Rahim Nayra Untuk Naura
"Boleh ya, Sayang? Udah lama aku nggak ngumpul bareng teman-teman, apalagi yang ulang tahun ini akan pindah ke luar negeri minggu depan. Aku pengen ngucapin salam perpisahan juga sama dia," ujar Naura pada sang suami yang saat ini sedang berbicara di telfon.
Suaminya yang bernama Raka Putra Aditya itu sedang berada di luar negeri sejak dua hari yang lalu. Walaupun begitu, Naura tetap meminta izin sang suami jika ingin pergi ke suatu tempat atau melakukan sesuatu.
"Harus banget gitu kamu datang, Ra? Aku khawatir, Sayang, apalagi kamu lagi hamil," ucap Raka dari seberang telfon.
"Aku nggak akan macam-macam, Sayang. Aku juga perginya sama Nayra kok, boleh ya?" bujuk Naura memelas.
"Ya udah, tapi ingat! Jaga diri, jangan minum alkohol, jangan pulang terlalu malam!" ucap Raka akhirnya yang membuat Naura tersenyum senang.
"Terima kasih, Sayang. I love you so much," ucap Naura yang membuat sang suami terkekeh.
"Love you more, Naura. Ya udah, nanti aku telfon lagi karena sekarang aku lagi sibuk banget, ingat pesanku yang tadi, okay?"
"Siap, Kapten."
Setelah berbicara dengan sang suami, Naura segera mengirimkan pesan pada Nayra yang merupakan suadara kembarnya. Naura meminta dijemput sekarang karena Raka sudah memberinya izin untuk pergi.
Sambil menunggu Nayra datang, Naura segera bersiap-siap. Ia memakai gaun yang cukup terbuka, make up-nya pun cukup tebal. Naura adalah wanita berkelas yang sangat memperhatikan penampilan, sejak remaja Naura mulai menunjukan minatnya terhadap dunia fashion, dan di usianya yang ke 20 tahun ia sudah membuka butik dengan bantuan dana dari kedua orang tuanya.
Dua tahun yang lalu Naura bertemu seorang pria saat ia menghadiri ajang peragaan busana, pria itu adalah Raka yang kini sudah menjadi suaminya. Pernikahan mereka baru berjalan satu tahun, tentu itu adalah pernikahan yang membuat Naura merasa sempurna apalagi setelah ia dinyatakan hamil.
Raka dan mertua Naura begitu memanjakannya dan memberikan berbagai macam hadiah yang tak murah. Bahkan, dua minggu yang lalu Naura diberikan tas ber-merk dengan harga ratusan juga, seminggu setelahnya Naura kembali diberikan hadiah berupa jam tangan yang harganya juga ratusan juta.
Raka adalah putra tunggal dari pasangan konglomerat, Tuan Aditya dan Nonya Susmita. Selain kaya raya, Raka juga sangat tampan, penuh kharisma dan ia memiliki segudang prestasi dari masa sekolah sampai di dunia bisnis. Naura sangat yakin, setiap wanita pasti iri padanya karena ia memiliki hidup yang begitu sempurna dan dikelilingi orang yang sempurna.
Tak berselang lama, terdengar suara klalson mobil. Sebelum turun, Naura masih berlengggok di depan cermin, memastikan penampilannya apakah sudah sangat sempurna atau belum. "Ck, warna lipstik ini terlalu pucat," gumam Naura, ia pun segera memoleskan lipstik dengan warna merah menyala di permukaan bibirnya.
Sementara di luar, Nayra menunggu sang kakak dengan sabar. Berbeda dengan Naura, Nayra berpenampilan sangat sederhana dengan polesan make up tipis.
Nyonya Irna dan Tuan Desta di karunia dua putri kembar yang sangat cantik, Naura Azkia dan Nayra Zaskia. Keduanya memang kembar identik yang di lahirkan dengan selisih dua menit saja, walaupun begitu karakter keduanya sangat berbeda, seperti hitam dan putih. Naura adalah pribadi yang perfeksionis, keras kepala dan ambisius. Sedangkan Nayra adalah pribadi yang tenang, lemah lembut dan apa adanya. Saat ini Nayra masih kuliah di bidang kedokteran hewan. Menjadi Dokter hewan adalah cita-citanya sejak kecil karena Nayra adalah pecinta hewan meskipun tak satupun dari keluarganya yang berprofesi menjadi Dokter apalagi Dokter hewan.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Naura datang, Nayra berdecak melihat penampilan sang kakak. "Padahal kita cuma mau makan malam aja, Ra, penampilanmu udah kayak mau ke pesta menteri," gurau Nayra saat Naura sudah masuk ke mobilnya.
"Kenapa? Apa ini terlalu mewah, Nay?" tanya Naura yang langsung di jawab dengan anggukan kepala oleh Nayra. "Tapi kamu 'kan tahu sendiri, Nay, aku tuh nggak bisa kalau berpenampilan biasa aja. Berasa kayak mau tidur," ujar Naura yang hanya ditanggapi dengan senyum tipis oleh Nayra.
Nayra melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia memutar musik untuk menemani perjalanan mereka yang mungkin butuh waktu 20-25 menit untuk sampai di tempat tujuan.
"Cincin tunangan kamu bagus banget, Nay, sepertinya Bian nggak akan memberikan barang murah dan biasa aja buat kamu," ujar Naura saat tatapannya tertuju pada cincin pertunangan Nayra.
"Hem, selera Bian memang bagus," sahut Nayra singkat.
Bian adalah seorang pelukis yang juga merupakan senior Naura saat ia kuliah di Kedokteran umum dulu, mereka sudah lama menjalin kasih dan dua bulan yang lalu mereka memutuskan untuk bertunangan.
"Kayaknya Bian bukan pria yang posesif ya, Nay, dia selalu mengizinkan kamu pergi kemana aja sama siapa aja. Beda sama Raka, dia tuh posesif banget, apalagi sejak aku hamil," ungkap Naura membanggakan diri.
"Wajar kalau Raka posesif, Ra, kamu sudah jadi istrinya. Kalau Bian memang nggak posesif, dia tipe pria yang tenang dan percaya banget sama pasangan," ujar Nayra sambil membayangkan tunangannya yang sangat ia cintai. Bian memang bukan pria yang posesif, tapi Nayra tahu Bian sangat mencintainya lebih dari apapun.
Tak berselang lama keduanya sudah sampai di tempat tujuan, mereka disambut dengan hangat oleh teman-teman mereka. "Oh ya, ini hadiah ulang tahun dari aku. Semoga kamu suka, ya. Harganya nggak murah lho, aku beli di Paris khusus buat kamu, Nit," ujar Naura pada Nita, temannya yang sedang berulang tahun.
Nita membuka hadiah dari Naura dengan tidak sabar, ternyata isinya sepasang sepatu keluaran terbaru dan harganya memang sangat mahal. "Wah, makasih banyak banget, Ra, kamu emang nggak pernah pelit kalau mau ngasih hadiah sama teman," ujar Nita girang.
"Uang segitu nggak seberapa kok," sahut Naura tersenyum sombong.
Pesta pun berjalan dengan lancar, mereka semua bersenang-senang hingga Nayra mengajak sang Kaka pulang karena jam sudah menunjukan pukul setengah 9 lewat. Naura menolak pulang, ia meminta Nayra menunggu 30 menit lagi karena saat ini Naura sedang asyik bergosip ria dengan teman-temannya.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10, kini Nayra memaksa Naura pulang. "Ingat apa pesan Raka, Ra? Ini sudah malam," bujuk Nayra sambil menguap. "Aku juga ngantuk banget," imbuhnya sambil menguap.
"Iya deh, bawel," gerutu Naura. Setelah mereka berpamitan pada Nita, mereka pun segera pulang.
Nayra yang merasa mengantuk sempat meminta Naura menyetir, tapi wanita itu menolak dengan alasan Raka melarangnya menyetir selama hamil. Akhirnya Nayra tetap menyetir, ia memutar musik yang kencang berharap bisa menghilangkan kantuknya.
Namun, sepertinya itu tidak berhasil karena semakin lama Nayra semakin mengantuk. Sementara Naura yang juga merasa mengantuk kini perlahan memejamkan mata, hingga tanpa sadar Nayra keluar dari jalur dan hampir saja dia menabrak mobil dari arah yang berlawanan. Nayra yang menyadari hal itu langsung membanting setir untuk menghindari mobil tersebut,
Namun, nahas karena ia justru menghantam sebuah truk dari arah yang sama. Kecelakaan pun tak bisa dihindari, bahkan membuat mobil mereka sampai terbalik. Kejadian itu begitu cepat, secepat kilat. Baik Nayra maupun Naura langsung kehilangan kesadaran mereka detik itu.
...🦋...
Siapkan tissue di sini? Hem, kayaknya nggak, konfliknya ringan kok, seringan novek Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson. Hehe.
Jangan lupa dukungannya ya teman-teman. Dan tolong tinggalkan komentar yang positif, terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
sherly
baru mampir lagi, ternyata ada novel yg ke baca, cusss lah
2023-08-08
0
𝐀⃝🥀 ¢ᖱ'D⃤🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬
kayaknya cerita nya sedih ya Thor
2023-06-24
0
Fera Wati
semua karya otor TOP
semua kubabat abz bacany tanpa tersisa hahaha
2022-12-18
1