Chapter 13

"What!? Hantu, di zaman moderen seperti sekarang ini masih saja ada yang percaya dengan hantu! Aku rasa Bryan hanya berhalusinasi saja, Nyonya Frans!"

Tirta berlagak seperti orang yang tidak percaya akan adanya hantu, padahal dalam hatinya dia sangat puas menertawai Bryan.

"Tadi aku juga berpikir seperti itu, tetapi Michel mencela ucapanku dan malah menuduhku kalau aku senang melihat Bryan pingsan!" ucap Imelda yang menyela ucapan Tirta.

"Hei, aku tidak menuduhmu ya! Aku hanya berkata kalau sebagai kakak kau tidak boleh pilih kasih!"

Michel mengelak ucapan Imelda dan seraya kembali mencaci Imelda, lagi-lagi mereka ribut, untung saja Nyonya Frans segera melerai mereka.

"Sudah, cukup! Michel, sebaiknya kau tengok keadaan Bryan di kamarnya, apakah dia sudah kembali sadarkan diri!"

Nyonya Frans memerintahkan Michel untuk menengok Bryan di kamarnya, dengan wajah kesal Michel melangkah keluar kamar Cheline dan menuju kamar Bryan.

Namun saat Michel sudah keluar dari kamar Cheline, tiba-tiba Cheline terkejut dan melihat ada Bryan yang sudah berdiri didepan pintu masuk kakar Cheline.

"Hei, Bryan! Kau sudah sadarkan diri!"

Michel sangat senang melihat Bryan sudah sadarkan diri, dia memang sangat menyayangi Bryan sejak Bryan baru dilahirkan ke dunia.

"Aku tadi terbangun karena haus, aku kesini berniat ingin meminta asisten rumah tangga kita untuk membuatkan aku secangkir susu panas, tetapi aku ingat kalau kalian sedang sibuk, sebaiknya aku buat sendiri saja!"

Bryan lalu melengkah meninggalkan Michel dan menuju ke dapur yang ada di lantai bawah, Michel menatap siluet tubuh Bryan dari belakang, dia seperti merasakan firasat buruk.

"Bb.. Bryan! Sebaiknya kau meminta Ibu Nani untuk membuatkan susu panas untukmu!"

Michel meneriaki Bryan, namun Bryan tidak menghiraukan Michel, dia tetap berjalan menuruni anak tangga menuju ruang dapur.

Lalu Michelpun kembali masuk ke kamar Cheline, Nyonya Frans bertanya kepada Cheline perihal Bryan.

"Bryan sudah sadarkan diri, lalu tadi dia ingin kemana?"

Nyonya Frans langsung bertanya kepada Michel yang lalu duduk di atas kasur milik Cheline, Cheline kembali membuka selimut yang menutupi wajah dan tubuhnya.

"Tadi dia bilang ingin membuat segelas susu panas, lalu dia langsung pergi ke dapur!"

Michel berkata apa adanya kepada Nyonya Frans, Nyonya Frans merasa heran sebab tidak biasanya Bryan melakukan sesuatunya dengan tangannya sendiri, Bryan adalah anak yang manja meskipun dia bertubuh tegap dan kekar.

Tirta yang melihat Cheline telah membuka selimut yang menutupi dirinya langsung menegur Cheline.

"Hei, Cheline! Kau sudah bangun, apakah tadi kau mimpi indah?"

Tirta dengan senyum menegur Cheline, namun Cheline membalas teguran itu dengan wajah yang jutek.

"Tidak!"

Jawaban yang sangat singkat keluar dari mulut Cheline, Tirta mengernyitkan dahinya dan merasa ada yang salah pada Cheline.

["Kenapa tiba-tiba gadis ini menjadi judes sekali kepadaku? Ahh.. tidak perlu dipikirkan, aku tetap fokus pada pekerjaanku disini!"]

Tirta kembali memerintahkan seluruh anggota keluarga Frans untuk keluar dari kamar Cheline dikarenakan kamar Cheline akan dijadikan ruangan introgasi, semua anggota keluarga Franspun mematuhi perintah Tirta.

"Tukk.. tukk.. tukk..!"

Mereka semua melangkah keluar kamar Cheline, hanya tersisa Tirta yang berada didalam kamar untuk bersiap-siap membuat pertanyaan kepada mereka yang akan di introgasi satu persatu.

Saat mereka baru saja menuruni anak tangga, tiba-tiba Bryan berlari dengan sempoyongan dari ruang dapur menuju ruang tamu, terlihat dari mulutnya keluar cairan berwarna putih susu, tangan kiri Bryan masih memegang gelas yang terbuat dari bahan logam.

"Aaarrrrgggghhhh... aaarrrggghhh...!"

Bryan mengerang kesakitan dan matanya menatap ke atas dimana keluarga Frans yang lain masih ada di ataa tangga rumah, tangan Bryan ke atas seperti sedang meminta pertolongan.

"Gubrakk!"

Tiba-tiba tubuh Bryan terjatuh ke lantai dan meronta-ronta, beberapa menit kemudian tubuh Bryan mengejang dan kemudian Bryan berhenti bergerak.

Seluruh anggota keluarga Frans panik dan segera berlari menuju Bryan di lantai bawah, Tirta juga yang dari tadi sudah keluar kamar dan memperhatikan Bryan langsung ikut turun ke lantai bawah untuk mengecek keadaan Bryan.

"Bryan, tidak!"

Nyonya Frans langsung memeluk tubuh Bryan dan menangis, begitu juga dengan Michel.

Tangisan mereka berdua pecah, Tirta juga ikut merasa terharu sehingga matanya berkaca-kaca, dia tidak menduga kalau Bryan akan mati dengan cara seperti ini.

Seluruh anggota keluarga mendiang tuan Frans Hutapea menunduk dan bersedih, Cheline yang notabene adalah gadis manja dan cengeng tidak mampu membendung air matanya, dia juga ikut memeluk tubuh Bryan yang tergeletak di lantai ruang tamu.

"Bryan, adikku! Bangunlah, aku menyayangimu meskipun kau selalu saja mengolok-olokku setiap hari, dari lubuk hatiku yang terdalam aku sangat menyayangimu! Hiks.. hiks.. hiks..!"

Cheline menangis dan berceloteh panjang, dia meluapkan seluruh isi hatinya dan didengar oleh semua anggota keluarga yang lain.

Nyonya Frans dan yang lainnya termenung mendengar ungkapan hati Cheline kepada adiknya yang sedang terbujur kaku dalam pelukannya, rupanya meskipun mereka sering bertengkar namun sebenarnya mereka saling menyayangi.

Tirta lalu memandangi tubuh Bryan yang terbujur kaku, Tirta membuka matanya lebar-lebar dan memfokuskan pandangannya pada bagian perut Bryan, dia merasa ada sesuatu yang aneh.

Tirta melihat pergerakan dari perut Bryan seperti seseorang yang sedang menarik dan menghembuskan nafasnya secara perlahan, melihat itu Tirta langsung berteriak.

"Keterlaluan kau, Bryan!"

Tirta berteriak sangat keras sehingga membuat seluruh anggota keluarga Frans menengok ke arahnya dengan tatapan heran.

"Kau kenapa, Tirta?"

Komandan Wira merasa ada yang aneh dengan Tirta, jadi dia langsung mempertanyakan hal itu.

"Keluarga mendiang Frans sedang berduka, kenapa kau malah berteriak dan mencela Bryan yang sudah tidak bernyawa!"

Komandan Wira menghampiri Tirta dan menarik kerah jaket yang dipakai oleh Tirta, sontak Tirta tertarik oleh tangan Komandan Wira.

"Woo.. woo.. tenanglah komandan Wira, jangan ikuti emosimu! Akan aku tunjukkan apa maksud ucapanku tadi!"

Tirta melepas paksa tangan komandan Wira yang mencengkeram leher jaket yang dipakai oleh Tirta.

Lalu Tirta mengambil gelas susu yang ada dalam genggaman tangan kiri Bryan, lalu dia membuang cairan susu yang masih ada dalam gelas itu ke lantai.

Tirta lalu berdiri kembali, kini dia tepat berada di atas tubuh Bryan yang masih terbujur kaku, matanya Tirta menatap tajam ke mata Bryan yang melotot.

"Maaf sebelumnya kepada seluruh keluarga Frans Hutapea, ijinkan aku menunjukkan sedikit trik sulap kepada kalian!"

Tanpa menunggu persetujuan Tirta mengangkat gelas alumunium itu ke atas, matanya masih tetap memandang ke arah mata Bryan.

"Tuan Tirta, apa yang sedang kau lakukan? Kau sangat tidak sopan berdiri di atas jenazah adikku!"

Cheline memarahi Tirta namun Tirta tidak menghiraukannya, kali ini Cheline semakin membenci Tirta.

"Ini adalah trik sulapku, namanya adalah!-

"CARA MENGHIDUPKAN ORANG YANG MATI!"

Tirta lalu membalikkan gelas alumunium yang sebelumnya sudah dia isikan dengan banyak serangga kecoa lewat kemampuan supranaturalnya, lalu saat gelas itu terbalik dengan sempurna maka jatuhlah puluhan kecoa hidup ke tubuh dan wajah Bryan.

Rupanya Tirta tahu kalau Bryan sedang berpura-pura tewas, maka dari itu Tirta memanfaatkan momen ini untuk menaikkan kharismanya.

"Kejam sekali anda, tuan Tirta!"

Cheline sangat marah kepada Tirta, dia bersumpah ingin sekali menampar wajah Tirta, namun tiba-tiba.

"Woooaaaaaaaaaa!"

Tubuh Bryan berontak karena serangga kecoa itu masuk ke sela-sela pakaian dan celananya, ada juga yang merayap di wajah dan hidungnya.

Melihat kejadian itu, seluruh keluarga Frans dan Komandan Wira takjub dengan apa yang dilakukan oleh Tirta.

Chelinepun merasa sangat bersalah karena telah berburuk sangka kepada Tirta, wajah Cheline langsung merah karena malu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!