Pernikahan

Selamat Membaca

..........

Dira sudah mempersiapkan diri. Kebaya sederhana. sedikit balutan make up meski tak terlalu tampak tapi membuat Dira sangat cantik di malam ini.

Tak lama setelah itu terdengar. Kata "Sah" menggema di ruangan berukuran 5x10 meter persegi itu.

Bu Nur meneteskan air matanya. Air mata bahagia. Karena pesan Almarhum suaminya telah terlaksana. Kini Bu Nur pasrah jika segera menghadap ilahi. Tapi tak semudah itu. Entah kekuatan dari mana. Tiba tiba kondisi Bu Nur berangsur membaik.

Saat acara pernikahan telah selesai. Ilham langsung membereskan ruangan itu secepatnya. Ilham tak sendiri. Ada cucu Nyai Sari yang menemaninya.

"Ibu" lirih Dira didalam dekapan Bu Nur.

"Maafin Ibu nak" tangis Bu Nur lirih.

"Gak.. Ibu gak salah. Aku yang harusnya terima kasih. Karena ibu mau merawat aku dengan kasih sayang. Makasih Bu" ucap Dira yang juga terisak didalam pelukan Ibunya.

"Dengarkan Ibu baik baik nak.Layani suamimu sepenuh hati . Jadilah istri yang bisa menyenangkan suamimu nak. Hanya itu yang wejangan dari Ibu. Ibu juga jika di berikan umur yang panjang.ibu ingin sekali melihat kamu mengandung dan melahirkan" ucap Bu Nur.

Ilham yang mendengarnya hanya diam saja. Entah dibawa kemana pernikahannya ini. Bagaimana nasib cintanya di surabaya.

Ilham belum terfikir tentang itu dulu. Nyeri dikepalanya masih terasa. Meski belum makan apa pun. Tapi perut Dira dan Ilham belum terasa lapar barang sedikit pun.

"Ilham. Sini" panggil Bu Nur. Menyuruh Ilham mendekat kearahnya. Ilham menuruti ibunya. Dam langsung berjalan kearah Dira berada.

"Dan kamu Ilham. Sayangi Dira seperti dia menyayangimu. Ingat Dira bukan adikmu tapi istrimu. Hargai dia" nasihat Ibu.

Ilham tak langsung menjawab. Ilham lebih memilih tersenyum. Karena saat ini dia belum bisa menjanjikan apa apa untuk pernikahan ini.

Akhirnya Nyai Sari pamit pulang . Karena waktu sudah sangat malam. Dan ruangan Ibu Nur pun sudah di tutup kembali. Hanya ada para perawat yang menjaga ruangan tersebut.

Mungkin lusa. Bu Nur bisa dipindahkan keruangannya. Setelah kondisi ibu Nur membaik lebih dari ini.

Akhirnya Bu Nur menyuruh Ilham mengajak Dira pulang kerumah.

Canggung sekali yang dirasakan keduanya. Kini status mereka telah berubah bukan lagi adik dan mas tapi suami istri.

Entah apa yang akam dilakukan Ilham malam ini. Tapi yang jelas.Dirinya akan malam dahulu baru akan tidur.

Ketika sampai dirumah. Keduanya masih membisu. Belum ada percakapan. Dira langsung menuju kamarnya tanpa mengatakan apa pun pada Ilham. Begitu pun Ilham masih dalam diamnya.

Setelah membersihkan tubuhnya dan sholat. Ilham memperhatikan kamar Dira masih tertutup.

Didalam kamar. Dira masih terisak menangis dalam diamnya. Dalam satu waktu semuanya hancur tak tersisa. Kenyataan yang masih belum bisa dia terima.

"Harus mencintai dan memiliki masnya. Sebagai seorang istri. Bukan lagi seorang adik".

.

.

Mampir yuk dikarya temanku

blurb

Cyra menikah dengan Ryan, seorang pemuda yang menderita sakit leukimia sejak kecil, karena keluarga Ryan sangat kaya membuatnya bisa bertahan sampai usianya mencapai dua puluh delapan tahun, namun naas sebelum Ryan berulang tahun ke dua puluh sembilan tahun, ia harus menghembuskan nafas terakhirnya dan membuat Cyra menyandang status janda.

Cyra memohon kepada kedua mertuanya untuk membiarkannya hidup seorang diri,

dan pergi meninggalkan rumah mertuanya, namun sayang permintaan itu ditolak mentah-mentah karena sebuah tradisi keluarga.

tradisi apa yang mengikat Cyra sampai ia harus tetap tinggal dan menjadi menantu dikeluarga itu?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***