak mau menerima telepon darinya. Pesan darinya pun tidak ada satu pun yang ia balas.

"Sebaiknya kamu waspada Mbak, Mas Arsen kan sering keluar kota.. siapa tau diam-diam dia punya simpanan " ucap Rudi yang kebetulan sedang ada di ruangan kerja Angel.

"Kamu ngomong apa sih ?..jangan bikin mbak insecur deh " hardik Angel

"Aku kan cuma mengingatkan mbak, siapa sih wanita yang tidak suka sama cowok blasteran seganteng Mas Arsen " Rudi mulai mengompori

Angel terdiam, ucapan Rudi ada benarnya juga.

"Apa mungkin ya Arsen punya simpanan ?" Angel mulai termakan ucapan Rudi

"Ya walaupun belum tentu tapi sebaiknya waspada Mbak..sekarang ini pelakor dimana-mana "

Rudi tidak sadar jika kakaknya sendiri juga seorang pelakor..dan karma akan segera datang kepadanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***