Malam adalah selimut kesunyian untuk menghangatkan sisi yang kelam dari kejamnya roda dunia.
Saat malam tiba Viona sudah masuk kedalam ruang dimensinya. Dia sangat merindukan Lan dan Lin serta si puput. Puput, nama si merpati yang juga di beri nama oleh Viona
''Aku sangat merinduka kalian.'' ucapnya sambil mengusap kepala Lan dan Lin.
''Kami juga merindukanmu nona'' jawabnya serempak. Saat ini mereka sedang duduk santai di bawa pohon yang unik itu.
''Kamu harus bersabar, suatu hari nanti aku akan membawa kalian keluar untuk melihat dunia luar lagi.'' ujarnya.
''Geerrr,, baik nona.'' kata Lan yang masih berada di pangkuan Viona.
''Nona apa aku boleh ikut?'' tanya puput seolah memohon.
''Apa kamu bisa keluar dari sini?'' tanya Viona, dia pikir merpati itu tidak bisa keluar karena dia penjaga ruang dimensi itu..
''Tentu bisa nona, itu hal yang sangat aku inginkan.'' jawabnya dengan mata berbinar.
Viona mendengar keinginan merpati yang sesenang itu jadi tidak tega untuk menolak permintaan si Puput.
''Baiklah Put, nanti kamu boleh keluar bersama Lan dan Lin''..
''Makasih nona,'' ucapnya senang dan terbang keranting pohon itu, yang membuat Viona tiba -tiba bertanya.
''Put apa pohon itu kembar?'' tanya Viona sembari memperhatikan pohon itu lebih detail yang menurutnya sangat unik.
''Ya kamu benar nona. Pohon ini namanya pohon kembar, tapi warna dan khasiat buahnya berbeda'' tuturnya.
''heheh ini yang di namakan kembar tapi beda put. Dan tolong kamu jelaskan kapan pohon ini berbuah dan apa saja khasiatnya?'' perintahnya dengan wajah serius.
''Heheh baik nona aku akan menjelaskannya'' jawab puput
Pohon itu akan berbuah jika Viona berbuat sebuah kebaikan. Sebut saja namanya pohon kanan dan pohon kiri. Yang kanan akan berbuah jika Viona menolong seseorang dalam bentuk segi materi, dua buah untuk satu kebaikan, dan warnanya berwarna merah seperti buah cheri. Khasiatnya bisa menyambuhkan segala macam penyakit, baik itu penyakit dalam maupun penyakit luar.
Dan yang kiri dalam bentuk segi kekuatan atau tindakan, dan warna buahnya berwarna putih. Untuk khasiatnya bisa meningkatkan kekuatan fisik,skill dan menambah kecantikan pada wajah atau seluruh tubuh. Begitulah kira-kira
Viona hanya melotot dan berdecak kagum mendengar penjelasan Puput tentang dua pohon kembar itu. Menurutnya itu adalah sebuah keajaiban selanjutnya yang dia dapatkan. Dan saat ini pohon yang kanan sudah memiliki dua buah.
...----------------...
Beberapa hari berlalu Viona menjalani hidupnya yang bisa di katakan cukup damai, tidak ada yang mengganggunya, tidak ada pemberontak. Cika cs belum ada pergerakan untuk membalasnya entah rencana apa yang mereka buat sehingga memerlukan waktu yang sangat lama.
Dan sekarang ini Viona berada dipinggir danau yang ada di taman itu, tempat di mana pertama kali dirinya dan Bi Yun berada setelah di usir oleh Ayahnya. Viona memanjat pohon yang lumayan rindang itu, dia berbaring di salah satu tangkai yang besar yang tersembunyi dengan dedaunan sehingga tidak dapat dilihat oleh orang lain kecuali orang itu memanjat pohon besar itu.
''Heemm sangat menyenangkan, tapi angin sepoi-sepoi ini membuatku mengantuk.'' gumamnya pelan takut di dengar orang lain, karena weekend taman itu lumayan ramai.
''Bagusnya aku mendirikan perusahaanku sendiri, aku hanya perlu mencari seseorang yang mengerti tentang bisnis, dan aku hanya bekerja di balik layar.'' ujarnya setelah lama berdiam diri.
''Tapi sekarang sangat susah mencari seseorang yang bisa di percaya, apalagi aku tidak memiliki kenalan ataupun seorang teman yang bisa untuk di tanyakan.'' Lanjutnya
''Huff hidup ini sangat perlu perjuangan, meskipun aku sangat berpengalaman di dunia bisnis, tapi saat ini keadaan sangat berbanding terbalik.'' katanya menghela nafas pelan.
Tak terasa sudah sejam Viona berada diatas pohon, sambil memikirkan banyak hal. Dia ingin melompat turun untuk segera pulang, tapi tiba-tiba dia mendengar suara anak perempuan kecil yang sedang menangis, jadi di urungkannya untuk turun.
Hiks Hiks Hiks
''Kakak aku sangat lapar, hiks. Kenapa kita tidak beli makanan saja kak?'' tanyanya.
''Iya de sabar ya Kakak akan membeli makanan, tapi nanti Kakak harus cari uang dulu, saat ini Kakak sudah tidak punya uang sepeser pun.'' jawabnya tenang, Tapi dalam hatinya dia sangat sedih melihat adiknya menangis kelaparan. Sakit! itu yang dia rasakan.
''Hiks hiks tapi kak aku sudah tidak tahan lagi.'' ucapnya sembari memegang perutnya.
Viona yang masih berada diatas pohon mendengar semua pembicaraan Kakak beradik itu, dia sangat kasihan melihat Adik kecil itu menangis menahan lapar, dia juga pernah merasakannya, tidak makan selama dua hari kerena ulah Mama tirinya itu.
Viona segera turun perlahan, dia tidak jadi melompat. Dia turun dari arah berlawanan di mana kakak beradik itu berada, kebetulan suasana taman sudah sepi kerena sebentar lagi malam tiba..
''Halo permisi.'' ucapnya dengan sopan.'' tadi saya lagi istirahat di balik pohon itu, tapi saya mendengar suara tangisan, jadi saya kemari apa adik ini yang menangis tadi?'' lanjutnya berkilah seraya bertanya seakan tidak tau apa yang terjadi.
''Oh ya nona, maaf jika suara tangisan Adik saya mengganggu waktu istirahat Anda,'' balasnya takkalah sopan.
''Yaa, karena sudah menggangguku, kalian harus mendapat hukuman.'' ucapnya dengan tegas.
Mendengar kata hukuman membuat pemuda itu jadi cemas, kerena dia sudah tidak memiliki apapun lagi dan sekarang dia malah mendapat masalah.
''Baik nona, tapi biarkan saya yang menerima hukuman itu, jangan Adik saya dia masih kecil belum mengerti apa apa.'' ucapnya pasrah karena memang merasa bersalah jadi dia harus bertanggung jawab, walaupun hanya hal sekecil itu.
''Sosok seorang kakak yang perhatian, penyayang, dan bertanggung jawab'' batin Viona yang membuatnya iri akan kasih sayang.
''Tidak, kalian berdua harus mendapat hukuman'' ucap Viona berpura pura tegas
''Tapi nona kasih... '' belum sempat pemuda itu menyelesaikan ucapannya Viona sudah berbicara lagi.
''Tidak ada tapi tapian'' ucap Viona cepat.
''Huuff, baiklah nona apa yang harus kami lakukan?'' tanyanya yang sudah pasrah dengan menghela nafas pelan.
''Hukumannya, kalian berdua harus menemani saya makan, karena saat ini saya sangat lapar'' balasnya yang sudah terdengar lembut, tidak ada lagi ketegasan.
''Ma-makan nona?'' tanya Pemuda itu kaget. Mana ada hukuman seperti itu pikirnya.
''Yaa, hei Adik cantik apa kamu mau makan bersama Kakak?'' tanya Viona kepada Adik kecil yang hanya diam mendengar.
Mendengar kata makan adik kecil itu langsung menjawab ''Mau kak'' ucapnya cepat.
''De jangan berbicara seperti itu,'' ujarnya kepada sang Adik. ''Maafkan Adik saya yang kurang sopan nona.'' lanjutnya .
''Dan yang tadi ituu.. ? Apa bisa disubut sebagai hukuman?'' tanya pemuda itu lagi.
Mendengar pertanyaan itu Viona hanya terkekeh dalam hati, semua orang rela di hukum, jika hukumannya seperti itu. ''Yaa karena hukumanku berbeda dari yang lain'' ucapnya bangga.
''Sekarang kita cari warung makan, nanti saya mati kelaparan disini, dan tidak ada penolakan.'' lanjut Viona sambil beranjak dari duduknya.
Bukannya Viona tidak inigin langsung mengajak kakak beradik itu, tapi dia hanya sekedar basa basi. Jangan sampai dia di katakan SKSD.
Viona segera mengajak mereka mencari Warung makan terdekat dari taman itu, Viona memilih Warung Makan Padang. Viona memesan beberapa menu dan mempersilahkan mereka makan. Terkadang melihat orang bahagia dan tersenyum membuat hati juga bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Cherry🍒
aga Laen si Puput haha
2024-03-15
3
Anonymous
Smoga nanti cerita nya nyambung terus
2023-12-27
0
KrisTie Lyiee
lucu banget🤣😆😆😆
2023-09-24
0