🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Aurora dan Leo yang baru sampai di Apartemen langsung masuk kedalam kamar masing-masing, dua hari ini sungguh membuat pasangan suami istri itu benar-benar lelah hati, pikiran dan raga.
Tok.. tok.. tok.
Suara ketuka pintu sontak membuat Aurora menoleh dari dan bangun dari kursi meja rias. Langkahnya begitu gontai menghampiri benda bercat putih tersebut.
Cek lek..
"La, bisa kita bicara?"
"Apa lagi, Mas, aku lelah." Aurora langsung membuang pandangan, sungguh ia ingin mengistirahatkan otaknya sejenak serta menata hati yang berserakan setelah di hancurkan oleh kenyataan.
"Baiklah, aku mengerti perasaanmu,"
Leo mundur dua langkah dari hadapan istri sahnya sebelum akhirnya ia membalikkan badan untuk kembali juga ke kamarnya. Dan, Aurora memilih masih di tempatnya sampai Sang suami sudah menghilang dari pandangan.
Bukan tak ingin bicara, ia hanya masih bingung mengambil sikap setelah semuanya terbongkar karna jelas disini semua yang salah.
Leo dengan ketidak jujuran nya sejak awal dan Aurora dengan keras kepalanya ingin bertahan.
Sedang Ameena, entah sikap apa yang akan di ambil wanita itu jika tahu suaminya sudah beristri lagi disaat ia koma seperti ini.
Kecewa?
Tentu, itu pasti dirasakan Ameena saat sadar nanti,entah Leo akan menutupinya atau justru jujur pada wanita itu tentang pernikahan keduanya tersebut.
Tapi, sanggupkah Leo melukai hati Ameena? mengingat betapa besarnya cinta pria itu hingga nekat menikah diam diam karna restu yang tak kunjung mereka dapatkan.
Semua pertanyaan itu terus berputar dalam otaknya yang masih saja berpikir keras hingga rasanya Aurora tak sanggup lagi untuk menumpahkan air matanya.
.
.
.
Cek lek
"Mas, jangan bilang Ummi sama Abi ya," mohonnya pada Sang suami.
Leo yang kembali mengetuk pintu kamar Aurora untuk mengajaknya makan harus dikagetkan dengan pingsannya wanita itu, Aurora tergeletak begitu saja didekat ranjang dengan hidung penuh darah.
"Yang penting kamu harus janji untuk habiskan obatnya dan ingat semua kata dokter barusan," ucap Leo sambil menyiapkan makanan untuk istrinya.
"Aku harus terlihat baik didepan mereka. Aku tak akan membiarkan ada yang tahu tentang aibmu, Mas," lirih Aurora yang ujung matanya mengalir lagi cairan bening.
"Jangan disembunyikan, akan ada kebohongan lainnya nanti, La." tegas Leo yang tak setuju dengan pemikiran wanita solehah nya tersebut.
"Tak apa, mungkin memang takdir pernikahan kita seperti ini. Baik diluar namun hancur didalam," balas Aurora dengan senyum getir menahan sesak dalam dadanya.
Leo mengusap kepala Aurora yang tak bisa ia pungkiri cantiknya melebihi Ameena, Ia memang unggul dalam segi apapun termasuk kasta dan harta yang justru melebihinya dirinya sendiri.
Setelah makan dan minum obat yang semuanya di siapkan oleh Leo, Aurora kembali beristirahat. Ia tak ingin kembali Mimisan seperti tadi saking tak kuatnya menahan beban pikiran.
Leo tak beranjak sedikitpun dari sisi istrinya, ia terus menawarkan banyak hal tapi hanya satu yang di iyakan oleh Aurora yaitu ia ingin Leo tetap tinggal bersamanya hingga terlelap nanti.
Tak ada pembahasan tentang hari berat kemarin, bahkan nama Ameena tak sekalipun terlontar dari bibir Leo.
"Kita adalah kita, cukup aku dan kamu saja, bagaimana?" tawarnya yang kemudian mencium punggung tangan Aurora.
"Kenapa?"
"Tak apa, aku hanya tak ingin ada DIA saat kita bersama. Saat ini hanya itu yang bisa kulakukan untuk menjaga perasaanmu, La," jawab Leo yang sebenarnya masih serba salah.
.
.
Baiklah, jika itu maumu. Tapi, aku tetap tahu diri jika aku tak mungkin bisa bersaing dengan satu wanita yang kamu cintai...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Andri
kok yo gak mundur
2024-08-30
0
Sandisalbiah
terbuat dr apa hatomu La... bisa sesabar itu dlm menerima takdirmu..
2024-07-19
0
Ragil Saputri
dah lah mundur teratur aja La, mumpung Leo belum "menjamahmu".... daripada kamu sakit hati trus....kn AQ jg ikutan mewek ntar😥😥
2023-10-07
0