Penantian sia-sia.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Sarapan itu penting, Mas. Janji padaku untuk langsung sarapan, bisa?"

"Tentu," jawab Leo sembari mengangguk kan kepala.

Mereka yang masih berjarak kini sudah jauh lebih dekat saat Aurora menghampiri. ia meraih punggung tangan sang suami saat pria halalnya itu mengatakan akan pergi saat ini juga untuk bekerja. Ingin rasanya Aurora protes tapi ia sadar diri jika ia bukan lah type wanita perajuk yang manja. Selain sabar ia pun harus ikhlas menerima di tinggalkan di hari pertama pernikahannya.

"Jangan pulang terlalu malam ya, usahakan kita makan malam bersama, " pesan Aurora.

"InshaAllah, aku langsung pulang jika semua pekerjaanku selesai."

Kini keduanya jalan beriringan keluar dari kamar menuju pintu utama. Namun, berhenti sejenak saat melihat Bumi dan Khayangan berada di ruang tengah. Dengan nada sopan serta tutur kata lembut Leo pun berpamitan lebih dulu pada mertuanya tersebut.

"Hati-hati di jalan ya, Nak"

"Iya, Umi, Abi. Aku berangkat dulu, assalamu'alaikum" Ucap Leo setelah menciun takzim punggung tangan pasangan paruh baya itu.

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"

Aurora yang mengantar sampai mobil suaminya langsung melakukan kewajiban layaknya seorang istri, dan ia cukup senang saat Leo menyambutnya dengan baik.

Dan Aurora masih tetap disana sampai kendaraan mewah itu menghilang dari pandangan. Keduanya memang tak pernah bertemu dan berinteraksi sebelum menikah, Aurora tahu segalanya tentang Leo dari ibu mertuanya, Bu Salma. Ia menceritakan semua yang ada pada diri putra nya itu mulai dari umur, kesukaan, pekerjaan, hingga seluruh harta yang di miliki. Tapi beliau justru tak mengatakan padanya jika Leo jarang sekali sarapan dirumah dan akan tetap pergi bekerja meski di hari pertama mereka menikah.

.

.

.

Di sudut kamar, Aurora duduk termenung seorang diri. Entah sudah berapa kali ia melirik ke arah jam dinding yang suaranya mendadak mencekam bagi dirinya yang sedang gelisah menunnggu.

Sebab, lima menit lagi adalah waktu di mana ia dan keluarga akan kembali berkumpul di ruang makan untuk menikmati sajian makan malam, tapi Leo tak kunjung juga pulang. Tiga pesan yang di kirimnya hari ini pun belum di baca sama sekali oleh pria itu.

"Mas Leo kemana ya?" gumam Aurora setelah ia membuang napas pelan.

Tok.. Tok.. Tok

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Aurora. Ia bangun lalu bergegas menuju benda bercat putih tersebut.

Cek lek

"Maaf, Nona. Nona sudah di tunggu oleh Tuan dan Nyonya di ruang makan." Ucap seorang pelayan di depan pintu saat Aurora sudah membukanya.

"Katakan pada mereka, aku mau menunggu suamiku pulang lebih dulu"

"Baik, Nona"

Aurora kembali menutup pintu, lalu berdiri bersandar di benda tersebut sambil memejamkan mata. Ada perasaan bingung harus bersikap seperti apa sedang ia sudah terbiasa dengan aturan di rumahnya tapi malam ini ia mau tak mau menolak ajakan orangtuanya demi menunggu sang suami yang entah ada dimana.

Tiga jam berselang, Leo pulang saat Aurora justru sudah tertidur di sofa. Ia yang mendengar sayup-sayup gemericik air pun langsung terjaga. Dan benar saja dugaannya, baru saja ia berdiri sosok laki-laki tampan dengan rambut sedikit basahnya itu keluar dari kamar mandi.

"Mas, sudah pulang?"

"Hem, Iya" sahut Leo sambil memberikan tangannya untuk di cium takzim oleh sang istri.

"Biar ku siapkan makan malam dulu ya."

"Tak perlu, aku sudah makan barusan di jalan," jawab Leo yang serasa menghujam jantung Aurora.

.

.

'Bagaimana bisa ia melakukan hal itu, padaku? Tahukah ia jika aku sudah menunggunya sedari tadi?' bathin Aurora.

Terpopuler

Comments

Ragil Saputri

Ragil Saputri

apa ada wanita lain yg ada dihati Leo sebelum nikah ma Ola

2023-10-07

0

Ragil Saputri

Ragil Saputri

dasar kutu kupret, Leo istrimu dh nungguin ku sampe" dia belum makan malam, enak bener kamu bilang dah makan malam dijalan....
hadeeeh kenapa sin Abi ma Umi bisa"nya jodohin mereka

2023-10-07

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

tega ya si kutu kupret

2023-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan...
2 Awal yang menyedihkan.
3 Penolakan halus
4 Penantian sia-sia.
5 Ajakan Leo.
6 Ini, kamarmu.
7 Permintaan Aurora.
8 Nama wanita lain.
9 Resto..
10 Obrolan menyakitkan.
11 Takut semakin cinta
12 Meminta pertolongan.
13 Aku siap menjanda.
14 Ternyata, Aku bukan istri pertama.
15 Flashback
16 Jika Aku tulang rusukmu.
17 Dua istri satu atap.
18 Wanita yang kamu cintai.
19 Katakan pada mereka...
20 Kaktus..
21 Cemburu...
22 Rasa Sabar
23 Imam Dua Surga..
24 Tulus mencintai.
25 Belalai Gajah ku..
26 Skenario Hidup
27 Pergi dan Lepas tangan.
28 Rumah utama
29 Wajah Cantik.
30 Hukum dan Hati
31 Cucu kita lah pemenangnya.
32 Jangan pulang..
33 Si Pecemburu.
34 Terbongkar
35 Tanpa Suara.
36 Bagaimana jika??
37 Jatah Hari.
38 Hak Suami..
39 Pamitnya Sang pemilik hati.
40 Dua kepala
41 Ada apa denganmu?
42 Pertama dan Kedua
43 Berbagi dan Terbagi
44 Detik Jam
45 Manisan Salak
46 Sosok yang di Puja.
47 Sebuah kejujuran.
48 Bertepuk sebelah tangan.
49 Tak sadarkan diri
50 Tubuh yang di nikmati.
51 Wanita hebat.
52 Takdir Tuhan
53 Bukan napsu sesaat
54 Panggilan..
55 Dua Istri
56 Sayang dan Zaujatii
57 Ameena...
58 Dari hal sederhana
59 Tanpa Karena.
60 Seperti Hujan
61 Ada dan Siaga
62 Bertaruh Nyawa.
63 Demi keturunanku.
64 PENGUMUMAN.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Pernikahan...
2
Awal yang menyedihkan.
3
Penolakan halus
4
Penantian sia-sia.
5
Ajakan Leo.
6
Ini, kamarmu.
7
Permintaan Aurora.
8
Nama wanita lain.
9
Resto..
10
Obrolan menyakitkan.
11
Takut semakin cinta
12
Meminta pertolongan.
13
Aku siap menjanda.
14
Ternyata, Aku bukan istri pertama.
15
Flashback
16
Jika Aku tulang rusukmu.
17
Dua istri satu atap.
18
Wanita yang kamu cintai.
19
Katakan pada mereka...
20
Kaktus..
21
Cemburu...
22
Rasa Sabar
23
Imam Dua Surga..
24
Tulus mencintai.
25
Belalai Gajah ku..
26
Skenario Hidup
27
Pergi dan Lepas tangan.
28
Rumah utama
29
Wajah Cantik.
30
Hukum dan Hati
31
Cucu kita lah pemenangnya.
32
Jangan pulang..
33
Si Pecemburu.
34
Terbongkar
35
Tanpa Suara.
36
Bagaimana jika??
37
Jatah Hari.
38
Hak Suami..
39
Pamitnya Sang pemilik hati.
40
Dua kepala
41
Ada apa denganmu?
42
Pertama dan Kedua
43
Berbagi dan Terbagi
44
Detik Jam
45
Manisan Salak
46
Sosok yang di Puja.
47
Sebuah kejujuran.
48
Bertepuk sebelah tangan.
49
Tak sadarkan diri
50
Tubuh yang di nikmati.
51
Wanita hebat.
52
Takdir Tuhan
53
Bukan napsu sesaat
54
Panggilan..
55
Dua Istri
56
Sayang dan Zaujatii
57
Ameena...
58
Dari hal sederhana
59
Tanpa Karena.
60
Seperti Hujan
61
Ada dan Siaga
62
Bertaruh Nyawa.
63
Demi keturunanku.
64
PENGUMUMAN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!