🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Siapa yang datang, Dek?"
Ola sedikit menoleh ke arah pintu, sedangkan wanita di depannya justru sedikit membalikkan badan. Senyumnya begitu teduh nampak menggoda karna bibirnya yang merah muda alami.
"Ola!!" pekik Leo, ia yang terkejut sampai tak meneruskan langkahnya. Pria tampan itu berhenti di ambang pintu dengan sorot mata tak percaya.
"Assalamu'alaikum, Mas," sapa Aurora, ia tak berani mendekat jika bukan suaminya yang mendatangi.
"Wa--waalaikum salam," jawab Leo yang kemudian mengalihkan pandangannya ke arah wanita di depan istrinya.
Dengan kode mata, Leo meminta wanita itu untuk masuk, sedangkan ia berjalan menghampiri Aurora.
"Maaf, aku pergi dari rumah tanpa izinmu."
Leo membuang napas berat, ia usap wajahnya sedikit kasar karna bingung harus apa dan bagaimana, ini sungguh di luar dugaannya.
"Mari masuk, kita bicara di dalam," ajak Leo, seperti biasa ia akan berjalan lebih dulu membiarkan istrinya hanya mengekor di belakang.
"Duduk, La."
Aurora yang berdiri di sisi sofa berwarna coklat tua hanya mengangguk, mereka tak seperti suami istri pada umumnya. Jangan kan sentuhan fisik, untuk bicara saja rasanya hanya untuk hal penting saja. Bahkan tak jarang Aurora hanya di jawab deheman pelan oleh suaminya sendiri.
"Kamu mencariku, ada apa?" tanya Leo, kini keduanya duduk berhadapan dengan meja kaca sebagai penghalang.
"Aku mencari Ameena."
Satu nama yang sulit sekali di sebut oleh Aurora tapi nyatanya begitu berarti bagi suaminya hingga ia bisa datang tanpa izin dan pamit padahal jaraknya cukup jauh di tempuh.
"Indra yang memberi tahumu?" tebak Leo yang di jawab anggukan kepala.
Pria itu menyeringai dengan tawa kecil tapi wajahnya terlihat begitu kesal dan Aurora tentu sangat memahami reaksi suaminya tersebut.
"Pulanglah, aku butuh waktu sampai esok disini, La. Jangan mempersulit ku dan anggap hari ini tak pernah ada," ucap Leo yang langsung menghujam jantung Aurora.
Nadanya begitu pelan, tapi mampu menyayat hati wanita solehah tersebut. Tangis saja rasanya tak mampu untuk menggambarkan perasaannya.
"Kamu meminta ku mundur sebelum berperang?" tanya Aurora tanpa menghapus air matanya agar Leo sadar dengan ucapanya barusan.
"Aku tak mengajakmu melakukan itu, sudah ku bilang 'kan, anggap hari ini tak pernah ada. Pulang dan bersikaplah sewajarnya seperti biasa maka rumah tangga kita akan baik-baik saja," ujarnya seperti manusia tak berhati, mengusir seorang istri begitu saja padahal hari sudah beranjak malam.
"Yang bisa mengusirku dari sini adalah Ameena, karna aku datang untuk menemuinya. Bukan mencarimu!" tegas Aurora, ia bangkit dan mulai mengedarkan pandangan..
Setiap sudut rumah itu tak lepas dari penglihatannya, ia mencari sesuatu yang mungkin saja bisa membuatnya meyakini satu hal, entah itu foto kebersamaan Ameena dan Leo atau mungkin wanita muda tadi. Ya, kemana dia?.
Semenjak Aurora masuk, sosoknya bagai di telan bumi menghilang entah kemana bahkan tak ada secangkir air putih pun di berikan padanya.
Entah adab seperti apa yang di ajarkan ke wanita itu padahal jelas ada tamu yang datang jauh jauh kemari mencari sebuah kebenaran dan keadilan atas sikap tak wajar suaminya.
"Dia tak bisa melakukan itu," jawab Leo yang kini juga ikut berdiri, jadilah kini pasangan suami istri tersebut saling berhadapan dengan sorot mata tajam.
"Kenapa? panggil dia, dan katakan jika istrimu datang," titah Aurora menantang.
"Dia tak akan perduli."
Aurora yang jengah dengan sikap Leo rasanya ingin sekali melempar pria itu ke kandang rumah utama, tapi lagi dan lagi masalah rumah tangganya tak perlu ada yang tahu sekalipun wanita yang sudah melahirkannya - Khayangan.
"Ku mohon, beritahu aku siapa Ameena," lirih Aurora yang kembali menekan ego dan luka hatinya.
"Jangan mencari tahu apapun tentangnya," jawab Leo yang masih menyembunyikan jati diri wanita itu.
"Kenapa? bukan kah lebih baik kamu jujur dari pada harus seperti ini, aku istrimu, Mas. Bukan boneka yang bisa kamu mainkan sesuka hatimu," ujar Aurora kesal.
"Tolong mengerti posisiku, tak mudah menjadi aku yang sudah menikah tapi juga harus di desak menikahimu, La," balas Leo yang akhirnya buka suara.
"Maksudmu? Maksudmu aku menikah dengan suami orang?" tanya Aurora, meski itu pernah terbersit dalam benaknya tapi untuk menerima kenyataan seperti ini tentu sangat menyakitkan.
"Iya." jawab Leo singkat padat dan jelas.
.
.
.
Apa aku kalah? hanya karna ternyata, aku bukan istri pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Rita
😭😭😭😭😭
Dari semua, Aurora yg menyedihkan 😔😔
2024-12-08
0
Siti Farida
nyesek banget Thor 😭😭😭 kok bisa bumi menikah kan Ola dgn suami orang ya 🤔
2023-11-23
0
Ragil Saputri
lemes deh geu.....pulanglah Ola, kau bisa berkeluh-kesah ke amma.....wanita bijaksana itu pasti banyak memberimu jalan keluar dari semua kehancuran hatimu😭😭😭😭😭
2023-10-07
0