"ketahuan?"

Hari ini tak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Gue bersama Nayla, Kalael dan dua ekornya sedang duduk di kantin sambil menikmati makanan masing-masing terkadang juga mengobrol santai.

"Ohh hampir lupa gue, Kal kemarin lo kemana aja?" tanya Dion.

Entah mengapa pertanyaan Dion ini membuat gue mencium aroma-aroma masalah. Alah masa bodoh mending gue habisin bakso gue terus balik kelas.

"Gue? gue ke rumah Nayla lah mau kemana lagi gue, kalau bukan bareng kalian ke balapan udah pasti ke rumah Nayla. Lagian ngapain sih lo pake acara nanya segala bukannya lo harusnya tau itu sudah jadi kebiasaan gue bego"

"Keknya kemaren gue liat lo bareng Kesya deh di kedai kopi yang lagi hits itu, coffeelosofi kalau ga salah namanya"

Kan, kan, gue selalu merasa Dion nih ga bener orangnya. Dia sahabat Kalael tapi vibe nya terkadang lebih ke musuh dalam selimut, musuh yang menjaga pergerakan lawannya.

Jujur gue takut ketahuan, gue menatap Kalael berharap dia bisa memberi jawaban yang aman. Ketakutan gue makin menjadi saat mellihat Nayla yang sedang menatap gue sama Kalael bergantian. Entah ketakutan apa yang gue rasakan perasaan gue sama Kalael belum lakuin apa-apa deh tapi yang jelas suasananya jadi tegang banget.

"Ya ngga lah ngapain juga gue jalan sama Kesya kalau ga ada Nayla, lagian kemaren gue ke rumah Nayla" sanggahan Kalael membuat gue mampu bernapas lega setelah melihat Nayla manggut-manggut.

"Iya kemaren Kalael ke rumah aku" ucap Nayla.

"Gue yakin itu lo Kal sama Kesya kemaren sore sedangkan lo kan ke rumah Nayla udah malam"

"Salah orang lo, lo tau darimana gue ke rumah Nayla malam?" tanya Kalael penuh selidik. Dion tampak bingung menjawab pertanyaan Kalael.

"Syasya jalan bareng Kalael kemaren ya?" tanya Nayla mengembalikan topik.

"Ga mungkinlah"...

Bukan, bukan gue yang sangkal pertanyaan itu bukan juga Kalael tapi David.

"Ga mungkin Kesya jalan bareng Kalael kemarin, orang Kesya jalan bareng gue" lanjut David gue berusaha tetep kalem.

"Kalian pacaran ya?" tanya Nayla.

"Kenapa emangnya mau dauble date?"

"Mereka ga pacaran" ucapan Kalael membuat kami berempat menatapnya.

Lagian nih anak ngapain ikut campur sih, gue aja yang menjadi topik pembicaraan memilih diam dan mempercayakan semuanya kepada my brother David.

"Mereka tuh friendzone, saling sayang tapi ga mau pacaran" lanjut Kalael membuat gue pengen nyiram dia pakek kuah bakso yang gue makan.

"Ga semua hubungan cowo sama cewe harus berakhir pacaran, lagian gue nyaman sama Kesya dengan hubungan yang sekarang takutnya kalau lebih malah buat kita jadi aneh, iya kan Sya?" ucap David sambil menatap gue.

Gue balas menatap mata David sambil tersenyum dan mengangguk menyetujui ucapannya.

"Gue udah selsai, duluan ya Nay" ucap gue begitu mengisi suapan terakhir bakso ke mulut.

"Gue ikut" Ucap David sambil beranjak dari tempat duduknya.

Gue berjalan beriringan bersama David tapi ada yang aneh dengan suasana ini. Biasanya David akan selalu bercerita tentang banyak hal saat gue berdua sama dia termasuk saat berjalan berdampingan seperti ini.

"Lo kalau mau ngomong ga usah di tahan" ucap gue memecah keheningan.

"Sya...." panggil David seraya menghentikan langkahnya yang membuat gue otomatis berhenti juga kemudian kedua tangan David menyentuh kedua pundak gue sambil tersenyum.

"Gue juga liat lo sama Kalael kemarin di coffeelosofi"

DEGGH! jantung gue minta lompat dari tempatnya.

"Gue gatau ada urusan apa antara lo sama Kalael tapi yang pasti lo harus hati-hati apalagi sama Dion. Gue ga bisa jelasin banyak intinya lo harus hati-hati"

Setelah mengatakan itu David meninggalkan gue yang terpaku di lorong sekolah. Gue bimbang haruskah gue memberitahukan hal ini ke Kalael atau harus gue keep sendiri.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi pertanda pembelajaran hari ini telah selesai. Gue membereskan semua peralatan sekolah gue dan memasukkannya ke dalam tas ransel hitam yang gue pakai.

"Gimana jadi ga?" tanya Nayla yang sudah pasti ditujukan buat kami berempat.

"Apaan?" tanya gue ga mengerti.

"Double date nya, besok malam mumpung yuk malam minggu kita ke carnival"

"Carnival carnival tinggal bilang pasar malam aja repot lu" protes David yang sudah pasti hanya ingin mengejek Nayla.

"Biar ala-ala Inggris gitu, David mah ga asik ih"

"Trus gue gimana? tega bet sih kalian sama temen sendiri" ucap Dion.

"Ikut aja bareng, ga ada double date anggap aja kita liburan berlima nyari hiburan bareng di carnival" ucap Kalael sengaja melebaykan pengucapan carnival untuk membela seseorang siapa lagi kalau bukan kekasih pujaan hatinya Nayla.

"Gue ga ikut" ucap gue yakin.

Sumpah gue paling males yang namanya ketemu orang banyak apalagi besok malam minggu dapat dipastikan ramenya minta ampun. Ga gue ga sanggup.

"Sya ikut dong, yah yah ikut ya, jangan gitu dong masa kita berempat pergi tanpa kamu sya, mau yah ikut" bujuk Nayla sambil menggandeng dan mengayunkan tangan gue.

Sialnya gue bener-bener ga bisa nolak nih permintaan nih anak dari dulu apalagi ditambah rasa bersalah gue fiks ga ada alasan gue buat nolak. Akhirnya gue pun menyetujui ajakan itu tanpa menjawab hanya menganggukkan kepala gue sambil tersenyum hambar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!