Saat ini Viona sudah berada diruang kerja bersama dengan Raka, Dia sudah keluar dari ruang dimensi setelah puas bermain dengan sahabatnya.
Viona ingin membahas tentang rencana mereka kedepannya. ''Kak rencananya Viona ingin mendirikan perusahaan sendiri, bagaimana menurut Kakak?''
Raka tak percaya ternyata impian Adiknya itu di luar dugaannya, karena selama ini Viona hanya hidup dengan keserderhanaan. ''De itu rencana yang sangat bagus, kakak akan mendukungmu, apapun itu asalkan hal yang baik.Tapi De, mendirikan perusahaan membutuhkan dana yang sangat banyak.''
Viona tau maksud kakaknya itu, jadi dia akan menceritakannya kepada Raka. ''Kak Raka tenang saja aku ada uang, bisa dibilang sebuah warisan, sebenarnya aku tidak terlalu suka terlihat mencolok. Jadi aku putuskan untuk hidup sederhana, seperti sekarang ini.
Raka tak habis pikir, ternyata Adiknya seorang milyader yang berpura pura menjadi orang biasa. ''Kenapa kamu tidak suka terlihat mencolok De? Di luar sana bahkan banyak yang berlomba lomba memerkan kekayaannya!'' tanyanya.
Viona tersenyum mendengar pertanyaan kakaknya. ''Kan aku berbeda dari yang lain Kak, biar cuman hidup dengan kesederhanaan yang penting ada kebahagian di dalamnya.''
Raka semakin kagum dengan pemikiran Viona yang menurutnya sangat dewasa itu. ''Kamu benar De dan Kakak sangat suka dengan cara berpikirmu itu. Kalau boleh tau Perusahaan dalam bidang apa yang inginkan?''
Viona berpikir sejenak, ''Kak aku mau perusahaan itu nantinya menaungi berbagai macam bidang. Seperti, Perhotelan, Restoran, Properti, Passion dan tempat Wisata.'' jawab Viona.
Raka hanya melongo mendengar jawaban Viona, tak semudah seperti apa yang di pikirkan harus butuh perjuangan. ''Baik De Kakak akan membantumu mewujudkan semua itu, jadi kita harus mencari lokasinya dulu.''
''Kak Raka tenang saja, untuk lokasi itu urusan saya, jadi untuk sekarang Kakak hanya cari orang yang ingin menjual perusahaannya atau sahamnya. Jika dapat langsung beli saja. Dan satu lagi atas nama Kak Raka jangan atas namaku.'' ucap Viona memperingati.
Mana bisa begitu, Perusahaan milik siapa tapi atas nama siapa, Raka hanya mengiyakan keinginan Viona yang tidak inigin mecolok di publik. ''Baiklah Adekku Sayaang, Kakak akan laksanakan.''
Viona hanya tersenyum mendengar ucapan Kakaknya itu. ''He Kakak yang terbaik, nanti aku teraktir sebagai bentuk ucapan Terima kasihku.''
''Baik, itu tidak buruk Kakak akan tunggu.'' ujarnya sembari mengusap kepala Viona dengan Sayang.
Viona sangat suka di sayang seperti itu rasanya sangat nyaman, tiba tiba Viona teringat akan sesuatu. ''Kak Raka makan buah ini.'' katanya sembari memberikan dua buah dengan warna yang berbeda.
Ya Viona mengambil beberapa buah ajaibnya sebelum keluar dari dimensi, ingin memberikan kepada keluarganya. Apalagi Raka sebentar lagi akan memimpin perusahaan.
Raka yang melihat itu bingung, karena Viona hanya memberinya dua buah saja, kenapa tidak dihabiskan sekalian saja. ''Buah apa ini De? Ini mirip buah ceri tapi kenapa warnanya berbeda?'' tanyanya sembari mangambil buah itu dan mengamatinya.
Viona tidak bisa menjelaskan semuanya, karena itu akan menjadi rahasianya sendiri. ''Yaa kak itu buah ceri, tapi karena buah itu spesial jadi terlihat sedikit unik dan warna juga berbeda.''
Viona yang belum melihat Raka memakan buah itu seketika berkata. ''Kakak tenang saja buah itu tidak beracun, yang membuah kakak mati seketika.
Raka terkekeh mendengar penuturan Viona, yang bisa menebak apa yang ada di pikirannya. ''Heheh iya De Kakak percaya kok, kakak akan memakannya.''
Raka tak percaya, buah yang dimakannya itu sangat manis dan juga enak, dia ingin meminta lagi. ''De buahnya sangat enak, apa masih ada?'' tanyanya dengan unjuk gigi.
'Heheh tadi terlihat ragu, sekarang minta lagi. Masih ada tapi tinggal dua, itu pun untuk Bibi sama Nora.'' Balas Viona.
Mendengar jawaban Viona membuatnya sedikit kecewa tidak lagi bisa merasakan manisnya buah itu. Tapi dia juga senang karena Bibi sama Nora bisa merasakan buah yang unik itu.
Viona tidak tega melihat kakaknya yang terlihat kecewa. ''Kakak nanti aku akan membaginya lagi jika sudah mendapatkannya, Ok? Sekarang Kakak balik kamar dan langsung mandi, badan kakak bau.
Raka yang tadinya terlihat bahagia karena akan mendapatkan buah itu lagi, tapi wajahnya tiba-tiba terlihat masam mendengar perkataan Viona selanjutnya, yang mengatai badannya bau.
''Ck mana ada bau, kakak kan sudah mandi.'' jawabnya sedikit cemburut, tapi dia juga mencium bau yang menerutnya sedikit aneh.
Viona tertawa melihat wajah cemberut Kakanya itu. ''Bhahaha kakak sangat lucu, dan bau aneh itu berasal badan kakak, jadi tidak usah mencarinya lagi, langsung pergi mandi sana.'' ucapnya mengusir.
Raka mendengus dengus badannya yang bau itu, padahal dia habis mandi. ''Iya ya, kok bisa tiba-tiba jadi bau gini,? Ahh sudahlah Kakak pergi mandi dulu,'' ujarnya beranjak dan berjalan keluar.
Viona yang baru pertama kali melihat dari efek buah ajaib itu makin membuatnya takjub, karena waktu pertama kali Viona memakannya dia langsung mandi di air terjun yang ada di ruang dimensinya sehingga tidak meraskan efek apapun.
...----------------...
Mendengar cerita Sisil, Mira seakan tidak percaya. ''Jika apa yang kamu katakan itu benar kita akan sulit membalasnya langsung.''
Sisil menceritakan semua kejadian tentang Viona di kampus, dan kejadian di mana dirinya ditampar. Dia berencana membalas kelakuan Viona dengan meminta bantuan kepada Mamamnya. Dia tidak berani meminta bantuan kepada Pak Doni.
Sisil terdiam, yang dikatakan Mamanya itu ada benarnya. ''Yaa mama benar dia tidak lagi bisa di tindas seperti dulu, sekarang dia akan melawan jika ada yang mengganggunya.''
Mari dan Sisil berpikir mencari ide bagaimana cara untuk membalasnya. ''Mama ada ide, mama yakin dengan cara ini pasti dia akan mati hahahh.'' ujarnya tertawa jahat.
...----------------...
Jika kamu ingin mewujudkan impianmu, hal pertama yang harus dilakukan adalah bangun dari mimpimu. Dan tidak ada orang yang berhasil tanpa melewati proses dan bantuan dari orang lain.
Drama pagi terjadi dirumah Viona karena melihat perubahan Raka, dimana wajah tampannya makin tampan, dan badannya semakin berotot. Viona juga jadi pangling melihatnya. Tak lupa memberi buah itu kepada Bi Yun dan Nora, dan harus egera mandi setelah memkannya.
Setelah Drama pagi dan sarapan selesai Viona dan Raka pergi ke Showroom Mobil, dia ingin membelikan mobil untuk Kakanya dan dirinya. Agar Raka lebih mudah kesana kemari saat proses pembangunan gedung perusahaan di mulai.
Viona memilih Mobil Alphart putih untuk Raka itu sangat cocok untuk di pakai saat ke kantor, dan untuk dirinya dia hanya membeli mobil Honda Brio yang warna hitam.
Setelah dari Showroom mereka mampir di sebuah cafe. ''De apa rencana selanjutnya?'' tanya Raka.
''Besok kakak pergi untuk survei lokasi, aku tidak bisa ikut, karena aku punya urusan lain, tapi jika urusanku cepat selesai aku akan menyusul.'' jawab Viona.
Raka hanya menerima semua itu, karena dia sudah berjanji akan membantu dan mendukung apa yang adenya inginkan. ''Baiklah De kamu harus hati hati jika ingin bepergian sendiri.''
Viona sangat senang dapat perhatian seperti itu dia memeluk Kakaknya dari samping. ''Iya Kakak juga harus hati-hati. Dan jangan lupa cari seseorang yang akan menjadi Asisten atau yang akan menjadi tangan kanan Kakak.''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
Fashion bukan passion...Alphard bukan Alphart Thor.
2024-03-10
1
ARA
Passion atau Fashion Thor???
2023-06-02
1
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
asli kok kayak cerita kultivator ya 😁😁😁 tapi versi modern 😄😄😄
2023-02-10
1