“Yasmin pamit balik Sragen ya buk,” Seraya mencium tangan ibu.
“Jangan lupa, kabarin ibu kalau mau lahiran ya!” Berpesan.
“Iya bu, nanti Yasmin kabari; Yah, Yasmin pulang ke Sragen ya. Titip Haidar.” Giliran mencium tangan ayahnya.
“Iya, sana buruan masuk mobil. Sudah ditunggu suamimu.” Dengan berat hati melepas kepergian putrinya.
“Belajar yang rajin ya dek, semoga lulus ujiannya.” Memeluk adik semata wayangnya.
“Iya mbak, makasih doanya. Hati-hati dijalan dan selamat sampai tujuan.” Membukakan pintu mobil.
“Main-main sama Abi ya kalau sudah lulus ujian. Biar tahu rasanya kota Sragen.”
Akhirnya mobil melaju membawa kak Yasmin pergi ke Sragen.
“Yah, nanti sore sudah balik Kudus lagi.” Ucap Abi.
“Balik pondok lagi, lauk sambel dan ikan teri lagi.” Keluh Haidar.
“Ibu sudah buatin sambel goreng ati dan teri. Buat bekal kalian selama di pondok.” Naluri ibu tak pernah meleset.
“Namanya juga mondok lhe, kalo ngekost ya makanannya enak-enak. Ajaran prihati, biar gak kaget kalau hidup susah. Rejeki kalau dari Alloh, mau makan nasi dan garam ya sehat. Beda kalau orang yang makan enak tapi gak ada berkah, datangin penyakit.” Tutur ayah.
“Tuh dengarkan nasehat ayahmu!” Timpal ibu.
Belum sampai mengunci pintu rumah lagi, datanglah Adiba.
“Assalaamualaikum, pak dhe- bu dhe?” Membawa rantang.
“Waallaikum sallam. Eh Adiba, sini masuk nak.” Ibu menggiring masuk rumah.
“Adiba tumben kemari sendirian?” Tanya ayah.
“Disuruh ibu mengantarkan ini.” Menyodorkan rantang makanan.
“Wah ada acara apa ini?” ibu menerima rantang makanan.
“Untuk mas Haidar bu, katanya ibu biar buat makan sampai di pondok sama teman-teman. Dan rantang putih ini untuk pak dhe dan bu dhe.” Adiba menyerahkan rantang keduanya.
“Sampaikan terimkasih kami ya, mari duduk dulu. Bu dhe gantiin isi rantangnya.” Hendak menyalin ke wadah lain.
Adiba sempat mencuri pandang kepada Haidar yang asik bercengkrama dengan Abi. Mereka sepertinya asik membahas tontonan acara bola di TV. Bukannya Haidar tidak menyadari kedatangan Adiba, hanya saja dirinya canggung. Setelah tahu kalau Adibalah calon istrinya kelak. Apalagi ada Abi yang kadang mulutnya lemes.
“Haidar, sapa geh Adiba. Masak tamu dianggurin. Biar Abi nonton sama bapak.” Haidar menurut saja perintah ayahnya.
“Baik,” sudah berjalan ke ruang tamu dimana ada Adiba.
“Mas,” sapa Adiba.
“Hhhee iya dek.” Nada canggung.
“Ini amplop tolong dibukaya setelah sampai pondok.” Menyerahkan amplop putih.
“Apa ini,” menerawang isi dalam amplop.
“Jangan begituuuuu,” Adiba mencoba meraih tangan Haidar yang mengangkat amplop.
Akhirnya mereka bercengkrama bermain lomba berebut amplop. Saking asiknya mereka tertawa lepas. Tampaknya mereka sudah tidak ada kecanggungan lagi. Abi dan ayah Haidar ikut mengintip keakraban bocah remaja yang dijodohkan.
“Wehhh sudah berani duduk deket-deket ya. Sabar ya Adiba, nunggu mas Haidar lulus SMA.” Suara ibu membuyarkan candaan mereka.
Wajah Haidar mendadak masam mendengar tentang perjodohan. Sedangkan Adiba malu karena dipergoki calon mertuanya. Haidar memutuskan masuk kamarnya. Ia sudah menyimpan amplop dari Adiba tersebut. Dirinya penasaran tentang isinya tersebut. Abi yang mendengar perihal amplop itu mengekor masuk kamar Haidar. Setelah pintu kamar dikunci rapat,mulailah Haidar dan Abi membuka isi amplopnya.
“Yahhhh kirain surat cinta,” Abi salah tebak.
“Aku pikir malah fotonya Adiba.” Tebak Haidar.
“Ternyata isinya beginian,huluh.” Abi melemparkan diri di kasur.
“Yah,percuma saja kalau dikasih. Toh Cuma bisa dipake diruma saja. Di pondok gak boleh pake Hape.”
“Ya sudahlah, simpan saja nomor hapenya calon istrimu. Gak seru lah malah dikasih nomer hape.”
Nomor Adiba sudah ditambahkan dalam daftar kontak Haidar. Ternyata Haidar dan Adiba mencoba menerima tawaran perjodohan orang tuanya. Buktinya sudah ada pergerakan menuju keakraban. Saling mengenal pribadi satu sama lain. Sore hari sebelum Haidar berangkat ke Kudus. Dia menyempatkan mengirim pesan pendek kepada Adiba. Isinya tentang menjaga sholat dan rajin belajar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Bilkis😉
hmmm
2020-08-20
0
yoemi noor
lanjut kak
salam dari TAWANAN
2020-08-10
1
Pembacaaaa_
Lanjut Akak
2020-08-10
1