Masih tentang vidio

Begitu William sampai, ia pun langsung menyuruh Fia dan Mia mengikutinya. Mereka pun masuk ke dalam mobil, tak ada perbincangan apapun di dalam mobil.

Fia yang memang sudah mengantuk dan lelah karena mengikuti Mia, tak terasa telah memejamkan matanya. Sedangkan Mia, merasa dirinya berada di kutub Utara.

'Bisa-bisa gue beku lama-lama diem di dalem mobil. Kak Will, nakutin kalo marah.' ucap Mia dalam hati, ia pun memalingkan wajahnya ke samping dan lebih memilih memperhatikan jalanan.

Setelah sampai, Will pun menggendong Fia masuk ke apartemen. Mia yang mengikuti Will dari belakang hanya mendengus pelan.

'Asyik ya jadi Fia, punya 3 sodara laki-laki ko pada ganteng banget semuanya, sayang lagi sama Fia. Seandainya gue bukan anak tunggal, kayanya seneng banget hidup gue di kelilingin saudara kaya Fia.' Mia kembali bermonolog dalam hatinya

"Tidurlah, sudah malam. Besok kita akan pulang." ucap Will setelah merebahkan tubuh Fia

Mia pun mengangguk malas, mengiyakan perintah Will.

"Kamu juga adek Kak Will" ucap Will yang tau dengan apa yang ada dalam pikiran Mia dan mengacak rambutnya.

Mia pun tersenyum dan mengangguk dengan semangat, Will pun pamit dan masuk ke dalam kamarnya.

Setelah menyimpan semua barang belanjaannya, ia pun lanjut melangkah ke kamar mandi untuk mebersihkan tubuhnya yang terasa lelah dan berkeringat.

"Masih jam 9 malam, tapi mata udah ga bisa di ajak nonton drakor. Yo wis lah, turu ae." Mia pun merebahkan tubuhnya setelah selesai mebersihkan tubuhnya di sebelah Fia.

______________________--

Sedangkan di perusahaan milik keluarga Perwira, tepatnya di ruangan Arkana. Dia yang harus lembur, walau sebenarnya memang selalu lembur. Terkejut dengan suara pintu yang terbuka secara tiba-tiba.

"DONII... apa tanganmu sudah tak berfungsi, sehingga untuk mengetuk pintu tak bisa?" ucap Arkan kesal

"Maaf bos" Doni pun kembali keluar dan menutup pintunya, lalu ia mengetuk pintu dan masuk kembali ke dalam. Arkana yang melihatnya pun, sangat ingin melempar laptop yang ada di hadapannya.

Sedangkan sekertaris Arkana yang sudah menyerahkan surat resign sedari 2 minggu yang lalu, sudah tak bisa menahan tawanya. Alasannya berhenti, karena ia akan segera menikah 1 bulan lagi. Dan sang suami yang merupakan abdi negara memintanya berhenti, karena setelah menikah mereka akan pindah ke luar pulau.

Sehingga sejak seminggu yang lalu, perusahaan Arkana membuka lowongan untuk sekertaris. Namun, sampai sekarang belum ada yang cocok dengannya. Sehingga membuat Anna sang sekertaris merasa sangat pusing dengan persyaratan yang di minta oleh calon mantan bosnya tersebut.

"Ada apa?" tanya Arkana malas, terkadang ia bingung dengan Doni. Bila di pikir-pikir sifat dari Asprinya sangatlah humble, tetapi kenapa ia masih jomblo sampai saat ini.

"Bos, kamu pasti suka dengan vidio ini." jawab Doni

"Vidio apa? Jangan kamu kotori otakku dengan salah satu vidio mesummu." ucap Arkana

"Ck, sejak kapan aku menjadi seperti sahabatmu Dewa bos. Maaf, aku lebih suka mengumpulkan vidio Anime daripada vidio Anume." Doni pun mendelik tak terima

"Anume?" tanya Arkana bingung

"Anu menyesatkan, hehehe" jawab Doni terkekeh

"Ck... lalu vidio apa yang akan kamu tunjukkan padaku? Jangan bilang film Boruto." Arkana pun menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Cih, aku akan mendapatkan apa bila ternyata vidio yang akan aku tunjukan padamu, ternyata membuatmu senang." tantang Doni, mereka akan seperti teman bila hanya sedang berdua atau bertiga dengan sekertarisnya.

"Wah... vidio apa ni Don?" tanya Anna yang penasaran, sehingga ikut nimbrung. Karena ia mendengar percakapan 2 pria tersebut , sebab pintu ruangan Arkana tidak tertutup.

"Kepo lu ah" jawab Doni

"Pelit lu Don, orang pelit ntar dompet lu juga makin sempit." ucap Anna

"Dasar PA, yang bener tuh kuburannya yang sempit." sela Doni

"Dihhh... udah ganti ternyata." Anna pun tertawa

"Vidio apa yang akan kamu perlihatkan padaku?" tanya Arkana menyela perdebatan mereka berdua.

"Jawab dulu pertanyaanku, aku akan mendapatkan apa bila ternyata vidio ini membuatmu senang." tanya balik Doni, membuat Arkana mencebikkan mulutnya.

"Aku akan naikkan bonusmu di bulan ini 50%" jawab Arkana

"Deal" Doni pun memberikan ponselnya pada Arkana.

Arkana pun langsung memutar vidio yang ada di aplikasi tersebut. Tak lama melihat vidio itu, ia pun tersenyum lebar. Sehingga Anna yang melihatnya pun terkejut.

"Sumpah? Demi apa loh? Si bos tersenyum itu." celetuk Anna

" Demi Dewa, neneknya Tapasya" jawab Doni yang langsung mendapatkan jitakan di kepalanya.

" Ya Allah, ganteng banget kalo si bos tersenyum. Masya Allah... untung gue udah mau nikah Don." ucap Anna

" Mang kenapa kalo belum mau nikah?" tanya Doni heran

" Kalo gue belum mau nikah, kayanya gue bakalan jadi sekertaris yang menggoda bosnya kaya di novel-novel." jawab Anna terkekeh

" Sebelum lu ngegoda si bos, yang ada lu udah di tendang duluan ma si bos." ucap Doni

"Kapan kejadiannya ini?" tanya Arkana setelah selesai menonton vidio tersebut dan menyodorkan ponsel tersebut.

" Sepertinya belum lama bos dan kejadian tersebut terjadi di Korea." jawab Doni yang langsung menerima ponselnya.

"Liat coba gue vidionya" pinta Anna yang langsung merebut ponsel tersebut dari tangan Doni.

"Lu ya, ga ada sopan-sopannya." gerutu Doni

" Sejak kapan kita punya sopan?" tanya Anna sembari tidak memedulikan raut wajah kesal Doni.

Anna pun melihat vidio tersebut seraya berdecak kagum.

"Gila... gila... hebat banget ni cewe. Pantesan bikin si bos termehek-mehek." ucap Anna

"Ehh... ko?" ucap Anna terhenti karena mengingat sesuatu, tak lama ia pun tersenyum penuh arti

" Ngapa lo?" tanya Doni yang merasa ngeri dengan senyuman Anna.

"Bos, kalo aku juga bisa buat bos seneng dan mungkin akan sangat bahagia setelah mendapat kabar dariku. Apa yang aku dapatkan?" tanya Anna seraya menaik turunkan alisnya.

"Cih.. emang se membahagiakan apa kabar yang lo punya?" tanya Doni meremehkan

"Kabar ini mah bukan cuma bikin bahagia sesaat buat si bos, tapi mungkin sepanjang hari. Dan bila beruntung dan berjodoh, mungkin bahagia seumur hidupnya." jawab Anna seraya memberikan ponsel Doni dan melipat kedua tangannya.

Arkana yang mendengar itu pun, ikut penasaran. Dia yakin wanita yang sebentar lagi tidak menjadi sekertarisnya ini pasti akan memberikan kabar yang membuatnya senang.

"Aku akan memberikan mobil yang kamu impikan selama ini." jawab Arkana

"Serius bos?" tanya Anna dengan mata yang berbinar

"Tentu saja serius, dan itu akan kamu dapatkan bila kamu benar-benar membawakan berita yang kamu ucapkan tadi." jawab Arkana

"Oke, tunggu sebentar." ucap Anna ,ia pun melangkah keluar menuju mejanya yang ada di depan ruangan Arkana.

"Waahh... bos pilih kasih itu namanya. Masa aku cuma di naikin bonus 50%, sedangkan Anna mendapatkan mobil?" protes Doni

" Itu sesuai dengan kabar kamu berikan padaku Don, apa aku cabut saja perkataanku tadi?" tanya Arkana

"Eits... jangan bos, Alhamdulillah segitu juga. Lumayan bisa kirim buat emak di kampung." ucap Doni

"Emang selama ini gaji yang aku berikan tidak pernah kamu berikan pada ibumu?" tanya Arkana lagi

"Di kasih atuh bos, cuma bulan ini bisa lebih besar dari biasanya." jawab Doni, Arkana pun mengangguk

"Ini bos" ucap Anna yang baru saja masuk seraya menyodorkan sebuah map pada Arkana.

" Apa ini?"

...****************...