Dokter Edo dan Dona saat ini sedang dalam perjalanan menyusul pasien yang kemarin baru saja selesai melakukan operasi. Pasien itu seorang wanita yang mengalami penyakit kanker pankreas. Ia adalah janda yang memiliki banyak anak yang hanya mengandalkan gaji nya sebagai buruh cuci untuk membiayai putra putri nya.
Dona merasa iba ketika melihat wanita itu sedang sibuk memasak untuk anak-anak mereka. Pasien bernama Juleha itu terkejut saat melihat Dokter dan perawat dari rumah sakit. Ia hendak berlari namun di tahan oleh Dokter Edo.
" Ibu Juleha,ada yang ingin kami bicarakan" ucap Dokter Edo sopan.
" Ada apa dok? saya pasti akan membayar biaya rumah sakit setelah saya kembali bekerja" jawab ibu Juleha begitu ketakutan.
" Kami kemari bukan untuk menagih biaya rumah sakit ibu" ucap Dona lalu tersenyum.
" Sebaiknya kita bicarakan di dalam saja" ajak Dona sambil merangkul ibu Juleha kembali ke dalam rumahnya.
Kedua anak ibu Juleha menatap dua orang asing yang baru saja memasuki rumah mereka.
" Maafkan saya yang pergi begitu saja,saya takut tagihan rumah sakit membengkak. Saya tidak memiliki uang,bahkan untuk keseharian anak-anak saja saya selalu kesulitan " jelas ibu Juleha.
" Maaf Bu sebelumnya tapi kami tidak menagih biaya rumah sakit,kami ingin membawa ibu kembali ke rumah sakit" sahut Dona menimpali.
" Lalu bagaimana dengan biaya nya dok?" tanya ibu Juleha kebingungan.
" Dokter Kean membebaskan ibu dari biaya rumah sakit,jadi kembali lah. Ibu masih harus menjalani pengobatan kalau tidak ibu akan kembali drop" jelas Dokter Edo.
ibu Juleha menatap kedua anak nya yang masih kecil,ia kebingungan apabila ia kembali di rawat kedua anak mereka bagaimana.
" Anak-anak biar aku yang menjaga nya Bu,ibu tidak usah khawatir" ucap Dona seolah ia mengetahui apa yang di pikirkan oleh Ibu Juleha.
Dokter Edo terkejut mendengar ucapan suster Dona,Dona yang terlihat centil dan agresif ternyata memiliki jiwa penolong.
Ibu Juleha pun bersiap untuk kembali ke ruang sakit. Dengan segala bujuk rayu Dona akhir nya pasien tersebut setuju untuk kembali ke rumah sakit.
Lama berkendara kini mereka sudah sampai di rumah sakit Adhitama. Mereka membantu ibu Juleha
Dokter Kean bersidekap dada saat melihat pasien bandel nya kembali. Ibu Juleha hanya menundukkan kepalanya,Kean pun mendorong kursi roda ibu Juleha menuju ruang periksa.
" Jangan di ulangi lagi ya Bu,ini akan berdampak terhadap kesehatan ibu." tegas Kean.
" Baik dok,tapi apabila saya di sini putra putri saya bagaimana dok?" tanya Ibu Juleha.
Kean menatap Dokter Edo dan suster Dona," Aku yang akan membantu menjaga nya saat ibu di rawat" ucap Dona.
Kean tersenyum lalu kembali melakukan tugasnya.
Sementara Rein saat ini sedang mendiagnosa pasien yang akan ia operasi,karena hasil CT Scan tidak terlalu jelas Rein melakukan tindakan MRI untuk mendiagnosa penyakit pasien.
Sementara itu saat ini Revan dan Maureen sedang bertengkar hebat di ruangan Revan. Maureen masih kesal saat Revan membela Rein di depan semua orang.
" Kamu jangan cari masalah deh sama Rein," ucap Revan.
" Kenapa? kamu masih suka sama mantan kamu itu? pengen balikan lagi? nyesel nikah sama aku?" rentetan pertanyaan di lontarkan oleh Maureen kepada Revan suaminya.
" Bukan gitu?kamu keterlaluan. Seharusnya kamu sadar,di sini kamu yang nikung Rein inget" ketus Revan mengingat kan Maureen bahwa di sini Maureen lah yang bersalah.
Maureen tersenyum mengejek menatap suaminya," Oh jadi karena ini kamu belain dia didepan semua orang. Kamu tahu nggak tindakan kamu tadi buat aku malu".
" Kamu tega nikung sahabat kamu dan membuat aku melepaskan cinta yang selama ini kami rajut" protes Revan menyesal.
Ya,Revan menyesal telah menikah dengan Maureen dan meninggalkan wanita sebaik Rein. Maureen terlalu banyak tuntutan ini dan itu, belum lagi ia yang selalu menghabiskan uang nya hanya untuk membeli barang-barang yang tidak berguna.
Bersama Rein Revan tidak pernah merasakan seperti ini. Rein tidak pernah sekalipun meminta ini dan itu seperti Maureen. Hanya saja Rein terlalu kaku dalam berpacaran membuat Revan tergoda oleh godaan Maureen.
" Kamu jangan lupa ya,kamu juga mudah tergoda . Berarti cinta kamu sama Rein nggak sekuat apa yang kamu katakan barusan" sambung Maureen.
Di ruang IGD,Dokter Kean menghampiri Dokter Edo yang baru saja selesai memeriksa pasien nya.
" Ada apa Dok?" tanya Dokter Edo penasaran tidak biasa nya atasan nya menghampiri nya terlebih dahulu.
" Bantu Dona menjaga putra putri ibu Juleha,ia tidak akan mungkin bisa merawat dua anak sekaligus karena ia belum berpengalaman." usul Kean seolah seperti perintah bagi Dokter Edo.
" Baik Dok" jawab Dokter Edo. Ingin ia menolak namun tak bisa,ia terpaksa harus menemani suster Dona di apartemen nya.
Aldi saat ini baru saja merenggangkan otot nya setelah ia menghadapi banyak pasien hari ini. Ia merasa hari ini begitu aman,nyaman dan tenang tanpa suara berisik seseorang.
Tiba-tiba saja wanita yang tak di harapkan itu muncul begitu saja seperti biasa tidak pernah ketuk pintu saat ia memasuki ruangan Aldi.
" Selamat sore pacar !! " pekik Audrey sambil membawa makanan dan minuman untuk Aldi.
" Kamu menghayal terlalu tinggi,aku nggak mau jadi pacar kamu" Celetuk Aldi lalu mengambil minuman yang di bawa oleh Audrey.
" Mau nya langsung jadi suami aja ya?" goda Audrey dengan senyum nakal nya.
Aldi bergidik ngeri,baru saja ia merasa tenang saat wanita ini tidak mengganggu nya. Tiba-tiba saja Audrey menyodorkan makan di depan mulut Aldi.
" Ayo aaaa...aku tahu kamu belum makan" ucap Audrey begitu perhatian.
Saat ini Aldi sedang merasakan kelaparan di barengi dengan rasa gengsi yang melanda. Sebenarnya ia begitu ingin memakan makanan itu,namun ia tidak ingi Audrey menjadi besar kepala karena ia menerima makanan dari nya.
Audrey pun memaksa menyuapi Aldi dan akhirnya Aldi pun mau memakan makanan tersebut.
" Hari ini aku sibuk sekali,banyak pesanan gaun pengantin yang harus aku selesaikan." ucap Audrey sambil terus menyuapi Aldi.
" Jadi kapan kamu akan melamar ku? aku sudah bosan membuat gaun untuk orang lain. Aku ingin membuatnya untuk ku" cerocos Audrey panjang lebar..
Aldi begitu gemas melihat bibir Audrey yang sejak tadi komat- Kamit tidak jelas. Entah setan dari mana Aldi mencium lembut bibir Audrey. Audrey terkejut saat ia mendapatkan serangan dadakan dari Aldi. Apabila ia tahu Aldi hendak mencium nya ia akan memakan permen terlebih dahulu biar ada manis - manis nya pikir Audrey.
..........
Jangan lupa like komen dan Vote gaes 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Rosmery Napitu
Audrey... ja'im nya di diskon dong 🤣🤣🤣
2023-07-03
1
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
woow😯😯... Aldi kamu ternyata main nyosor aja 🤭🤭... dan kamu Audrey kok masih sempet-sempetnya mikirin klo tau dicium mau makan permen dulu biar ada rasa manis-manisnya 🤦♀️🤦♀️
2023-02-01
2
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
cwe ma cwo nya sama aja
2023-01-17
1