Peringatan : karakter, tokoh dan cerita ini hanya imajinasi penulis, jadi cerita ini hanya imajinasi penulis saja.
Lalu datang seseorang dan menghampiri kami. Orang itu menggunakan pakaian yang aneh, "apa ini dengan tuan Orta, dan tuan vin"
"Akhirnya kau datang juga, lama tak bertemu kech," kata kakek yang terlihat sangat senang, "ya orta lama tak jumpa, jadi ini cucumu ya akan mendaftar kontrak ke perusahaan?"
"Ya tentu saja, kalau bukan aku siapa lagi" lalu orang itu mengeluarkan sebuah lembaran kertas dan dia menyuruh ku untuk menandatangani seluruh kertas, "silakan tuan vin, tanda tangan di sini" aku mengambil pulpen dan mulai menandatangani surat itu.
"Oke sudah selesai aku pergi dulu ya, jangan lupa mulai besok kau sudah bisa datang dan bekerja," orang itu pergi meninggalkan kami dengan menghilangkan dirinya. Aku sangat terkagum-kagum melihatnya.
"Haha Vin tidak usah terkejut melihat yang seperti itu, itu adalah hal biasa yang di gunakan penyihir, lagi pula itu hanya hal dasar yang harus di pelajari penyihir, walau ada batas penggunaannya"
"Oh benarkah?, kalau gitu apa kakek bisa mengajari ku langsung?" kataku dengan semangat.
"Tentu saja setelah belajar ini kamu jangan lupa belajar isi buku itu ya?"
"Baiklah kek, bisakah kita mulai?, eh tunggu sebentar kek, apa kakek memberitahukan kepada penyihir lain kalau aku anak ramalan manusia itu?"
"Tentu saja tidak, itu adalah rahasia kita berdua, nanti juga lama-kelamaan mereka juga akan tahu toh" benar juga kata kakek, nanti semua orang akan tahu kalau aku anak ramalan manusia itu. Tapi walaupun aku masih tidak percaya kalau orang seperti ku bisa menjadi, tanggung jawab dunia ini.
"Vin kok kamu malah bengong, ayo cepat sini kakek ajarkan, katanya mau di ajari kakek"
"oh iya kek, ayo"
Di dunia lain...
"Yang mulia, hamba ada kabar buruk untuk kita semua"
"Kabar buruk?, apa itu cepat katakan"
"Seorang anak yang di ramalkan oleh manusia sudah lahir di dunia ini, ini mungkin bisa mengancam kehidupan kita"
"Pantas saja aku merasakan aura yang mengganjal akhir-akhir ini, tak akan kubiarkan Dunia kita seperti dulu lagi, lagi pula aku tak percaya pada ramalan manusia, manusia itu hanya pembohong, dan juga lemah"
"Tapi tuan kita jangan membiarkan di hidup, kita harus segera membunuh anak itu, mumpung ia masih lemah, dan sebelum ramalan itu terjadi"
"Sudah ku bilang aku tak percaya pada ramalan manusia, kenapa kau begitu yakin terhadap ramalan manusia?"
"Aku tidak tahu tuan apa yang membuat ku yakin terhadap ramalan manusia tuan, tapi perasaan ku bahwa ini adalah pertanda buruk bagi kita semua"
"Sudahlah aku sudah tak mau mendengarkan pembicaraan mu lagi, lebih baik kau pergi, atau membuat aku senang"
Esok hari pun tiba, "Vin bangun, vin sudah jam berapa ini, cepat segera pergi kerja, dan siapkan barang-barang mu karena kamu akan menginap di sana" aku pun bangun dari tempat tidur ku,"apa?, menginap, kakek selalu saja lupa membangunkan ku,"
"Lagi pula kan kau sudah besar, harusnya bisa lebih mandiri dong, jangan mengandalkan kakek mulu" benar kata kakek, aku sudah besar waktunya aku menjadi lebih mandiri lagi. Beberapa saat kemudian.
"Oh ya kek, bisa tolong antar kan aku ke tempat kerja aku tidak tahu, ada dimana"
"Haah kau ini, pergilah sendiri, kan tadi kech memberi mu peta, kau pakai saja itu buat pergi kesana" kata kakek yang hanya bermalas-malasan di sofa sambil menonton acara tv kesukaannya.
Akhirnya aku menuruti kata kakek dan pergi "aduuh, pake peta lagu aku kurang tahu cara memakainya, kenapa ga lewat gps aja sih kan lebih mudah, ah sudahlah aku tak peduli Waktunya berangkat" gumam ku.
Akhirnya aku, sampai di perusahaan, walaupun melewati beberapa rintangan. "Hallo tuan vin selamat siang, kenapa kau terlambat di hari pertama kau kerja?"
"Ah maaf pak, hmm ngomong-ngomong kok bapa tahu nama saya?" tanya ku.
"Perkenalkan nama saya direktur sunghon, semua yang sudah terdaftar kontrak dengan perusahaan ini, akan tertulis namanya di perusahaan"
"Hmm jadi tugas pertama saya apa ya pak, apa yang harus saya kerjakan"
"Tugas pertama mu adalah melakukan latihan dasar sihir selama 2 minggu baru kau bisa menjalankan misi, mari saya antar kan ke ruangannya"
"Terima kasih pak" Lalu aku mengikuti pak sunghon untuk menemui ruang pelatihan ku. Dan akhirnya sampai juga kami di ruang pelatihan, ruang pelatihan adalah ruang yang Hanya di gunakan dalam penyihir baru, dan mereka harus berlatih di sana, jika hasil mereka tidak baik maka pelatihan akan di ulangi 2 lagi sampai berhasil.
"Wah jadi ini ya, banyak sekali orang disini" tanyaku yang terkagum-kagum.
"Ini ruangan anda, tuan vin, anda berada di ruang C, setiap ruangan memiliki kapasitas 10 orang saja dan 1 orang guru yang akan membimbing kalian saat latihan nanti"
"Oke pa, terima kasih atas informasinya" Lalu aku pergi masuk ke ruang ku semua orang menatap ku, aku sangat ketakutan, aku sangat trauma seperti di sekolah. Lalu ada seseorang yang mengajak ku berbicara, dan terdengar sangat ramah.
"hai, kamu orang baru ya di sini, salam kenal ya aku Rina, dan ini temanku Rara, semoga kita bisa menjadi teman akrab ya" Baru kali ini aku merasakan keramahan dari orang lain yang begitu tulus menerima ku disini. Aku sangat senang berada disini berbeda dengan di sekolah ku.
"Ha-hai salam kenal, nama ku Vin Edward, biasa di panggil vin"
"Wah dia lucu ya, dia sepertinya malu sekali ya hihi" kata Rina.
Aku sangat malu sekali di katakan seperti itu oleh seorang wanita. Sampai wajah ku memerah, dan rasanya aku ingin pingsan.
"Eh, vin kamu tidak apa-apa?" tanya Rara yang khawatir dengan ku, lalu aku pun terjatuh dan pingsan. Lalu Orang-Orang yang di dalam ruangan itu membantu ku ke ruang uks, Dab akhirnya aku tersadar.
"Vin, kau sudah sadar syukurlah" kata Rara yang mencemaskan ku, "Tadi kau kenapa vin tiba-tiba pingsan di depan kami?" tanya Rara.
"Oh itu, aku tidak apa-apa, hanya saja aku tidak pernah mendapat perhatian seperti itu, biasanya orang-orang sangat membenci ku, walaupun aku tak tau apa yang sudah ku perbuat padanya"
"Oh kalau begitu maafkan kami Vin, kami tidak tau kalau kau punya masalah seperti ini" lalu Rani menyela pembicaraan, "Ya aku juga maaf sudah membuat mu resah,"
Aku hanya menganggukkan kepala ku dengan tersenyum. Aku terus berlatih dan berlatih hingga sudah sampai 1 Minggu tak terasa secepat ini.
Aku menghela nafas karena lega sudah sampai 1 Minggu latihan, "haah, akhirnya tak ku sangka sudah 1 Minggu berlalu" aku sudah berteman akrab dengan yang lain dan tidak malu lagi.
"ya aku juga tak menyangka, 1 Minggu lagi kita akan menjalankan misi,"
Aku melihat ada seseorang yang lewat di depan ku, orang ini terasa tidak asing Dan dia...
Bersambung...
Hallo semuanya, author minta bantuan kalian untuk mendukung novel ini ya dengan cara like, dan share ke teman-teman kalian, terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Mafuyu
Mampir yeh
2020-05-25
3
Mafuyu
aku datang bawa like, Feedback mampir nya saling dukung dulu aja..🔥
2020-05-25
2
Yora yoshua(Hiatus)
aku mampir lgi 😁
2020-05-24
2