Ini sangat tidak adil!!!

Gavin memarkirkan mobilnya di area parkir fakultas kedokteran tempat dia mengajar, tas ranselnya sudah naik ke punggung, dia sudah melihat dirinya dan semuanya sudah rapi. Gavin melangkah dengan santai beberapa kali menyunggingkan senyum tipisnya ketika ada yang menyapa dirinya. Gavin hendak melangkah keluar dari area parkir,, namun langkahnya terhenti begitu kakinya menginjak sesuatu.

"Flashdisk?" ucap Gavin dengan alis yang berkerut,, dia menggeleng dan membawa flashdisk itu di genggamannya. Mungkin saja itu milik salah satu mahasiswanya,, dia kemudian melanjutkan langkahnya sambil menghilangkan pelan-pelan rasa dongkol di dalam hatinya efek obrolan yang membosankan dengan ibunya tadi.

#########

"Cari yang benar dong Dian," ucap Kiki.

Diandra sontak saja langsung mendengus,, memutar bola matanya dengan gemas sambil menatap Kiki yang saat ini juga tampak panik. Bagaimana mau tidak panik kalau tiga puluh lima menit lagi Diandra akan sidang skripsi, namun file skripsinya lenyap entah ke mana bersama dengan flashdisk nya,, dan lebih parahnya lagi laptopnya tadi terbentur meja sehingga membuat layar LCD laptop itu mati total. Lengkap sudah penderitaannya.

"Ini aku juga udah beneran carinya Kiki," ucap Diandra dengan mata yang sudah memerah, dia benar-benar akan mati kalau soft file presentasi untuk sidang skripsinya itu benar-benar tidak dia temukan.

"Lagian kamu sih gimana ceritanya flashdisk bisa hilang,, laptop mati pula," ucap Kiki masih dengan panik juga.

Diandra mencebikkan bibirnya memang semua ini dia mau apa? Diandra juga tidak mau ini terjadi di hari paling krusial dalam sepanjang perjalanan Pre - kliniknya. Gelar Sarjana Kedokteran itu adalah impian Diandra selama ini dan tinggal selangkah lagi dia mendapatkan gelar itu untuk lanjut pendidikan klinik dan segala macam perjuangannya untuk menjadi seorang Dokter.

"Nggak ada Ki," ucap Diandra sambil mengeluarkan semua isi tasnya.

Berbagai macam benda seperti tempat pulpen, pouch make-up dan lain sebagainya berjatuhan,, namun tidak ada flashdisk itu di sana membuat Diandra begitu frustasi,, tidak peduli dengan banyaknya mahasiswa dan mahasiswi di sana dia langsung berteriak dengan sedikit putus asa.

"AAAA SUMPAH DEMI ALLAH SIAPAPUN ORANG YANG MENEMUKAN FLASHDISK KU DAN MENGEMBALIKAN KE AKU HARI INI, KALAU PEREMPUAN AKAN AKU JADIKAN SAUDARA DAN KALAU LAKI-LAKI AKAN AKU JADIKAN SUAMI," teriak frustasi Diandra yang langsung membuat semua orang menoleh kepadanya dan menatapnya terkejut.

Belum hilang keterkejutan semua orang yang di sana karena teriakan frustasi Diandra mereka kembali dibuat terkejut dengan munculnya seseorang dengan sosok yang sangat tenang melangkah mendekati Diandra yang sedang duduk di lantai sambil terisak menundukkan wajahnya.

Siapa yang tidak kenal dengan sosok itu? Dokter Gavin Narendra Putra seorang dokter bedah yang merupakan salah satu dosen juga di kampus mereka, dengan tubuh tinggi tegap dan atletis itu,, sungguh dia sama sekali tidak cocok menjadi Dokter jika dilihat dari visualnya, terlalu ganteng parah sampai nggak ada obat. Semuanya langsung diam membisu kecuali Diandra yang masih terisak dengan nasib yang menimpanya,, laptopnya rusak,, flashdisk nya hilang di saat hendak sidang skripsi? hal buruk memang apalagi yang akan terjadi selain dua hal yang saat ini dia alami?

"Ini flashdisk yang kamu maksud?" tanya sosok yang sangat tampan itu,, yang lagi-lagi membuat semua orang yang ada di sana langsung tertegun tidak berkutik sama sekali.

Diandra tersentak kaget,, suara itu.... Diandra segera mengangkat wajahnya,, sosok itu sedang berdiri di depan Diandra sambil menyodorkan benda yang dicari oleh Diandra sejak tadi. Ya flashdisk itu ada di tangan Dokter Gavin! Bagaimana bisa? Ah tidak perduli lah masalah itu yang penting flashdisk nya kembali dan dia siap untuk sidang skripsi. Kebahagiaan dan rasa syukur yang hendak keluar dari bibir Diandra sontak terhenti. Karena samar-samar Diandra mengingat sumpahnya tadi itu,, yang itu berarti....

"Tadi saya menemukan itu di area parkir," ucap Dokter Gavin sambil memberikan benda itu ke tangan Diandra yang masih tertegun di tempatnya duduk.

"Setelah sidang saya tunggu di ruangan saya untuk membahas kapan bisa saya datang ke rumahmu untuk melamar mu. Kebetulan saya lagi butuh istri," ucap sosok tampan itu dengan begitu santainya.

Semua yang ada disana sontak membelalakan matanya dengan sempurna,, termasuk Kiki dan tentunya Diandra. Sosok itu hanya tersenyum tampak dia hendak melangkah namun dia urungkan dan kembali menatap Diandra yang terlihat masih shock berat.

"Semangat untuk sidang hari ini yah,, saya tunggu di ruangan saya," ucapnya lalu melangkah dengan begitu santainya dan sangat percaya diri menuju ruangan dosen.

Diandra tertegun,, dia menoleh menatap Kiki yang masih sangat terkejut dan melongo itu dengan apa yang barusan terjadi di depan matanya sendiri.

"Diandra,, please ini cuma mimpikan Dian?" ucap Kiki dengan ekspresi terkejutnya itu.

Diandra menoleh perlahan sambil menatap di sekelilingnya yang tengah memperhatikannya itu. Flashdisk di tangan Diandra langsung terjatuh, dan sekali lagi Diandra berteriak histeris sambil mengacak rambutnya dengan sangat frustasi.

"Ttttiiiiddaaaaaakkkkkkkk," teriak Diandra.

Gavin mendengar teriakan histeris itu dan Gavin hanya tersenyum simpul saja lantas melangkahkan kakinya menuju ke ruangannya,, bayangan gadis itu terlintas dalam benak Gavin,, dia adalah salah satu mahasiswi yang sedikit menyebalkan menurut Gavin pribadi, namun Gavin akui kalau Diandra cukup menarik,, wajahnya cantik dan bibir tipis yang selalu diolesi lipcream.

Sejak dulu Gavin selalu memperhatikan gadis itu,, bukan karena naksir tapi karena sikap yang menyebalkan dari gadis itu,, agak lemot dan ngeyel setengah mati membuat Gavin sangat gemas pada sosok wanita itu.

"Huh,, daripada aku di suruh nikah sama si Tati itu,, sama Diandra tentu lebih mendingan, bukan?" ucap Gavin,, dan Gavin sendiri tidak mengerti kenapa hidupnya gini amat sih?

Ada untungnya juga tadi dia memungut benda itu,, dan mendengar teriakan frustasi dari pemilik si flashdisk,, rasanya kebuntuan Gavin mengenai tekad sang Ibu yang sudah ngebet meminta menantu langsung menemukan solusi seketika.

"Diandra Safaluna," ucap Gavin secara tidak sadar menyebutkan nama lengkap gadis itu,, membayangkan visual gadis itu dalam otaknya,, apa tanggapan Ibunya nanti ketika dia membawa Diandra pulang dan memperkenalkan Diandra sebagai calon istrinya? apakah Mira akan menerima? atau akan tetap menjodohkan dirinya dengan Tati?

Mampus lah kalau dia di jodohkan dengan Tati! daripada anak Pak Hendra tentu saja Diandra lebih menarik. Namun kembali pada pasal yang membuat Gavin sedikit ragu adalah sikap gadis itu yang selalu membuat dia hipertensi. Gadis itu agak menyebalkan sering sekali dia berselisih dengan gadis itu di dalam kelas,, seperti waktu itu.....

"Tugas makalah yang saya berikan kemarin,, sudah selesai bukan?" tanya Gavin sambil menatap mahasiswanya satu persatu dan mereka pun langsung mengangguk kompak,, terlihat mereka langsung mengambil sesuatu dari dalam tas mereka masing-masing. Beberapa dari mereka bahkan sudah menyiapkan makalah itu di atas meja.

Gavin meraih makalah dari meja paling depan membukanya dan hendak membaca makalah itu ketika pintu ruangan terbuka, nampak sosok itu muncul dengan nafas yang terengah-engah, membuat Gavin sontak menutup kembali makalah itu dan melihat ke arah pintu dengan tatapan tajam.

"Jam berapa ini?" tanya Gavin dingin dengan suara yang sangat tidak ramah.

Gadis itu sontak berlari ke arah Gavin menundukkan wajahnya dengan nafas yang masih terengah-engah sambil mencoba menetralkan nafasnya.

"Maaf Dok, tadi ban motor saya boc...," ucap Diandra yang tidak selesai.

"Tidak ada alasan! kamu telat dikelas saya dan peraturannya kalau telat tidak boleh masuk kelas!" ucap Gavin tegas.

Diandra langsung mengangkat wajahnya menatap Gavin dengan mata yang terbelalak.

"Loh,, tapi kan saya hanya terlambat satu menit saja Dok,," ucap Diandra protes.

"Saya tidak mau tahu dan tidak peduli,, itu sudah menjadi peraturan di kelas saya," ucap Gavin yang tetap bersikukuh tidak mau menerima gadis itu di kelasnya.

"Ini sangat tidak adil!!!" ucap Diandra.

Gavin langsung memandang gadis itu dengan tajam dan ruangan menjadi sangat sunyi, pandangan mereka langsung fokus pada dua orang yang berada di depan kelas yang sedang bersitegang.

"Tidak adil? di bagian mananya sampai kamu bilang tidak adil, Dian?" ucap Gavin.

Terpopuler

Comments

U. Boy

U. Boy

ck,orang ganteng+kaya mah santai,sat set

2023-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Jodohku kemana sih Ya Allah?
2 Ini sangat tidak adil!!!
3 Flashback...
4 Flashback 2...
5 Mencari Dokter Gavin...
6 Semoga dipermudah Ya Allah!!!
7 Lulus!!!
8 Bujang lapuk menyebalkan!!!
9 Saya membutuhkan kamu Diandra!!!
10 Makan malam absurd...
11 Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?
12 Kirimkan fotomu...
13 Nah ketemu kau!!!
14 Diktator,,,
15 Terima babak belur...
16 Rasa bangga yang sempat bertengger,,,
17 Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,
18 Kabar burung,,
19 Kalian itu benar-benar jodoh,,,
20 Tidak berniat kabur kan?
21 Batalkan saja!!!
22 Biar saya carikan jodoh untuk Dokter,,,
23 Saya akan bantu sebisa saya,,,
24 Gimana caranya?
25 Terdengar indah kalau Diandra yang memanggilnya begitu?
26 Semoga beneran jodoh yah,,,
27 Cara kedua?
28 Bayangkan Dian,,,
29 Otak kamu kenapa?
30 Diandra mengomel...
31 Mimpi aneh...
32 Sisi lain,,,
33 Mimpi aneh lagi...
34 Nggak mungkin!!!"
35 Ingin cucu kembar,,,
36 Pengen nikah kan?
37 Kapan nak Gavin bisa kesini?
38 Kepikiran!!!
39 Tidak main-main!!!
40 Kehidupan Diandra harus lebih baik, itu sudah mutlak!
41 Apa benar yang Diandra katakan?
42 Kedatangan Gavin...
43 Seret saya kayak barusan lagi, ya?
44 Makin tidak terduga?
45 Ketahuan bohong!!!
46 Kelak kamu akan mengerti..
47 Anak orang jangan diapa-apain,,,
48 Gini amat perjuangan untuk menikahi mu!
49 Are you ready, Vin?
50 Dibalik ajakan hiking mendadak!
51 Saya tunggu kedatangan keluarga di rumah Vin!
52 Habis wisuda!
53 Sudah siap nikah?
54 Sebahagia kita selamanya!!!
55 Entah kamu merasakan ini juga atau tidak!
56 Laki-laki sejati nggak main kasar sama wanita!!
57 Keep calm, Dian!!!
58 Nggak! pokoknya nggak!!!
59 Gavin benar-benar ragu,,
60 Dokter ngapain!
61 Tanpa pikir panjang,,,
62 Kenapa sehoror ini sih?
63 Bisa jadi partner kamu!
64 Kenapa dia begitu lemah?
65 Nangis aja dulu, Dian!
66 Ngambek dikit!
67 Jatuh cinta?
68 Pernyataan cinta!
69 Diandra vs Tati!
70 Permintaan!
71 Tertunda!
72 Teman-teman Gavin...
73 Sampai dimana tadi?
74 Mas sakit!
75 Gagal lagi!
76 Sorry yah Vin!
77 Kaget aja...
78 Dia siapa?
79 Mencoba bertahan!
80 Ingin nambah cucu..
81 Ingin pulang secepatnya!
82 Tidak sabar!
83 Pegang boleh kok!
84 Telepon dari siapa?
85 Buat cucu!
86 Lebih baik tahan dulu!
87 Lagi dan lagi!
88 Rahasia pabrik....
89 Kepo!!!
90 Agenda kita jalan-jalan kan?
91 Setuju kalau begitu!
92 Waktu berdua!
93 Yang di depanku ini apa?
94 Itu janji Mas!
95 Ingin tahu!
96 Aku nggak bisa janji!
97 Giliran Mas kan, Dian?
98 Ki udah dong! jangan nangis,,,
99 Please! bisa jangan bahas itu lagi, Ki?
100 Hanya itu!!!
101 Aku maunya di sini,,
102 Program kembar...
103 Gercep amat Om,
104 Aliya!
105 Baik-baik saja kan?
106 Kalau aku nggak mau lepas gimana?
107 Kau menantang ku, Diandra Safaluna?
108 Dia kan...
109 Tempat biasa kan?
110 Kenapa rasanya begitu sulit?
111 Susah fokus!
112 Tawar menawar!
113 Derren!
114 Terpejam erat!
115 Kamu nggak apa-apa Dek?
116 Dasar lelaki menyebalkan,,
117 Mas, ibu datang, Mas...
118 Sekarang dia harus bagaimana?
119 Ikut ke dalam ya?
120 Menikah itu ternyata sungguh manis sekali!
121 Bayangin Ki...
122 Kamu nggak apa-apa kan?
123 Jamu!
124 Penasaran namanya!
125 Aku belum siap hamil!
126 Begitu dia sukai...
127 Kalian rukun, akur dan bahagia selalu!
128 Nggak! Nggak mungkin, Dian!
129 Ya kan baru aja kenal, sah-sah saja salah!
130 Namanya Derren!!!
131 Kiki cantik kok!
132 Nggak usah sirik gitu!!!
133 Kau mau jadi Dokter apa tukang tunggu kantin, heh?
134 Ngapain sih di sana?
135 Mau kan?
136 Pertanyaan Kiki tidak salah, bukan?
137 Dermaga cinta yang tak bertepi...
138 Nggak mau alasan apapun!
139 Dia sahabatnya Diandra!
140 Sekarang dia harus apa?
141 Kalian jodoh!
142 Maaf!
143 Tidak terima!
144 Kenapa rasanya sedikit sakit?
145 Boleh, kan?
146 Mau yang model kayak Dokter Gavin!!!
147 Kecuali jika kamu yang ingin menyudahi!!!
148 Selamat yah!!!
149 Masa lalu biarlah masa lalu!!!
150 Apa yang harus dia lakukan sekarang?
151 Saya tidak suka pakai barang bekas orang,,,
152 Jangan hubungi aku lagi untuk alasan apapun!"
153 Kenapa mulut Gavin bisa sekejam tadi?
154 Bertemu lagi!!!
155 Siapa yang sebenarnya selingkuh?
156 Kejadian sesungguhnya!
157 Apapun itu, terima kasih dulu sudah menyakiti aku...
158 Beruntung!
159 Nguping!
160 Kehilangan lelaki yang begitu tulus mencintai dirinya..
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Jodohku kemana sih Ya Allah?
2
Ini sangat tidak adil!!!
3
Flashback...
4
Flashback 2...
5
Mencari Dokter Gavin...
6
Semoga dipermudah Ya Allah!!!
7
Lulus!!!
8
Bujang lapuk menyebalkan!!!
9
Saya membutuhkan kamu Diandra!!!
10
Makan malam absurd...
11
Kamu pulang tidak dalam rangka meminta izin nikah kan?
12
Kirimkan fotomu...
13
Nah ketemu kau!!!
14
Diktator,,,
15
Terima babak belur...
16
Rasa bangga yang sempat bertengger,,,
17
Tidak ada hubungan apa-apa sama dia,,,
18
Kabar burung,,
19
Kalian itu benar-benar jodoh,,,
20
Tidak berniat kabur kan?
21
Batalkan saja!!!
22
Biar saya carikan jodoh untuk Dokter,,,
23
Saya akan bantu sebisa saya,,,
24
Gimana caranya?
25
Terdengar indah kalau Diandra yang memanggilnya begitu?
26
Semoga beneran jodoh yah,,,
27
Cara kedua?
28
Bayangkan Dian,,,
29
Otak kamu kenapa?
30
Diandra mengomel...
31
Mimpi aneh...
32
Sisi lain,,,
33
Mimpi aneh lagi...
34
Nggak mungkin!!!"
35
Ingin cucu kembar,,,
36
Pengen nikah kan?
37
Kapan nak Gavin bisa kesini?
38
Kepikiran!!!
39
Tidak main-main!!!
40
Kehidupan Diandra harus lebih baik, itu sudah mutlak!
41
Apa benar yang Diandra katakan?
42
Kedatangan Gavin...
43
Seret saya kayak barusan lagi, ya?
44
Makin tidak terduga?
45
Ketahuan bohong!!!
46
Kelak kamu akan mengerti..
47
Anak orang jangan diapa-apain,,,
48
Gini amat perjuangan untuk menikahi mu!
49
Are you ready, Vin?
50
Dibalik ajakan hiking mendadak!
51
Saya tunggu kedatangan keluarga di rumah Vin!
52
Habis wisuda!
53
Sudah siap nikah?
54
Sebahagia kita selamanya!!!
55
Entah kamu merasakan ini juga atau tidak!
56
Laki-laki sejati nggak main kasar sama wanita!!
57
Keep calm, Dian!!!
58
Nggak! pokoknya nggak!!!
59
Gavin benar-benar ragu,,
60
Dokter ngapain!
61
Tanpa pikir panjang,,,
62
Kenapa sehoror ini sih?
63
Bisa jadi partner kamu!
64
Kenapa dia begitu lemah?
65
Nangis aja dulu, Dian!
66
Ngambek dikit!
67
Jatuh cinta?
68
Pernyataan cinta!
69
Diandra vs Tati!
70
Permintaan!
71
Tertunda!
72
Teman-teman Gavin...
73
Sampai dimana tadi?
74
Mas sakit!
75
Gagal lagi!
76
Sorry yah Vin!
77
Kaget aja...
78
Dia siapa?
79
Mencoba bertahan!
80
Ingin nambah cucu..
81
Ingin pulang secepatnya!
82
Tidak sabar!
83
Pegang boleh kok!
84
Telepon dari siapa?
85
Buat cucu!
86
Lebih baik tahan dulu!
87
Lagi dan lagi!
88
Rahasia pabrik....
89
Kepo!!!
90
Agenda kita jalan-jalan kan?
91
Setuju kalau begitu!
92
Waktu berdua!
93
Yang di depanku ini apa?
94
Itu janji Mas!
95
Ingin tahu!
96
Aku nggak bisa janji!
97
Giliran Mas kan, Dian?
98
Ki udah dong! jangan nangis,,,
99
Please! bisa jangan bahas itu lagi, Ki?
100
Hanya itu!!!
101
Aku maunya di sini,,
102
Program kembar...
103
Gercep amat Om,
104
Aliya!
105
Baik-baik saja kan?
106
Kalau aku nggak mau lepas gimana?
107
Kau menantang ku, Diandra Safaluna?
108
Dia kan...
109
Tempat biasa kan?
110
Kenapa rasanya begitu sulit?
111
Susah fokus!
112
Tawar menawar!
113
Derren!
114
Terpejam erat!
115
Kamu nggak apa-apa Dek?
116
Dasar lelaki menyebalkan,,
117
Mas, ibu datang, Mas...
118
Sekarang dia harus bagaimana?
119
Ikut ke dalam ya?
120
Menikah itu ternyata sungguh manis sekali!
121
Bayangin Ki...
122
Kamu nggak apa-apa kan?
123
Jamu!
124
Penasaran namanya!
125
Aku belum siap hamil!
126
Begitu dia sukai...
127
Kalian rukun, akur dan bahagia selalu!
128
Nggak! Nggak mungkin, Dian!
129
Ya kan baru aja kenal, sah-sah saja salah!
130
Namanya Derren!!!
131
Kiki cantik kok!
132
Nggak usah sirik gitu!!!
133
Kau mau jadi Dokter apa tukang tunggu kantin, heh?
134
Ngapain sih di sana?
135
Mau kan?
136
Pertanyaan Kiki tidak salah, bukan?
137
Dermaga cinta yang tak bertepi...
138
Nggak mau alasan apapun!
139
Dia sahabatnya Diandra!
140
Sekarang dia harus apa?
141
Kalian jodoh!
142
Maaf!
143
Tidak terima!
144
Kenapa rasanya sedikit sakit?
145
Boleh, kan?
146
Mau yang model kayak Dokter Gavin!!!
147
Kecuali jika kamu yang ingin menyudahi!!!
148
Selamat yah!!!
149
Masa lalu biarlah masa lalu!!!
150
Apa yang harus dia lakukan sekarang?
151
Saya tidak suka pakai barang bekas orang,,,
152
Jangan hubungi aku lagi untuk alasan apapun!"
153
Kenapa mulut Gavin bisa sekejam tadi?
154
Bertemu lagi!!!
155
Siapa yang sebenarnya selingkuh?
156
Kejadian sesungguhnya!
157
Apapun itu, terima kasih dulu sudah menyakiti aku...
158
Beruntung!
159
Nguping!
160
Kehilangan lelaki yang begitu tulus mencintai dirinya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!