Manik mata Rein membulat saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Dona. Bagaimana ia akan melewati hari-hari nya sekarang? Ia akan selalu berterima dengan Kean. Sahabat durjana nya itu membuatnya berada di posisi yang serba salah.
" Lo kok kaget gitu sampe menyemburkan air segala?" tanya Aldi selidik.
" Ah nggak apa-apa," kilah Rein mencoba tetap tersenyum.
" Pak Edo ngajakin kita semua buat ikut makan siang bersama menyambut kedatangan Dokter Kean" sahut Dona menimpali.
" Apa??" lagi Rein berteriak karena terkejut.
" Ekspresi Lo kenapa sih? dadi tadi berlebihan. Gimana nanti saat ketemu langsung sama Dokter Kean auto klepek-klepek lho" ucap Dona penasaran.
" Gue nggak apa-apa,gue kayak nya nggak enak badan ini. Jadi kalian aja ya yang ikut acara makan siang bareng nya" tolak Rein secara halus.
"Lo harus hadir,pak Edo mau kenalin lo dokter bedah terbaik Adhitama sama dokter Kean" sahut Aldi menimpali.
Mampus gue,sumpah demi apapun help me please!!
" Lain kali aja deh,gue beneran sakit kepala banget " ucap Rein pura - pura meringis kesakitan.
Tuh kan sekali berbohong akan terus berlanjut berbohong pikir Rein.
" Lo bakal nyesel Rein,Dokter Kean ganteng banget" ucap Dona antusias.
" Kalau ada pembukaan pendaftaran calon istri nya gue mau lah" celetuk Dona kecentilan.
Rein memutar kedua bola matanya jengah ia malas mendengar ocehan absurd sahabat nya itu.
" Iya lah,bibit unggul Lexy Adhitama mantan model terkenal dan juga Nichole Smith designer terkenal" entah mengapa Aldi ikutan ber gibah seperti Dona.
" Andai dia mau sama gue" Dona berkhayal apabila Kean mau dengannya.
Aldi pun menoyor kepala Dona agar ia kembali dari kesadaran nya." Jangan mimpi terlalu jauh nanti jatuh ke bawah sakit" cemooh Aldi.
Dona pun mengerucutkan bibirnya," Dih sirik nggak ada yang memuja".
" Dih di ingetin malah protes" ejek Aldi.
" Ya sudah kami kembali bekerja " pamit Dona lalu menarik Aldi keluar ruangan pantry.
Rein menghela nafas panjang,hari - hari nya saat ini akan memacu adrenalin nya setiap bertemu dengan Kean. Baru saja hendak keluar dari pantry tiba-tiba langkah nya terhenti saat melihat Kean berjalan bersama pak Edo berkeliling.
Rein bersembunyi di belakang pintu pantry saat pak Edo menemani Kean melihat - lihat pantry..
" Nanti siang kita akan mengadakan makan siang bersama pak,apa bapak tidak keberatan?" tanya pak Edo sungkan saat mereka berjalan keluar dari pantry.
Rein kini dapat kembali bernafas setelah Kean dan pak Edo menjauh dari pantry.
" Panggil saya Kean saja pak,supaya nggak canggung " ucap Kean ramah.
" Mana bisa seperti itu,bapak pemilik rumah sakit ini " Pak Edo merasa sungkan. Usia pak Edo seumuran dengan kak Aiden asisten Key, sehingga Kean merasa tidak nyaman di panggil kak oleh nya.
" Tidak masalah pak,supaya kita semakin akrab"jawab Kean ramah.
" O iya pak nanti siang akan saya perkenalkan bapak dengan dokter bedah terbaik kami,dia sangat cekatan dan juga pekerja keras. Nama nya Reina " cerocos pak Edo panjang lebar.
" Dia bisa menjadi asisten saya kalau begitu ya" sahut Kean menimpali.
" Nanti akan saya tanyakan kepada nya" jawab Pak Edo.
Hari menjelang siang,saat ini mereka berjalan masuk menuju kantin karena hari menunjukkan jam makan siang. Para staf sudah banyak yang menunggu kedatangan Dokter Kean idola baru mereka.
Maureen dan Shela seperti biasa mencari perhatian Kean,ia duduk di dekat Kean dan dokter Edo. Dona dan Aldi mencibir melihat keong racun itu begitu kecentilan saat suami nya keluar negri.
" Dia pikir Dokter Kean sama dengan Dokter Revan yang mudah tergoda,dengar- dengar Dokter Kean sulit jatuh cinta" bisik Aldi kepada Dona yang sejak tadi memperhatikan tingkah laku Maureen dan Shela yang over ramah kepada Kean.
" Dokter Kean,jomblo kan? neng Shela boleh daftar nggak?" goda Shela tidak tahu mau membuat Maureen auto mendelik kepada temannya.
" Jangan mau sama dokter Shela pacar nya banyak" celetuk salah satu staf lain.
" Saya sudah punya calon sendiri" tolak Kean secara halus.
Dona auto tertawa kecil seolah menertawakan Shela. Sementara Shela mendelik melihat tingkah Dona yang menyebalkan.
Senyum Maureen seketika memudar saat mendengar Kean sudah memiliki calon nya sendiri. Tadi nya ia berniat ingin mengejar Kean dan melepaskan Revan suaminya. Kean lebih segala nya dari Revan.
Siapa yang tidak ingin menjadi pendamping Dokter Kean,selain tampan dan kaya ia baik hati dan setia.
" O iya dokter kapan - kapan bawa dong temen - temen ganteng nya para The K" Dona tidak mau kalah heboh nya.
" Ini rumah sakit bukan tempat bermain" jawab Kean tegas namun ia tetap tersenyum.
Karena Kean begitu ramah,mereka semua pun menginterogasi Kean tanpa canggung.
Rein kini sedang beristirahat di ruang kerja nya,hari ini ia begitu lelah.Sudah beberapa pasien ia tangani sejak pagi. Sebentar lagi Rein harus menemui pasien yang baru saja ia operasi untuk meresepkan obat pasca operasi.
Rein sedang memikirkan cara agar ia dapat menghindari Kean. Rein sudah membayangkan ia akan di pecat apabila semua ini diketahui oleh Kean.
Ia akan mengakhiri kebohongan nya kepada Kean saat ia dan Kean bertemu kembali sebagai Audrey.
Tiba-tiba saja pintu ruangannya di ketuk,Rein membuka mata nya. Ia mempersilakan orang tersebut untuk memasuki ruangannya. Dokter Edo tersenyum saat ia memasuki ruangan Rein.
" Rein,ada kabar baik buat kamu" ucap Dokter Edo begitu antusias.
" Apa pak? naik gaji?" tanya Rein.
" Duit mulu pikiran kamu tuh" ejek Dokter Edo lalu terkekeh.
" Iya apa?" tanya Rein penasaran.
" Kamu di pilih Dokter Kean menjadi asisten nya?" kata Dokter Edo begitu bersemangat.
Sementara terkejut mendengar ucapannya," Apa?? asisten?" tanya Rein seolah ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
" Iya, apalagi? masa iya kamu mau jadi kang pijet gitu " canda Dokter Edo lalu tertawa.
" Tidak bisa kah orang lain saja pak?" Rein bernegosiasi membuat Dokter Edo mengkerut kan keningnya.
Biasanya banyak para wanita yang ingin bekerja bersama dengan dokter Kean. Namun Rein malah menolak nya, padahal ia belum bertemu dengan Dokter Kean pikir Dokter Edo.
" Kok aneh,orang lain akan menyukai apabila bekerja bersama beliau. Kenapa kamu nggak mau?" tanya Dokter Edo selidik.
" Aku insecure pak,kerja sama dia yang di atas aku" jawab Rein gelagapan.
" Tapi dokter Kean mau nya sama kamu".
" Yang lain aja ya pak " bujuk Rein memaksa.
" Mau naik gaji nggak?" tawar Edo dengan senyum nya.
" Mau dong pak," jawab Rein dengan cepat.
" Jadi asisten dokter Kean sampai ia mendapatkan asisten yang cocok tidak ada protes " tegas Dokter Edo lalu pergi meninggalkan Rein yang terduduk lesu di kursi kebesaran nya.
Oh astaga derita apa lagi yang akan Rein jalani nanti,apabila ia ketahuan oleh Kean.
..........
Jangan lupa like komen dan Vote bestie 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
ckckck🤭 dasar Rein, klo maslah duit aja langsung mau
2023-02-01
2
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
rein kamu jangan terus menghindar.....ntar kamu nyesel loh
2023-01-19
2
Amin_Rosyid
iya rein bohongmu dah beranak bercucu bercicit juga 🤣🤣
2023-01-19
1