Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,

"Dimana?" isi pesan yang masuk ke dalam ponsel Diandra, pesan yang dikirim oleh kontak dengan nama "suamiku tercinta" nama alay yang diketik sendiri oleh pemilik nomor.

Rasanya Diandra ingin abaikan saja pesan masuk itu, tapi begitu mengingat betapa horor hukuman yang akan Diandra dapatkan jika Diandra kabur dari Gavin, membuat Diandra sontak mengirimkan balasan dan segera mengirimkannya pada Gavin.

"Perpustakaan Fakultas, kenapa?" balas Diandra.

Tidak menunggu lama pesan itu langsung dibaca oleh Gavin dan balasannya pun langsung Diandra terima.

"Jangan kemana-mana!!! saya ke sana sekarang!!!" balas Gavin.

Diandra menghela nafasnya panjang dan meletakkan ponselnya di atas meja lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan, hal gila apa lagi yang akan terjadi setelah ini? keributan apa yang akan pecah di antara mereka berdua? Diandra masih menutup wajahnya ketika tepukan lembut itu tiba-tiba mendarat di bahu Diandra.

"Apaan lagi sih Dok..." Diandra tampak tertegun,, bukan Gavin yang menepuk bahunya, melainkan Marcel anak kelas sebelah yang macam aktor Taiwan itu sudah berdiri di belakang kursi Diandra.

"Gimana Dian?" tampak alis Marcel berkerut, dia menarik kursi dan duduk di samping Diandra.

"Ah...maaf ku pikir tadi..."

"Dokter Marcel?" ucap Marcel sambil tersenyum kecut, membuat Diandra makin salah tingkah.

"Eh...i... itu,"

"Kok tiba-tiba sih, Dian? ternyata selama ini kamu pacaran ya sama dia?" ucap Marcel nampak wajah itu langsung berubah sendu membuat Diandra tertegun sejenak.

Kenapa wajah Marcel berubah seperti itu apa jangan-jangan....

"Kaget aku begitu dengar kamu mau menikah dengan Dokter Gavin, Dian," ucap Marcel tanpa membiarkan Diandra menjawab barang sepatah kata pun.

"Iya,, ta..tapi,"

"Sayang ayo pulang!!!"

Sebuah panggilan itu seketika merontokkan jantung Diandra,, Diandra sangat tahu betul suara itu!!! siapa lagi kalau bukan yang terhormat Dokter Gavin Narendra Putra! dan apa tadi dia bilang! sayang? kurang ajar!!!

Wajah Diandra langsung memucat, dia menoleh menatap Marcel yang nampak salah tingkah dengan kehadiran sosok itu.

"Siang Dokter," ucap Marcel sambil tersenyum kikuk,, segera bangkit dan menundukkan badan.

"Saya permisi Dok," ucap Marcel lagi.

Diandra melotot, apa apaan ini? Diandra menatap kepergian Marcel lalu menoleh menatap Gavin yang wajahnya begitu datar dan dingin.

"Calon suami sibuk kerja cari duit, kamu malah asik pacaran di sini," ucap Gavin sambil melipat tangannya, menatap Diandra yang nampak ikut membelakakan mata.

"Hah apa? siapa yang paca...."

"Sssstttt,, mohon jaga ketenangan yah,"

Diandra refleks menutup mulutnya dengan tangannya, sementara Gavin langsung menarik tangan Diandra dan menyeretnya keluar dari perpustakaan, Diandra hendak menolak dan berontak namun karena masih dalam ruangan perpustakaan Diandra mengurungkan niatnya untuk berontak.

"Dok, apaan sih, lepas!!!" ucap Diandra, mereka sudah keluar dari ruangan itu, dan ini saatnya Diandra berontak dan melepaskan diri.

"Saya marah ini Dian,, kamu itu keterlaluan tahu nggak?" ucap Gavin kembali menatap tajam pada Diandra, tanpa melepaskan tangan mereka.

"Marah? Dokter bilang marah sama saya? salah saya apa Dok?" tanya Diandra yang tentu tidak terima, kenapa bisa laki-laki ini marah? dirinya salah apa?

"Tadi apa?" tanya Gavin dengan suara lirih, suara lirih yang begitu menusuk dan begitu dingin.

"Saya nggak suka kalau kamu dekat-dekat dengan cowok lain, Dian," ucap Gavin lagi.

Diandra kembali melotot, ditatapnya Gavin dengan tatapan nanar, apa-apaan ini kenapa belum jadi suami sudah over protektif macam seperti ini?

"Saya tidak ada hubungan apa-apa sama dia Dok,, kita tadi cuma ngobrol biasa aja," ucap Diandra sendiri yang merasa heran, kenapa dia malah menjelaskan sih? biarkan saja sebenarnya siapa tahu rencana pernikahan mereka gagal bukan? tapi kenapa malah menjelaskan segala.

"Saya akan mengawasi kamu Dian, nggak akan ada yang boleh dekatin kamu siapapun," ucap Gavin.

Kembali Diandra melotot, hendak bukan suara ketika tangan Gavin kembali menariknya pergi. Diandra menjadi kesal,, diam dan menurut saja ketika laki-laki itu kembali menyeretnya keluar dari gedung Fakultas Kedokteran.

Ada banyak pasang mata yang melihat mereka berdua, beberapa nampak terkejut dan shock dengan apa yang mereka lihat, bagaimana Gavin nampak marah dan bagaimana tangan Gavin sama sekali tidak melepaskan tangan Diandra dan terus menyeret Diandra ke luar.

Diandra menundukkan wajahnya tidak mau membalas tatapan-tatapan mata itu, sementara Gavin tampak tidak memperdulikan tatapan mata yang terus menatap mereka dengan terkejut. Gavin terus membawa Diandra, membuka pintu mobil dan dengan lembut mempersilahkan Diandra masuk ke dalam, Diandra langsung tersentak mengangkat wajahnya menatap manik mata hitam yang juga tengah menatapnya saat ini. Mata mereka bertemu, sorot penuh kemarahan itu mendadak lenyap, Diandra membeku di tempatnya yang berdiri, sebuah hal yang lantas membuat Gavin mengelus lembut pipi Diandra.

"Mau diam di sini atau saya gendong masuk ke dalam mobil?" tanya Gavin yang membuat Diandra langsung tersentak, dia bergegas naik dan Gavin menyusul setelah menutup pintu mobil. Diandra menoleh tampak Gavin sedang memasang seat belt sementara Diandra sendiri sudah memakai seat belt nya.

"Kita mau ke mana Dok?" tanya Diandra setelah Gavin menghidupkan mesin mobilnya.

"Ke rumah sakit," jawab Gavin enteng dan begitu santai.

"Ngapain?" tanya Diandra kembali berteriak, setelah dibawa ke kampus dan disuruh lama menunggu macam menunggu antrian berangkat haji, sekarang dia mau dibawa ke mana lagi?

"Ikut saya praktik lah, emang apa lagi?" ucap Gavin sambil membawa mobilnya keluar menyusuri jalanan yang sedikit padat di siang itu.

"Hah? Dok jangan bercanda deh, Dok!!!" ucap Diandra. Apakah dirinya tidak bisa tenang dan santai saja barang sedikit? kenapa dia harus ikut Gavin praktik? dia saja belum di wisuda Sarjana Kedokteran!!!

"Saya serius biar kamu tahu gimana susahnya saya bekerja cariin nafkah buat kamu, biar kamu tidak macam-macam pacaran di belakang saya" ucap Gavin yang membuat Diandra membelalakkan matanya lagi, benar-benar yah lelaki satu ini! rasanya Diandra ingin kembali berteriak-teriak pada sosok itu, hanya saja Diandra sudah malas dan lelah sejak tadi pagi ribut dengan Gavin, jadi dia lebih memilih diam dan sandarkan dirinya di jok.

"Nah.. cuma diam?" ucap Gavin lalu menoleh kepada Diandra berharap jawaban keluar dari mulut Diandra.

"Terus saya harus bilang apa? jawab apa?" ucap Diandra yang memilih diam dan tidak ribut-ribut lagi,, tetapi laki-laki satu ini malah menantangnya,, kurang ajar!!!

"Intinya Diandra... saya tidak mau kamu dekat-dekat dengan cowok lain, dideketin cowok lain dan sampai ada hubungan dengan lelaki lain, ngerti?" ucap Gavin kembali mengultimatum membuat Diandra mendengus perlahan.

"Iya...iya Dok,, saya mengerti!!!" jawab Diandra malas.

"Lagian saya tadi nggak ada apa-apa sama dia Dok,, Dokter saja yang cemburuan dasar!!!" ucap Diandra.

Gavin tidak menjawab fokusnya berada pada jalanan yang di depan, Diandra kini keki setengah mati, kesal karena dia bicara dan Gavin sendiri tidak menanggapi. Diandra menghentakkan kakinya dengan gemas, hal yang membuat Gavin lantas menoleh dan mengerutkan kening.

"Kenapa?" tanya Gavin santai sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan Diandra.

"Kesal sumpah sama Dokter,, cemburuan banget jadi laki-laki!!!" ucap Diandra yang kembali protes,, orang cemburuan itu sangat menyebalkan sekali.

Gavin menghela nafas panjang.

"Kenapa saya begini Dian? karena saya pernah percaya dan berujung dikecewakan,, karena saya pernah membebaskan dan berujung dengan ditinggalkan," ucap Gavin.

Episodes
1 Jodohku kemana sih Ya Allah?
2 Ini sangat tidak adil!!!
3 Flashback...
4 Flashback 2...
5 Mencari Dokter Gavin...
6 Semoga dipermudah Ya Allah!!!
7 Lulus!!!
8 Bujang lapuk menyebalkan!!!
9 Saya membutuhkan kamu Diandra!!!
10 Makan malam absurd...
11 Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?
12 Kirimkan fotomu...
13 Nah ketemu kau!!!
14 Diktator,,,
15 Terima babak belur...
16 Rasa bangga yang sempat bertengger,,,
17 Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,
18 Kabar burung,,
19 Kalian itu benar-benar jodoh,,,
20 Tidak berniat kabur kan?
21 Batalkan saja!!!
22 Biar saya carikan jodoh untuk Dokter,,,
23 Saya akan bantu sebisa saya,,,
24 Gimana caranya?
25 Terdengar indah kalau Diandra yang memanggilnya begitu?
26 Semoga beneran jodoh yah,,,
27 Cara kedua?
28 Bayangkan Dian,,,
29 Otak kamu kenapa?
30 Diandra mengomel...
31 Mimpi aneh...
32 Sisi lain,,,
33 Mimpi aneh lagi...
34 Nggak mungkin!!!"
35 Ingin cucu kembar,,,
36 Pengen nikah kan?
37 Kapan nak Gavin bisa kesini?
38 Kepikiran!!!
39 Tidak main-main!!!
40 Kehidupan Diandra harus lebih baik, itu sudah mutlak!
41 Apa benar yang Diandra katakan?
42 Kedatangan Gavin...
43 Seret saya kayak barusan lagi, ya?
44 Makin tidak terduga?
45 Ketahuan bohong!!!
46 Kelak kamu akan mengerti..
47 Anak orang jangan diapa-apain,,,
48 Gini amat perjuangan untuk menikahi mu!
49 Are you ready, Vin?
50 Dibalik ajakan hiking mendadak!
51 Saya tunggu kedatangan keluarga di rumah Vin!
52 Habis wisuda!
53 Sudah siap nikah?
54 Sebahagia kita selamanya!!!
55 Entah kamu merasakan ini juga atau tidak!
56 Laki-laki sejati nggak main kasar sama wanita!!
57 Keep calm, Dian!!!
58 Nggak! pokoknya nggak!!!
59 Gavin benar-benar ragu,,
60 Dokter ngapain!
61 Tanpa pikir panjang,,,
62 Kenapa sehoror ini sih?
63 Bisa jadi partner kamu!
64 Kenapa dia begitu lemah?
65 Nangis aja dulu, Dian!
66 Ngambek dikit!
67 Jatuh cinta?
68 Pernyataan cinta!
69 Diandra vs Tati!
70 Permintaan!
71 Tertunda!
72 Teman-teman Gavin...
73 Sampai dimana tadi?
74 Mas sakit!
75 Gagal lagi!
76 Sorry yah Vin!
77 Kaget aja...
78 Dia siapa?
79 Mencoba bertahan!
80 Ingin nambah cucu..
81 Ingin pulang secepatnya!
82 Tidak sabar!
83 Pegang boleh kok!
84 Telepon dari siapa?
85 Buat cucu!
86 Lebih baik tahan dulu!
87 Lagi dan lagi!
88 Rahasia pabrik....
89 Kepo!!!
90 Agenda kita jalan-jalan kan?
91 Setuju kalau begitu!
92 Waktu berdua!
93 Yang di depanku ini apa?
94 Itu janji Mas!
95 Ingin tahu!
96 Aku nggak bisa janji!
97 Giliran Mas kan, Dian?
98 Ki udah dong! jangan nangis,,,
99 Please! bisa jangan bahas itu lagi, Ki?
100 Hanya itu!!!
101 Aku maunya di sini,,
102 Program kembar...
103 Gercep amat Om,
104 Aliya!
105 Baik-baik saja kan?
106 Kalau aku nggak mau lepas gimana?
107 Kau menantang ku, Diandra Safaluna?
108 Dia kan...
109 Tempat biasa kan?
110 Kenapa rasanya begitu sulit?
111 Susah fokus!
112 Tawar menawar!
113 Derren!
114 Terpejam erat!
115 Kamu nggak apa-apa Dek?
116 Dasar lelaki menyebalkan,,
117 Mas, ibu datang, Mas...
118 Sekarang dia harus bagaimana?
119 Ikut ke dalam ya?
120 Menikah itu ternyata sungguh manis sekali!
121 Bayangin Ki...
122 Kamu nggak apa-apa kan?
123 Jamu!
124 Penasaran namanya!
125 Aku belum siap hamil!
126 Begitu dia sukai...
127 Kalian rukun, akur dan bahagia selalu!
128 Nggak! Nggak mungkin, Dian!
129 Ya kan baru aja kenal, sah-sah saja salah!
130 Namanya Derren!!!
131 Kiki cantik kok!
132 Nggak usah sirik gitu!!!
133 Kau mau jadi Dokter apa tukang tunggu kantin, heh?
134 Ngapain sih di sana?
135 Mau kan?
136 Pertanyaan Kiki tidak salah, bukan?
137 Dermaga cinta yang tak bertepi...
138 Nggak mau alasan apapun!
139 Dia sahabatnya Diandra!
140 Sekarang dia harus apa?
141 Kalian jodoh!
142 Maaf!
143 Tidak terima!
144 Kenapa rasanya sedikit sakit?
145 Boleh, kan?
146 Mau yang model kayak Dokter Gavin!!!
147 Kecuali jika kamu yang ingin menyudahi!!!
148 Selamat yah!!!
149 Masa lalu biarlah masa lalu!!!
150 Apa yang harus dia lakukan sekarang?
151 Saya tidak suka pakai barang bekas orang,,,
152 Jangan hubungi aku lagi untuk alasan apapun!"
153 Kenapa mulut Gavin bisa sekejam tadi?
154 Bertemu lagi!!!
155 Siapa yang sebenarnya selingkuh?
156 Kejadian sesungguhnya!
157 Apapun itu, terima kasih dulu sudah menyakiti aku...
158 Beruntung!
159 Nguping!
160 Kehilangan lelaki yang begitu tulus mencintai dirinya..
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Jodohku kemana sih Ya Allah?
2
Ini sangat tidak adil!!!
3
Flashback...
4
Flashback 2...
5
Mencari Dokter Gavin...
6
Semoga dipermudah Ya Allah!!!
7
Lulus!!!
8
Bujang lapuk menyebalkan!!!
9
Saya membutuhkan kamu Diandra!!!
10
Makan malam absurd...
11
Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?
12
Kirimkan fotomu...
13
Nah ketemu kau!!!
14
Diktator,,,
15
Terima babak belur...
16
Rasa bangga yang sempat bertengger,,,
17
Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,
18
Kabar burung,,
19
Kalian itu benar-benar jodoh,,,
20
Tidak berniat kabur kan?
21
Batalkan saja!!!
22
Biar saya carikan jodoh untuk Dokter,,,
23
Saya akan bantu sebisa saya,,,
24
Gimana caranya?
25
Terdengar indah kalau Diandra yang memanggilnya begitu?
26
Semoga beneran jodoh yah,,,
27
Cara kedua?
28
Bayangkan Dian,,,
29
Otak kamu kenapa?
30
Diandra mengomel...
31
Mimpi aneh...
32
Sisi lain,,,
33
Mimpi aneh lagi...
34
Nggak mungkin!!!"
35
Ingin cucu kembar,,,
36
Pengen nikah kan?
37
Kapan nak Gavin bisa kesini?
38
Kepikiran!!!
39
Tidak main-main!!!
40
Kehidupan Diandra harus lebih baik, itu sudah mutlak!
41
Apa benar yang Diandra katakan?
42
Kedatangan Gavin...
43
Seret saya kayak barusan lagi, ya?
44
Makin tidak terduga?
45
Ketahuan bohong!!!
46
Kelak kamu akan mengerti..
47
Anak orang jangan diapa-apain,,,
48
Gini amat perjuangan untuk menikahi mu!
49
Are you ready, Vin?
50
Dibalik ajakan hiking mendadak!
51
Saya tunggu kedatangan keluarga di rumah Vin!
52
Habis wisuda!
53
Sudah siap nikah?
54
Sebahagia kita selamanya!!!
55
Entah kamu merasakan ini juga atau tidak!
56
Laki-laki sejati nggak main kasar sama wanita!!
57
Keep calm, Dian!!!
58
Nggak! pokoknya nggak!!!
59
Gavin benar-benar ragu,,
60
Dokter ngapain!
61
Tanpa pikir panjang,,,
62
Kenapa sehoror ini sih?
63
Bisa jadi partner kamu!
64
Kenapa dia begitu lemah?
65
Nangis aja dulu, Dian!
66
Ngambek dikit!
67
Jatuh cinta?
68
Pernyataan cinta!
69
Diandra vs Tati!
70
Permintaan!
71
Tertunda!
72
Teman-teman Gavin...
73
Sampai dimana tadi?
74
Mas sakit!
75
Gagal lagi!
76
Sorry yah Vin!
77
Kaget aja...
78
Dia siapa?
79
Mencoba bertahan!
80
Ingin nambah cucu..
81
Ingin pulang secepatnya!
82
Tidak sabar!
83
Pegang boleh kok!
84
Telepon dari siapa?
85
Buat cucu!
86
Lebih baik tahan dulu!
87
Lagi dan lagi!
88
Rahasia pabrik....
89
Kepo!!!
90
Agenda kita jalan-jalan kan?
91
Setuju kalau begitu!
92
Waktu berdua!
93
Yang di depanku ini apa?
94
Itu janji Mas!
95
Ingin tahu!
96
Aku nggak bisa janji!
97
Giliran Mas kan, Dian?
98
Ki udah dong! jangan nangis,,,
99
Please! bisa jangan bahas itu lagi, Ki?
100
Hanya itu!!!
101
Aku maunya di sini,,
102
Program kembar...
103
Gercep amat Om,
104
Aliya!
105
Baik-baik saja kan?
106
Kalau aku nggak mau lepas gimana?
107
Kau menantang ku, Diandra Safaluna?
108
Dia kan...
109
Tempat biasa kan?
110
Kenapa rasanya begitu sulit?
111
Susah fokus!
112
Tawar menawar!
113
Derren!
114
Terpejam erat!
115
Kamu nggak apa-apa Dek?
116
Dasar lelaki menyebalkan,,
117
Mas, ibu datang, Mas...
118
Sekarang dia harus bagaimana?
119
Ikut ke dalam ya?
120
Menikah itu ternyata sungguh manis sekali!
121
Bayangin Ki...
122
Kamu nggak apa-apa kan?
123
Jamu!
124
Penasaran namanya!
125
Aku belum siap hamil!
126
Begitu dia sukai...
127
Kalian rukun, akur dan bahagia selalu!
128
Nggak! Nggak mungkin, Dian!
129
Ya kan baru aja kenal, sah-sah saja salah!
130
Namanya Derren!!!
131
Kiki cantik kok!
132
Nggak usah sirik gitu!!!
133
Kau mau jadi Dokter apa tukang tunggu kantin, heh?
134
Ngapain sih di sana?
135
Mau kan?
136
Pertanyaan Kiki tidak salah, bukan?
137
Dermaga cinta yang tak bertepi...
138
Nggak mau alasan apapun!
139
Dia sahabatnya Diandra!
140
Sekarang dia harus apa?
141
Kalian jodoh!
142
Maaf!
143
Tidak terima!
144
Kenapa rasanya sedikit sakit?
145
Boleh, kan?
146
Mau yang model kayak Dokter Gavin!!!
147
Kecuali jika kamu yang ingin menyudahi!!!
148
Selamat yah!!!
149
Masa lalu biarlah masa lalu!!!
150
Apa yang harus dia lakukan sekarang?
151
Saya tidak suka pakai barang bekas orang,,,
152
Jangan hubungi aku lagi untuk alasan apapun!"
153
Kenapa mulut Gavin bisa sekejam tadi?
154
Bertemu lagi!!!
155
Siapa yang sebenarnya selingkuh?
156
Kejadian sesungguhnya!
157
Apapun itu, terima kasih dulu sudah menyakiti aku...
158
Beruntung!
159
Nguping!
160
Kehilangan lelaki yang begitu tulus mencintai dirinya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!