Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?

Gavin menghentikan mobilnya di trotoar yang lumayan sepi itu dan agak gelap. Membuat Diandra sedikit merinding dan juga sangat takut.

"Dokter mau ngapain?" tanya Diandra panik, mau apa lagi sih dosen absurd ini? kenapa juga dia tidak ada panggilan cito mendadak? supaya Diandra bisa kabur melarikan diri.

"Membicarakan jalan keluar untuk masalah kita," ucap Gavin sambil menoleh menatap Diandra yang terlihat pucat itu dengan tetapan mata serius.

Diandra menelan salivanya dengan susah payah, jalan keluar yang seperti apa sih? memang Dokter menyebalkan satu ini punya rencana gila apalagi selain tiba-tiba sangat ingin menikahi dirinya?

"Jadi jalan keluar seperti apa yang Dokter punya? Dokter hendak membatalkan rencana pernikahan kita?" tanya Diandra, tentu itu menjadi keinginan terbesar Diandra, namun sepertinya tidak semudah itu.

Gavin mengayunkan tangannya lalu mencubit pipi Diandra,, sampai gadis itu terkejut dan berteriak kesakitan.

"A..aduh,, aduh,, sakit Dok" teriak Diandra sambil memukul tangan Gavin keras-keras.

"Kamu itu tidak takut kualat sama saya? karena ingkar janji mau menikahi saya?" ucap Gavin yang membuat Diandra kembali melotot. Kenapa jadi kualat lagi yang Gavin jadikan senjata? sebenarnya kualat itu makanan apa sih? beli di mana? Diandra benar-benar heran.

"Lalu apa Dok?" tanya Diandra yang benar-benar jenuh,, rasanya dia ingin sekali lari kalau perlu sampai luar negeri untuk menghindari bujang lapuk satu ini.

Gavin menghela nafasnya panjang, bersandar di joknya dengan santai, sementara Diandra begitu ketakutan setengah mati, sebenarnya apa yang hendak dikatakan Dokter Gavin ini?

"Kita coba dulu jalani pernikahan selama dua tahun,, selama itu baik saya maupun kamu harus belajar dan berusaha mencintai masing-masing..."

"APA DOK?? PERNIKAHAN SEUMUR HIDUP SEKALI TAPI DOKTER PAKAI UJI COBA?? YANG BENAR SAJA DOK," teriak Diandra sampai membuat Gavin terlonjak kaget.

Gavin menatap Diandra dengan gemas, kenapa nggak gadis satu ini tidak mau mendengarkan dulu idenya? kenapa malah main potong sepihak saja?

"Diandra dengarkan aku dulu, selama dua tahun nanti jika kamu masih tetap tidak bisa mencintai saya, saya tidak keberatan kalau kamu meminta cerai," ucap Gavin.

"Loh! enak di dokter dong! terus saya jadi janda gitu?" protes Diandra yang benar-benar tidak terima,, keinginannya untuk membatalkan pernikahan itu semakin kuat sekarang.

"Kenapa bisa enak di saya? kan saya juga nanti jadi duda, Dian," ucap Gavin.

Diandra semakin gemes, dia memang akan jadi duda tapi tidak akan ada yang mempermasalahkan,, lah jika dia? tentu laki-laki akan mikir-mikir mau menikahi dia nanti, janda bekas orang pasti laki-laki mapan carinya yang masih bersegel,, bukan?

"Iya dokter memang jadi duda tapi setidaknya calon istri dokter nanti tidak akan mempermasalahkan segel,, lah saya?" ucap Diandra yang membuat Gavin langsung tertegun, dia langsung paham kemana arah pembicaraan Diandra sekarang, sontak tawa Gavin langsung pecah, membuat Diandra ingin rasanya menelan hidup-hidup laki-laki yang ada di sampingnya saat ini.

"Oh jadi itu yang kamu permasalahkan?" tanya Gavin lalu kemudian kembali serius.

"Pegang janji saya kalau saya tidak akan pernah menyentuhmu selama kamu tidak mengizinkan saya menyentuh kamu," ucap Gavin.

Kini berbalik, sekarang tawa Diandra yang pecah, membuat Gavin tersenyum masam dan membiarkan saja Diandra tertawa sumbang di sampingnya.

"Mana bisa saya percaya, yakin dokter tidak akan ngapa-ngapain saya? kita sudah sah menikah tinggal satu rumah dan juga....," ucap Diandra tidak selesai.

"Kamu bisa mempercayai saya Diandra, saya tidak akan menyentuh kamu kecuali kamu mengizinkan saya melakukan itu, dan sesuai dengan apa yang saya katakan tadi jika selama dua tahun kita menikah dan kamu tidak bisa mencintai saya maka saya ikhlas jika kamu ceraikan saya," ucap Gavin.

Diandra tercekat, jika sampai dua tahun Diandra tidak mencintai dia? memangnya dia... Diandra mencoba untuk tetap kembali fokus, membalas tatapan mata Gavin dengan sama seriusnya.

"Kenapa cuma saya? bagaimana dengan Dokter?" tanya Diandra,, jangan bilang kalau Dokter ini diam-diam mencintai Diandra , cinta macam apa yang selalu membuat Diandra menderita selama menjadi mahasiswinya selama ini?

"Untuk saya tidak usah kamu pikirkan, Dian. Apa sih arti cinta untuk laki-laki seusia saya ini? punya partner, punya teman bicara dan teman hidup saja itu sudah lebih dari cukup," ucap Gavin sambil tersenyum.

"Bagaimana kamu mau kan?" tanya Gavin lagi.

Diandra menatap Gavin tak berkedip,, apa sih maksudnya? ternyata orang satu ini benar-benar aneh dan tidak bisa dimengerti.

"Dokter janji tidak akan ngapa-ngapain saya meskipun saya sudah sah jadi istri dokter?" tanya Diandra yang masih ragu.

"Perlu hitam di atas putih? saya tidak akan menyentuhmu selama kamu tidak izinkan kalau kamu izinkan baru saya akan menyentuhmu," ucap Gavin tak gentar untuk menikahi Diandra.

############

Diandra menatap kepergian mobil itu dengan tatapan mata nanar. Nasib tidak baik macam apa lagi ini? Diandra yang sejak tadi pusing kini makin pusing memikirkan nasib masa depannya. Kalaupun benar Gavin tidak menyentuh Diandra sama sekali, tetapi tetap saja statusnya nanti janda, bekas istri orang! Ah benar-benar sangat membingungkan.

Dengan langkah lunglai Diandra kembali masuk ke dalam kosnya, hendak naik ke lantai atas di mana kamarnya berada, dia baru mau merogoh kunci ketika ponselnya tiba-tiba berdering

"Huh! siapa lagi sih," ucap Diandra sambil merogoh ponselnya untuk melihat siapa yang meneleponnya,, matanya terbelalak begitu melihat ternyata sang Papa yang menelepon dirinya.

"Halo! Papa sibuk banget yah sampai chat Diandra baru direspon?" ucap Diandra yang menjepit ponselnya antara bahu dan telinganya,, satu tangannya merogoh kunci dan memutar kunci kamarnya, karena Diandra mengirim chat itu semenjak Diandra dinyatakan lulus tadi, dan hampir larut malam baru direspon oleh sang Papa luar biasa sekali memang jadi anak Dokter itu.

"Maaf sayang, Papa seharian benar-benar sibuk banget, oh yah selamat ya anak kesayangan Papa sekarang sudah lulus," ucap Ayah Diandra.

Hati Diandra mendadak hangat, matanya kemudian berkaca-kaca dia menjatuhkan diri ke atas ranjang, fokus pada ponsel dan obrolannya dengan sang Papa.

"Terima kasih yah Pa! terima kasih untuk doa dan support Papa untuk Diandra selama ini," ucap Diandra dengan air mata menitik keluar, rasanya dia ingin memeluk Papanya dan menangis di pelukan Papanya.

"Itu sudah menjadi kewajiban Papa sayang,, terima kasih sudah mau berjuang melanjutkan perjuangan Mama Papamu menjadi tenaga medis, siap koas," ucap Papa Diandra.

Koas? mendengar itu Diandra tiba-tiba merasa mulas, air matanya terus keluar mengingat dia punya hutang menikahi dosen super resenya itu.

Gavin memang bilang akan selalu mendukung pendidikan dan perjalanan karir Diandra, tetapi menjalani kepaniteraan klinik dengan status sudah menjadi istri orang? tidak pernah Diandra bayangkan sebelum-sebelumnya

"Siap Pa,, Diandra siap, oh yah lusa Diandra pulang," ucap Diandra.

Ingat bahwa dia harus membicarakan pernikahan gilanya dengan Gavin, Diandra tentu harus pulang untuk menemui sang Papa bukan? mencoba bicara perihal masalah itu. Masalahnya pria menyebalkan itu sudah bilang tidak mau tahu dan sudah mengultimatum bahwa dia tidak menerima penolakan. Yang artinya mau tidak mau, suka atau tidak suka, Papa Diandra harus setuju dia dinikahi oleh Gavin.

"Loh tumben?" tanya Papa Diandra terdengar di sana Papanya itu tertawa.

"Biasanya juga kalau kamu tidak dipaksa, kamu tidak mau pulang," goda Papanya yang membuat Diandra makin keki.

"Diandra kangen!!" ucap Diandra sambil bersungut-sungut, untuk masalah ini tidak bisa dia bicarakan sekarang melalui telepon bukan? bisa-bisa jantungan Papanya nanti.

"Haha iya Papa ngerti, Papa tunggu!! kamu hati-hati yah,, kabari kalau sudah mau berangkat," ucap Papa Diandra lagi.

Suara itu membuat bibir Diandra terangkat sedikit,, menyunggingkan senyum manisnya, dia benar-benar rindu sama Papa.

"Siap Pa,, tunggu yah!!" ucap Diandra.

"Siap sayang," ucap Papa Diandra,, suara Papa Diandra terdengar begitu renyah.

"Eh!!! kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?" tanya Papa Diandra.

Terpopuler

Comments

Andriani

Andriani

tebakan jitu papa deh, dapat restu gak yaaa????

2022-10-19

1

Andriani

Andriani

walah perjanjian pra nikah ni...

2022-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Jodohku kemana sih Ya Allah?
2 Ini sangat tidak adil!!!
3 Flashback...
4 Flashback 2...
5 Mencari Dokter Gavin...
6 Semoga dipermudah Ya Allah!!!
7 Lulus!!!
8 Bujang lapuk menyebalkan!!!
9 Saya membutuhkan kamu Diandra!!!
10 Makan malam absurd...
11 Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?
12 Kirimkan fotomu...
13 Nah ketemu kau!!!
14 Diktator,,,
15 Terima babak belur...
16 Rasa bangga yang sempat bertengger,,,
17 Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,
18 Kabar burung,,
19 Kalian itu benar-benar jodoh,,,
20 Tidak berniat kabur kan?
21 Batalkan saja!!!
22 Biar saya carikan jodoh untuk Dokter,,,
23 Saya akan bantu sebisa saya,,,
24 Gimana caranya?
25 Terdengar indah kalau Diandra yang memanggilnya begitu?
26 Semoga beneran jodoh yah,,,
27 Cara kedua?
28 Bayangkan Dian,,,
29 Otak kamu kenapa?
30 Diandra mengomel...
31 Mimpi aneh...
32 Sisi lain,,,
33 Mimpi aneh lagi...
34 Nggak mungkin!!!"
35 Ingin cucu kembar,,,
36 Pengen nikah kan?
37 Kapan nak Gavin bisa kesini?
38 Kepikiran!!!
39 Tidak main-main!!!
40 Kehidupan Diandra harus lebih baik, itu sudah mutlak!
41 Apa benar yang Diandra katakan?
42 Kedatangan Gavin...
43 Seret saya kayak barusan lagi, ya?
44 Makin tidak terduga?
45 Ketahuan bohong!!!
46 Kelak kamu akan mengerti..
47 Anak orang jangan diapa-apain,,,
48 Gini amat perjuangan untuk menikahi mu!
49 Are you ready, Vin?
50 Dibalik ajakan hiking mendadak!
51 Saya tunggu kedatangan keluarga di rumah Vin!
52 Habis wisuda!
53 Sudah siap nikah?
54 Sebahagia kita selamanya!!!
55 Entah kamu merasakan ini juga atau tidak!
56 Laki-laki sejati nggak main kasar sama wanita!!
57 Keep calm, Dian!!!
58 Nggak! pokoknya nggak!!!
59 Gavin benar-benar ragu,,
60 Dokter ngapain!
61 Tanpa pikir panjang,,,
62 Kenapa sehoror ini sih?
63 Bisa jadi partner kamu!
64 Kenapa dia begitu lemah?
65 Nangis aja dulu, Dian!
66 Ngambek dikit!
67 Jatuh cinta?
68 Pernyataan cinta!
69 Diandra vs Tati!
70 Permintaan!
71 Tertunda!
72 Teman-teman Gavin...
73 Sampai dimana tadi?
74 Mas sakit!
75 Gagal lagi!
76 Sorry yah Vin!
77 Kaget aja...
78 Dia siapa?
79 Mencoba bertahan!
80 Ingin nambah cucu..
81 Ingin pulang secepatnya!
82 Tidak sabar!
83 Pegang boleh kok!
84 Telepon dari siapa?
85 Buat cucu!
86 Lebih baik tahan dulu!
87 Lagi dan lagi!
88 Rahasia pabrik....
89 Kepo!!!
90 Agenda kita jalan-jalan kan?
91 Setuju kalau begitu!
92 Waktu berdua!
93 Yang di depanku ini apa?
94 Itu janji Mas!
95 Ingin tahu!
96 Aku nggak bisa janji!
97 Giliran Mas kan, Dian?
98 Ki udah dong! jangan nangis,,,
99 Please! bisa jangan bahas itu lagi, Ki?
100 Hanya itu!!!
101 Aku maunya di sini,,
102 Program kembar...
103 Gercep amat Om,
104 Aliya!
105 Baik-baik saja kan?
106 Kalau aku nggak mau lepas gimana?
107 Kau menantang ku, Diandra Safaluna?
108 Dia kan...
109 Tempat biasa kan?
110 Kenapa rasanya begitu sulit?
111 Susah fokus!
112 Tawar menawar!
113 Derren!
114 Terpejam erat!
115 Kamu nggak apa-apa Dek?
116 Dasar lelaki menyebalkan,,
117 Mas, ibu datang, Mas...
118 Sekarang dia harus bagaimana?
119 Ikut ke dalam ya?
120 Menikah itu ternyata sungguh manis sekali!
121 Bayangin Ki...
122 Kamu nggak apa-apa kan?
123 Jamu!
124 Penasaran namanya!
125 Aku belum siap hamil!
126 Begitu dia sukai...
127 Kalian rukun, akur dan bahagia selalu!
128 Nggak! Nggak mungkin, Dian!
129 Ya kan baru aja kenal, sah-sah saja salah!
130 Namanya Derren!!!
131 Kiki cantik kok!
132 Nggak usah sirik gitu!!!
133 Kau mau jadi Dokter apa tukang tunggu kantin, heh?
134 Ngapain sih di sana?
135 Mau kan?
136 Pertanyaan Kiki tidak salah, bukan?
137 Dermaga cinta yang tak bertepi...
138 Nggak mau alasan apapun!
139 Dia sahabatnya Diandra!
140 Sekarang dia harus apa?
141 Kalian jodoh!
142 Maaf!
143 Tidak terima!
144 Kenapa rasanya sedikit sakit?
145 Boleh, kan?
146 Mau yang model kayak Dokter Gavin!!!
147 Kecuali jika kamu yang ingin menyudahi!!!
148 Selamat yah!!!
149 Masa lalu biarlah masa lalu!!!
150 Apa yang harus dia lakukan sekarang?
151 Saya tidak suka pakai barang bekas orang,,,
152 Jangan hubungi aku lagi untuk alasan apapun!"
153 Kenapa mulut Gavin bisa sekejam tadi?
154 Bertemu lagi!!!
155 Siapa yang sebenarnya selingkuh?
156 Kejadian sesungguhnya!
157 Apapun itu, terima kasih dulu sudah menyakiti aku...
158 Beruntung!
159 Nguping!
160 Kehilangan lelaki yang begitu tulus mencintai dirinya..
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Jodohku kemana sih Ya Allah?
2
Ini sangat tidak adil!!!
3
Flashback...
4
Flashback 2...
5
Mencari Dokter Gavin...
6
Semoga dipermudah Ya Allah!!!
7
Lulus!!!
8
Bujang lapuk menyebalkan!!!
9
Saya membutuhkan kamu Diandra!!!
10
Makan malam absurd...
11
Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?
12
Kirimkan fotomu...
13
Nah ketemu kau!!!
14
Diktator,,,
15
Terima babak belur...
16
Rasa bangga yang sempat bertengger,,,
17
Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,
18
Kabar burung,,
19
Kalian itu benar-benar jodoh,,,
20
Tidak berniat kabur kan?
21
Batalkan saja!!!
22
Biar saya carikan jodoh untuk Dokter,,,
23
Saya akan bantu sebisa saya,,,
24
Gimana caranya?
25
Terdengar indah kalau Diandra yang memanggilnya begitu?
26
Semoga beneran jodoh yah,,,
27
Cara kedua?
28
Bayangkan Dian,,,
29
Otak kamu kenapa?
30
Diandra mengomel...
31
Mimpi aneh...
32
Sisi lain,,,
33
Mimpi aneh lagi...
34
Nggak mungkin!!!"
35
Ingin cucu kembar,,,
36
Pengen nikah kan?
37
Kapan nak Gavin bisa kesini?
38
Kepikiran!!!
39
Tidak main-main!!!
40
Kehidupan Diandra harus lebih baik, itu sudah mutlak!
41
Apa benar yang Diandra katakan?
42
Kedatangan Gavin...
43
Seret saya kayak barusan lagi, ya?
44
Makin tidak terduga?
45
Ketahuan bohong!!!
46
Kelak kamu akan mengerti..
47
Anak orang jangan diapa-apain,,,
48
Gini amat perjuangan untuk menikahi mu!
49
Are you ready, Vin?
50
Dibalik ajakan hiking mendadak!
51
Saya tunggu kedatangan keluarga di rumah Vin!
52
Habis wisuda!
53
Sudah siap nikah?
54
Sebahagia kita selamanya!!!
55
Entah kamu merasakan ini juga atau tidak!
56
Laki-laki sejati nggak main kasar sama wanita!!
57
Keep calm, Dian!!!
58
Nggak! pokoknya nggak!!!
59
Gavin benar-benar ragu,,
60
Dokter ngapain!
61
Tanpa pikir panjang,,,
62
Kenapa sehoror ini sih?
63
Bisa jadi partner kamu!
64
Kenapa dia begitu lemah?
65
Nangis aja dulu, Dian!
66
Ngambek dikit!
67
Jatuh cinta?
68
Pernyataan cinta!
69
Diandra vs Tati!
70
Permintaan!
71
Tertunda!
72
Teman-teman Gavin...
73
Sampai dimana tadi?
74
Mas sakit!
75
Gagal lagi!
76
Sorry yah Vin!
77
Kaget aja...
78
Dia siapa?
79
Mencoba bertahan!
80
Ingin nambah cucu..
81
Ingin pulang secepatnya!
82
Tidak sabar!
83
Pegang boleh kok!
84
Telepon dari siapa?
85
Buat cucu!
86
Lebih baik tahan dulu!
87
Lagi dan lagi!
88
Rahasia pabrik....
89
Kepo!!!
90
Agenda kita jalan-jalan kan?
91
Setuju kalau begitu!
92
Waktu berdua!
93
Yang di depanku ini apa?
94
Itu janji Mas!
95
Ingin tahu!
96
Aku nggak bisa janji!
97
Giliran Mas kan, Dian?
98
Ki udah dong! jangan nangis,,,
99
Please! bisa jangan bahas itu lagi, Ki?
100
Hanya itu!!!
101
Aku maunya di sini,,
102
Program kembar...
103
Gercep amat Om,
104
Aliya!
105
Baik-baik saja kan?
106
Kalau aku nggak mau lepas gimana?
107
Kau menantang ku, Diandra Safaluna?
108
Dia kan...
109
Tempat biasa kan?
110
Kenapa rasanya begitu sulit?
111
Susah fokus!
112
Tawar menawar!
113
Derren!
114
Terpejam erat!
115
Kamu nggak apa-apa Dek?
116
Dasar lelaki menyebalkan,,
117
Mas, ibu datang, Mas...
118
Sekarang dia harus bagaimana?
119
Ikut ke dalam ya?
120
Menikah itu ternyata sungguh manis sekali!
121
Bayangin Ki...
122
Kamu nggak apa-apa kan?
123
Jamu!
124
Penasaran namanya!
125
Aku belum siap hamil!
126
Begitu dia sukai...
127
Kalian rukun, akur dan bahagia selalu!
128
Nggak! Nggak mungkin, Dian!
129
Ya kan baru aja kenal, sah-sah saja salah!
130
Namanya Derren!!!
131
Kiki cantik kok!
132
Nggak usah sirik gitu!!!
133
Kau mau jadi Dokter apa tukang tunggu kantin, heh?
134
Ngapain sih di sana?
135
Mau kan?
136
Pertanyaan Kiki tidak salah, bukan?
137
Dermaga cinta yang tak bertepi...
138
Nggak mau alasan apapun!
139
Dia sahabatnya Diandra!
140
Sekarang dia harus apa?
141
Kalian jodoh!
142
Maaf!
143
Tidak terima!
144
Kenapa rasanya sedikit sakit?
145
Boleh, kan?
146
Mau yang model kayak Dokter Gavin!!!
147
Kecuali jika kamu yang ingin menyudahi!!!
148
Selamat yah!!!
149
Masa lalu biarlah masa lalu!!!
150
Apa yang harus dia lakukan sekarang?
151
Saya tidak suka pakai barang bekas orang,,,
152
Jangan hubungi aku lagi untuk alasan apapun!"
153
Kenapa mulut Gavin bisa sekejam tadi?
154
Bertemu lagi!!!
155
Siapa yang sebenarnya selingkuh?
156
Kejadian sesungguhnya!
157
Apapun itu, terima kasih dulu sudah menyakiti aku...
158
Beruntung!
159
Nguping!
160
Kehilangan lelaki yang begitu tulus mencintai dirinya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!