Mutiara Di Desa Nelayan

Mutiara Di Desa Nelayan

Ledakan!!!

Para pria bertubuh kekar itu masih kukuh berdiri dihadapan pria yang sedari tadi menunjukan wajah bengisnya, mereka menahan jiwa yang sesungguhnya bergetar hebat terserap oleh aura mematikan serta tatapan tajam pria yang berbadan tinggi dan gagah itu.

"Tuan, kita sudah tidak punya banyak waktu lagi." Bisik seseorang pada pria tersebut.

Beberapa waktu lalu ia mendapat kabar dari rekannya yang lain, bahwa di dalam kapal mewah tersebut terdapat bahan peledak yang belum diketahui asal-usulnya.

Tak ingin semua orang panik, beberapa orang di dalam sana berusaha mencari asal benda tersebut, tanpa sepengetahuan siapapun.

"Enyahlah!! bawa semua orang-orangmu. Katakan pada Tuanmu, apapun yang dia lakukan, tidak akan merubah keputusanku. Zalara akan tetap menjadi pedesaan sebagaimana mestinya, tidak akan ada yang berubah!" terang pria itu dengan tatapan yang masih saja tajam dan dingin.

Salah satu dari pria bergerombol bertubuh gempal itu maju satu langkah ke depan sang pria. "Sepertinya keberuntungan selalu ada di pihakmu Tuan, tapi kali ini kurasa tidak. Maka bersiaplah!" Setelah mengatakan itu, kemudian ia mengkomando orang-orangnya untuk pergi.

"Nako! apa orang-orang kita sudah menyelesaikan masalah di dalam?"

"Tidak ada jawaban Tuan. Semua sambungan terputus." jawabnya sambil sesekali menekan-nekan benda kecil yang ada di telinganya.

"Sial!" desisnya tajam.

"Saya harus memeriksa keadaan di dalam Tuan."

"Hei!!! kau ingin cari maati. Ha!!?" Sentak pria berbadan tinggi itu.

Mereka sudah berada di luar kapal, bahkan di ujung pembatas. Apakah ia juga harus kembali masuk? tapi itu terlalu berbahaya.

"Saya akan segera kembali Tuan!" ia berbalik badan, dan berjalan menjauh. Namun baru beberapa langkah...

.

.

BUMMMM!!!!!!

...*****...

Ledakan dahsyat itu begitu mengguncangkan seluruh area perairan wilayah bagian timur.

Sudah di pastikan, seluruh penumpang dan para awak kapal pesiar mewah yang kini telah hancur itu tidak ada yang selamat.

Puing-puing kapal yang kini berserakan menghiasi permukaan laut itu bercampur dengan daarah segar, serta potongan-potongan bagian tubuh manusia.

"Ya Tuhan!! Apa ini pak Aris!" Seru salah seorang nelayan di wilayah tersebut. Baru saja ia mendengar suara ledakan yang begitu kerasss, menyeruak ke gendang telinga siapa saja yang mendengarnya.

Bahkan tanah yang ia pijak pun bergetar hebat menegaskan segalanya.

"Asal suaranya dari sebelah sana pak!" Seru Pak Aris membenarkan. Keduanya begitu penasaran dengan apa yang telah terjadi.

Mereka berjalan menyusuri bibir pantai, mencari asal suara. Meninggalkan kapal yang akan mereka gunakan untuk mencari ikan.

"Di sana Pak Aris!" Seru nelayan itu.

Pria paruh baya itu begitu tergesa ingin memastikan penglihatannya.

"Ya Tuhan!!!" Pekik keduanya bersamaan.

Mereka begitu terkejut, dengan mata membola begitu melihat apa yang mereka lihat. Para maayat berserakan, serta bagian badan kapal yang bercampur daarah kental itu begitu menusuk indera penciuman.

"Kita selamatkan yang masih bisa kita selamatkan pak!" Ucap Pak Aris terengah, kepalanya terasa pening buah dari keterkejutan.

"Di sini pak, sebelah sini!!!" Teriak Pak Mitri, teman Pak Aris.

Pak Aris lari tergopoh-gopoh, menghampiri Pak Mitri yang sedang berusaha menarik tubuh seseorang. Mungkin karna posisi kapal yang memang berada tidak jauh dari daratan, memungkinkan adanya bagian kapal yang terlempar ke bibir pantai. Begitu perkiraan mereka.

Setelah dengan susah payah mencoba menarik tubuh itu ke tempat yang lebih aman, kini kedua pria paruh baya itu bisa melihat wujud dari orang yang mereka perkirakan satu-satunya penumpang yang Tuhan beri keajaiban.

"Laki-laki pak! Masih hidup!" Ucap Pak Mitri. Ia memeriksa salah satu denyut nadi pria malang itu. Kondisinya saat ini tidak bisa dikatakan baik, pakaian hampir tak berbentuk, sobekan di mana-mana, serta luka di beberapa bagian tubuh.

"Ayo kita bawa kerumah!" Pak Aris hampir menitikkan air matanya melihat keadaan pria yang belum diketahui identitasnya itu. Ia teringat anak laki-lakinya yang satu tahun lalu meninggal akibat kecelekaan ketika sedang berlayar hendak menangkap ikan. Bahkan sampai sekarang jenazahnya tidak pernah di ketemukan.

Dengan alat seadanya, Pak Aris dan Pak Mitri membawa tubuh penuh luka itu menuju pemukiman yang lumayan jauh dari pantai.

...****...

"Tarik pak, pelan-pelan!" para warga begitu riuh mengetahui adanya seseorang yang dibawa ke kampung mereka akibat kecelakaan. Ini pertama kalinya.

"Ya Tuhaaan, kasihan sekali pria itu."

"Apa dia masih bernafas."

"Aduuh biarpun sedang terkapar, dia tetap terlihat gagah dan tampan."

"Huss!! jaga bicaramu Han, seseorang sedang kesakitan."

Desas desus para warga mengiringi keadaan yang semakin ramai, mereka berbondong-bondong ingin melihat rupa dari pria malang itu.

"Tolong dibaringkan di dalam saja Pak." Pak Mitri dan beberapa warga lainnya membantu Pak Aris membawa tubuh tak berdaya itu ke dalam kamar yang di tunjukan Pak Aris.

"Bagaimana ini Pak?" tanya Pak Mitri panik.

"Saya dan keponakan saya akan merawatnya, yang lain tolong panggilkan Pak Sifuh, agar pemuda ini bisa segera diobati." Ucap Pak Aris.

Salah satu warga sigap membantu memanggil Pak Sifuh, ialah tetua di sana yang biasa mengobati orang sakit.

"Tolong ambilkan air bersih!" Pinta Pak Aris.

"Ini Paman, biar aku saja yang melakukannya."

Mutiara Anandita.

keponakan Pak Aris. Gadis desa biasa namun memiliki wajah yang manis, Kulitnya putih mulus, dengan rambut panjangnya yang hitam legam. Ia tampak begitu telaten membersihkan permukaan wajah serta tangan pemuda yang tengah terkapar di atas ranjang milik mendiang anak sang Paman.

Sepeninggal putra Pak Aris, kini ia hanya tinggal berdua dengan Pamannya, kedua orang tuanya sudah tiada ketika dirinya masih balita. Ayah dan Ibunya mengalami kecalakaan ketika sedang dalam perjalanan ke kota besar.

Sejak saat itu, tak ada satupun penduduk disana berani meninggalkan desa. Mereka percaya dan takut akan tertimpa kemalangan yang sama seperti yang di alami kedua orang tua Tiara.

"Tolong yang lain keluar, biar pemuda didalam di obati dan istrahat."

"Ayo! Ayo! Semua keluar."

Pak Mitri mengusir paksa para warga yang masih saja penasaran, mereka memaksa ingin masuk lantaran ingin tau perkembangan di dalam.

"Di mana yang sakit?"

"Ada di dalam Pak, mari!"

Semua warga menyingkir setelah kedatangan Pak sifuh, ia di segani semua orang hingga semuanya bubar tak lagi berkerumun.

"Sudah Tiara. Kita tunggu di luar saja, biar Pak Sifuh yang melanjutkan." Ucap Pak Aris.

"Baik Paman."

Tiara dan Pak Aris keluar, membiarkan Pemuda malang itu ditangani oleh ahlinya.

...Tbc......

Terpopuler

Comments

Denis blora

Denis blora

kak Anna aku lihat profil kamu langsung terbang kesini 🤣

2023-04-05

1

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

pemuda yg malang, walaupun sakit masih juga mencuri perhatian, itulah resikonya menjadi tampan 🤭

2023-03-17

1

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

mak, mampir karya ank mak ini, blom bisa komen ya, blom thu alur nya

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Ledakan!!!
2 Siuman
3 kekhawatiran
4 Kepingan Puzzle
5 Cemburu!
6 Jadilah Milikku
7 Ungkapan Perasaan
8 Keputusan!
9 Aku tak tahan!
10 Kepanikan Tiara
11 Perjuangan dan Keputusan Tiara
12 Delvano Mahawira
13 Ya, Dia adalah suamiku
14 Harapan yang patah
15 Bayangan Liar!
16 Jangan menyentuhnya!
17 Menyelami Rasa
18 Rindu dan Tekad
19 Aku hanya penolong!
20 Gebuan Cinta Delvano
21 Ikutlah Denganku
22 Amplop Coklat
23 Ketegangan!
24 Kemarahan Elmira
25 Perubahan Delvano
26 Si Penguntit
27 Sebentar Saja,Kumohon!
28 Masa Lalu Tiara
29 Teman?
30 Mertua dan Menantu
31 Liam Gilbert
32 Penyusup?
33 Identitas Si Penguntit
34 Identitas Si Penguntit 2
35 Sang Penggoda
36 Antara Cinta dan Luka
37 Pengintai Misterius
38 Menyalurkan Kerinduan
39 Istri Bayangan
40 Kau mengetahuinya?
41 Kecurigaan Darren
42 Dia Berhasil Kabur!
43 Sisi Lain Sang CEO
44 Berlindung!
45 Mengusik Jiwa Liar
46 Bab 46 - Pertahanan Hati
47 Bab 47 - Nyonya Muda Mahawira
48 Bab 48 - Pelengkap Puzzle
49 Bab 49 - Mutiara Vs Elmira
50 Bab 50 - Mutiara Vs Elmira 2
51 Bab 51 - Empat Sahabat
52 Bab 52 - Rangkaian Bunga Yang Gagal
53 Bab 53 - Pengakuan Liam
54 Bab 54 - Princess Mahawira
55 Bab 55 - Upik Abu Berubah Jadi Cinderella
56 Bab 56 - Kegetiran Seorang Ibu
57 Bab 57 - Rencana Si Iblis
58 Bab 58 - Kehancuran!
59 Bab 59 - Jeritan Kesakitan!
60 Bab 60 - Luapan Emosi
61 Bab 61 - Membuka Topeng
62 Bab 62 - Harus Terpisah
63 Bab 63 - Seperti Ruang Yang Kosong
64 Bab 64 - Pesona Sang Duda?
65 Bab 65 - Mengikhlaskan (END)
66 Extra Part 1
67 Extra Part 2
68 Extra Part 3
69 Extra Part 4
70 Extra Part 5
71 Extra Part 6
72 Extra Part 7
73 Extra Part 8
74 Extra Part 9
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Ledakan!!!
2
Siuman
3
kekhawatiran
4
Kepingan Puzzle
5
Cemburu!
6
Jadilah Milikku
7
Ungkapan Perasaan
8
Keputusan!
9
Aku tak tahan!
10
Kepanikan Tiara
11
Perjuangan dan Keputusan Tiara
12
Delvano Mahawira
13
Ya, Dia adalah suamiku
14
Harapan yang patah
15
Bayangan Liar!
16
Jangan menyentuhnya!
17
Menyelami Rasa
18
Rindu dan Tekad
19
Aku hanya penolong!
20
Gebuan Cinta Delvano
21
Ikutlah Denganku
22
Amplop Coklat
23
Ketegangan!
24
Kemarahan Elmira
25
Perubahan Delvano
26
Si Penguntit
27
Sebentar Saja,Kumohon!
28
Masa Lalu Tiara
29
Teman?
30
Mertua dan Menantu
31
Liam Gilbert
32
Penyusup?
33
Identitas Si Penguntit
34
Identitas Si Penguntit 2
35
Sang Penggoda
36
Antara Cinta dan Luka
37
Pengintai Misterius
38
Menyalurkan Kerinduan
39
Istri Bayangan
40
Kau mengetahuinya?
41
Kecurigaan Darren
42
Dia Berhasil Kabur!
43
Sisi Lain Sang CEO
44
Berlindung!
45
Mengusik Jiwa Liar
46
Bab 46 - Pertahanan Hati
47
Bab 47 - Nyonya Muda Mahawira
48
Bab 48 - Pelengkap Puzzle
49
Bab 49 - Mutiara Vs Elmira
50
Bab 50 - Mutiara Vs Elmira 2
51
Bab 51 - Empat Sahabat
52
Bab 52 - Rangkaian Bunga Yang Gagal
53
Bab 53 - Pengakuan Liam
54
Bab 54 - Princess Mahawira
55
Bab 55 - Upik Abu Berubah Jadi Cinderella
56
Bab 56 - Kegetiran Seorang Ibu
57
Bab 57 - Rencana Si Iblis
58
Bab 58 - Kehancuran!
59
Bab 59 - Jeritan Kesakitan!
60
Bab 60 - Luapan Emosi
61
Bab 61 - Membuka Topeng
62
Bab 62 - Harus Terpisah
63
Bab 63 - Seperti Ruang Yang Kosong
64
Bab 64 - Pesona Sang Duda?
65
Bab 65 - Mengikhlaskan (END)
66
Extra Part 1
67
Extra Part 2
68
Extra Part 3
69
Extra Part 4
70
Extra Part 5
71
Extra Part 6
72
Extra Part 7
73
Extra Part 8
74
Extra Part 9

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!