Lakukan Tanpa Obat

"Semua kebaikan mu adalah palsu, kau dan papaku sama saja menganggapku adalah boneka bodoh. karena kau telah menjualku dan mengkhianatiku maka rasakan saja pembalasan yang harus kau terima," kata Valencia yang merasa kesal dan melangkah pergi.

"Ken, buat dia menjadi orang yang tidak berguna!" perintah Frankey pada anggotanya.

"Baik, Tuan," jawab Ken dengan sopan.

Tidak lama kemudian Frankey melangkah keluar dari kamar hotel itu.

Buk...buk...buk...buk...

"Aarrghhh...." teriakan Jhones yang kesakitan

"Hentikan! jangan pukul lagi!" pinta Jhones yang menahan sakit.

"Pria murahan dan tidak tahu malu sepertimu sudah seharusnya mendapat hukuman berat," ketus Ken yang langsung menendang bagian bawah Jhones berulang kali.

Bruk.

"Aarrghh...."

Bruk.

"Aarrghh...."

Bruk.

"Aarrghh...."

Pukulan dan tendangan berkali-kali yang dilakukan oleh Ken telah menghancurkan bagian terpenting Jhones, darah bagian bawahnya mengalir sehingga mengotori lantai. ia lemas dan kesakitan tak berdaya. wajahnya pucat karena rasa sakit yang sangat luar biasa.

Setelah selesai Ken melangkah keluar dari kamar hotel, tinggallah Jhones yang kesakitan dan tergeletak di lantai. sedangkan wanita itu masih ketakutan dan menutupi dirinya dengan selimut

Perjalanan

Sepanjang jalan Valencia hanya duduk diam menatap luar jendela, rasa kecewa dan sakit tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. ia hanya terdiam dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Apa kamu ingin bertemu dengan ayahmu?" tanya Frankey yang duduk di sampingnya.

"Tidak mau, tidak ada yang mau dibahaskan dengan dia. jika memang ini yang dia inginkan untuk apa aku menemuinya lagi," jawab Valencia dengan penuh rasa kecewa.

"Selama ini aku bekerja banting tulang, dan sering saja aku menghabiskan uangku hanya demi papaku, tidak ku sangka yang ku dapatkan adalah rasa sakit yang dia berikan. hidupku sudah hancur. aku dijadikan sebagai wanita yang melahirkan anak untuk orang lain, tanpa ikatan pernikahan, tanpa cinta, tanpa kasih sayang. setelah melahirkan aku akan di usir. inilah hidupku," batin Valencia.

2 Minggu kemudian.

Frankey sedang duduk di kamar hotel sambil menikmati minuman favoritnya. hotel itu adalah milik keluarganya, di saat ia merasa tertekan ia lebih memilih tidur di hotel dari pada di rumah.

Duduk sambil menatap gelas yang masih terisi anggur merah, ia begitu fokus dan tidak tahu apa yang ada di pikirannya.

"Kenapa aku selalu membayangkan malam itu? kejadian itu bukan keinginan ku, dan aku bisa melakukannya juga karena obat perangsang. kenapa dibenak pikiran ku selalu saja muncul dirinya," batin Frankey.

"Tuan," sapa Ken yang baru melangkah masuk ke dalam kamar.

"Bagaimana, apa sudah ada kabar?" tanya Frankey sambil meneguk minumannya.

"Tuan, dia belum hamil," jawab Ken.

"Aku telah melakukannya berulang kali dan masih belum. apakah kondisi kesehatanku ada masalah?"

"Tidak mungkin, Tuan. atau mungkin saja dia yang ada masalah?"

"Bukankah sebelumnya kesehatannya sudah di periksa? mana mungkin dia ada masalah," ujar Frankey.

"Benar, Tuan."

"Apakah kita mencari wanita lain saja atau masih dia?"

"Tidak usah cari wanita lain, cukup dia saja. malam ini aku akan pergi mencarinya."

"Tuan, ini obatnya sudah sediakan."

"Aku harus melakukannya sendiri tanpa obat. aku juga penasaran kenapa saat dirumah sakit aku malah merasa ada reaksi," batin Frankey.

"Tidak perlu," jawab Frankey.

"Baik, Tuan."

"Aneh, kenapa tuan tidak mau ya? apakah dia tertarik pada wanita itu?" batin Ken.

Tempat tinggal Valencia.

Selama ini Valencia tinggal di dalam rumah dan tidak ke mana-mana pun, di luar rumah ada beberapa anggota

Frankey yang mengawasinya selama 24 jam.

"Sudah dua minggu dia tidak datang dan menunggu kabar dariku, aku belum juga hamil. apa malam dia akan datang lagi ya? gawat, aku sangat tidak ingin hubungan ini. melakukan hubungan dengan seorang pria yang tidak ada hubungannya dengan ku," ucap Valencia yang sedang duduk bersandar di sofa.

"Walau makan enak dan tempat tinggal yang sederhana, semua gratis akan tetapi kondisiku seperti wanita simpanan saja, sangat menyedihkan sekali," gumam Valencia.

"Kondisiku sekarang tidak ada bedanya dengan jal*ng, ini sangat memalukan, aku berharap bisa segera tinggalkan tempat ini," gumam Valencia.

Jam dinding menunjukan pukul 08.00. saat itu Valencia sedang mandi di kamar mandi. dan di saat yang sama Frankey tiba di depan rumahnya. saat ia keluar dari mobil dua anggota yang berjaga di luar rumah menyambutnya dengan ramah.

"Tuan," sapa mereka serentak.

"Hm...selama dua minggu apa dia ada bermain ulah?"

"Tidak ada, Tuan."

"Bagaimana dengan makannya, apakah rutin?"

"Makannya rutin, Tuan. selama ini dia hanya berada di dalam dan tidak pernah keluar."

"Hm...," jawab Frankey yang melangkah masuk ke dalam rumah itu.

Frankey mencari keberadaan gadis itu, ia kemudian menuju ke kamarnya. saat masuk ke dalam sambil melepaskan dasinya ia melihat gadis itu tidak berada di atas kasur. lalu ia mendengar suara air yang berjatuhan di kamar mandi.

Frankey lalu berjalan menuju ke kamar mandi dan melihat pintunya yang tidak tertutup rapat sehingga ia bisa melihat seluruh tubuh gadis itu. tubuh mulus putih tanpa cacat, dan dua gundukan yang besar serta tubuh yang ramping.

Setelah selesai mandi Valencia hanya membalut handuk karena ia tidak tahu bahwa pria itu telah berada kamarnya. lalu ia pun keluar dari kamar mandi dan ingin menghampiri ke lemarinya.

"Aarrghh...."teriakan Valencia yang yang terkejut dengan kemunculan pria itu yang sedang melepaskan pakaiannya satu-persatu.

"Kau...ke-kenapa berada di sini?".

"Apa yang harus diherankan? apa kau lupa rumah ini aku yang membelinya, tentu saja aku bisa pulang kapan pun," jawab Frankey yang hanya mengenakan celana da.lam dan menghampiri gadis itu yang sedang memundurkan langkahnya.

"Jangan mendekat!" pinta Valencia yang menutup tubuhnya dengan dua tangannnya.

"Kau masih belum hamil, dan malam ini kita harus melakukannya lagi, lagi pula kau tidak perlu merasa malu. aku sudah melihat semua saat kau sedang mandi tadi," kata Frankey yang menghampiri gadis itu.

"Kau melihatku sedang mandi?"

"Iya, pintu kamar mandi mu tidak kau tutup, lagi pula semua yang di dalam rumah ini adalah milikku termasuk dirimu. kau tidak perlu takut sama sekali," ucap Frankey.

"Mari kita selesaikan malam ini!"

"Apa bisa jangan dulu!" pinta Valencia yang sedang ketakutan.

"Aku menginginkan malam ini, dan kau harus melayaniku!" jawab Frankey yang mendekati gadis itu dan kemudian menarik lengan Valencia dan mendorong ke atas atas kasur.

Saat Valencia terbaring di kasur, Frankey menarik handuk balutan tubuh seksi itu sehingga terlepas. kini tubuh indah Valencia tanpa ada balutan apa pun. mata Frankey yang melihat tubuh gadis itu seakan-akan ingin langsung menikmatinya.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Frankey nikahin aja dl dia...

2023-02-06

3

🍒⃞⃟🦅Pisces

🍒⃞⃟🦅Pisces

bpax Franki kok bikin gue mkn hati ya😀😂🤪ingin ku bawa dia ke rumah sxmbo🤪🔪🔪🤦

2022-10-27

2

💖syakilah💖

💖syakilah💖

aduh pasti si junior frankey cepat hadir ni...

2022-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!