Selamat Membaca
...............
Malam ini Dira tak bisa memejamkan matanya meski sudah berkali kali memejamkan tapi tak jua terpejam. Ada apakah? Dira tidak tahu harus berkata kata lagi didalam kamar terasa sempit dan tak bisa membuat Dira tenang.
Suasana kamar yang dingin karna suhu pada malam ini adalah hujan. Suara gemericik air dari luar mendominasi keseluruh ruangan.
Dira tak bisa berkata kata lagi. Ilham sengaja mengelar kasur lain dibawah . Sama seperti Dira yang tak bisa memejamkan matanya. Tapi mereka hanyut dalam kesunyian.
Ilham tahu jika Dira sangat gugup malam ini. Tapi Ilham tak bisa menyentuh Dira meski sudah sah menjadi istri. Yang ada di fikiran Ilham adalah Kiara.
Dia sudah berjanji untuk melamar.
Besok hari minggu . Ilham memutuskan untuk segera pulang kesurabaya. Karena masa sisa cutinya telah habis.
Akhirnya Ilham mengajak Dira bersamanya ke surabaya. Ilham bertekad untuk mendaftarkan pernikahannya dikantor. Ilham pasrah jika Ibunya sudah berkehendak.
flashback
"Ibu tau kamu masih berat untuk menerima Dira yang semula adikmu lalu jadi istrimu. Ibu ini sudah tua Ham.bentar lagi mati. Ibu cuma ingin melihat anak anak ibu bahagia" kata Ibu Nur panjang lebar.
Ilham belum mengutarakan isi hatinya masih mendengarkan apa yang akan dikatakan ibunya lagi.
"Lupakan pacarmu Ham. Bukan ibu tak setuju. Tapi ibu menjalankan wasiat dari ayahmu.agar menikahi Dira. Meski janda setidaknya ada keterangan janda. Dari gadis sudah tak perawan" ucap lagi Bu Nur
"Bu" bantah Ilham sekilas.
Ilham yang tak bisa tidur. Akhirnya keluar kamar. Dan melihat Ibunya sedang duduk di kursi goyang milik Alm ayahnya.
"Bu?" tegur Ilham.
...............
"Coba diliat liat lagi barang apa aja yang tinggal nak?" tanya Ibu. Dira yang tadi sibuk mencari sesuatu didalam tas kecilnya. Tidak mendengarkan apa kata ibunya barusan.
Untung saja Ilham mendengarkan.
Dira pergi hanya membawa koper kecil . Hanya beberapa lembar pakaian .
"Sudah?" colek Ilham. "iya Mas udah ini" jawab santai Dira.
Mobil yang disater Ilham kemarin. Sudah tiba 1 jam yang lalu didepan rumahnya. Bukan Ilham pelit untuk membelikan satu motor. Tapi lihatlah. Dira yang berumur matang ini tak bisa mengendarainya. Dan dari pada terjatuh lebih baik Ilham tak membelinya.
Setelah berpamitan. Ilham dan Dira masuk kedalam mobil. Perjalanan hanya memakan waktu satu jam lebih. Diluar perkiraan. Jalanan macet dan juga banyaknya kendaraan yang hilir mudik di jam habis makan siang.
Keberangkatan Kereta Api dari Pasar Senen ke Pasar Turi Surabaya sekitar pukul 3 sore. Kontrakkan Ilham tak jauh dari stasiun hanya memakan waktu 10 menit saja dengan mobil.
Di surabaya. Ilham hanya mempunyai motor jenis matic berwarna biru. Yang dibelinya beberapa bulan yang lalu.
Dira yang cerewet hanya diam saja. Tak ada pembicaraan selama diperjalanan. Meski menempuh 10 jam lebih membuat keduanya diam membisu.
Selama perjalanan Dira mendengarkan lagu dari ponsel kesayangannya. Melalui headset yg terhubung langsung di telinganya dan memudahkan segalanya. Tak perlu suara kuat dari speaker. Dira hanya ingin dirinya menikmati sederetan lagu campur . Ada pop dan dangdut.
Meski berkali kali menguap. Tak membuat Dira merebahkan tubuhnya ataupun menempelkan bagian dirinya ke tubuh suaminya.
Dira tak mau jika Ilham akan salah tingkah hanya karena itu.
Dira memejamkan mata menyenderkan kepalanya didinding kereta api dekat kaca disampingnya.
Selama diperjalanan. Dira memutuskan memejamkan mata. Demi tak merasakan mual dan muntah.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
imas sunengsih
thor up nya kpn
2023-01-04
1