Makan malam absurd...

"Dokter membutuhkan yang bagaimana?" tanya Diandra ulang. Tentu saja Diandra terperanjat begitu mendengar alasan Gavin ketika Diandra bertanya mengapa Gavin begitu bernafsu ingin menikahi dirinya.

"Saya butuh kamu untuk saya nikahi,, untuk menyelamatkan masa depan saya,, Dian,," ucap Gavin.

Kembali Diandra terperanjat kaget dia shock dan terkejut luar biasa begitu mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari bibir pria itu, ini maksudnya gimana?

"Bisa di ulangi lagi Dok?" ucap Diandra. Laki-laki itu memang benar-benar aneh menurut Diandra.

Gavin tampak menghela nafasnya panjang, sementara Diandra masih menatap shock Gavin dengan saksama,, sebenarnya ada apa sih? kenapa dirinya malah dihubungkan dengan misi penyelamatan masa depan sosok Dokter bedah itu? memang ada apa dengan masa depan laki-laki jutek dan sangat menyebalkan ini?

"Jadi begini, kamu tahu kan umur saya ini berapa?" ucap Gavin sambil menatap serius Diandra.

"Lah mana saya tahu Dok? memang umur dokter berapa?" tanya Diandra balik yang sontak langsung mendapatkan tatapan melotot dari Gavin.

"Umur saya tiga puluh enam tahun Diandra," jawab Gavin,, dia menjawab pertanyaannya sendiri tadi.

"Dan oleh karena itu saya terus didesak oleh Mama saya untuk segera menikah," ucap Gavin lagi.

Diandra membulatkan bibirnya, pantas aja sih kalau dia sudah diuber-uber untuk segera menikah karena dia sudah mau kepala empat,, akan masuk usia perbincangan jika tinggal di Indonesia dalam usia segitu belum menikah.

"Ibu saya sudah mengultimatum,, jika sampai bulan depan saya tidak bawa calon ke rumah, maka saya akan dijodohkan, Dian. dan saya tidak mau," ucap Gavin.

kini Diandra melotot, dia yang mau dijodohkan oleh orang tuanya,, dia yang mau segera dinikahkan,, tapi kenapa malah Diandra yang harus korban masa depannya?

"Lah, terus kenapa dokter malah mau nikahin saya?" tanya Diandra lagi yang memang tidak mau menikah dengan Dokter menyebalkan yang ada di hadapannya saat ini.

"Kamu lupa dengan apa yang kamu ucapkan tadi pagi?" tanya Gavin balik.

Diandra sontak lemas, pasti itu yang akan dijadikan senjata oleh Gavin,, bukan? benar-benar nasib buruk!!! Diandra menghirup udara sebanyak-banyaknya.

"Tapi Dok sebenarnya tadi itu han...."

"Saya tidak terima alasan apapun," potong Gavin yang makin membuat Diandra terjepit.

"Kamu membawa-bawa nama Tuhan tadi dan sudah disaksikan oleh belasan teman-temanmu tadi,, mereka itu adalah saksi dan kamu mau mengelak sekarang? nggak takut kualat kamu, Dian?" ucap Gavin lagi.

Eh!!!

Diandra tersentak,, matanya membulat menatap Gavin yang terlihat sangat serius malam ini. Kualat? kenapa bawa-bawa kualat sekarang?

"Berarti kamu mau sial terus seumur hidup? jadi koas bau dan dikerjain terus-terusan sama senior dan residen? atau mau ujian UKMPPD berkali-kali nggak lolos karena kamu mengingkari janji buat menikahi saya?" ucap Gavin yang makin membuat Diandra melongo di tempat duduknya.

Rasanya Diandra ingin sekali melemparkan piring ke wajah Dokter ini,, menyiramkan air soda yang ada di dalam gelasnya lalu pergi begitu saja meninggalkan laki-laki ini. Namun kata kualat dan kemungkinan-kemungkinan yang Diandra bisa saja alami karena mengingkari janji,, membuat Diandra langsung mengurungkan niatnya untuk melemparkan benda yang ada di hadapannya saat ini.

"Kita sama-sama membutuhkan satu sama lain Dian, saya butuh kamu agar saya tidak dijodohkan dengan gadis pilihan ibu saya dan kamu butuh saya agar kamu tidak kualat karena sudah mengingkari janji untuk menikahi saya," ucap Gavin sambil melihat Diandra yang hanya diam saja.

Apa-apaan ini? jadi besok dia akan menikah bukan karena dia mencintai laki-laki yang akan menikahi dia? tapi karena saling membutuhkan satu sama lain ini pernikahan model apa?

"Ta..tapi Dok..."

"Intinya saya tidak mau dengar apapun Diandra!!! saya mau menikahi kamu dan kamu harus mau sesuai dengan yang kamu sudah ucapkan tadi pagi!!" ucap Gavin tegas.

Diandra melongo.

"Masalah restu dari orang tuamu saya tidak mau tahu dan saya tidak mau penolakan, intinya saya datang melamar dan saya harus mendapatkan ACC dari beliau, bagaimana caranya itu terserah kamu," ucap Gavin yang kembali membuat Diandra membelalakkan matanya, kurang ajar!!! kenapa enak sekali laki-laki ini? dia pikir gampang meluluhkan hati sang Papa? kenapa jadi Diandra yang harus berjuang untuk mendapatkan restu orang tuanya untuk pernikahan yang sebenarnya dia tidak inginkan ini?

"Loh kenapa harus saya sih Dok?" protes Diandra dengan cepat.

"Iyalah biasanya kalau anaknya yang merayu orang tuanya pasti cepat luluh,, lagi pula siapa yang bilang mau jadiin saya suami? kamu kan?" ucap Gavin lagi,, terlihat sekali sorot mata Diandra tampak berapi-api.

"Iya tapikan...." Diandra tidak melanjutkan kalimatnya lagi, karena dia sendiri bingung harus berbicara seperti apa lagi.

"Ah,, saya punya ide, ada satu cara yang membuat beliau mau tidak mau harus merestui kita," ucap Gavin lagi.

Kening Diandra berkerut ini pasti ide yang cukup gila.

"Apa itu Dok?" tanya Diandra yang sebenarnya malas bertanya tapi dia juga penasaran atau jangan-jangan...

"Saya hamili kamu dulu, mau tidak mau kita harus menikah bukan, kalau kamu hamil mengandung anakku," ucap Gavin sambil menyeringai lebar.

"APA!!?" Diandra langsung memekik, laki-laki itu selain sedingin es dan sekaku kanji juga sedikit gila dan kurang waras.

"Makanya kamu tinggal pilih mau cara satu atau cara dua,, saya benar-benar tidak keberatan kok kalau kamu mau kita pakai cara kedua, saya rela babak belur dihajar Papamu, yang penting kita menikah dan saya tidak harus menikahi gadis pilihan Ibu saya," ucap Gavin sambil tersenyum penuh kemenangan.

##################

"Dokter, memangnya tidak punya pacar?" tanya Diandra sambil bersandar lesu di jok mobil, mereka sudah di jalan menuju pulang, acara makan malam absurd mereka telah selesai.

"Nggak, terakhir punya pas internship, hilang di tikung residen,, habis itu malas pacaran lagi," jawab Gavin dengan sangat santai di balik kemudinya.

Diandra rasanya ingin sekali tertawa mengejek nasib laki-laki itu namun dia sudah tidak bernafsu, dia sedang menikmati nasibnya yang tidak baik hari ini.

"Besok ingin mahar apa? mau resepsi di mana?" tanya Gavin.

Diandra seperti dilempar begitu mendengar pertanyaan itu,, dia benar-benar sangat heran, orang satu ini kenapa seperti menyepelekan sekali pernikahan? main asal hendak menikahi Diandra hanya karena tidak mau dijodohkan dan hanya karena ucapan terkutuk yang tadi Diandra ucapkan.

"Dok pernikahan itu suci loh,, seumur hidup satu kali dan Dokter dengan begitu santai hendak meni..." Diandra tidak selesai lagi mengucapkan kalimatnya karena tidak mengerti lagi bagaimana cara menjelaskan pada laki-laki itu?

"Dian,, saya tegaskan sekali lagi saya serius mau menikahi kamu,, memangnya saya terlihat main-main?" ucap Gavin yang kembali menegaskan niatnya. Memang ada laki-laki matang yang bermain-main dengan hal seperti ini?

"Menikah itu nggak cukup sama ada duit dan calonnya saja,, Dok," ucap Diandra yang sudah putus asa, antara putus asa menjelaskan sesuatu yang dia sendiri begitu bingung bagaimana cara menjelaskan itu pada Gavin dan putus asa mencari cara agar Gavin membatalkan rencana pernikahan dadakan yang begitu gila ini.

"Apalagi memangnya cinta?" tanya Gavin sambil menoleh sekilas pada Diandra.

Diandra memejamkan matanya. Yah itu... cinta!!! kalau orang menikah karena cinta saja masih banyak yang bercerai, lantas bagaimana dengan dirinya nanti?

"Kalau masalah itu saya punya jalan keluarnya," ucap Gavin.

Diandra segera menoleh, dia makin tidak mengerti dengan jalan keluar? jalan keluar yang seperti apa lagi yang di maksud dokter ini?

"Jalan keluar? jalan keluar bagaimana dok?" tanya Diandra.

Episodes
1 Jodohku kemana sih Ya Allah?
2 Ini sangat tidak adil!!!
3 Flashback...
4 Flashback 2...
5 Mencari Dokter Gavin...
6 Semoga dipermudah Ya Allah!!!
7 Lulus!!!
8 Bujang lapuk menyebalkan!!!
9 Saya membutuhkan kamu Diandra!!!
10 Makan malam absurd...
11 Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?
12 Kirimkan fotomu...
13 Nah ketemu kau!!!
14 Diktator,,,
15 Terima babak belur...
16 Rasa bangga yang sempat bertengger,,,
17 Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,
18 Kabar burung,,
19 Kalian itu benar-benar jodoh,,,
20 Tidak berniat kabur kan?
21 Batalkan saja!!!
22 Biar saya carikan jodoh untuk Dokter,,,
23 Saya akan bantu sebisa saya,,,
24 Gimana caranya?
25 Terdengar indah kalau Diandra yang memanggilnya begitu?
26 Semoga beneran jodoh yah,,,
27 Cara kedua?
28 Bayangkan Dian,,,
29 Otak kamu kenapa?
30 Diandra mengomel...
31 Mimpi aneh...
32 Sisi lain,,,
33 Mimpi aneh lagi...
34 Nggak mungkin!!!"
35 Ingin cucu kembar,,,
36 Pengen nikah kan?
37 Kapan nak Gavin bisa kesini?
38 Kepikiran!!!
39 Tidak main-main!!!
40 Kehidupan Diandra harus lebih baik, itu sudah mutlak!
41 Apa benar yang Diandra katakan?
42 Kedatangan Gavin...
43 Seret saya kayak barusan lagi, ya?
44 Makin tidak terduga?
45 Ketahuan bohong!!!
46 Kelak kamu akan mengerti..
47 Anak orang jangan diapa-apain,,,
48 Gini amat perjuangan untuk menikahi mu!
49 Are you ready, Vin?
50 Dibalik ajakan hiking mendadak!
51 Saya tunggu kedatangan keluarga di rumah Vin!
52 Habis wisuda!
53 Sudah siap nikah?
54 Sebahagia kita selamanya!!!
55 Entah kamu merasakan ini juga atau tidak!
56 Laki-laki sejati nggak main kasar sama wanita!!
57 Keep calm, Dian!!!
58 Nggak! pokoknya nggak!!!
59 Gavin benar-benar ragu,,
60 Dokter ngapain!
61 Tanpa pikir panjang,,,
62 Kenapa sehoror ini sih?
63 Bisa jadi partner kamu!
64 Kenapa dia begitu lemah?
65 Nangis aja dulu, Dian!
66 Ngambek dikit!
67 Jatuh cinta?
68 Pernyataan cinta!
69 Diandra vs Tati!
70 Permintaan!
71 Tertunda!
72 Teman-teman Gavin...
73 Sampai dimana tadi?
74 Mas sakit!
75 Gagal lagi!
76 Sorry yah Vin!
77 Kaget aja...
78 Dia siapa?
79 Mencoba bertahan!
80 Ingin nambah cucu..
81 Ingin pulang secepatnya!
82 Tidak sabar!
83 Pegang boleh kok!
84 Telepon dari siapa?
85 Buat cucu!
86 Lebih baik tahan dulu!
87 Lagi dan lagi!
88 Rahasia pabrik....
89 Kepo!!!
90 Agenda kita jalan-jalan kan?
91 Setuju kalau begitu!
92 Waktu berdua!
93 Yang di depanku ini apa?
94 Itu janji Mas!
95 Ingin tahu!
96 Aku nggak bisa janji!
97 Giliran Mas kan, Dian?
98 Ki udah dong! jangan nangis,,,
99 Please! bisa jangan bahas itu lagi, Ki?
100 Hanya itu!!!
101 Aku maunya di sini,,
102 Program kembar...
103 Gercep amat Om,
104 Aliya!
105 Baik-baik saja kan?
106 Kalau aku nggak mau lepas gimana?
107 Kau menantang ku, Diandra Safaluna?
108 Dia kan...
109 Tempat biasa kan?
110 Kenapa rasanya begitu sulit?
111 Susah fokus!
112 Tawar menawar!
113 Derren!
114 Terpejam erat!
115 Kamu nggak apa-apa Dek?
116 Dasar lelaki menyebalkan,,
117 Mas, ibu datang, Mas...
118 Sekarang dia harus bagaimana?
119 Ikut ke dalam ya?
120 Menikah itu ternyata sungguh manis sekali!
121 Bayangin Ki...
122 Kamu nggak apa-apa kan?
123 Jamu!
124 Penasaran namanya!
125 Aku belum siap hamil!
126 Begitu dia sukai...
127 Kalian rukun, akur dan bahagia selalu!
128 Nggak! Nggak mungkin, Dian!
129 Ya kan baru aja kenal, sah-sah saja salah!
130 Namanya Derren!!!
131 Kiki cantik kok!
132 Nggak usah sirik gitu!!!
133 Kau mau jadi Dokter apa tukang tunggu kantin, heh?
134 Ngapain sih di sana?
135 Mau kan?
136 Pertanyaan Kiki tidak salah, bukan?
137 Dermaga cinta yang tak bertepi...
138 Nggak mau alasan apapun!
139 Dia sahabatnya Diandra!
140 Sekarang dia harus apa?
141 Kalian jodoh!
142 Maaf!
143 Tidak terima!
144 Kenapa rasanya sedikit sakit?
145 Boleh, kan?
146 Mau yang model kayak Dokter Gavin!!!
147 Kecuali jika kamu yang ingin menyudahi!!!
148 Selamat yah!!!
149 Masa lalu biarlah masa lalu!!!
150 Apa yang harus dia lakukan sekarang?
151 Saya tidak suka pakai barang bekas orang,,,
152 Jangan hubungi aku lagi untuk alasan apapun!"
153 Kenapa mulut Gavin bisa sekejam tadi?
154 Bertemu lagi!!!
155 Siapa yang sebenarnya selingkuh?
156 Kejadian sesungguhnya!
157 Apapun itu, terima kasih dulu sudah menyakiti aku...
158 Beruntung!
159 Nguping!
160 Kehilangan lelaki yang begitu tulus mencintai dirinya..
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Jodohku kemana sih Ya Allah?
2
Ini sangat tidak adil!!!
3
Flashback...
4
Flashback 2...
5
Mencari Dokter Gavin...
6
Semoga dipermudah Ya Allah!!!
7
Lulus!!!
8
Bujang lapuk menyebalkan!!!
9
Saya membutuhkan kamu Diandra!!!
10
Makan malam absurd...
11
Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?
12
Kirimkan fotomu...
13
Nah ketemu kau!!!
14
Diktator,,,
15
Terima babak belur...
16
Rasa bangga yang sempat bertengger,,,
17
Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,
18
Kabar burung,,
19
Kalian itu benar-benar jodoh,,,
20
Tidak berniat kabur kan?
21
Batalkan saja!!!
22
Biar saya carikan jodoh untuk Dokter,,,
23
Saya akan bantu sebisa saya,,,
24
Gimana caranya?
25
Terdengar indah kalau Diandra yang memanggilnya begitu?
26
Semoga beneran jodoh yah,,,
27
Cara kedua?
28
Bayangkan Dian,,,
29
Otak kamu kenapa?
30
Diandra mengomel...
31
Mimpi aneh...
32
Sisi lain,,,
33
Mimpi aneh lagi...
34
Nggak mungkin!!!"
35
Ingin cucu kembar,,,
36
Pengen nikah kan?
37
Kapan nak Gavin bisa kesini?
38
Kepikiran!!!
39
Tidak main-main!!!
40
Kehidupan Diandra harus lebih baik, itu sudah mutlak!
41
Apa benar yang Diandra katakan?
42
Kedatangan Gavin...
43
Seret saya kayak barusan lagi, ya?
44
Makin tidak terduga?
45
Ketahuan bohong!!!
46
Kelak kamu akan mengerti..
47
Anak orang jangan diapa-apain,,,
48
Gini amat perjuangan untuk menikahi mu!
49
Are you ready, Vin?
50
Dibalik ajakan hiking mendadak!
51
Saya tunggu kedatangan keluarga di rumah Vin!
52
Habis wisuda!
53
Sudah siap nikah?
54
Sebahagia kita selamanya!!!
55
Entah kamu merasakan ini juga atau tidak!
56
Laki-laki sejati nggak main kasar sama wanita!!
57
Keep calm, Dian!!!
58
Nggak! pokoknya nggak!!!
59
Gavin benar-benar ragu,,
60
Dokter ngapain!
61
Tanpa pikir panjang,,,
62
Kenapa sehoror ini sih?
63
Bisa jadi partner kamu!
64
Kenapa dia begitu lemah?
65
Nangis aja dulu, Dian!
66
Ngambek dikit!
67
Jatuh cinta?
68
Pernyataan cinta!
69
Diandra vs Tati!
70
Permintaan!
71
Tertunda!
72
Teman-teman Gavin...
73
Sampai dimana tadi?
74
Mas sakit!
75
Gagal lagi!
76
Sorry yah Vin!
77
Kaget aja...
78
Dia siapa?
79
Mencoba bertahan!
80
Ingin nambah cucu..
81
Ingin pulang secepatnya!
82
Tidak sabar!
83
Pegang boleh kok!
84
Telepon dari siapa?
85
Buat cucu!
86
Lebih baik tahan dulu!
87
Lagi dan lagi!
88
Rahasia pabrik....
89
Kepo!!!
90
Agenda kita jalan-jalan kan?
91
Setuju kalau begitu!
92
Waktu berdua!
93
Yang di depanku ini apa?
94
Itu janji Mas!
95
Ingin tahu!
96
Aku nggak bisa janji!
97
Giliran Mas kan, Dian?
98
Ki udah dong! jangan nangis,,,
99
Please! bisa jangan bahas itu lagi, Ki?
100
Hanya itu!!!
101
Aku maunya di sini,,
102
Program kembar...
103
Gercep amat Om,
104
Aliya!
105
Baik-baik saja kan?
106
Kalau aku nggak mau lepas gimana?
107
Kau menantang ku, Diandra Safaluna?
108
Dia kan...
109
Tempat biasa kan?
110
Kenapa rasanya begitu sulit?
111
Susah fokus!
112
Tawar menawar!
113
Derren!
114
Terpejam erat!
115
Kamu nggak apa-apa Dek?
116
Dasar lelaki menyebalkan,,
117
Mas, ibu datang, Mas...
118
Sekarang dia harus bagaimana?
119
Ikut ke dalam ya?
120
Menikah itu ternyata sungguh manis sekali!
121
Bayangin Ki...
122
Kamu nggak apa-apa kan?
123
Jamu!
124
Penasaran namanya!
125
Aku belum siap hamil!
126
Begitu dia sukai...
127
Kalian rukun, akur dan bahagia selalu!
128
Nggak! Nggak mungkin, Dian!
129
Ya kan baru aja kenal, sah-sah saja salah!
130
Namanya Derren!!!
131
Kiki cantik kok!
132
Nggak usah sirik gitu!!!
133
Kau mau jadi Dokter apa tukang tunggu kantin, heh?
134
Ngapain sih di sana?
135
Mau kan?
136
Pertanyaan Kiki tidak salah, bukan?
137
Dermaga cinta yang tak bertepi...
138
Nggak mau alasan apapun!
139
Dia sahabatnya Diandra!
140
Sekarang dia harus apa?
141
Kalian jodoh!
142
Maaf!
143
Tidak terima!
144
Kenapa rasanya sedikit sakit?
145
Boleh, kan?
146
Mau yang model kayak Dokter Gavin!!!
147
Kecuali jika kamu yang ingin menyudahi!!!
148
Selamat yah!!!
149
Masa lalu biarlah masa lalu!!!
150
Apa yang harus dia lakukan sekarang?
151
Saya tidak suka pakai barang bekas orang,,,
152
Jangan hubungi aku lagi untuk alasan apapun!"
153
Kenapa mulut Gavin bisa sekejam tadi?
154
Bertemu lagi!!!
155
Siapa yang sebenarnya selingkuh?
156
Kejadian sesungguhnya!
157
Apapun itu, terima kasih dulu sudah menyakiti aku...
158
Beruntung!
159
Nguping!
160
Kehilangan lelaki yang begitu tulus mencintai dirinya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!