Suatu Tindakan yang Merasa Bahwa Itu Benar

Suatu Tindakan yang Merasa Bahwa Itu Benar

Orion berputar ke belakang dan semburan api keluar dari telapak kedua kakinya. Namun itu terlalu dangkal, sehingga Endy dapat mudah menghindar. Sosok Endy yang tengah memperhatikan sekitar pun menjadikan ini sebuah kesempatan, pria berjubah sebelum ini tumbang namun tak lama ia kembali bangkit.

Melesat menuju ke arah Endy, selaput berlendir yang terlihat seperti slime itu mengunci pergerakan kedua kaki dan tangan Endy sehingga tak dapat bergerak. Kemudian mencekik lehernya dengan kuncian tangan, Endy pun kehabisan napas dalam rentang waktu yang pendek. Terlihat wajahnya sedikit membiru setelah tumbang tak sadarkan diri.

“Hah, kau payah dalam segi apa pun, ya!” sindirnya pada Orion.

Ia kembali dengan seluruh tubuh yang sedikit menghitam. Melihatnya mampu berdiri mungkin ia sudah baik-baik saja. Sesekali ia mengeluarkan asap hitam dari mulutnya setelah menghela napas.

“Maafkan aku. Aku benar-benar kikuk saat menghadapi pertarungan yang nyata. Yang bisa aku lakukan hanyalah menghindar,” ujar Orion merasa bersalah.

“Ha! Baguslah kau menyadarinya! Lain kali berlatihlah dengan benar!”

Orion terdiam sembari menatap Endy yang berbaring di jalanan. Lalu berpindah ke arah dinding luar rumah yang sudah rubuh.

“Apa ini tak masalah?” Orion bertanya.

“Itu akan jadi urusan Arutala, maksudku Nona Gista. Kita lebih baik kembali dengan membawa pria ini.”

***

Mereka berdua telah kembali ke rumah dengan raut wajah tak bersahabat. Melihat mereka begitu, sudah pasti sesuatu terjadi di luar sana.

“Raka!” panggil Mahanta pada pria berjubah itu.

Mahanta sangat terkejut begitu melihat adiknya Raka menjadi hitam begitu. Mahanta pula juga terkejut melihat Orion dengan potongan rambut yang berubah.

“Orion, rambutmu yang panjang ke mana?” tanya Mahanta.

“Jangan cerewet,” ketus Orion.

“Hei, orang ini berhasil kubawa. Dia sedang tak sadarkan diri,” kata Raka yang kemudian menyodorkan tubuh Endy pada mereka.

Gista hanya menganggukkan kepala lalu terdiam memandanginya. Raka yang dalam kondisi seperti itu pun segera pamit undur diri, Mahanta yang ingin mengobatinya pun segera mengikuti Raka.

“Sepertinya aku menyusahkan dia,” ucap Orion sadar diri.

“Tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Pria itu adalah adik dari Mahanta, namanya Raka. Sekali-kali memang dia harus direpotkan. Jadi, tak perlu khawatir,” ujar Gista dengan santai.

“Oh, pantas saja aku berpikir mereka sangat mirip tapi hanya wajah mereka saja. Lainnya seperti sifat, mereka berbanding terbalik.”

“Tentu saja mereka ada perbedaan. Saudara pasti begitu.”

Untuk Orion, ia tak mengerti arti dari saudara karena memang ia adalah anak tunggal. Jangankan mencoba mengartikannya, ia justru selalu di cap buruk di mata keluarganya.

Sungguh kehidupan yang mengenaskan. Namun Orion membalas perkataan Gista dengan senyum dan tawa pendek.

“Jika kau tidak punya saudara. Mulai sekarang anggaplah kami sebagai saudaramu sendiri.” Gista berbicara.

“Dari dulu aku penasaran. Apa alasanmu menerima diriku di sini?” tanya Orion.

“Tidak ada hal khusus. Aku hanya tak ingin anak-anak terlantar di luar sana. Keluargamu mungkin akan terkejut saat mengetahui bahwa kamu masih hidup saat ini,” jawab Gista.

“Jadi karena aku anak-anak, ya ...” Orion bergumam seraya melirik ke arah lain. Ia enggan menerima kenyataan bahwa tubuhnya menyusut karena sesuatu dan mungkin tak bisa kembali.

Berencana untuk mengatakan hal aneh ini kepada Gista, tapi ia kemudian meragu saat mendengar Gista menolongnya karena Orion adalah anak-anak.

“Lain kali, cobalah untuk mempercayaiku,” tutur Gista yang mengerti kesulitan Orion.

***

Endy masih berada di ruangan yang sama bersama Gista dan Orion saat ini. Tanpa mengikat tubuhnya, Gista membiarkan Endy begitu saja.

“Bicaralah, apa yang menjadi alasanmu melakukan tindakan kriminal selama 3 tahun setelah kau bangkit?”

Seperti biasa, Gista hanya perlu menanyakan sebaris kalimat yang mengarah langsung pada masalah utama. Sikapnya yang tegas begitu terasa dan terlihat bagi mereka berdua.

“Cih, tidak akan!”

Endy berdecih, ketika ia melangkah ke depan pintu, Gista pun memblokir pegangan pintu dengan kekuatan es-nya.

“Bicaralah,” ucap Gista sekali lagi. Ia melirik ke arahnya dengan tajam.

Setelahnya pun, Endy duduk bertekuk lutut. Dengan tubuh gemetar ia mulai membicarakan apa yang menjadi alasan tindakannya selama ini.

Endy adalah seorang guru pengasuh anak-anak yang berusia 5 tahun ke bawah. Ia yang ramah mampu memenangkan hati mereka dengan penuh kebahagiaan. Sejak dulu, Endy tidak memiliki pendamping hidup. Ia terus melajang hingga di usia tua-nya.

“Aku selama ini tidak pernah salah,” ucap Endy. Kukuh atas pendiriannya.

Keyakinannya adalah, "Semua anak-anak haruslah bahagia selalu."

Suatu ketika, ada salah seorang anak yang selalu datang dengan wajah murung. Tampak ia sangat sedih, ketika Endy bertanya, anak itu selalu berkata tidak ada masalah. Namun Endy memiliki suatu firasat, dan benar saja saat ia membuntuti anak itu ketika pulang bersama walinya.

Wali dari anak itu menghajar habis-habisan. Bahkan setelah dipergoki oleh Endy pun, kejadian tersebut terus berulang setiap kalinya. Tidak hanya itu, kejadian penculikan semakin marak. Tak ada habisnya seseorang meneror anak-anak.

Endy bertindak bahwa hanya dengan melenyapkan mereka yang telah membuat anak-anak menderita, adalah hal terbaik. Tentu saja itu tidak benar. Endy telah gelap mata, berpikir bahwa suatu kesalahan bisa ditebus dengan melayangkan nyawa.

Itu sama saja seperti Endy dengan mereka yang memperlakukan buruk pada anak-anak.

“Sebagaimana wali atau orang tua setiap anak adalah keluarga mereka. Jika memang dia begitu, harusnya kau cukup laporkan saja pada pihak berwajib. Khususnya untuk tindak kekerasan dalam keluarga seperti itu,” ujar Orion memberikan pendapat.

“Kau pikir semua orang tua sama? Meskipun sudah diberi peringatan, mereka akan tetap melakukannya!” sahut Endy menegas.

“Tapi bukan berarti membunuh itu dibenarkan.”

Seketika Endy terdiam. Menyadari kesalahan yang telah lama ia perbuat. Semenjak kebangkitannya, ia melakukan aksi balas dendam terhadap orang-orang yang memperlakukan anak-anak dengan buruk.

Tapi semua sudah terlanjur terjadi. Ibarat nasi menjadi bubur.

“Terlalu menggampangkan tindakan, adalah salah satu kecerobohan yang besar.”

Tok!Tok!

Mahanta kembali ke ruangan Gista berada, ia pun membuka pintunya sesaat setelah es itu mencair. Ia hendak membicarakan sesuatu namun tertahan karena melihat mimik wajah Gista yang terlihat sangat marah.

“Nona Gista marah. Ada apa dengan situasi saat ini? Jarang sekali melihatnya begini,” batin Mahanta seraya melihat ke sekeliling.

Orion pula hanya terdiam di sana. Dan mungkin Mahanta telah tahu apa penyebab kemarahan Gista sekarang, tidak lain karena masalah Endy. Endy kini hanya menundukkan kepala dalam-dalam, ia tak lagi mampu bicara sepatah kata pun sekarang.

Episodes
1 Hidup Kembali
2 Near-Death Experience
3 Gista Arutala-Kota J-Karta
4 Menghindar dan Nasib Sial Datang
5 Api yang Membara
6 Bergabung Dengan Grup Arutala
7 Bersekolah dan Mengintai
8 Bertemu Lily
9 Kekuatan Endy Terungkap
10 Pria Berkekuatan Listrik
11 Suatu Tindakan yang Merasa Bahwa Itu Benar
12 Ajar dan Latih I
13 Ajar dan Latih II
14 Teknik Memperluas Jangkauan Serang
15 Rencana Kepergian
16 Pertemuan Antar Ketua Grup
17 Kembar Tiga Mengesalkan
18 Harga Diri yang Jatuh
19 Masalah yang Terjadi Telah Menyebar Luas
20 Hawa Dingin, Mencekam
21 Pahlawan Kota, Endaru
22 Orion Vs Endaru
23 Merah Berdarah
24 Fakta yang Terbongkar Tanpa Disadari
25 Pesan Untuk Bertemu
26 Hari ini Musuh, Esoknya Berkawan
27 Saling Mengetahui dan Saling Berpura-pura Tidak Menyadari
28 Pada Akhirnya Penampilan Akan Menentukan Segalanya
29 Tugas Pertama-Putri Pejabat yang Kerasukan
30 Pria Berbayang
31 Identitas Jhon
32 Raiya Meera-Kota B-Karta
33 Cerita 30 Tahun Lalu Secara Singkat
34 Tunjukkan Kekuatanmu!
35 Lagi-lagi Jhon Datang!
36 Banyaknya Kekuatan Muncul
37 Jarum
38 Gedung Dengan Isi yang Kacau
39 Teknik-Pusaran & Rajam Duri
40 Pandangan Mematikan
41 Kemudi Jalan Tancap Gas
42 Bertahanlah, Orion!
43 Adi Caraka-Kota L-Karta
44 Rumah Sakit
45 Dr. Eka
46 Menghadapi Sebuah Kegilaan
47 Ancaman, Belenggu Hidup dan Mati
48 Kekuatan Baru, Bilah Pedang Merah!
49 Hanyalah Kematian
50 Makian Jhon, Amarah Orion Tersulut Kemudian
51 Tubuh yang Masih Lemah
52 Raka yang Menjemput Justru Hampir Dijemput Ajalnya
53 Bertarung Dengan Dokter Sinting
54 Endaru Telah Datang!
55 Kerja Sama Dengan Endaru
56 Ruang Tersembunyi Di Balik Ruang Terpisah
57 Sejarah Kuno Dunia NED, Benarkah Itu?
58 Perintah Mengintai Adi Caraka
59 Pertarungan Raka Dengan Ketua Caraka
60 Kekalahan, Misi Gagal
61 Gista Telah Sampai
62 Perasaan Tidak Nyaman
63 Kekalahan Telak Caraka?
64 Mata-Mata & Salah Satu Rekan Chameleon
65 Musuh Dalam Selimut, Tak Gentar Melawan Pondasi NED
66 Tipe Monster dan Ilusi
67 Sima
68 Anak Sekaligus Suami Pura-Pura
69 Keinginan Gista
70 Kafe Untuk Kopi Hitam
71 Gelap
72 Berhadapan Dengan Suatu Kekuatan yang Masih Belum Jelas
73 Tertangkap Sudah, Dalam Di Balik Kegelapan Kafe
74 Barista, Erik. Informasi Darah Langka yang Bocor
75 Resiko Dalam Keberuntungan
76 Informasi Orion Telah Dijual
77 Identitas Dicky
78 Ada yang Janggal
79 Chameleon yang Menyamar
80 Sima Kembali Datang dan Menyerang!
81 Interogasi Tak Berakhir Baik
82 Kota Y-Karta
83 Sergapan Malam
84 Kegigihan atau Obsesi Sima Dalam Serangan
85 Bukan Pejuang Namun Kuat
86 Api Abadi
87 Respon Api Abadi, Apakah Ini Suatu Pertanda?
88 Pria yang Membagi Ingatannya
89 Pemain Kecapi
90 Ingatan Membekas, Kehancuran Kota Y-Karta
91 Bantuan Datang. Apakah Ini yang Terakhir Kalinya Bertemu Dengan Sima?
92 Dua Sayap Terukir, Bermimpi Buruk
93 Legenda Api Abadi yang Terkubur
94 Sosok yang Gagah Perkasa, Karura!
95 Wanita yang Keluar dari Liang Kuburnya
96 Pencarian Identitas Pemilik Rumah
97 Jasad Perempuan
98 Ingatan Kelam
99 Mantan Istri dan Anaknya
100 Pasar Berubah Menjadi Medan Perang
101 Datangnya Ketua Janu Irawan, Ternyata Ada Maksudnya
102 Pencuri
103 Kendali Api Abadi, Berada di Tangan Orion Sepenuhnya
104 Madeira
105 Ajakan Bergabung Chameleon
106 Hilangnya Harga Diri
107 Hancurnya Kediaman Gista
108 Kembali Ke Rumah
109 Pesan Chameleon
110 Pencarian Orion
111 Lost Contact
112 Datang Ke Markas Kelompok Chameleon
113 Bukan Untuk Bergabung Melainkan Mencari Malaikat Maut
114 Pertarungan Yang Membuat Neraka Terguncang
115 Kembali Ke Tubuh Asal, Orion Bangkit!
116 Mr. Iki Gentle
117 Penemuan-Serbuk Putih
118 Saling Memanfaatkan
119 Berkembangnya Api Abadi Menjadi Satu Alasan Untuknya Pergi
120 Anak yang Tersakiti
121 Berlatih Bersama Endaru
122 Permintaan Endaru
123 Belajar Hukum, Rencana Tindak Melemahkan Orang Dewasa
124 Guru Pengganti
125 Siswa Tahan Banting, Roni Sanjaya
126 Menenangkan Monster Dengan Monster
127 Roni Keluar Dari Sekolah?
128 Tawuran
129 Monster Lugu. Calon Anak Buah
130 Perubahan Sikap Roni
131 Bocah yang Bosan Hidup
132 Bertindak Kelewat Batas Jadi Disegani
133 Bunglon Itu Kembali Datang!
134 Perburuan Dalam Kota
135 Terjatuh Dalam Bayangan
136 Berbaris Dengan Para Elit
137 Rencana yang Berakhir Kacau
138 Perekrutan Paksa
139 Sandera
140 Sayap Api
141 Awal Dari Tragedi yang Akan Kembali Terulang
142 Pemancing, Jinan I
143 Pemancing, Jinan II
144 Korban Berjatuhan
145 Korban Berjatuhan
146 Mimpi Buruk
147 Misi Malam
148 Tuduhan Palsu
149 Pemanah
150 2 Musuh dan Racun
151 Musuh yang Terlihat
152 Kenangan Buruk
153 Ternyata Sudah Dikelabuhi
154 Momen Menegangkan
155 Wujud Ruh Chameleon I
156 Wujud Ruh Chameleon II
157 Dikepung pun Masih Bisa Melawan
158 Orion Menjadi Pengamat
159 Tubuh yang Diambil Alih
160 Fajar Telah Datang
161 Ade Dibuntuti
162 Diincar
163 Jalan Tikus
164 Hilangnya Ade
165 Teman, Katanya?
166 Malam Pertempuran Ke-2
167 Pasar Malam Berubah Menjadi Medan Pertempuran
168 Lingkaran Pengikat Jiwa
169 Amukan
170 Segala Teknik Yang Dikerahkan
171 Pengepungan
172 Mr. Iki Datang Terlambat
173 Ada yang Janggal
174 Jatuh
175 Orang yang Tak Ingin Ia Hadapi
176 Sulit Berhadapan dan Selalu Dihalangi
177 Pengejaran
178 Rumah Arutala, Lalu Ade yang Kembali Menghilang
179 Keberadaan, Menuju Luar Negri
180 Ramon
181 Runo
182 Endaru Tersesat
183 Pesta
184 Memanfaatkan
185 Terjebak di Ruang Bawah Tanah
186 Serangan Misterius
187 Emblem Priest
188 Ken I
189 Ken II
190 Saling Memberikan Keuntungan
191 Pelelangan
192 Barang Yang Dilelang, Darah Langka
193 Mengancam
194 Kekacauan Phantom Gank I
195 Kekacauan Phantom Gank II
196 Milion
197 Orang yang Familiar
198 Di Bawah Kendali Si Informan
199 Perbedaan Antara Amatir dan Pro
200 Sebuah Petunjuk
201 Ketua Meera Diincar!
202 Pertarungan yang Sengit I
203 Pertarungan yang Sengit II
204 Air Mancur
205 Museum
206 Bertemu Pemuda Pemancing Lagi
207 Memenuhi Undangan
208 Gerbong Kereta I
209 Gerbong Kereta II
210 Perseteruan, Tragedi Hampir Terjadi
211 Jinan Ditaklukan
212 Kota S-Frans
213 Kehilangan Endaru
214 Kemalangan Tiada Henti
215 Pertunjukan Opera I
216 Pertunjukkan Opera II & Tuan Gerhana Bulan
217 Orang yang Dicari
218 Kesepakatan Dengan Tuan Gerhana Bulan
219 Senjata Gelap
220 Perbatasan I
221 Perbatasan II
222 Bagian yang Sudah Tak Terjamah I
223 Bagian yang Sudah Tak Terjamah II
224 Pisau Kabut
225 Langit Gelap Terbentang, Rekan Ditemukan
226 Villa Di Tengah Padang Tandus I
227 Villa Di Tengah Padang Tandus II
228 Kebangkitan Misterius & Pencarian
229 Perampokan Pusat Perbelanjaan
230 Ade Disekap
231 Ade Disekap
232 Sarang Musuh, Iki dan Sera
233 Black Hole I
234 Black Hole I
235 Black Hole I
236 Black Hole II
237 Kota Cal-Forn, Hilangnya Ingatan Ketua Meera
238 Endaru Palsu
239 Pria yang Terhubung Dengan Darah
240 Kruger Gisan
241 Hilangnya Orion
242 Amukan Serta Kegelisahan
243 Menangkap Pemain Kecapi, Antonio
244 Mulai Sekarang Aku akan Memanggilmu "Ayah!"
245 Sinyal yang Menghilang
246 Gerhana Bulan Tutup Usia
247 Nicholas
248 Tangan yang Terpotong
249 Evolusi Chameleon
250 Pertarungan Mahanta dan Ketua Meera Melawan Sera dan Adi Caraka
251 Pertarungan Ramon dan Ketua Irawan
252 Perlawan Sengit Melawan Chameleon
253 Tujuan Terselubung
254 Runo si Pengecut
255 Pertempuran Di Dekat Jembatan
256 Mental yang Terluka
257 Kesombongan yang Terlahir Sejak Dini
258 Menyelinap Masuk Diam-Diam
259 Penyergapan Intens
260 Mahluk Absoult I
261 Mahluk Absoult II
262 Para Ketua
263 Mirana, Mengutuk
264 Karura, Legenda Api Abadi!
265 3 Sahabat
266 Takdir yang Menanti
Episodes

Updated 266 Episodes

1
Hidup Kembali
2
Near-Death Experience
3
Gista Arutala-Kota J-Karta
4
Menghindar dan Nasib Sial Datang
5
Api yang Membara
6
Bergabung Dengan Grup Arutala
7
Bersekolah dan Mengintai
8
Bertemu Lily
9
Kekuatan Endy Terungkap
10
Pria Berkekuatan Listrik
11
Suatu Tindakan yang Merasa Bahwa Itu Benar
12
Ajar dan Latih I
13
Ajar dan Latih II
14
Teknik Memperluas Jangkauan Serang
15
Rencana Kepergian
16
Pertemuan Antar Ketua Grup
17
Kembar Tiga Mengesalkan
18
Harga Diri yang Jatuh
19
Masalah yang Terjadi Telah Menyebar Luas
20
Hawa Dingin, Mencekam
21
Pahlawan Kota, Endaru
22
Orion Vs Endaru
23
Merah Berdarah
24
Fakta yang Terbongkar Tanpa Disadari
25
Pesan Untuk Bertemu
26
Hari ini Musuh, Esoknya Berkawan
27
Saling Mengetahui dan Saling Berpura-pura Tidak Menyadari
28
Pada Akhirnya Penampilan Akan Menentukan Segalanya
29
Tugas Pertama-Putri Pejabat yang Kerasukan
30
Pria Berbayang
31
Identitas Jhon
32
Raiya Meera-Kota B-Karta
33
Cerita 30 Tahun Lalu Secara Singkat
34
Tunjukkan Kekuatanmu!
35
Lagi-lagi Jhon Datang!
36
Banyaknya Kekuatan Muncul
37
Jarum
38
Gedung Dengan Isi yang Kacau
39
Teknik-Pusaran & Rajam Duri
40
Pandangan Mematikan
41
Kemudi Jalan Tancap Gas
42
Bertahanlah, Orion!
43
Adi Caraka-Kota L-Karta
44
Rumah Sakit
45
Dr. Eka
46
Menghadapi Sebuah Kegilaan
47
Ancaman, Belenggu Hidup dan Mati
48
Kekuatan Baru, Bilah Pedang Merah!
49
Hanyalah Kematian
50
Makian Jhon, Amarah Orion Tersulut Kemudian
51
Tubuh yang Masih Lemah
52
Raka yang Menjemput Justru Hampir Dijemput Ajalnya
53
Bertarung Dengan Dokter Sinting
54
Endaru Telah Datang!
55
Kerja Sama Dengan Endaru
56
Ruang Tersembunyi Di Balik Ruang Terpisah
57
Sejarah Kuno Dunia NED, Benarkah Itu?
58
Perintah Mengintai Adi Caraka
59
Pertarungan Raka Dengan Ketua Caraka
60
Kekalahan, Misi Gagal
61
Gista Telah Sampai
62
Perasaan Tidak Nyaman
63
Kekalahan Telak Caraka?
64
Mata-Mata & Salah Satu Rekan Chameleon
65
Musuh Dalam Selimut, Tak Gentar Melawan Pondasi NED
66
Tipe Monster dan Ilusi
67
Sima
68
Anak Sekaligus Suami Pura-Pura
69
Keinginan Gista
70
Kafe Untuk Kopi Hitam
71
Gelap
72
Berhadapan Dengan Suatu Kekuatan yang Masih Belum Jelas
73
Tertangkap Sudah, Dalam Di Balik Kegelapan Kafe
74
Barista, Erik. Informasi Darah Langka yang Bocor
75
Resiko Dalam Keberuntungan
76
Informasi Orion Telah Dijual
77
Identitas Dicky
78
Ada yang Janggal
79
Chameleon yang Menyamar
80
Sima Kembali Datang dan Menyerang!
81
Interogasi Tak Berakhir Baik
82
Kota Y-Karta
83
Sergapan Malam
84
Kegigihan atau Obsesi Sima Dalam Serangan
85
Bukan Pejuang Namun Kuat
86
Api Abadi
87
Respon Api Abadi, Apakah Ini Suatu Pertanda?
88
Pria yang Membagi Ingatannya
89
Pemain Kecapi
90
Ingatan Membekas, Kehancuran Kota Y-Karta
91
Bantuan Datang. Apakah Ini yang Terakhir Kalinya Bertemu Dengan Sima?
92
Dua Sayap Terukir, Bermimpi Buruk
93
Legenda Api Abadi yang Terkubur
94
Sosok yang Gagah Perkasa, Karura!
95
Wanita yang Keluar dari Liang Kuburnya
96
Pencarian Identitas Pemilik Rumah
97
Jasad Perempuan
98
Ingatan Kelam
99
Mantan Istri dan Anaknya
100
Pasar Berubah Menjadi Medan Perang
101
Datangnya Ketua Janu Irawan, Ternyata Ada Maksudnya
102
Pencuri
103
Kendali Api Abadi, Berada di Tangan Orion Sepenuhnya
104
Madeira
105
Ajakan Bergabung Chameleon
106
Hilangnya Harga Diri
107
Hancurnya Kediaman Gista
108
Kembali Ke Rumah
109
Pesan Chameleon
110
Pencarian Orion
111
Lost Contact
112
Datang Ke Markas Kelompok Chameleon
113
Bukan Untuk Bergabung Melainkan Mencari Malaikat Maut
114
Pertarungan Yang Membuat Neraka Terguncang
115
Kembali Ke Tubuh Asal, Orion Bangkit!
116
Mr. Iki Gentle
117
Penemuan-Serbuk Putih
118
Saling Memanfaatkan
119
Berkembangnya Api Abadi Menjadi Satu Alasan Untuknya Pergi
120
Anak yang Tersakiti
121
Berlatih Bersama Endaru
122
Permintaan Endaru
123
Belajar Hukum, Rencana Tindak Melemahkan Orang Dewasa
124
Guru Pengganti
125
Siswa Tahan Banting, Roni Sanjaya
126
Menenangkan Monster Dengan Monster
127
Roni Keluar Dari Sekolah?
128
Tawuran
129
Monster Lugu. Calon Anak Buah
130
Perubahan Sikap Roni
131
Bocah yang Bosan Hidup
132
Bertindak Kelewat Batas Jadi Disegani
133
Bunglon Itu Kembali Datang!
134
Perburuan Dalam Kota
135
Terjatuh Dalam Bayangan
136
Berbaris Dengan Para Elit
137
Rencana yang Berakhir Kacau
138
Perekrutan Paksa
139
Sandera
140
Sayap Api
141
Awal Dari Tragedi yang Akan Kembali Terulang
142
Pemancing, Jinan I
143
Pemancing, Jinan II
144
Korban Berjatuhan
145
Korban Berjatuhan
146
Mimpi Buruk
147
Misi Malam
148
Tuduhan Palsu
149
Pemanah
150
2 Musuh dan Racun
151
Musuh yang Terlihat
152
Kenangan Buruk
153
Ternyata Sudah Dikelabuhi
154
Momen Menegangkan
155
Wujud Ruh Chameleon I
156
Wujud Ruh Chameleon II
157
Dikepung pun Masih Bisa Melawan
158
Orion Menjadi Pengamat
159
Tubuh yang Diambil Alih
160
Fajar Telah Datang
161
Ade Dibuntuti
162
Diincar
163
Jalan Tikus
164
Hilangnya Ade
165
Teman, Katanya?
166
Malam Pertempuran Ke-2
167
Pasar Malam Berubah Menjadi Medan Pertempuran
168
Lingkaran Pengikat Jiwa
169
Amukan
170
Segala Teknik Yang Dikerahkan
171
Pengepungan
172
Mr. Iki Datang Terlambat
173
Ada yang Janggal
174
Jatuh
175
Orang yang Tak Ingin Ia Hadapi
176
Sulit Berhadapan dan Selalu Dihalangi
177
Pengejaran
178
Rumah Arutala, Lalu Ade yang Kembali Menghilang
179
Keberadaan, Menuju Luar Negri
180
Ramon
181
Runo
182
Endaru Tersesat
183
Pesta
184
Memanfaatkan
185
Terjebak di Ruang Bawah Tanah
186
Serangan Misterius
187
Emblem Priest
188
Ken I
189
Ken II
190
Saling Memberikan Keuntungan
191
Pelelangan
192
Barang Yang Dilelang, Darah Langka
193
Mengancam
194
Kekacauan Phantom Gank I
195
Kekacauan Phantom Gank II
196
Milion
197
Orang yang Familiar
198
Di Bawah Kendali Si Informan
199
Perbedaan Antara Amatir dan Pro
200
Sebuah Petunjuk
201
Ketua Meera Diincar!
202
Pertarungan yang Sengit I
203
Pertarungan yang Sengit II
204
Air Mancur
205
Museum
206
Bertemu Pemuda Pemancing Lagi
207
Memenuhi Undangan
208
Gerbong Kereta I
209
Gerbong Kereta II
210
Perseteruan, Tragedi Hampir Terjadi
211
Jinan Ditaklukan
212
Kota S-Frans
213
Kehilangan Endaru
214
Kemalangan Tiada Henti
215
Pertunjukan Opera I
216
Pertunjukkan Opera II & Tuan Gerhana Bulan
217
Orang yang Dicari
218
Kesepakatan Dengan Tuan Gerhana Bulan
219
Senjata Gelap
220
Perbatasan I
221
Perbatasan II
222
Bagian yang Sudah Tak Terjamah I
223
Bagian yang Sudah Tak Terjamah II
224
Pisau Kabut
225
Langit Gelap Terbentang, Rekan Ditemukan
226
Villa Di Tengah Padang Tandus I
227
Villa Di Tengah Padang Tandus II
228
Kebangkitan Misterius & Pencarian
229
Perampokan Pusat Perbelanjaan
230
Ade Disekap
231
Ade Disekap
232
Sarang Musuh, Iki dan Sera
233
Black Hole I
234
Black Hole I
235
Black Hole I
236
Black Hole II
237
Kota Cal-Forn, Hilangnya Ingatan Ketua Meera
238
Endaru Palsu
239
Pria yang Terhubung Dengan Darah
240
Kruger Gisan
241
Hilangnya Orion
242
Amukan Serta Kegelisahan
243
Menangkap Pemain Kecapi, Antonio
244
Mulai Sekarang Aku akan Memanggilmu "Ayah!"
245
Sinyal yang Menghilang
246
Gerhana Bulan Tutup Usia
247
Nicholas
248
Tangan yang Terpotong
249
Evolusi Chameleon
250
Pertarungan Mahanta dan Ketua Meera Melawan Sera dan Adi Caraka
251
Pertarungan Ramon dan Ketua Irawan
252
Perlawan Sengit Melawan Chameleon
253
Tujuan Terselubung
254
Runo si Pengecut
255
Pertempuran Di Dekat Jembatan
256
Mental yang Terluka
257
Kesombongan yang Terlahir Sejak Dini
258
Menyelinap Masuk Diam-Diam
259
Penyergapan Intens
260
Mahluk Absoult I
261
Mahluk Absoult II
262
Para Ketua
263
Mirana, Mengutuk
264
Karura, Legenda Api Abadi!
265
3 Sahabat
266
Takdir yang Menanti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!