Satelah kajadian tadi pagi dan dia juga sudah mengetahui siapa di balik semua itu, Viona bergegas pergi dan melajukan motornya, sedikit lagi dia hampir terlambat. Kini dia berada di kantin tapi hanya membeli minuman. karena dia, serta dua temannya Tina dan Luna membuat suatu perjanjian, di mana mereka bertiga akan membawa bekal secara bergiliran dan akan makan bersama di taman belakang.
Viona berjalan menuju bangku taman yang di mana Tina menunggunya. Viona melihat temannya itu senyum-senyum sendiri, dan kadang juga berteriak histeris.
''Ehh Tina kamu kenapa sih? Dari tadi aku perhatiin tingkah kamu tu kayak orang setres aja! Emang gejala awalnya apa?'' tanya Viona bercanda.
Seketika Tina terdiam mendengar pertanyaan Viona, ''Astaga Vio lu ngedoain aku gitu, agar temanmu yang satu jadi setres?'' balasnya kesel.
Viona hanya terkekeh. ''Heheh abisnya kamu abaikan aku di sini dan lebih mentingin Hp, emang kamu nonton apaan sampai fokus banget hingga membuatmu tidak sadar ada aku disini?''
''Heheh ya maaf, dan aku tuh lagi nonton live ayang aku, suami aku yang tampan itu, dia tu lagi konser.'' ujar Tina girang.
Mendengar kata suami yang lagi konser, membuat Viona jadi bingung. Apa temannya itu sudah punya suami, kapan nikahnya coba? Apa ada info di ingatannya yang dia lupakan? Dan sedang konser! Apa suami temannya itu seorang artis.!
''Suami? Yang serius lu kapan nikahnya?'' tanya Viona serius sembari menatap temannya itu yang makin menjadi. Viona tidak bisa mendengar suara seperti orang yang sedang konser di ponsel temannya karena Tina memakai headset.
Tina menatap Viona sembari tersenyum. ''Ya belum lah Vio, masa main nikah aja, harus sukses dulu dong. Dan meskipun belum menikah aku sudah punya suami, walaupun hanya suami halu. Hahah.''
Viona mendengar itu sangat geregetan. Dia hampir saja percaya. ''Ck emang siapa suami halu kamu itu? sampai membuatmu jadi gila.
''Ya siapa lagi kalau bukan ayang tampan aku, Idol aku dan dia juga bias aku, Tuan muda Kim Taehyung. Dialah suami halu aku yang sangat tampan itu huhuh.'' Jawab Tina.
Viona melotot dan syok di buatnya, karena suami halu temannya itu ternyata seorang Idol. ''Whahaha astaga kenapa mimpimu sangat tinggi?''
Mendengar Viona tertawa membuat Tina berdecak kesel. ''Ck kenapa lu malah ketawa? Bukannya ngedoain aku gitu, agar dapat berjumpa dengannya. Ya karena bermimpi adalah salah satu cara untuk mengurangi sedikit kerinduan'' balasnya.
''Ya ya, bermimpilah karena realitanya tidak akan mungkin terjadi'' ucap Viona yang makin membuat Tina semakin cemberut.
Wajah Tina sudah berubah menjadi masam, '' Uhh Viona kau membuat moodku jadi buruk, biarkanlah kami para istri istrinya menghalu dan bermimpi setinggi tingginya karena itu adalah suatu kebahagian bagi kami.''
Tidak ada yang melarang untuk Mengidolakan seseorang, yang penting masih dalam batas normal, seperti layaknya kita menyukai sesuatu tanpa berlebihan.
Sebatas menyukai musik, dan menyukai performa mereka itu masih dalam tahapan normal. Datang ke konser mereka? Pun tak mengapa. Ketika kehadiran idola tak menganggu aktivitas sehari-hari atau malah justru memotivasi untuk melakukan hal positif, maka punya idola tak jadi masalah. Asalkan jangan sampai jual rumah atau jual ginjal demi datang ke konser mereka, itu sudah sangat malampaui batas tidak normal.
...----------------...
Waktu berjalan begitu cepat, sore hari Viona berada di Menssionnya sendiri, Bi Yun, Raka dan Nora pergi ke rumah yang di Perintis untuk mengambil barang yang penting. Sepi, karena Viona belum mencari pelayan atau maid.
Mumpung suasana sepi Viona mengambil kesempatan untuk segera masuk ke ruang dimensinya. Viona ingin menjemput sahabat sahabatnya itu.
Viona melihat sahabatnya yang sudah tidak sabar lagi. ''Heheh apa kalian semua sudah siap? mendekatlah kita akan keluar sekarang.''
Hanya dengan sekejap mata mereka sudah keluar dan berada di dalam kamar Viona. ''Nah sekerang kita sudah berada di dunia luar, apa kalian senang?''
Mereka bertiga melihat sekililing dengan mata berbinar. ''Terima Kasih nona kami sangat senang'' jawabnya serempak.
''Baiklah sekarang ikut denganku, aku akan menunjukkan di mana tempat kalian berada. Nanti aku akan mengajak kalian jalan-jalan di Menssion ini'' ujar Viona sembari melangkah keluar.
Mereka turun ke lantai dasar menggunakan lift. ''Kita sudah sampai, dan lihat lah kandang yang besar dan luas itu'' tunjuknya. ''Itu akan menjadi tempat Lan dan Lin. Dan sangkar emas yang ada di atas sana untuk puput, bagaiman apa kalian suka?'' lanjutnya seraya bertanya..
''Itu sangat bagus nona, dan kami sangat menyukainya. sekali lagi Terima kasih'' jawab Lan dengan ceria.
''Ya aku juga sangat menyukai sangkarku itu, Terima kasih juga nona'' sela Puput sambil terbang kesana kemari dengan riang.
''Hmm sama-sama, yasudah kalian istirahat lah di tempat kalian masing-masing. Aku harus pergi dulu, ada urusan sebentar. Dan ingat jangan buat keributan atau masalah.''
Setelah melihat para sahabatnya itu masuk kandang Viona pun bergegas pergi keluar dari mension menggunakan motor bebeknya.
Viona juga bingung mau kemana, tapi dia tetap terus melajukan motornya tanpa tujuan padahal sudah hampir menjelang malam. Dan dia melihat sesuatu kejadian yang harus membuatnya berhenti.
Srreett ''Huss diam jika lo mau selamat'' kata Viona kepada seseorang yang dia tarik bersembunyi kedalam semak semak. ''Lo diam disitu'' lanjutnya.
Viona segera meninggalkan semak semak itu, dan berjalan ke arah motornya, dan berpura pura mengecek keadaan motornya seakan- akan mogok itu.
Viona melihat tiga orang pria dewasa berjalan mendekat ke arahnya, tapi Viona malah sibuk dengan motornya yang baik-baik saja itu.
''Hei nona apa kau melihat seorang gadis yang berlari di sekitar sini?'' tanya salah satu dari mereka.
Viona menoleh dan menatap mereka. ''Ehh ya saya melihat seorang gadis berbaju merah lari dengan terburu buru, seperti orang lagi ketakutan, ohh apa jangan-jangan gadis itu keluarga kalian yang sedang kabur?'' tanya Viona sok kaget.
Tiga pria itu merasa senang karena targetnya tidak jauh dari situ. ''Ya nona kau benar dia saudar kami, dia kabur dari rumah karena suatu hal pribadi. Makanya kami mengejar dan mencarinya.''
''kalau boleh tau nona melihat gadis itu lari ke arah mana? kami akan segara mencarinya lagi'' sela salah satu dari mereka.
Viona melankutkan ektingnya yang berpura pura peduli. ''Astagaa cepatlah kalian harus mengejarnya. Gadis itu lari ke arah sana'' tunjuknya dengan arah berlawanan. ''Tunggu apa lagi? kejar sana! jangan sampai kalian terlambat dan akan terjadi sesuatu.
Tiga pria itu berlari di mana Viona memberi petunjuk tanpa mengucapkan Terima kasih, padahal udah di bantu.
''Apa begitu cara kerja kalian, ck sangat bodoh. Hee apa kalian pikir bisa membohongiku?'' gumamnya pelan sembari berjalan ke arah semak semak.
Melihat keadaan sudah aman dan ketiga pria itu sudah tidak lelihatan lagi Viona menyuruh gadis yang dia tarik tadi untuk bersembunyi. ''Keluar lah mereka sudah pergi.''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕🔐|ntanArmy°|P$: 🆕💜
omo athor army juga rupanya
2023-11-20
2
hety nunajimin
omooo... ternyata othor nya army juga..😁😁😁
2023-08-26
1
lyra abila
makinn seru
lanjut thour 😍😍😍
2022-10-21
1