Driing..driing
Alaram jam berbunyi nyaring dan membangunkan sosok yang berada di balik selimut, dia pun merai hanponenya untuk mematikan alaram tersebut.
Risma bangun dari tidurnya dan menujuh kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya dan bersiap-siap pergi kesekolah, karna hari ini dia sudah masuk sekolah seperti biasanya.
Setelah beberapa menit dia sudah keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah sudah melekat di tubuh mungilnya, dan dia baru sadar kalau Leon dari tadi tidak ada di dalam kamar itu.
"Kemana dia? Apa sudah pulang kerumahnya?" Risma pun keluar dan menujuh ke lantai bawah untuk ikut sarapan.
Dan ternyata Leon sudah ada di meja makan berkumpul bersama menyantap sarapan pagi. Risma duduk di sisi Leon karna Hanya kursi itu yang tersisah.
"Kok baru datang, lambat bangun?" Kakak iparnya pun bertanya karna barusan ini Risma lambat siap-siap, biasanya dia selalu pertama berada di meja makan.
"Ho'oh," Hanya suara itu yang keluar dari mulutnya karna mungkin masih mengantuk.
"Semalam begadang?" Kakaknya pun ikut bicara, yaitu Baim. Baim adalah anak pertama dikeluarga ini.
"Kok ka Baim tau?" Risma melirik ke kak Baim.
"Tuh, mata kayak panda." Ka Baim menunjuk matanya, yang terlihat ada lingkaran hitam di bawah matanya.
"Emeng semalam berapa jam de?"
"Aku baru tidur semalam di jam 3, kenapa emeng ka?" Sebenarnya Risma tidak paham apa yang di maksud ka Baim.
Semua mata pun mengarah ke Leon kecuali Risma, Leon pun hanya senyum kecil dan menunduk malu karna semuanya memandangnya, meraka semua ikut tertawa melihat Leon.
"Wah Leon, jangan terlalu lama kalau begitu. Ingat kalian masih sekolah jangan sampai kalian terlambat bangun pagi." Ka Baim membeei saran ke Leon lalu melirik Risma yang masih diam.
Risma bingung dengan perkataan kakaknya lalu melirik ke samping, melihat Leon yang ikut senyum dengan perkataan kakaknya. Lalu berbisik dekat Leon, "kenapa tidak membangunkan ku tadi?"
Suara bisikan di dengar oleh sang mama, mamanya hanya tersenyum dan mwnggwleng kecil. "Seharusnya kau yang membangunkan Leon, bukan suami yang membangunkan istri."
"Tapi inikan juga gara-gara dia!" Risma mulai sebal dengan semua orang, pasalnya dia yang korban malah dia yang di salahkan.
"Makanya, jangan terlalu lama bermain." Ka Baim angkat bicara lagi sambil senyum-senyum.
"Bermain apaan sih ka?" Risma mulai pusing dengan perkataan kakanya dari tadi dia tidak bisa mengerti, sedangkan Leon hanya diam karna dia tau apa yang di maksud kakak iparnya itu.
"Semalam kalian begadangkan, main kuda-kudaan terlalu lama?" Semuanya ikut tertawa lagi dengan kata-kata yang keluar dari mulut Baim, tapi berbeda dengan Leon yang dari tadi senyum kecil dan menunduk. Sedangkan Risma heran.
"Main kuda-kuda apaan sih? Semalam itu aku tidak bisa tidur karna ada dia disamping aku. Aku kan tidak biasa tidur dekat orang asing apa lagi laki-laki." Risma pun menjelaskan apa yang terjadi sehingga dia tidak bisa tidur semalaman, dan baru tidur di jam 3 subuh.
"Oh, ka Baim kira kalian lagi buat kaponakan buat kak..." belum sempat ka Baim melanjuti kata-katanya peeutnya sudah dapat cubita kecil dari Ka Eka sang istri.
"Mereka itu masih kecil dan masih sekolah. Dan kamu de, terbiasalah tidur dengan Leon karna dia itu bukan orang asing tapi suami kamu."
Ka Eka memperingati Risma siapa Leon sekarang baginya.
"Terserahlah, aku mau berangkat ke sekolah." Risma pun berdiri dan menyalim kedua orang tuanya lalu melangkah pergi tapi baru beberapa langkah meninggalkan meja makan dia di panggil lagi sama kakak. "Suamimu kenapa tidak disalim juga?"
Risma pun berbalik dan melirik Leon yang ikut berdiri ingin berangkat kesekolah juga, "ngak mau."
"Kenapa?" Ka Baim mulai melihat Risma dengan tajam.
"Nak, Leon itu suami mu sudah seharusnya kamu juga menyalim tangannya." Papanya mulai bersuara.
"Ck!" Risma hanya berdecih lalu merai tangan Leon lalu membungkuk kecil dan membawah tangan suaminya ke kening lalu melepaskannya begitu saja dan berbalik melangkah keluar.
Leon hanya tersenyum memandang punggung Risma yang sudah jauh dan mulai hilang di balik pintu.
"Leon, kamu yang sabar menghadapi dia yah. Risma memeng begitu keras kepala, jadi kita mohon kamu bisa mengubah sifatnya itu." Papa mertuanya meminta agar Leon bisa membuat Risma tidak kepala batu lagi atau keras kepala.
"Baik. Kalau begitu aku juga berangkat kesekolah dulu." Leon pamit kepada mertuanya dan kaka iparnya untuk kesekolah karna tidak lama lagi jam sekolah akan masuk.
"Semoga Leon tabah menghadapi tingkah Risma dan dapat mengubah anak keras kepala itu menjadi lebih baik lagi." Sesudah berkata begitu papanya berdiri dan di susul dengan Baim untuk berangkat pergi ke kantornya.
.
.
.
.
.
Risma sudah sampai di kelasnya dan memilih untuk duduk di kursi yang biasa ia tempati.
"Rismaaa." Seseorang membuatnya kaget lalu melirik orang yang lari menujuh ke arahnya dan berteriak itu adalah Ayu sahabat dari kecilnya.
"Jangan teriak-teriak ini bukan hutan."
"Hehehe maaf, loh itu mata kenapa hitam begitu? Mirip panda aja lu."
"Kurang tidur." Risma mengangkat kedua tangannya ke atas meja dan menjadikannya sebagai bantalan kepalanya, dia mulai memejamkan matanya sesungguhnya dia sangat mengantuk karna kurang tidur semalam.
"Oh begitu," "oh iya, aku denger tadi dari anak lainnya katanya ada siswa baru loh."
"Benarkah, cowok apa cewek? Tapi semogah aja cowok." Sedangkan Cerry yang baru datang langsung duduk di depan meja Risma dan bertanya pada Ayu tentang anak baru itu. Cerry adalah anak yang paling girang kalau lagi bahas tentang cowok.
"Aku kurang tau sih, cowok atau ceweknya?" Ayu hanya cengegesan.
Sedangkan Risma dari tadi hanya diam mendengar percekapan teman-temannya itu, apa lagi kepalanya agak pusing dan tadi pagi dia hanya meminum susu segelas dan tidak sempat lagi serapan pagi karna takut terlambat masuk sekolah.
Ting ting ting
Lonceng pertanda masuk berbunyi semua siswa-siswi masuk ke kelas masing-masing untum memulai pelajarannya yang akan di bawah para guru.
.
.
.
.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments