Kepulangan Gita dan Jupri

Suasana tampak hening di ruang rawat, usai menjalani beberepa prosedur akhirnya Jupri di bawa ke ruang rawat. Kini Gita bisa merasakan betapa lelahnya tubuh kecil miliknya itu. Bau keringat pun tak bisa ia pungkiri tercium di tubuhnya.

“Sebaiknya aku mandi dulu sebelum Bang Jupri sadar.” tuturnya segera beranjak dari duduknya.

Malam kini menyapa kota yang cukup padat itu. Rumah sakit besar yang menjadi tempat tinggal Gita dan Jupri tampak sangat ramai. Suara teriakan dan jeritan terdengar bersahutan di ruang UGD. Beruntung saat ini Gita sudah berada di ruang rawat meski waktu yang ia butuhkan untuk mendapat ruangan itu cukup lama.

Satu ruangan ada tiga ranjang pasien dengan masing-masing tirai menutup ruangan membentuk sekat.

“Argh kepalaku sakit sekali.” Keluh Jupri saat baru sadar dari tidur panjangnya. Rupanya pengaruh obat pereda nyeri sudah habis, dan sebentar lagi akan di berikan kembali pada dokter.

Rambut basah dan wajah segar membuat Jupri menurunkan tangannya dari kepala. Di tirai ruangan itu ia melihat betapa cantiknya Gita. Untuk kesekian kalinya ia jatuh pada pandangan penuh kekaguman itu.

“Gita,” ujarnya.

“Abang, apa yang sakit? Gita panggil Dokter atau suster dulu.” seru Gita khawatir sang suami kembali kesakitan.

Belum sempat tangan Gita menekan tombol, Jupri lebih dulu menggenggam pergelangan tangan sang istri.

“Aku tidak apa-apa Git. Duduklah di sini.” Jupri kasihan melihat wajah lelah sang istri. Bukan ia tidak tahu bagaimana lelahnya sang istri setiap hari.

“Abang makan dulu yah? Ini ada makanan dari rumah sakit.” Ia duduk di kursi dan mempersiapkan makan untuk Jupri.

Tak ada sahutan lagi, Jupri hanya menikmati makanan yang di berikan sang istri. Pusing di kepala membuat Jupri tak bisa menikmati makanannya hingga habis. Ia yang duduk bersandar meminta segera di rebahkan kembali ranjangnya.

“Apa begini sudah pas, Bang?” tanya Gita saat memutar kendali ranjang pasien.

Anggukan Jupri menjadi jawaban Gita. Jupri yang tak kuat menahan sakit, akhirnya memilih memejamkan mata. Meski tidak tidur itu akan jauh lebih meredam sakit kepalanya.

“Siapa aku? Mengapa aku tidak ingat sama sekali? Mengapa bayangan mobil itu terus muncul di kepalaku?” Dalam mata yang terpejam, Jupri bertanya-tanya bayangan yang beberapa kali muncul di kepalanya.

Hingga lamunannya dalam pejaman mata terhenti saat mendengar suara sendok yang pelan beradu pada piring.

Pelan ia membuka mata, sungguh hati Jupri teriris melihat sang istri memakan makanan sisa miliknya tadi. Bahkan Gita makan dengan sangat lahap, semua habis tak bersisa.

Sesapan kuah sup bahkan ia minum hingga benar-benar bersih.

“Dia benar-benar gadis yang luar biasa. Bahkan aku sangat tidak berguna untuknya,” Jupri merutuki diri sendiri melihat sengsaranya sang istri.

“Tidak, aku harus pulang bersama Gita. Aku tidak mau membuatnya semakin menderita.” ujar Jupri bersikeras.

Malam itu Jupri mendapatkan kembali suntikan obat dalam infus hingga akhirnya ia tertidur lelap tanpa sadar jika Gita juga terlelap dalam duduknya.

“Selamat pagi, Bapak Jupri. Kita beri obat dulu yah? Tekanan darah cukup normal.” Perawat pagi-pagi buta menyapa Jupri yang terbangun.

Ia melihat Gita terbangun dari tidurnya dengan posisi duduk di samping Jupri.

Melihat hal itu membuat Jupri semakin mantap untuk keluar dari rumah sakit. Usai perawat pergi, Jupri bicara pada Gita.

“Gita, kita pulang saja.” Senyuman lembut Gita surut seketika setelah mendengar ucapan sang suami.

“Maksud Abang? Mau pulang bagaimana?” tanyanya tak percaya.

“Aku sudah baik-baik saja, Git. Kita harus pulang.” Jupri bangun dari tidurnya.

Padahal hari ini mereka akan melakukan pemeriksaan lebih menyeluruh, sayangnya Jupri bersikeras meminta pulang. Jarum infus di tangannya pun sudah ia lepas paksa.

Tak perduli bagaimana pusing di kepala masih terasa meski tak begitu parah seperti sebelumnya.

“Bang, Gita mohon. Tetaplah di sini. Kita harus periksa dulu.” Gita sangat sedih melihat penolakan sang suami.

Jupri bahkan tidak tahu bagaimana khawatirnya Gita dan menekatkan diri untuk membawanya ke kota. Tapi Jupri tetaplah pria yang keras kepala.

Ia kekeh untuk pulang, “Oke, oke kita pulang, Bang. Tapi Gita harus bereskan tagihan dulu. Abang tunggu di sini.”

Wanita itu berlari menuju ke administrasi untuk pengajuan pulang saja. Rasanya sungguh sia-sia apa yang ia kerjakan melihat bagaimana Jupri menolak pemeriksaan.

***

Keberuntungan ternyata berpihak pada mereka, Pak Dadang yang sedang mencari penumpang untuk kembali ke desa berusaha menyempatkan menjenguk Gita dan suami. Ternyata, kedatangannya membawa rejeki. Gita pulang bersama Jupri. Itu artinya Pak Dadang tak perlu repot mencari orang lagi.

Di dalam mobil, kini semua hening. Gita diam karena sedih dengan penolakan sang suami. Seolah semua pengorbanannya tak ada arti bagi Jupri.

“Bang Jupri tidak tahu bagaimana takutnya Gita keluar dari desa? Bagaimana takutnya Gita Bang Jupri sakit? Bagaimana kalau ada apa-apa? Gita tidak punya uang lagi.” Jeritan batin Gita membuatnya sangat sakit. Ingin rasanya ia menangis saat itu, tapi berusaha ia tahan.

Tangannya hanya mampu saling menggenggam. Masalah belum berakhi, ia harus bersiap menerima amukan sang bapak setiba di rumah.

Sedangkan Jupri begitu sedih karena keadaannya justru menambah beban tubuh Gita yang kecil itu.

“Ada apa dengan ingatanku? Kenapa sulit sekali mengingat? Seharusnya aku tidak menambah beban Gita. Uang dari mana dia membawaku ke Kota?” Jupri hanya bisa bertanya-tanya dalam hati.

Rasanya tidak mungkin ia bertanya uang pada sang istri. Memberinya saja tidak bisa, lalu keberanian dari mana ia bertanya dapat dari mana Gita uang itu?

Terpopuler

Comments

Risa Fitri

Risa Fitri

bng jupri mulai ada rasa cinta

2023-04-30

0

Kanza Teodora

Kanza Teodora

bang jupri ternyata mulai perhatian sma gita

2022-10-17

0

Aan Putra Ranto

Aan Putra Ranto

semangat UF nya

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!