Permintaan Aurora.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Melihat kenyataan yang begitu sangat menyakitkan Aurora memilih keluar dari kamar suaminya. Tak lupa ia juga mengambil baju Leo yang sempat jatuh ke lantai saat tubuhnya mendadak lemas tadi.

Aurora akan bersikap tak tahu apapun dan tak merasa melihat apapun didalam kamar tersebut meski nyatanya kini hatinya sangat terluka dan tak sanggup menahan air mata.

"Jika masa lalumu belum selesai, kenapa harus memilihku sebagai masa depanmu," gumam Aurora sambil meremat kemeja suaminya.

Ia yang sudah kembali ke dalam kamarnya hanya bisa meratapi nasib yang kurang beruntung. Meski cinta belum terlalu tumbuh bersemi tapi sebagai istri sah tentu ia tak ingin terbagi. Apalagi difoto tersebut terlihat begitu jelas kemolekan tubuh gadis itu.

Ketukan pintu membuyarkan lamunan Aurora yang masih saja termenung diujung ranjang. Ia lekas membasuh wayahnya sebelum berhadapan langsung dengan Leo saat membuka pintu nantinya

Cek lek

"Aku beli makan siang, mari makan," ajak Leo masih dengan sikap dinginnya.

Aurora yang menganggukan kepala pun seakan tak diperdulikan oleh pria tersebut yang melengos pergi begitu saja kearah ruang makan.

Aurora langsung menyiapkan apa yang sudah dibeli suaminya, dari situ ia bisa menerka jika tadi Leo memang sedang pergi saat ia mencari untuk mengembalikan baju pria tersebut.

Dua porsi ayam bakar sudah terhidang diatas meja makan, setelah berdoa mereka pun perlahan menyantapnya tanpa obrolan sama sekali.

"Aku selesai , La" ucap Leo sambil menggeser piringnya yang masih tersisa sedikit nasi.

"Apa aku terlalu banyak menyendokkan nasi untukmu, Mas?" tanya Aurora karna dikeluarga besarnya jarang sekali ada yang membuang makanan.

"Iya, porsiku tak pernah banyak"

"Harusnya Mas bilang sejak awal, jadi aku bisa memberimu secukupnya, " balas Aurora

"Maaf, tadi aku terlalu fokus pada ponsel ku," ucap Leo yang kini tumben ada segaris senyum kecil di ujung bibirnya. Mungkin ia menyesali sikap tak acuhnya barusan padahal ini adalah kesempatan besar bagi Aurora menjalani perannya sebagai istri.

"Tak apa, aku boleh minta satu hal padamu, Mas?" pinta Aurora.

"Kamu mau apa?"

"Aku mau jadi tujuan satu satunya dalam hidupmu, arahkan matamu cukup padaku dan isi hatimu dengan namaku, bisa?"

Leo tertegun, ia tak menyangka wanita cantik dan solehah hampir mendekati sempurna itu akan meminta hal di luar dugaannya. Sesuatu yang jelas tak bisa Leo lakukan saat ini dan entah sampai kapan.

"Bisa, kan?" Aurora mengulang permintaannya dengan nada penuh penekanan.

Leo hanya tersenyum kecil lalu memalingkan pandangan, dari sana saja sang istri sudah bisa mendapat jawaban jika pria halalnya itu belum selesai dengan masa lalunya.

"Makanlah, nanti keburu dingin"

Aurora makan dengan perasaan sakit, seolah yang di telannya itu bukan nasi dan lauk melainkan serpihan kaca yang masuk melewati kerongkongannya. Ia berkali-kali menegak air putih agar bisa menelan dengan mudah tanpa tersedak tapi hasilnya tetap sama, semua begitu sulit ia nikmati.

.

.

.

Satu minggu berlalu, keduanya masih bertahan di atap yang sama namun di kamar yang berbeda. Leo akan pergi dipagi hari tanpa sarapan dan pulang larut malam itupun dengan perut yang kenyang tanpa sekalipun berpikir apa sang istri tengah kelaparan menunggunya pulang.

"Mas, aku boleh ikut ke resto mu?" pinta Aurora saat suaminya baru saja keluar dari dalam kamar yang selalu dikunci rapat jika sang pemilik tak ada.

"Untuk apa? Diamlah di rumah. Itu jauh lebih baik bagi seorang istri solehah sepertimu," jawab Leo yang sudah jelas itu sebuah penolakan.

"Aku bosan dirumah. Aku hanya ingin tahu dan berjanji tak akan mengganggumu."

"Resto ku tak hanya satu, aku akan mengecek semuanya setiap hari. Kamu pasti lelah."

"Tak apa, kali ini saja. Ku mohon," rengek wanita bergamis hitam tersebut.

Leo terdiam sejenak seolah berpikir, dan beberapa menit kemudian ia menarik napas dalam-dalam lalu mengangguk setuju. Jangan tanyakan betapa senangnya Aurora senyumnya begitu lebar menambah kecantikan wajahnya yang tak bercadar.

"Aku siap-siap dulu ya, Mas."

Aurora kembali masuk kedalam kamarnya, ia meraih tas setelah memakai kain tipis diwajahnya hingga cukup matanya saja yang terlihat. Namun, ia berhenti di ambang pintu saat melihat Leo sedang duduk sambil memijit pelipisnya. Aurora tahu jika pria itu memang tak ingin ia ikut, tapi rasa penasaran yang meronta membuatnya tak ingin tinggal diam hanya menunggu.

.

.

"Mas, bisa kita pergi sekarang?"

Terpopuler

Comments

Ragil Saputri

Ragil Saputri

hadeeeh pernikahan macam apa ini Ola 😥😥
pasangan lain gk gini" amat, Reza ma Melisa biarpun bru kenal tpi mereka pandai ngambil hati pasangannya.....
sabar Ola.... semua akan indah pada waktunya

2023-10-07

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

diminta hal gitu aja gak ditanggapi

2023-05-15

1

Adzril Alfarizqi

Adzril Alfarizqi

kenapa tidak menolak perjodohan kalo
cuman akan menyiksa batin Aurora

2023-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan...
2 Awal yang menyedihkan.
3 Penolakan halus
4 Penantian sia-sia.
5 Ajakan Leo.
6 Ini, kamarmu.
7 Permintaan Aurora.
8 Nama wanita lain.
9 Resto..
10 Obrolan menyakitkan.
11 Takut semakin cinta
12 Meminta pertolongan.
13 Aku siap menjanda.
14 Ternyata, Aku bukan istri pertama.
15 Flashback
16 Jika Aku tulang rusukmu.
17 Dua istri satu atap.
18 Wanita yang kamu cintai.
19 Katakan pada mereka...
20 Kaktus..
21 Cemburu...
22 Rasa Sabar
23 Imam Dua Surga..
24 Tulus mencintai.
25 Belalai Gajah ku..
26 Skenario Hidup
27 Pergi dan Lepas tangan.
28 Rumah utama
29 Wajah Cantik.
30 Hukum dan Hati
31 Cucu kita lah pemenangnya.
32 Jangan pulang..
33 Si Pecemburu.
34 Terbongkar
35 Tanpa Suara.
36 Bagaimana jika??
37 Jatah Hari.
38 Hak Suami..
39 Pamitnya Sang pemilik hati.
40 Dua kepala
41 Ada apa denganmu?
42 Pertama dan Kedua
43 Berbagi dan Terbagi
44 Detik Jam
45 Manisan Salak
46 Sosok yang di Puja.
47 Sebuah kejujuran.
48 Bertepuk sebelah tangan.
49 Tak sadarkan diri
50 Tubuh yang di nikmati.
51 Wanita hebat.
52 Takdir Tuhan
53 Bukan napsu sesaat
54 Panggilan..
55 Dua Istri
56 Sayang dan Zaujatii
57 Ameena...
58 Dari hal sederhana
59 Tanpa Karena.
60 Seperti Hujan
61 Ada dan Siaga
62 Bertaruh Nyawa.
63 Demi keturunanku.
64 PENGUMUMAN.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Pernikahan...
2
Awal yang menyedihkan.
3
Penolakan halus
4
Penantian sia-sia.
5
Ajakan Leo.
6
Ini, kamarmu.
7
Permintaan Aurora.
8
Nama wanita lain.
9
Resto..
10
Obrolan menyakitkan.
11
Takut semakin cinta
12
Meminta pertolongan.
13
Aku siap menjanda.
14
Ternyata, Aku bukan istri pertama.
15
Flashback
16
Jika Aku tulang rusukmu.
17
Dua istri satu atap.
18
Wanita yang kamu cintai.
19
Katakan pada mereka...
20
Kaktus..
21
Cemburu...
22
Rasa Sabar
23
Imam Dua Surga..
24
Tulus mencintai.
25
Belalai Gajah ku..
26
Skenario Hidup
27
Pergi dan Lepas tangan.
28
Rumah utama
29
Wajah Cantik.
30
Hukum dan Hati
31
Cucu kita lah pemenangnya.
32
Jangan pulang..
33
Si Pecemburu.
34
Terbongkar
35
Tanpa Suara.
36
Bagaimana jika??
37
Jatah Hari.
38
Hak Suami..
39
Pamitnya Sang pemilik hati.
40
Dua kepala
41
Ada apa denganmu?
42
Pertama dan Kedua
43
Berbagi dan Terbagi
44
Detik Jam
45
Manisan Salak
46
Sosok yang di Puja.
47
Sebuah kejujuran.
48
Bertepuk sebelah tangan.
49
Tak sadarkan diri
50
Tubuh yang di nikmati.
51
Wanita hebat.
52
Takdir Tuhan
53
Bukan napsu sesaat
54
Panggilan..
55
Dua Istri
56
Sayang dan Zaujatii
57
Ameena...
58
Dari hal sederhana
59
Tanpa Karena.
60
Seperti Hujan
61
Ada dan Siaga
62
Bertaruh Nyawa.
63
Demi keturunanku.
64
PENGUMUMAN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!