Dua istri satu atap.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Cek lek

Aurora yang duduk dilantai memeluk lutut sambil menenggelamkan wajahnya langsung menoleh saat mendengar pintu terbuka. Dilihatnya Leo datang berjalan lebih dekat padanya.

"La, kenapa gak istirahat di ranjang?" tanya Leo sembari menghapus air mata di pipi istri keduanya itu.

Jangan tanyakan bagaimana bentuk wajah Aurora saat ini, ia begitu berantakan seperti bukan dirinya sendiri yang selalu terlihat cantik bak bidadari.

"Sesakit ini cemburu, Mas?" lirihnya pelan.

"Cemburu sudah kodratnya wanita, La. Maaf,"

"kata maaf mu menambah luka dihatiku, Mas. Aku bingung harus bagaimana setelah ini," ucapnya lagi yang kembali menitikan air mata.

Leo langsung menarik tubuh Aurora, dibawanya wanita yang kini begitu lemah keatas tempat tidur untuk dibaringkan.

"Jangan pergi lagi," mohon Aurora yang mencekal pergelangan tangan suaminya.

"Nanti aku kembali, ada yang harus ku pastikan lebih duku," balas Leo.

Pria tinggi itu keluar dari kamar Aurora lalu langsung masuk ke kamar Ameena. Leo duduk di sofa kecil tepat di sisi ranjang wanita yang masih tak sadarkan diri.

"Sayang, aku harus bagaimana? aku tak akan melepasmu kecuali kematian yang memisahkan kita. Kamu tahu 'kan sebesar apa cintaku padamu? semua yang ku anggap akan baik-baik saja justru kini berantakan. Aku melakukan kesalahan bodoh lagi yang tak bisa menutupi semua ini dengan baik. Aku takut sesuatu terjadi padamu, Meena. Aku sangat takut." Leo menumpahkan isi hatinya sambil terus menciumi punggung tangan Ameena yang belum bisa merespon sama sekali.

Kadang ia ingin menyerah, tapi cintanya yang tulus seolah tak mengikhlaskan, Leo yakin cinta pertamanya itu akan sembuh dan mereka akan bahagia lagi bersama.

.

.

.

Leo yang hampir subuh bersama Ameena kini kembali pada Aurora, ia baru merasakan bagaimana rasanya memiliki dua istri dalam satu atap yang sama. Wanita itu belum juga tidur, ia masih meringkuk sambil terisak kecil yang membuat Leo semakin khawatir.

Dan dengan pelan, Leo menarik tubuh semampai Aurora kedalam dekapannya. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir mereka seakan sudah nyaman tenggelam pada pikiran masing-masing.

Hingga tak terasa saat matahari terbit barulah keduanya bisa terbuai mimpi.

Hangatnya pelukan yang tak pernah Aurora rasakan selama hidupnya dari pria lain memberi sedikit ketenangan, sedangkan Leo yang sudah lama tak bersentuhan debngan wanita mulai di uji lagi naluri kelelakian nya. Bagaimana pun mereka adalah pasangan halal dan tentunya normal meski belum terpikirkan akan melanjutkan ke tahap hak dan kewajiban.

Euuugh...

Leo tak melepas tatapannya saat Aurora bergeliat kecil dalam pelukannya, ia biarkan wanita itu bangun sendiri tanpa merasa terganggu.

'Kamu cantik, baik dan begitu sabar tapi cemburumu malam ini membuat ku seolah tak mengenalmu, rasa itu mengalahkan akal dan semakin meninggikan perasaan. Aku paham apa yang sedang kamu alami, tapi bukan hanya kamu karna aku dan dia pun sulit," bathin Leo.

"Mas."

"Hem, iya," sahut Leo.

"Aku mau pulang, Mas."

"Kita pulang sama-sama setelah sarapan ya," Leo menjawab setelah ia menarik napas dalam-dalam.

"Mas, mau pulang? Dia--,"

"Ada sarah dan dokter yang menjaga Ameena selama ini," balas Leo yang paham dengan yang ingin dikatakan Aurora.

Keduanya pun buru-buru membersihkan diri, Aurora terpaksa meminjam baju Sarah dan menutupi wajahnya dengan masker dan sisa jilbab yang menjuntai, tak ada alasan apapun baginya untuk emperlihatkan wajah cantiknya pada yang bukak muhrim.

Ceklek

Setelah sarapan, Leo dan Aurora masuk kedalam kamar Ameena untuk berpamitan. Hati Aurora kembali memcelos saat menyaksikan suamiku menciumi wajah dan tangan wanita lain meski itu juga halal dan sah baginya.

"Kamu mau pamit?" tawar Leo yang terlihat berat meninggalkan Ameena.

"Tentu, Mas."

Leo bangun dari duduknya, membiarkan Aurora mendekat kesisi wanita cantik yang begitu damai dalam tidur panjangnya.

"Kak, aku pamit . Maafkan aku yang sudah lancang datang kemari dan membuat keributan semalam. Aku harap Kakak paham perasaanku," ucap Aurora yang setelahnya membaca beberapa doa guna mohon kesembuhan pada yang Maha Kuasa.

Kini keduanya keluar dari kamar. Tapi, Leo menarik tangan Aurora setelah ia menutup pintu.

"Ada apa?" tanya Aurora.

"Kenapa memanggil Ameena dengan sebutan Kakak? dia jelas lebih muda darimu, La," kata Leo menatap heran Aurora.

.

.

.

Tak perduli siapa yang muda atau tua dalam segi umur, Mas. Kenyataannya posisinya jauh lebih tinggi dan pantas ku hargai sebagai istri pertamamu.

Terpopuler

Comments

Siti Farida

Siti Farida

😭😭😭😭😭

2023-11-23

0

Ragil Saputri

Ragil Saputri

sungguh kamu wanita soleha Ola, diantara sedih kecewa cemburu kamu masih berbesar hati ma ameena😥😥😥

2023-10-07

1

Hediana Br Hutagalung

Hediana Br Hutagalung

jalan bahagia memang menguras dan harus berkorban ya olla,sabar ya

2023-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan...
2 Awal yang menyedihkan.
3 Penolakan halus
4 Penantian sia-sia.
5 Ajakan Leo.
6 Ini, kamarmu.
7 Permintaan Aurora.
8 Nama wanita lain.
9 Resto..
10 Obrolan menyakitkan.
11 Takut semakin cinta
12 Meminta pertolongan.
13 Aku siap menjanda.
14 Ternyata, Aku bukan istri pertama.
15 Flashback
16 Jika Aku tulang rusukmu.
17 Dua istri satu atap.
18 Wanita yang kamu cintai.
19 Katakan pada mereka...
20 Kaktus..
21 Cemburu...
22 Rasa Sabar
23 Imam Dua Surga..
24 Tulus mencintai.
25 Belalai Gajah ku..
26 Skenario Hidup
27 Pergi dan Lepas tangan.
28 Rumah utama
29 Wajah Cantik.
30 Hukum dan Hati
31 Cucu kita lah pemenangnya.
32 Jangan pulang..
33 Si Pecemburu.
34 Terbongkar
35 Tanpa Suara.
36 Bagaimana jika??
37 Jatah Hari.
38 Hak Suami..
39 Pamitnya Sang pemilik hati.
40 Dua kepala
41 Ada apa denganmu?
42 Pertama dan Kedua
43 Berbagi dan Terbagi
44 Detik Jam
45 Manisan Salak
46 Sosok yang di Puja.
47 Sebuah kejujuran.
48 Bertepuk sebelah tangan.
49 Tak sadarkan diri
50 Tubuh yang di nikmati.
51 Wanita hebat.
52 Takdir Tuhan
53 Bukan napsu sesaat
54 Panggilan..
55 Dua Istri
56 Sayang dan Zaujatii
57 Ameena...
58 Dari hal sederhana
59 Tanpa Karena.
60 Seperti Hujan
61 Ada dan Siaga
62 Bertaruh Nyawa.
63 Demi keturunanku.
64 PENGUMUMAN.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Pernikahan...
2
Awal yang menyedihkan.
3
Penolakan halus
4
Penantian sia-sia.
5
Ajakan Leo.
6
Ini, kamarmu.
7
Permintaan Aurora.
8
Nama wanita lain.
9
Resto..
10
Obrolan menyakitkan.
11
Takut semakin cinta
12
Meminta pertolongan.
13
Aku siap menjanda.
14
Ternyata, Aku bukan istri pertama.
15
Flashback
16
Jika Aku tulang rusukmu.
17
Dua istri satu atap.
18
Wanita yang kamu cintai.
19
Katakan pada mereka...
20
Kaktus..
21
Cemburu...
22
Rasa Sabar
23
Imam Dua Surga..
24
Tulus mencintai.
25
Belalai Gajah ku..
26
Skenario Hidup
27
Pergi dan Lepas tangan.
28
Rumah utama
29
Wajah Cantik.
30
Hukum dan Hati
31
Cucu kita lah pemenangnya.
32
Jangan pulang..
33
Si Pecemburu.
34
Terbongkar
35
Tanpa Suara.
36
Bagaimana jika??
37
Jatah Hari.
38
Hak Suami..
39
Pamitnya Sang pemilik hati.
40
Dua kepala
41
Ada apa denganmu?
42
Pertama dan Kedua
43
Berbagi dan Terbagi
44
Detik Jam
45
Manisan Salak
46
Sosok yang di Puja.
47
Sebuah kejujuran.
48
Bertepuk sebelah tangan.
49
Tak sadarkan diri
50
Tubuh yang di nikmati.
51
Wanita hebat.
52
Takdir Tuhan
53
Bukan napsu sesaat
54
Panggilan..
55
Dua Istri
56
Sayang dan Zaujatii
57
Ameena...
58
Dari hal sederhana
59
Tanpa Karena.
60
Seperti Hujan
61
Ada dan Siaga
62
Bertaruh Nyawa.
63
Demi keturunanku.
64
PENGUMUMAN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!