Setelah acara makan bersama selesai Viona mengajak kakak beradik itu pergi ke salah satu stand makanan yang tidak jauh dari taman itu. Dan terlihat berbagai macam makanan dan minuman yang lagi trend di zaman sekarang ini. Tentu Viona tidak mau kalah, dia memasan makanan dan minuman yang terenak yang ada disitu.
''Nona sekali lagi saya ucapkan terima kasih!'' ucap pemuda itu setelah lama berdiam.
''Ck berhenti berkata sepeti itu!'' kata Viona agak sedikit kesel, bagimana tidak, entah sudah berapa puluhan kali pemuda itu mengucapkan kata hal yang sama.
Sebenarnya pemuda itu tidak enak hati menerima ajakan Viona yang berkedok sebagai hukuman itu. Dia tidak sebodoh itu, tapi dia terpaksa menerima ajakan Viona karena adiknya itu, kalau cuman dirinya masih bisa dia tahan sampai hari esok.
''Ya nona, saya akan membalasnya di masa depan'' kata pemuda itu bersungguh sungguh.
''Hmm baiklah.'' balas Viona ''Oh ternyata kita belum kenalan ya!, siapa nama kalian?'' lanjutnya denga bertanya.
''Kenalin nama saya Raka Prayoga'' jawabnya memperkenalkan diri sembari mengajukan tangannya untuk berjabat.
''Nama Saya Viona Lilie Jacklin, panggil saya Viona atau Vio agar lebih akrab'' balasnya dengan berjabat tangan.
''Nama saya Nora Prayoga kak'' ujarnya tak mau kalah.
''Nama yang cantik seperti orangnya'' ucap Viona sambil mencubit gemas pipi Nora.
''Yasudah, ini sudah larut malam aku harus pulang.'' ucapnya sudah tidak formal lagi, ''Dan aku mau besok kita bertemu lagi disini jam sebelas siang.'' lanjut Viona.
''Baik, aku akan datang.'' Balasnya cepat, meskipun dia bingung untuk apa Viona mengajaknya bertemu lagi.
Viona akhirnya pulang dan meninggalkan mereka berdua, dia tidak ingin pulang terlarut malam karena Bi Yun sering mengkhawatirkannya meskipun Viona sudah mengabarinya.
...----------------...
Tuhan menciptakan malam agar kita belajar, bahwa setelah gelap terbit lah terang.
Dan jika diammu bijak, maka diamlah. Apabila diammu diinjak, maka bicaralah supaya tak ada lagi orang yang menginjak dan meremehkan dirimu.
Saat ini Viona sedang berada di kampus. Mata kuliahnya telah selesai, dia menolak ajakan Tina untuk makan siang di kantin karena setengah jam lagi dia harus bertemu dengan Raka. Baru juga Viona kluar dari ruangan kelas tiba-tiba ada yang menarik rambutnya.
''Arrgghh..Lepasin'' ucap Viona berbalik dan menghempaskan tangan orang yang manarik rambutnya.
Bugh
Bugh
''Arrghh sakittt,,'' ucapnya pelan. ''Kurang ajar, beraninya lo nendang gue?'' lanjutnya dengan bertanya.
''Kenapa, sakit?'' Tanya Viona dengan nada mengejek.
''Anjjriit lo,, dasar anak pembawa sial. Pantas aja lo di usir oleh Ayah kandung lo sendri, ternyata penampilan culunmu itu hanya sekedar topeng untuk menutupi jati dirimu yang sebenarnya. Yang ternyata aslinya berkelakuan buruk.'' ucap sisil panjang, dengan sengaja meninggikan suaranya agar dapat di dengar siswa yang lain.
''Jangan menyebut si Tua bangka itu di hadapank gue,'' balas Viona dengan cepat melangkah kedepan dan mencengkram rahang sisil dengan kuat.
''Le lepasin.'' katanya kesakitan dan tergagap karena cengkraman Viona sangat kuat.
''Dan apa lo bilang? kelakuan buruk, hee sebelum menilai orang lain maka berkacalah terlebih dahulu, jangan sok menilai jika dirimu lebih buruk daripada yang lo nilai.'' kata Vio memperingati dengan tegas.
''Awas gue akan balas lo.'' Ucap Sisil setelah Viona tidak mencengkramnya lagi.
''Dan gue akan aduin lo ke Ayah.'' lanjutnya sebelum pergi dari situ.
Viona tidak lagi merespon ucapan Sisil, bukannya dia takut dengan ancaman itu, cuman malas aja berurusan dengan orang itu lagi, belum saatnya dia bertindak. Dan atas kejadian itu, lagi-lagi membuat siswa yang melihatnya terkejut, karena menurut mereka tindakan Viona sangatlah keren.
''Ck hanya membuang waktu saja.'' ucap Viona pelan sambil berjalan keluar kampus.
...----------------...
''Kakak apa Kak Viona tidak jadi datang kemari?'' tanya Nora pada Kakanya.
''Kakak juga tidak tau Dek! kita tunggu beberapa menit lagi, kalau belum datang juga baru kita pergi.'' jawab Raka kepada Adiknya.
''Baiklah Kak. Oh iya Kak! Setelah besar nanti Nora mau jadi seperti Kak Viona, Jadi cantik dan juga menjadi orang baik.!
''Hmm kalau Nora mau jadi seperti Kak Viona, Nora harus menjadi wanita yang kuat, rajin belajar, bersabar dan selalu bersyukur.'' ucap Raka memberi nasehat kepada Adiknya.
''Apa dengan bersabar dan bersyukur bisa membuat kita menjadi wanita cantik?'' tanya Nora dengan polosnya.
Raka hanya tersenyum mendengar pertanyaan Adiknya yang sangat polos itu,.sekaligus membuatnya makin gemes.
''Ya kamu benar Dek.'' Raka berucap sambil mencubit dengan gemes pipi yang sudah tidak gembul lagi.
''Baik Kak. Nora akan selalu bersabar dan juga bersyukur.'' ucapnya dengan memeluk Kakanya dengan sayang.
Semua omongan Kakak beradik itu terdengar jelas oleh Viona yang sudah tiba beberapa menit yang lalu, mendengar namanya di sebut dalam percakapan itu, membuatnya berhenti melangkah. Dan merasa sedikit iri melihat hal itu, dia juga ingin merasakan yang namanya kasih sayang yang tulus dari keluarganya. Tapi itu hanya akan menjadi mimpi, karena dia tidak lagi merasa memiliki keluarga.
''Ehem, maaf aku terlambat, apa kalian sudah lama?'' tanya Viona basa basi.
''Eh tidak kok Vi,'' Jawab Raka tersenyum dan mempersilahkan Viona duduk.
Mendengar namanya di sebut seperti itu, Viona merasa sangat bahagia dan nyaman, entah perasaan apa itu, jatuh cinta? tidak, Viona tidak sedang jatuh cinta. Viona pun hanya membalas dengan senyum.
''Yeey kak Viona sudah datang.'' kata Nora bahagia dan duduk di samping Viona.
''Ya kak Viona pasti datang dong.'' balas Viona mengusap ujung kepala Nora.
Karena pembicaraan kali ini sedikit serius, jadi Viona mengajak mereka pindah ke salah satu Restoran terdekat dan memesan ruangan VIP, meskipun awalnya Raka sedikit ragu untuk ikut, mau bagaimanapun mereka baru berteman. Entah apa yang Viona katakan sehingga Raka akhirnya luluh. Dan kebetulan jam makan siang maka mereka bertigapun makan bersama lagi. Setelah selesai makan Viona mulai berbicara dengan serius
''Apa kalian berdua kabur dari rumah?'' tanya Viona tiba-tiba berbicara memecah kesunyian.
''Tidak Kak, kami berdua di usir.'' Jawab Nora dengan polosnya.
''Noraa, huss diem.'' ucapnya sedikit tegas berharap adiknya tidak berbicara lagi.
''Maaf jika aku bertanya seperti itu, soalnya dari kemarin aku lihat kalian berdua membawa tas masing masing yang lumayan cukup besar.
''Bagaimana ini, apa aku harus menceritakan masalah hidupku kepada orang lain?'' tanyanya dalam batin.
''Ceritakan saja, aku bisa di percaya kok. siapa tau aku bisa bantu setelah tau masalah kalian, tapi jika keberatan, tidak usah, saya tidak akan memaksa.
''Mereka berdua tidak pernah berkeluh kesah dalam hati, jadi aku tidak tau apa yang mereka pikirkan dan masalah apa yang terjadi.'' batin Viona
''Benar yang dikatakan Nora kami berdua diusir dari kontrakan.'' ujarnya setelah beberapa menit berpikir, akhirnya Raka berniat untuk menceritakan masalahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
emmm bakalan di bantu kok sama Viona,😁😁😁 Viona kan baik
2023-02-10
3
AK_Wiedhiyaa16
Tolong Viona jgn dibuat terlalu mudah jatuh cinta ataupun terlalu cepat cinta2an ya thor?
Soalnya kalau terlanjur cinta2an rata2 karakter si tokoh utama wanita yg tadinya keren malah jadi melempem & feelsnya jdi ga menarik lgi
2022-11-16
5
Agatha Novelia
lanjut thorr
2022-10-19
2