RAHIM 500 JUTA
BAB 1.
"Siniin duit Lo!" ucap David dengan nada yang membentak sambil menarik tas adiknya.
"Kak, aku mohon jangan ambil uang aku lagi. Uang itu susah payah aku kumpulin buat pengobatan Ayah." Tania berusaha merampas tasnya kembali, namun ia malah didorong oleh kakaknya itu. Hampir saja kepalanya terbentur didinding jika ia tak melindungi kepalanya dengan lengannya.
"Gak perlu repot-repot kumpulin duit buat tua bangka itu, paling bentaran lagi juga bakalan mati. Mendingan duitnya buat Gua beli minuman dan taruhan judi, tenang aja kalau Gua menang duit Lo bakalan Gua ganti tapi kalau engga ya Lo harus kasih Gua duit lagi." celoteh David sambil menggeledah tas adiknya.
"Nih duit Gua bawa, besok Lo harus kasih yang lebih banyak lagi dari ini." David pergi dengan membawa uang Tania yang jumlahnya tak lebih dari satu juta rupiah.
Setelah kakaknya pergi, Tania merangkak mengambil tasnya, lalu memunguti barang-barangnya yang sudah tercecer di lantai, dengan berlinang air mata. Kemudian ia bergegas berangkat ke perusahaan tempatnya bekerja sebagai cleaning service.
........
Waktu menunjukkan pukul 9 pagi, seorang lelaki paruh baya berdiri di dekat meja resepsionis menunggu salah satu pegawai cleaning service yang sudah satu bulan ini selalu datang terlambat.
Beberapa menit menunggu, lelaki paruh baya yang bernama Subroto itu segera menghampiri seorang gadis yang baru saja memasuki perusahaan dengan setengah berlari.
"Tania..." teriaknya menghentikan langkah gadis itu.
Gadis yang bernama lengkap Tania Lorenza itu menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menatap lelaki paruh yang merupakan kepala cleaning service.
"Pak," ucap Tania menatap pak Subroto dengan sedikit cengengesan.
"Terlambat lagi, masih dengan alasan yang sama? Malam hari menjadi pelayan cafe dan pulang saat larut malam. Kelelahan dan saat pagi hari bangun kesiangan, benar begitu?" raut wajah pak Subroto terlihat datar dengan kedua tangannya ia tautkan kebelakang.
"Pak, saya mohon jangan pecat saya. Bapak kan tahu sendiri saya sangat butuh pekerjaan ini, dan juga saya terpaksa mengambil pekerjaan sampingan sebagai pelayan cafe untuk mengumpulkan uang buat biaya pemasangan ring jantung ayah saya."
Tania mengatupkan kedua tangannya memohon pada atasannya itu, sementara pak Subroto sendiri diam menatap Tania dengan nampak berpikir.
'Sepertinya Tania orang yang cocok buat aku sodorkan pada Pak Vino untuk diajak bekerja sama. Yah, daripada aku harus repot-repot mencari perempuan lagi diluar sana, mendingan Tania saja. Lagipula Tania sedang membutuhkan uang banyak untuk biaya pengobatan Ayahnya.' gumam pak Subroto dalam hati.
"Baiklah kalau begitu, sekarang kamu ikut saya keruangan Pak Direktur."
"Pak, mau ngapain keruangan Pak Direktur, saya gak akan dipecat kan, Pak?" tanya Tania dengan raut terkejut.
"Enggak, kamu ikut saja, nanti kamu akan tahu sendiri." kata pak Subroto kemudian melangkah lebih dulu menuju ruangan direktur.
Sesampainya diruangan direktur, pak Subroto berbisik kepada seorang laki-laki yang tampak fokus benda lipatnya, yang merupakan direktur utama PT. Erlangga.
Laki-laki yang bernama Vino Erlangga itu mengalihkan tatapannya pada gadis disamping pak Subroto itu sejenak, kemudian kembali menatap pak Subroto.
"Baiklah, kamu boleh keluar." perintahnya.
"Baik, Pak." pak Subroto pun pamit keluar dari ruangan direktur.
Sementara Tania ia berdiri dengan kaku, tidak tahu harus berbuat apa. Terlebih ia juga tidak mengerti kenapa atasannya itu mengajaknya keruang direktur..
"Silahkan duduk." ucap Vino setelah menutup laptopnya.
"I-ya, Pak." Tania pun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan sang direktur itu.
"Tania, jika saya menawarkan kamu kerja sama, apa kamu bersedia? Kerja sama yang akan saya tawarkan ini memang sedikit sulit tapi hasilnya bisa buat biaya pemasangan ring jantung Ayah kamu, dan sisanya yah mungkin bisa kamu gunakan untuk modal usaha agar kamu tak perlu bekerja keras lagi." ucap Vino langsung pada intinya.
Tania masih diam menyimak dengan pupil mata yang melebar.
"Dua ratus juta saya bayar dimuka, dan sisanya setelah kerja sama kita selesai." ucap Vino lagi. Jadi yang akan kamu dapat totalnya lima ratu juta." sambungnya yang membuat Tania seketika tercengang.
"Ma-af, Pak, kalau boleh tahu, kerja sama apa yang Bapak maksud?" tanya Tania akhirnya.
Vino terdiam sejenak sambil menelisik wajah gadis yang duduk didepannya. Cantik dan muda, yah itulah yang Vino tangkap dari pandangannya. Namun, bukan karena itu ia menawarkan kerja sama, tetapi karena sebuah keterpaksaan yang mengharuskannya mencari seseorang yang bisa ia ajak bekerja sama, dan ia rasa Tania adalah gadis yang cocok. Sedang membutuhkan uang, dan juga Tania masih muda yang tentunya juga pasti sehat.
"Saya butuh rahim kamu sebagai percobaan. Jika kamu berhasil mengandung anak saya, setelah melahirkan terima bayaranmu dan pegilah sejauh mungkin."
Tania kembali terdiam dengan menundukkan pandangannya, mencerna apa yang baru saja di ucapkan oleh Vino.
"Kamu tenang saja, sebelumnya kita harus menikah terlebih dahulu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang kemungkinan bisa saja terjadi selama proses kerja sama kita berlangsung. Dan jika kamu benar-benar bisa mengandung anak saya, setelah kamu melahirkan kita akan bercerai dan anak tersebut sepenuhnya menjadi hak milik saya." sambung Vino yang membuat Tania mengangkat pandangannya, menatap sang direktur dengan penuh tanda tanya sekaligus terkejut.
"Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa saya menawarkan hal demikian, baiklah akan saya jelaskan dan saya harap kamu bisa pahami. Kamu sudah tahu bukan jika saya dan istri saya sudah lima tahun menikah tapi belum juga mendapatkan keturunan. Sudah beberapa kali kami memeriksakan diri dan dokter mengatakan jika saya dan istri saya baik-baik saja. Tapi istri saya selalu mengklaim jika saya lah yang tidak bisa memiliki keturunan. Maka dari itu saya ingin membuktikan jika sebenarnya saya sehat, yah dengan cara menanam benih saya pada rahim perempuan lain." tutur Vino menjelaskan.
"Saya rasa itu sudah jelas, silahkan kamu fikirkan baik-baik tawaran saya ini." sambung Vino.
Tania terdiam dengan menundukkan pandangannya, mencerna apa yang baru saja di ucapkan oleh Vino. Kerja sama dengan penghasilan lima ratus juta. Bahkan dengan uang mukanya saja sudah sangat lebih dari cukup untuk biaya pemasangan ring jantung ayahnya.
Meski ia memiliki dua pekerjaan, itu tidak bisa menjamin uangnya cepat terkumpul, belum lagi sang kakak yang selalu merampas uangnya untuk berjudi dan mabuk-mabukan.
Tania menghela nafasnya dengan berat, Ini adalah kesempatan untuknya agar ayahnya bisa segera tertolong, walaupun dengan harus mengorbankan sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya. Yah, tidak ada jalan lainnya lagi, ini adalah satu-satunya cara tercepat untuk menghasilkan uang.
"Pak, saya mau menerima tawaran Bapak." ucap Tania tanpa keraguan lagi.
Vino tersenyum simpul mendengar ucapan gadis didepannya itu, kemudian menoleh sekilas pada laki-laki yang berdiri di sampingnya.
"Bara, mana surat perjanjiannya."
Seorang laki-laki yang tampak sedikit lebih muda dari Vino yang merupakan asisten sang direktur tersebut, mengambil sebuah map dari dalam tasnya kemudian meletakan diatas meja.
"Baca terlebih dahulu setia poin-poin yang ada didalam surat perjanjian itu. Sementara itu, saya akan memanggil istri saya untuk bertemu dengan kamu." ucap Vino.
Adapun isi didalam surat perjanjian itu.
Yang bertanda tangan dibawah ini.
Pihak l
Nama: Vino Erlangga.
Usia: 30 Tahun.
Pekerjaan: Direktur Utama PT. Erlangga.
Tersebut melakukan perjanjian kesepakatan kerja sama pinjam rahim sebagai bahan percobaan dengan:
Pihak ll
Nama: Tania Lorenza.
Usia: 22 Tahun.
Pekerjaan: Cleaning Service PT. Erlangga.
Dalam rangka kerjasama pinjam rahim tersebut, pihak l dan pihak ll melakukan kesepakatan sebagai berikut:
Dalam kerja sama pinjam rahim, tentunya akan dilaksanakan pernikahan antara kedua belah pihak.
Pihak l akan membayar uang muka kepada pihak ll sebesar Rp. 200.000.000,- ( dua ratus juta rupiah), dan sisa pelunasan akan dibayar setelah kerjasama berakhir sebesar RP. 300.000.000.- ( tiga ratu juta rupiah).
Jika pihak ll benar-benar hamil, anak yang dikandung akan menjadi hak milik pihak l, dan setelah melahirkan pihak ll akan menerima sisa pembayaran, selanjutnya akan dilakukan perceraian kemudian kepada pihak ll tidak boleh mengganggu pihak l dan anak tersebut.
Pihak l berhak menuntut apabila pihak ll tidak menjalankan kesepakatan yang telah dibuat.
Demikian surat perjanjian ini dibuat atas dasar kesadaran dan kesepakatan kedua belah pihak tanpa adanya paksakan sedikitpun.
Jakarta, ××××××
Pihak l Pihak ll
Vino Erlangga Tania Lorenza
__________
Beberapa saat kemudian, Elzara datang dengan begitu anggun nya. Tania tertegun menatap penampilan istri direktur yang sangat jauh berbeda dengannya, bagaikan langit dan bumi.
"Vino, mana perempuan yang akan kamu jadikan percobaan itu, hum?" tanya Elzara, ia bergelayut manja dilengan suaminya.
Vino tak menjawab, ia mengalihkan tatapannya pada Tania.
"Jika dirasa tidak ada masalah lagi, silahkan kamu tandatangani surat perjanjian itu." ucap Vino.
Tania pun mengangguk, kemudian mengambil pulpen lalu membubuhkan tanda tangannya diatas surat perjanjian itu.
"Vino, kamu gak salah, huh? Gadis yang berseragam cleaning service ini yang akan kamu jadikan bahan percobaan. Apa gak ada perempuan yang lebih berkelas lagi dari dia?" tanya Elzara yang membuat Tania sedikit tersentak.
"Kamu tidak perlu ikut campur untuk itu, rahim Tania bukan hanya akan menjadi bahan percobaan, tapi kami juga akan menikah selama proses kerja sama kita berlangsung." ucap Vino.
Elzara seketika terperanjat, ia menatap Vino dengan tajam, namun tidak bisa berkata apa-apa. Kemudian beralih menatap Tania dengan sinis yang membuat nyali Tania menciut.
"Kita akan menikah setelah Ayah kamu selesai menjalani pemasangan ring jantung." ucap Vino lagi.
"Perempuan rendahan seperti ini yang kamu sewa rahimnya sebesar lima ratus juta, udah gila kamu Vino!" Elzara menghentakkan kakinya kemudian keluar dari ruangan suaminya itu.
"Bara, tolong kamu urus semuanya, saya tidak mau menunggu terlalu lama." perintah Vino pada asisten nya.
"Siap, Pak." Jawab Bara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nurmila Nurmila
terlalu banyak iklan jd tak seru macanya
2023-11-19
1
Wiwik Wardoyo
mampir thooorrr 👍👍
2023-11-10
0
linanda eneste
baca
2023-11-07
1