Get married with mafia
Matahari tampak bersinar sangat terik di siang hari ini, serasa panasnya bisa membakar kulit dan mungkin panasnya bisa dipakai untuk menggoreng telur ceplok. Tiada serangkaian awanpun yang hadir menghiasi langit. Semua awan itu rela di alpa demi menghindari panasnya terik matahari.
Sekarang jam di dinding kelas 12 A-IPA sudah menunjukkan pukul 01.00, “Kring....!” bel tanda waktu pulang sekolahpun sudah berbunyi, seluruh siswa bersiap untuk pulang. Mereka hari ini memang pulang lebih awal karena para Guru harus mengikuti rapat penting. Kini, mulai dari kelas 10 hingga 12 semua siswanya sudah bubar dari kelas masing-masing. Terlihat seorang gadis cantik yang baru keluar dari ruang kelas 12 A-IPA ditemani oleh seorang perempuan berambut pendek dengan gaya sedikit tomboy, mereka baru keluar dari ruang kelas setelah selesai piket. Ketika keluar tiba-tiba saja ada 2 orang gadis lain yang berlari menghampiri mereka sambil berteriak.
“ELEAA.. LAVI...!”
Seketika dua orang gadis yang baru keluar dari ruang kelas 12 A tersebut langsung berhenti melangkah dan melihat ke arah sumber suara itu. Ahh ternyata dua orang gadis ini bernama Elea dan Lavi. Ya, buktinyakan mereka langsung menoleh ke sumber suara begitu mendengar nama mereka dipanggil.
Gadis cantik tersebut memang akrab disapa Elea, nama lengkapnya Eleandra Evalyna Bellse. Seorang gadis cantik menawan dari keluarga Bellse. Keanggunan, keramahtamahan, dan sifat elegan yang ia miliki membuat Elea menjadi primadona, baik itu di sekolah maupun di daerah tempat ia tinggal saat ini. Tidak sedikit pula lelaki yang sudah Elea tolak, sebab ia masih sangat ingin mencapai mimpinya demi masa depan yang lebih baik.
Sedangkan teman Elea yang berambut pendek bergaya agak tomboy itu, namanya adalah Lavina Jedzler, dan dipanggil Lavi. Ia memang seorang gadis tomboy dengan gaya songong, namun kecantikan yang ia miliki tetap terdapat auranya tersendiri. Walaupun ia sering dipanggil gadis berandalan, tapi memang ia sangat berbakat dalam hal-hal seperti itu. Dan dua orang gadis yang memanggil Elea dan Lavi adalah sahabat mereka.
Yang pertama merupakan putri tunggal keluarga Balance, Geya (Jeya). Keluarga Balance terkenal dengan kehidupan mewahnya dan sikap elegan anggota keluarga yang sudah seperti keluarga kerajaan saja. Namun, meski hidup seperti anggota bangsawan sifat yang dimiliki Geya memang sedikit lebay, dan sangat girly. Memiliki nama lengkap Geya Balance Ruizz, ia merupakan penerus tunggal dari keluarga Balance. Walaupun ia seorang perempuan namun Geya akan tetap mewarisi semua saham dan kekayaan yang dimiliki oleh keluarganya.
Selain Geya ada 1 orang lagi yang memanggil Elea dan Lavi, orang yang kedua ini adalah Kakak sepupu dari Elea atau anak dari pamannya Elea. Karena ayah kakak sepupunya itu merupakan kakak dari Ayah Elea tentu saja marga yang mereka miliki sama, yaitu Bellse. Evellie Bellse namanya, dipanggil Eve (Ivi), dia memiliki warna kulit putih dan sifat yang dingin. Selain itu, ia juga merupakan anak motor yang sangat pintar bermain senjata. Hobinya kelayapan di malam hari dan bermain tembak-tembakan bersama berandalan pinggir jalan. Karena dia berasal dari keluarga kaya dan memiliki wajah yang tak kalah rupawan dengan adik sepupunya (Elea) ia dijuluki sebagai berandalan elite dan queen racing number one.
Elea, Eve, Lavi, dan Geya adalah empat bersahabat yang tidak bisa dipisahkan. Apapun konfliknya mereka akan tetap bersama sedari mereka remaja hingga sekarang. Seiring berjalannya waktu mereka tentu saja akan bertambah dewasa, hingga kini mereka telah berada di bangku SMA, kelas 12 lagi. Mereka tentu saja sudah memikirkan tentang masa depan impian mereka, walaupun kelulusan mereka masih 1 tahun lagi.
Hari ini mereka pulang sekolah bersama, dalam perjalanan pulang sudah tentu ada sedikit gibahan, cerita, serta canda tawa yang menghiasi sepanjang perjalanan mereka menuju rumah. Seperti halnya Lavi yang penasaran akan hal seperti apa yang sebenarnya diimpikan oleh Elea, sebab dari empat sahabat ini hanya Elea yang belum pernah menceritakan tentang mimpi yang selama ini ia damba-dambakan. Alhasil, Lavi bertanya pada Elea sebab ia perlu obat ampuh untuk rasa penasarannya itu.
“Lea, kamu kok gak pernah cerita masalah mimpi-mimpi kamu. Masa iya sih kamu gak punya mimpi buat dicapai, anak ambis kek kamu itu gak mungkin gak ada sweet dream-nya.” ucap Lavi nyerocos membuat Elea hanya bisa mengangguk mengiyakan cerocosan Lavi tersebut.
“Ishh, Elea jadinya gimana?”
“Gimana apanya sih Lav?” tanya Elea yang sedang ngebug.
“Itu, impian masa depan kamu itu apa?” tanya Lavi memperjelas.
“Ohh, my sweet dreams.. Aku mau apa yaaa? Gak tau, aku juga bingung makanya gak pernah cerita” jawab Elea jelas.
“Ohh, jadi....?”
“Kamu gak mau lanjut kuliah apa?” Geya menyela pembicaraan dan menghentikan suara Lavi yang baru saja ingin bertanya lagi.
“Kuliah,, hmm... Mau sih, tapi tergantung keadaan” Elea menjawab dengan wajah bingung akan pilihannya ke depan nanti.
“Kalau gitu....”
“Tergantung apanya? Kamu kan harus lanjut kuliah dan jadi cewe berpendidikan seperti potensi kamu sekarang” untuk yang kedua kalinya Geya menghentikan pergerakan mulut Lavi lagi.
“Yaa kan kalau perusahaan orang tua ku berjalan dengan baik, aku bisa lanjut kuliah dengan tenang. Tapi kalau ada masalah yang sangat mengganggu maka harus aku selesaikan.” Elea memperjelas alasannya.
“Emm...”
“STOP!!, Geya aku juga mau bertanya sama Elea. Kamu sudah membuatku berhenti bicara dua kali, kasih aku kesempatan ngomong dong.” Lavi menekan nada bicaranya akibat kesal.
“Ewhh, sorry sayangku. Silahkan bicaralah Nona Lavina Jedzler calon Nyonya Mark Shyev” Geya mengejek Lavi dengan nama “Mark Shyev” (TTM dari Lavi), membuat Lavi bertambah kesal.
“Gak perlu bawa-bawa nama MARK di sini. Belum tentu juga aku bakal bertahan sama dia, apalagi masa SMA kita masih setahun belum lagi kuliah” kesal Lavi.
“Sttt... Sudahlah jangan debat di sini.” Ucap Elea menyela “Jadi, kamu tadi mau nanya apa Lav?” tanya Elea pada Lavi mengalihkan topik pembicaraan.
“Jadi mimpimu cuma itu doang, masa iya se-gak spesial itu sih El?” tanya Lavi.
“Humph...” Elea menghembuskan nafasnya kasar. “Aku juga bingung, tapi oklah, jadi impian terbesar aku itu... emm, apa ya yang bagus?”
“Yee, mana kita tau. Kan mimpi itu, mimpi lho. Diceritain aja gak pernah, gimana kita mau tau coba? Yakan Lav, Gey” ucap Eve dengan nada ngejek.
“hm..” sahut Elea julid sambil memutar bola matanya malas. “Yaudah, mimpi ku itu menjadi istri mafia kaya raya. Tua muda, jelek tampan bukan masalah.. Yang penting kantong tebal, sama bisa jaga aku. Sudah itu aja” jawab Elea sedikit kesal.
“Haaa, HAHAHAHA” mereka kaget lalu tertawa mendengar jawaban ngelantur Elea.
“Elea kalau ngomong emang suka ngelantur ya Eve? ” ejek Lavi sambil tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Tindri Anggraini
ceritanya bagus aku suka 🥰🥰🥰🥰🤩🤩🤩🤩
2022-11-29
2