Part 3 (Jingga)

Hari pertama kepindahan Jingga ke sekolah yang baru, setelah sebelumnya ia bersekolah di Kalimantan. Jingga yang seorang anak abdi negara harus ikut kemanapun sang ayah bertugas.

Setelah cukup lama berdinas di Kalimantan Selatan, kini ayah Jingga sudah di pindah tetapkan di daerah asalnya, dan itu yang membuat Jingga harus berpindah sekolah.

Saat azan subuh terdengar dari pengeras suara masjid yang tidak begitu jauh dari rumahnya, Jingga bergegas bangun. Dan itu sudah menjadi rutinitas hariannya kalau ia harus bangun di waktu subuh, aturan yang ayahnya terapkan dan harus dilaksanakan seluruh anggota rumah tanpa kecuali.

Selesai melaksanakan ibadah jamaah subuh, Jingga harus ikut joging bersama ayah ibunya, karena di keluarga itu gerak badan di pagi hari adalah keharusan, kurang lebih satu jam mereka keliling komplek perumahan, akhirnya mereka pulang untuk mempersiapkan diri memulai aktifitas masing-masing.

Jingga telah rapi memakai seragam putih abu-abunya dan segera bergabung dengan ayah ibunya di meja makan untuk sarapan.

"Siap untuk masuk sekolah yang baru kan nak?" tanya Widya, ibunda dari Jingga.

"Anak ayah harus siap dong." kata Indra bersemangat dan Jingga hanya memamerkan deretan gigi rapinya.

Nanti siapa yang antar Jingga ke sekolah bun?" tanya Jingga pada ibunya.

"Bagaimana yah? Ayah atau bunda yang antar Jingga?" Widya bertanya balik pada suaminya.

"Bunda saja, soalnya ayah ada pertemuan pagi ini, khawatir terlambat." kata Indra sambil bangkit dari duduknya karena telah selesai sarapan.

"Baiklah kalau begitu. Ayah sudah mau berangkat?" tanya Widya saat melihat suaminya bersiap.

"Iya. Ayah berangkat duluan, nanti kalian hati-hati kalau berangkat." pesan Indra sambil bersalaman dan mencium kening istri dan anaknya. Setelah mengucap salam, Indra segera berangkat.

"Ayo nak kita berangkat, jangan sampai terlambat di hari pertama kamu masuk!" ajak Widya sambil membereskan piring dan gelas kotor untuk dibawa ke dapur, dan sisanya di bereskan oleh asisten rumah tangga mereka.

Tak berapa lama, Jingga telah dibonceng ibunya menuju sekolahnya yang baru. Sekitar lima belas menit perjalanan, mereka kini telah sampai dihalaman sekolah, setelah memarkir motornya, ibu dan anak itu bergegas menuju ruang kepala sekolah.

Setelah beberapa saat menyerahkan berkas dan juga memasrahkan anak gadisnya, Widya pun pulang dan kini tinggallah Jingga sendiri di ruang kepala sekolah menunggu alarm tanda masuk berbunyi dan kemudian akan diantar ke kelas yang akan dihuninya.

***

Kini Jingga telah berada di kelas barunya, setelah sesi perkenalan, ia duduk di bangku yang masih kosong. Tadinya Jingga ingin duduk di bangku kosong yang di tengah karena tidak terlalu jauh dari papan tulus, tetapi karena ia mendapat hardikan dari teman si pemilik bangku, ia pun duduk di bangku paling belakang berdekatan dengan kutu buku di kelas itu.

Jingga mengikuti pelajaran pertamanya tanpa menemui kesulitan hingga kini tiba saatnya waktu istirahat, dan Jingga hanya memilih duduk tidak keluar kelas karena tidak ada teman untuk ke kantin, untung ia membawa bekal yang sudah disiapkan ibundanya, jadi dia tidak harus merasa haus dan lapar karena tidak jajan di kantin.

"Loh, kamu tidak ke kantin buat makan? Kalau begitu ini aku ada kue buat kamu." si cowok kacamata yang duduk di sebelahnya menyodorkan kue untuk Jingga.

"Terima kasih, tapi aku baru selesai makan, aku bawa bekal dari rumah." Jingga tak bermaksud menolak

"Benar sudah makan?" tanya si kacamata lagi.

"Iya benar aku enggak bohong." Jingga meyakinkan.

"Ooh! Syukurlah kalau sudah makan, aku takutnya kamu lapar." terlihat raut khawatir di mata cowok tersebut, dan Jingga hanya tersenyum sambil memainkan ponselnya.

"Oh iya kenalkan, aku Dion." si cowok berkacamata mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan dirinya.

"Jingga." menyambut uluran tangan Dion.

"Semoga kamu betah di kelas ini ya, teman kita begini-begini." Dion mengacungkan dua jempolnya saat menceritakan tentang keseluruhan teman sekelasnya, entah maksud Dion apa, antara benar pujian atau kebalikannya.

"Wah! Sepertinya kalian sangat cocok ya, saling melengkapi, sama-sama culunnya." komentar salah satu cewek populer di kelas Jingga.

"Enggak usah sok merendahkan teman sendiri!" sahut seseorang lagi di belakang cewek-cewek populer tersebut.

"Teman? Ogah punya teman kaya mereka." sahutnya seolah merasa jijik atau bagaimana dengan perkataan teman yang membela Jingga dan Dion lalu segera membalikkan badan dengan cepat keluar kelas lagi.

"Hai Jingga, kenalkan namaku Citra." Cewek yang menasihati para cewek populer tadi memperkenalkan diri pada Jingga, dan Jingga pun menyambutnya dengan gembira, karena masih ada yang mau bersikap baik padanya.

Setelah Citra memperkenalkan diri pada Jingga, selanjutnya ada Jihan, April dan Diah yang ikut memperkenalkan diri mereka.

"Jangan sungkan sama kami ya Ga, kamu gabung main sama kami saja." kata Diah dan diiyakan oleh ketiga temannya, dan Jingga dengan ragu menganggukkan kepalanya.

"Jangan khawatir Ga, mereka teman yang baik-baik kok, enggak kaya mereka yang keluar tadi." Dion meyakinkan Jingga agar tidak ragu untuk berteman dengan Citra cs.

"Terima kasih ya buat kalian, mau menjadi teman aku saat sendirian begini." kata Jingga sangat bersyukur.

"Tidak usah sungkan Ga sama kami." Jihan menimpali, dan Jingga hanya bisa menebar senyum manisnya pada teman-teman barunya.

Bel alarm berbunyi tanda jam istirahat telah habis, terlihat para cewek yang merasa populer tadi sedang sok akrab dengan gengnya Langit saat mereka memasuki kelas, walau para cowok populer tersebut hanya menanggapi mereka sekedarnya saja.

Tak lama guru mata pelajaran selanjutnya memasuki ruang kelas, dan mereka semua memperhatikan pelajaran dengan tenang.

***

Batari Jingga Sudiro anak tunggal dari pasangan bapak Indra Sudiro dan ibu Widyawati Salim. Indra Sudiro adalah seorang perwira menengah abdi negara baret hijau yang sudah ditetapkan mengabdi di daerah asalnya, jadi bisa dipastikan ini adalah perpindahan terakhirnya setelah berkali-kali pindah tugas dari masih muda sampai sekarang anaknya telah menjadi remaja.

Jingga yang berpenampilan sederhana dengan kulit sawo matang dan rambut ikalnya sebenarnya seorang gadis yang tumbuh menjadi sosok yang begitu manis, tetapi bagi yang tidak suka padanya, menganggapnya culun dan dekil, tapi itu semua tidak menjadikannya menjadi gadis yang minder.

Apalah arti sebuah ejekan, karena bagi Jingga itu adalah sebuah cambukan penyemangat baginya untuk lebih berprestasi, agar bisa membungkam mereka yang bermulut besar agar berhati-hati dengan ucapan dan pemikiran dangkalnya.

...****************...

Happy reading para pembaca semuaaa....

Entah berapapun pembaca yang mampir di ceritaku ini, aku sangat berterima kasih, semoga kalian semua suka dan tak lupa pencet like syukur-syukur berikan komen juga gift serta vote-nya. Terima kasih 🥰

Terpopuler

Comments

Nara Nai Rohman

Nara Nai Rohman

hadiiirrr thoor.. semangaaattt💪💪💪

2022-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (Langit)
2 Part 2 (Siswi Baru)
3 Part 3 (Jingga)
4 Part 4 (Tantangan)
5 Part 5 (Kesal)
6 Part 6 (Kebiasaan Langit dan Jingga)
7 Part 7 (Clara)
8 Part 8 (Pertandingan Lari)
9 Part 9 (Si Serba Bisa)
10 Part 10 (Sebuah Ide)
11 Part 11 (Ijin Keluar Sore)
12 Part 12 (Balapan)
13 Part 13 (Ketahuan)
14 Part 14 (Menyampaikan Ide)
15 Part 15 ( Mengunjungi Panti Asuhan )
16 Part 16 (Menahan Diri)
17 Part 17 (Ada Apa Dengan Langit)
18 part 18 (Menabuh Genderang Perang)
19 Part 19 (Penyesalan Jingga)
20 Part 20 (Curahan Hati Langit)
21 Part 21 (Kejujuran Langit)
22 Part 22 (Mengunjungi Langit)
23 Part 23 (Tanggapan Sofia)
24 Part 24 (Menyangkal)
25 Part 25 (Kejutan)
26 Part 26 (Obrolan Di Tempat Parkir)
27 Part 27 (Rencana Dan Harapan Indra)
28 Part 28 (Kejujuran David)
29 Part 29 (Ijin)
30 Part 30 (Rujak Membuat Dekat)
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35 (Berulah kembali)
36 Part 36 (Hukuman)
37 Part 37 (Perubahan Sikap Langit)
38 Part 38 (Bertanding Lagi)
39 Part 39 (David Berulah)
40 Part 40 (Emosi)
41 Part 41 (Seperti Jelangkung)
42 Part 42 (Langit Berulah)
43 Part 43 (Jawaban Sikap Langit)
44 Part 44 (Niat Modus Yang Tidak Mulus)
45 Part 45 (Kecurigaan Langit)
46 Part 46 (Langit Beraksi)
47 Part 47 (Lanjutan Aksi Langit)
48 Part 48 (Taktik Langit)
49 Part 49 (Kejutan)
50 Part 50 ( Damai )
51 Part 51 (Kejujuran Hati Langit)
52 Part 52 (Membangun Pembatas Kembali)
53 Part 53 (Reuni Kecil)
54 Part 54 (Clara Oh Clara)
55 #Part 55 (Sebuah event)
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Part 1 (Langit)
2
Part 2 (Siswi Baru)
3
Part 3 (Jingga)
4
Part 4 (Tantangan)
5
Part 5 (Kesal)
6
Part 6 (Kebiasaan Langit dan Jingga)
7
Part 7 (Clara)
8
Part 8 (Pertandingan Lari)
9
Part 9 (Si Serba Bisa)
10
Part 10 (Sebuah Ide)
11
Part 11 (Ijin Keluar Sore)
12
Part 12 (Balapan)
13
Part 13 (Ketahuan)
14
Part 14 (Menyampaikan Ide)
15
Part 15 ( Mengunjungi Panti Asuhan )
16
Part 16 (Menahan Diri)
17
Part 17 (Ada Apa Dengan Langit)
18
part 18 (Menabuh Genderang Perang)
19
Part 19 (Penyesalan Jingga)
20
Part 20 (Curahan Hati Langit)
21
Part 21 (Kejujuran Langit)
22
Part 22 (Mengunjungi Langit)
23
Part 23 (Tanggapan Sofia)
24
Part 24 (Menyangkal)
25
Part 25 (Kejutan)
26
Part 26 (Obrolan Di Tempat Parkir)
27
Part 27 (Rencana Dan Harapan Indra)
28
Part 28 (Kejujuran David)
29
Part 29 (Ijin)
30
Part 30 (Rujak Membuat Dekat)
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35 (Berulah kembali)
36
Part 36 (Hukuman)
37
Part 37 (Perubahan Sikap Langit)
38
Part 38 (Bertanding Lagi)
39
Part 39 (David Berulah)
40
Part 40 (Emosi)
41
Part 41 (Seperti Jelangkung)
42
Part 42 (Langit Berulah)
43
Part 43 (Jawaban Sikap Langit)
44
Part 44 (Niat Modus Yang Tidak Mulus)
45
Part 45 (Kecurigaan Langit)
46
Part 46 (Langit Beraksi)
47
Part 47 (Lanjutan Aksi Langit)
48
Part 48 (Taktik Langit)
49
Part 49 (Kejutan)
50
Part 50 ( Damai )
51
Part 51 (Kejujuran Hati Langit)
52
Part 52 (Membangun Pembatas Kembali)
53
Part 53 (Reuni Kecil)
54
Part 54 (Clara Oh Clara)
55
#Part 55 (Sebuah event)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!