''Apa kita satu kampus?'' tanya Viona dengan tenang dan raut muka yang biasa saja, tak gerogi sama sekali.
Mendengar pertanyaan Viona ke empat cowok tampan itu melongo dan tak percaya ternyata masi ada orang yang tidak tau mereka, padahal mereka cowok terpopuler di kampus.
Rio pun bertanya. ''Apa lo tidak tau kami berempat,?'' tanyanya.
Viona pun merasa bingung dengan pertanyaan itu. Karena memang dirinya tak tau sama sekali siapa mereka, Viona yang waktu masi culun pun juga tidak tau mereka, karena dia menutup diri dan kurang bergaul.
''Yaa gue nggak tau, dan emang kalian siapa? kok kalian kelihatan bingung gitu? Dan ini pun juga baru pertama kalinya gue lihat kalian.
''Astaga Viona kemana saja kamu mereka kan cowok Most Wanted di kampus kita'' kata Tina dalam batin dan melotot menatap Viona.
Viona yang mendengar ucapan Tina dalam batin itu pun mulai paham. Tapi dia masih tetap santai. Emangnya dia harus ngapain gitu.? Haruskah dia melompat dan berguling guling.?
''Whahaha, ternyata masi ada juga yang tidak kenal kami di kampus, apa kadar ketempanan kalian menurun?'' Aron tertawa dan bertanya kepada temannya itu dengan nada mengejek.
Kei hanya diam tak pernah berbicara sedikit pun dengan wajah dinginnya, karena dia paling kulkas di antara kulkas. Tapi dalam hati juga dia merasa bingung seperti temannya yang lain.
Keiden Zu Larenzo anak semata wayang dari keluarga Zu dan cucu satu satunya yang berparas tampan, karena cucu yang lain berparas cantik. Keluarga Zu berada di urutan kedua terkaya di negara itu.
Mendengar pertanyaan Aron mereka sedikt kesel. ''Ck mana ada kadar ketampanan kami menurun, bahkan bertambah dua kali lipat.''
Perdebatan itu terus berlanjut yang membuat Viona dan Kei jengah, dan Viona pun berpamitan dengan alasan ada urusan yang harus dikerjakan.
Viona segera pergi dan berpisah dengan kedua temannya, karena memang saat itu dia ada urusan yang lain.
...----------------...
Setelah dari Restoran Viona menuju taman di mana dia buat janji dengan preman untuk bertemu. Sampainya di taman Viona hanya melihat seorang preman saja, yang lukanya masi terlihat sangat jelas.
Viona berjalan mendekat di mana preman berada yang duduk bersandar di bangku taman. ''Hei maaf mengganggu, di mana temanmu yang lain?'' tanya Viona dengan ramah tak setegas dan sedingin kemarin.
Mendengar ada yang menyapanya preman itu menoleh. ''Ehh nona sudah datang, dan teman saya yang lain tadi juga di sini tapi mereka ada urusan mendadak jadi mereka harus pergi.''
Viona mengajak bertemu karena waktu dia menendang Bos preman yang ada di depannya itu, dia sempat mendengar ucapan batinnya sehingga Viona tidak melukai mereka terlalu parah.
~Flasback On
''Huff sebenarnya aku tidak mau melakukan pekerjaan seperti ini. Tapi aku tidak tau lagi di mana aku harus mencari tambahan dana untuk Frisli, maafkan Abang Dek.''
''Aku sudah berusaha mengumpulkan uang dengan berbagai cara, meminjam kesana kemari tapi tetap saja masih kurang banyak, jadi terpaksa aku harus melakukan hal seperti ini.''
~Flasback off*
Empat preman itu hanya orang biasa yang pengangguran, karena mereka memiliki banyak tato di badan ,berotot dan wajahnya yang sedikit sangar, jadi orang orang situ memanggilnya preman.
Mereka melakukan pekerjaan yang halal, banyak orang orang membutuhkan jasa mereka entah itu jadi buruh, antar anak sekolah mereka tetap melakukannya meskipun dengan bayaran yang minim.
Tapi si Bos preman itu tiba-tiba mendapat masalah. Adiknya yang sakit sakitan harus segera di operasi karena sakitnya sudah parah.
Dia tidak lagi bisa berpikir panjang, sehingga dia mengambil tindakan yang salah, mencopet dan membegal orang-orang.
Viona duduk dan berpikir bagaimna cara membantu bos preman yang gondrong itu. ''Siapa namamu?'' tanya Viona dengan serius.
Preman bingung kenapa nona ini menanyakan namanya, apa dia mau diajak kenalan pikirnya. ''Nama saya Bagong nona, tapi orang biasanya memanggilku Gondrong karena rambutku yang panjang.''
''Hmm baiklah Bang Gondrong, dan Nama saya Viona Lilie Jacklin. Kamu bisa memanggilku Viona.'' kata Viona memperkenalkan diri.
Preman senang mendengarnya, ternyata nona di depannya ini sangat ramah. ''Baik nona Viona, dan kalau boleh tau apa alasan nona sehingga mengajak bertemu.?''
Viona hanya tersenyum mendengar pertanyaan Bang Gondrong. ''Begini saya sedang mencari orang-orang yang ingin bekerja denganku. Tapi orang yang saya cari
harus bisa bela diri.''
Bang Gondrongpu bertanya, ''Kenapa harus yang bisa bela diri,? Memangnya pekerjaan apa itu nona?''
''Yaa saya mencari orang-orang untuk jadi pengawal, dan saya melihat kamu dan temanmu yang lain, ilmu beladirinya lumayan. Jadi ingin menawarkan perkerjaan itu kepada kalian. Tapi jika kamu tidak mau saya akan mencari orang lain. Karena saya membutuhkan segera.''
Preman yang di tawarkan sebuah pekerjaan tentu saja sangat senang, karena mencari pekerjaan itu sangat susah. ''Jangan cari yang orang lain nona, tentu saja saya mau, beri saya kesempatan dan teman teman saya untuk bekerja'' jawabnya cepat.
Sesuai dengan dugaan Viona preman itu pasti tidak akan menolak. ''Baiklah saya akan mepekerjakan kalian, tapi ingat saya tidak suka yang namanya penghianatan, jika ada yang berhianat akan saya buat kepalanya menggelinding seperti bola'' balasnya dengan dingin.
''Glug'' preman menelan ludah ''Ba-baik nona saya janji akan setia kepada nona dan akan bekerja dengan baik'' ucapnya sedikit gugup.
''Yaa buktikan ucapanmu, dan hari minggu nanti temui saya kembali di sini di jam sebelas, jangan lupa ajak temanmu yang lain.
Preman sangat senang, kerena dengan bekerja jadi seorang pengawal, dia bisa mengumpulkan uang untuk Adiknya agar dapat segera di oprasi. ''Terima kasih nona.''
''Hmm baik saya harus pergi sekarang'' ucapnya sembari beranjak dari duduknya. ''Dan ambil buah ini berikan kepada adikmu, jika kamu ingin adikmu selamat'' lanjutnya cepat.
Preman ingin bartanya tentang buah yang kini berada di genggamannya. Tapi Viona keburu pergi, karena pasti akan banyak pertanyaan dan dia sangat malas untuk menjelaskannya, cukup dengan keluarganya saja dia menjelaskan efek dari buah itu.
Preman masih bingung dari mana Viona bisa tau kalau dia punya adik dan sekarang sedang terbaring sakit. Mungkin nona itu seorang cenayang pikirnya.
...----------------...
Tak ada yang bisa menjamin kebahagiaan. Begitu juga dengan harta yang melimpah. Kalau punya harta banyak tapi tidak punya keluarga, hidup juga akan terasa hampa.
Kehangatan dalam keluarga tidak diukur dari ukuran luas rumahnya, tapi luasnya kebahagiaan yang menempati.
Kini Viona sedang bersantai dengan keluarganya di ruang keluarga sambil tertawa bahagia. ''Kak Viona boleh tidak malam ini Nora tidur bareng Kakak?'' tanya Nora dengan wajah memohon.
Viona tersenyum mendengar permintaan Adiknya itu. ''Tentu boleh, Nora bisa tidur dengan Kakak sesuka hati Nora.'' jawabnya dengan lembut.
Nora sangat senang mendengar jawaban Viona. ''Terima kasih Kak, Kakak yang terbaik heheh'' ujarnya cengengesan.
Raka dan Bi Yun hanya geleng kepala melihat dua Adiknya itu. Dia merasa sangat bahagia bisa melihat Adiknya Nora seceria kayak dulu lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Yulia Rahman
mantap thorrr
2023-07-04
2
SkyLark
jadi dia kulkasnya para kulkas
2023-01-19
1
lyra abila
cerita nya.keren thour semangat
2022-10-20
3