Akhirnya Dazai hanya bisa pasrah saja dan mengikuti ajakan dari panglima Masamune beserta para ksatria lainnya untuk segera kembali ke istana saat ini.
Mereka berkuda bersama dan melewati padang rerumputan luas ini dan melewati sebuah hutan. Hingga akhirnya mereka mulai sampai di depan sebuah istana nan megah dan kokoh.
Yeap, terlihat sebuah bangunan besar yang dibangun menggunakan kayu dan batu sebagai bahan bangunan yang utama. Dan biasanya bangunan itu dirancang sebagai pusat pertahanan sewaktu musuh datang menyerang.
Pada masa perang biasanya istana akan dijadikan sebagai markas besar, tempat menyimpan dana keperluan perang, serta pusat penyimpanan perbekalan seperti makanan dan amunisi.
Istana yang dianggap penting ini dijadikan sebagai tempat kediaman kaisar, shogun, panglima perang, pusat pemerintahan dan tempat pengumpulan informasi tentang situasi perang.
Sama halnya seperti kastel di Eropa, istana di Jepang umumnya dibangun di dekat jalan utama atau di pinggir sungai untuk kemudahan transportasi dan menjaga wilayah yang dianggap strategis.
"Wow ... inikah istana dari kaisar Hanbei Fujiwara yang begitu legendaris dan sangat bersejarah itu. Saat itu berlokasi di Kyoto. Berarti saat ini aku sedang berada di Kyoto pada masa Muromachi. Keren sekali!! Ah ... aku harus mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan!"
Gumam Dazai pelan lalu mulai mengeluarkan ponsel canggihnya dan mulai mengambil beberapa gambar dari istana yang begitu megah dan kokoh itu.
CEKREKK ...
CEKREKK ...
CEKREKK ...
"Whoa ... keren sekali!!" gumam Dazai setelah melihat hasil dari kamera ponsel super canggih milik Dazai.
Mereka semua masih berada di atas kuda dan mulai melewati sebuah jembatan berukuran cukup besar dan luas yang dibangun di atas sebuah sungai yang memiliki air yang begitu jernih.
Di tengah-tengah jembatan itu ada sebuah karpet berwarna ungu memanjang. Di sepanjang sisi-sisi jembatan terlihat sedikit berkabut, namun kabut itu tak mengurangi panorama indah bagi Dazai. Malah semakin memperlihatkan kesan sebuah istana yang begitu menakjubkan.
"Ayo, Pangeran Keiji!" ucap panglima Masamune yang sudah turun lebih dulu dari kuda itu.
"Oh, baiklah!" ucap Dazai lalu segera melompat turun dari atas kuda dan mulai berkacak pinggang menatap takjub sekitarnya yang begitu fantastis!
Whoa!! Ini sungguh keren sekali!! Istana ini ... jembatan ini ... semua arsitektur ini benar-benar seperti jaman Muromachi ... pakaian-pakaian yang mereka kenakan ... persenjataan yang mereka kenakan ... udara yang masih begitu alami dan segar ini ... whoa ... fantastis!! Aku benar-benar kembali ke masa Sengoku Basara!!
Batin Dazai mulai merentangkan kedua tangannya lebar sambil memejamkan sepasang matanya untuk menikmati keindahan di hadapannya saat ini.
"Semuanya!! Pangeran Keiji Fujiwara sudah datang. Berikan sambutan untuknya!!" teriak salah satu dari mereka.
Semua pasukan penjaga yang sudah berdiri di pinggiran jalan masuk dengan rapi lengkap dengan pakaian zirahnya mulai memberi penghormatan dengan menundukkan kepala dan setengah jongkok dan kaki kanan ditekuk ke atas, sementara tangan kirinya masih memegang senjata dan tangan kanan memegang tameng.
Kini Dazai alias Keiji mulai melenggang dengan langkah lebarnya dan begitu gagah ( berakting ) dan diikuti oleh panglima Masamune dan beberapa ksatria lainnya lagi.
Kini mereka mulai mendatangi sebuah aula utama di istana megah ini untuk menghadap kaisar Hanbei Fujiwara yang merupakan ayah dari Keiji Fujiwarra.
"Hormat kepada yang mulia kaisar Hanbei Fujiwara!" teriak salah satu dari mereka mulai memberikan aba-aba agar segera memberikan salam penghormatan.
Panglima Masamune dan para ksatria yang datang bersama Dazai segera memberikan penghormatan untuk kaisar Hanbei Fujiwara dengan jongkok dan menekuk kaki kanannya ke atas dan sedikit menundukkan kepala.
Mereka semua melakukannya dengan kompak, kecuali Dazai. Dazai masih saja berdiri dengan tegap menatap sang ayah yang sedang duduk di singga sana-nya dan menatap tajam Dazai.
"Keiji!! Dimana sopan santunmu! Ayo berikan hormat untuk yang mulia kaisar Hanbei!!" teriak seorang pemuda yang sedang berdiri di sisi sang kaisar, dan sepertinya dia adalah saudara laki-laki Keiji.
Dazai yang sadar akhirnya segera memberikan penghormatan untuk kaisar, meskipun sebenarnya kaisar itu adalah ayahnya sendiri.
"Hormat saya, Yang mulia kaisar Hanbei Fujiwara!!" Dazai mulai memberikan salam penghormatan, namun sangat berbeda dengan yangblainnya.
Salah satu kaki Dazai mulai diangkat dan diletakkan di atas meja, kedua tangan ditekuk di depan dengan tangan tangan kanan mengepal, sementara tangan kiri terbuka, lalu menautkan keduanya begitu saja, seperti salam seorang petarung kungfu.
Semua orang terperanjat dan syok melihat perilaku dari Keiji yang tidak seperti biasanya dan menjadi sedikit kurang sopan saat ini. Tidak mencerminkan seorang putra kaisar yang begitu dihormati dan terkesan urakan.
"Keiji-sama!! Lakukan dengan benar dan sopan!" kali ini Masamune segera menarik pakaian belakang Dazai, agar Dazai segera jongkok seperti yang lainnya.
Sebenarnya Keiji dan Masamune sangat dekat, mereka memiliki hubungan yang baik . Bukan hanya sebagai pemimpin dan bawahan, namun mereka juga bersahabat.
Bagi Masamune, lebih baik kena semprot Keiji jika dibanding kena semprotan sang kaisar yang maha agung yang sangat ditakuti, dihormati dan disegani.
"Keiji!! Ada apa denganmu?! Mengapa kamu berpakaian seperti itu?" tanya kaisar Hanbei mulai mempertanyakannya penampilan Keiji yang sangat berbeda hari ini.
"Benar sekali! Pakaian apa yang sedang kau kenakan saat ini?! Kau ini seorang pangeran dan putra dari kaisar Fujiwara yang agung! Berpakaian dan berperilakulah yang mencerminkan dirimu!" celutuk pemuda dengan rambut panjang dan diikat yang masih berdiri di sisi samping sang kaisar.
Jika diperhatikan sepertinya pemuda itu begitu tidak menyukai Keiji, sangat terlihat melalui sorot matanya yang begitu tajam dan penuh dengan kebencian saat menatap Keiji.
Dazai yang menatap pemuda itu seketika mengingat mata kuliah sejarahnya, dan mulai mengingat siapa sebenarnya pria itu.
Yeap, dia adalah Azai Fujiwara. Adik tiri dari Keiji yang hanya bertaut usia 2 tahun saja. Dan Azai memang sangat tidak menyukai Keiji dan berniat untuk menjatuhkan Keiji, bahkan mereka juga akan berperang di masa yang akan datang untuk memperebutkan klan dan daerah kekuasaan.
Dazai mulai tersenyum miring menatap Azai dan mulai bangkit berdiri kembali. Dan Dazai mulai melontarkan sebuah ucapan yang membuat semua orang melongo kebingungan.
"Kau pasti Azai Fujiwara! Adik tiriku yang begitu membenciku dan selalu saja berusaha untuk menjatuhkanku dengan siasat dan akal licikmu! Cih ... jangan berpura-pura baik dan bijak di hadapan kaisar!" celutuk Dazai blak-blakan.
Azai yang mendengarkan ucapan dari Keiji seketika melongo dan terlihat begitu kesal. Namun Azai masih berusaha untuk menahan amarahnya karena ayahnya sedang berada di sisinya saat ini.
"Keiji-sama! Jangan berbicara yang tidak-tidak. Hormati yang mulia kaisar!" kali ini Masamune kembali menarik pakaian belakan Keiji dan memaksa Keiji untuk hormat kembali.
"Maafkan tuan Keiji, Yang mulia kaisar Hanbei. Tuan Keiji sedang kurang sehat hari ini. Saya akan mengantarnya untuk segera beristirahat." ucap Masamune dengan cepat agar suasana tidak menjadi semakin berantakan karena ulah dari Keiji yang sedikit berbeda hari ini.
...⚜⚜⚜...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Adha_00
harusnya sistem juga membagi ingatan keiji kepada dazai biar mc gak seharusnya melakukan kesalahan yg dia tidak tau sebabnya
2024-02-05
0
Araa-clone
Wkwk si Dazai kesenengan...
2022-11-02
1
⧗⃟ᷢʷ
istana nya indah sekali
2022-11-02
1