-Part 01-
Di Sebuah Gedung Tua Tak Berhuni
Terdengar Derap langkah kaki seseorang yang memenuhi bangunan membulat itu.
Ia mengedarkan pandangannya ke atas dengan tubuh berputar mengamati bangunan itu lalu berdecak kesal.
Teriaknya gentar mengisi kekosongan suasana hening disana, kian beberapa detik hening terdengar suara dari arah belakang yang membuat nya langsung menoleh.
Terdiam sejenak lalu terukir sedikit sudut bibir yang terangkat ke atas, dirinya berbalik dan menatap datar orang di depan nya.
Erlan Abraham
(Menatap Orang?¿)
Erlan Abraham
Nyali Lo Besar juga.
Orang?¿
Of course, what am I afraid of?
Erlan Abraham
Ch
( Tersenyum miring dengan remeh )
Erlan Abraham
Gue ga jamin Lo keluar selamat dari sini.
Orang?¿
Oh, Is that true?
( Tanya nya dengan raut wajah pura pura terkejut )
Erlan Abraham
(Melihat kesekitar)
Orang?¿
Don't worry I'm alone.
Erlan Abraham
Ch, Alan Van Ninghtelia...
Erlan Abraham
Cowok sok lembut di sekolah yang ternyata memiliki sifat bringas...
Alan Van Ninghtelia
(Hanya diam dengan tatapan Datarnya)
Erlan Abraham
Permainan Lo sangat keren
( Tertawa )
Alan Van Ninghtelia
To The Point.
Alan Van Ninghtelia
Atau gue habisin Lo sekarang disini.
Erlan Abraham
Gue Cuma mau Lo bubarin geng Lo itu.
Kini gantian Alan yang tertawa, lalu berdiri dari duduknya entah kursi dari mana yang ia duduki tadi.
Alan Van Ninghtelia
Apa? gue ga salah denger?
Alan Van Ninghtelia
Berani banget Lo nyuruh Mar'veous bubar?
Erlan Abraham
(Tersenyum lebar)
Erlan Abraham
Geng Lo ga berguna sama sekali, buat apa Lo diriin Sampe sekarang?
Alan Van Ninghtelia
BNGST!!
(Tersulut emosi dan menyerang membabi buta Erlan)
Alan itu sensitif jika ada yang menjelek jelekkan geng nya! Mar'veous itu sudah seperti rumah kedua bagi nya.
Tak mau kalah Erlan terus membalas pukul demi pukulan cowok itu walaupun dirinya yang banyak kena Bogeman, tapi Erlan tak kan menyerah!
Alan Van Ninghtelia
Dengan kaya gini!
(Nafas Menggebu Gebu tak beraturan)
Alan Van Ninghtelia
Sama Aja Lo ngidupin bendera perang Mar'veous!
Dengan wajah babak belur nya elran Tersenyum lebar menatap Alan yang seperti nya sudah di kewasain emosi.
Erlan Abraham
Emang Itu tujuan gue, lan.
Erlan Abraham
Argggg!
(Meringkuk memegangi perutnya)
Alan Van Ninghtelia
Gue jamin Lo bakal menderita dalam kekalahan setelah ini.
Alan kembali menendang tubuh Erlan dan berlalu pergi meninggalkan cowok itu yang tersungkur di atas tanah.
Seseorang datang setelah kepergian alan dia sedari tadi mengawasi kedua nya dari belakang tembok sebelah kiri, dirinya membantu cowok itu untuk berdiri.
Clark Mckenzie
Ck! kenapa ga Lo lawan tolol!
(Membantu Erlan untuk berdiri)
Erlan Abraham
Sttt...
(Mulai berdiri lalu menatap datar lurus dengan sudut bibir terangkat)
Erlan Abraham
Hah! apa salah nya? Membiarkan dia merasa kan menang untuk yang terakhir kalinya.
(Ujarnya dengan percaya diri)
Clark Mckenzie
Ch,
(Memapah tubuh Erlan dan pergi dari sana)
Citra yang baik itu sangat berpengaruh untuk siswa SMA Gerhana.
Tapi jabatan dan kekayaan nomer satu!
Perempuan dengan rambut sebahu panjangan dikit itu tengah berjalan santai di lorong Koridor sambil mengetuk Ngetuk dagu nya dengan jari telunjuk nya.
Naraya Belva
Tadi apa aja ya?
Naraya Belva
Teh botol dua, sama mie ayam dua terus...oh iya! martabak nya satu rasa keju!
Naraya Belva
Huft! untung ga lupa!
(Bernafas lega)
Naraya Belva
Bisa bisa di Jambak lagi Naya sama nenek lampir!
(Gumamnya bergidik ngeri)
Baru saja langkahnya ingin berbelok memasuki Kantin tapi terhenti saat dirinya merasakan mual di perutnya.
Tak kuat menahan gejolak aneh di perutnya Buru buru dirinya berlari menuju toilet tak memperdulikan tatapan aneh dan berbeda beda dari seluruh siswa yang ia lewati.
"Gatau! emang gue ngurusin dia kurang kerjaan banget iww!"
"Eh tapi kayanya dia mau muntah ga sih?"
"Paling ge caper! udah deh gausah di urusin"
"Iya juga, eh atau jangan jangan tuh cewek hamil lagi haha"
"Maybe anak sugar Daddy nya wkwk"
Mereka terus bergosip hingga seseorang yang tak Sengaja melewati cewek cewek itu terdiam sejenak.
"Eh eh ada kak Matthew!" Bisiknya
"Si anj! ngehalu Mulu lu" ucapnya sambil menggemplang pala sang teman yang kebanyakan ngehalu.
"Hai ka Matthew" sapa nya dengan malu malu
Matthew Quadarius
(Hanya tersenyum sekilas lalu buru buru pergi)
"Ah gila cowok masa depan gue cakep bngt!" Heboh sendiri.
Di sepanjang jalan Matthew terdiam Mencerna ucapan para gadis tadi. ia mendengar bahwa mereka bawa bawa nama Naya.
Tak mau memusingkan hal tak penting, Matthew segera berlari kecil menuju lantai bawah tanah yang di buat ketua nya untuk di jadikan basecamp Mar'veous.
Comments
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
keren ceritanya
2022-11-04
0
乂✰ᾰкṳℵ☆ᖱ!♭ᾰℵ☆1000☆тℏℵᴾᴿᴼシ👿
aku mampir kak
2022-11-04
0
ell
Heii,Aku mampir nih 😋💐
2022-10-26
0