Pagi-pagi buta mereka sudah cek out dari hotel Dan saat ini Viona dan Bi Yun berada di di depan sebuah rumah yang berwarna putih kombinasai abu-abu. Halaman depan terdapat taman bunga, halaman samping ada lapangan tenis dan halaman belakang terdapat sebuah kolam renang dan kolam ikan. Bukannya Viona tidak bisa membeli Menssion atau Apertemen, dia tidak hanya ingin terlihat mencolok. Karena dia masih seorang mahasiswa dan tidak memiliki pekerjaan, dia tidak lagi bekerja di tempat sebelumnya.
''Bagaimana menurut Bibi?'' tanya Vio yang masih menatap suasana sekitar.
''Rumah ini sangat besar dan juga megah, nona sangat pandai memilih.'' jawab Bi Yun memuji, ternyata nonanya sangat pandai dalam hal memilih.
''Hee Bibi bisa aja'' ujarnya. ''Ini belum seberapa'' lanjutnya bergumam kecil yang hanya di dengar oleh dirinya sendiri..
''Ya sudah Bi mari kita masuk kedalam'' viona berkata sambil berjalan menuju arah pintu masuk.
''Ahh iya non mari'' ucap Bi Yun sembari manarik koper yang sudah tertinggal oleh Viona.
''Nona, ini benar sangat indah!'' ujar Bi Yun dengan mata berbinar setelah mereka sampai di ruang tamu. ''Dan perabotnya sudah sangat lengkap'' lanjutnya memperhatikan semua perabot dan juga furniture yang sudah ada.
''Iya Bi, Viona sengaja memilih yang sudah full set. Kita tidak perlu repot-repot lagi mencari dan membelinya di luar sana'' ujar Viona menjelaskan.
''Oh good nona yang terbaik'' Bi Yun berucap dengan memberikan tanda ok pada Ibu jarinya..
''Heheh Bibi ada-ada aja'' Viona hanya terkekeh melihat tingkah Bi Yun.
Di lantai atas hanya ada dua kamar dan lantai dasar ada tiga kamar. Viona menempati kamar utama yang berada di lantai atas dan kamar sebelah nya nanti dia akan jadikan sebagai ruang kerjanya. Bi Yun memilih kamar yang tidak jauh dari ruang dapur, dan selebihnya akan menjadi kamar tamu.
Viona hanya berdiam diri di dalam kamarnya, dia bingung harus ngapain, tapi tiba-tiba dia kepikiran tentang ruang dimensinya.
''Kayaknya aku harus masuk keruang dimensi, masih banyak hal yang harus aku tanyakan kepada merpati'' ujar Viona sembari mengusap cincinnya.
''Salam nona.''
''Ya, bagaimana kabarmu merpati?'' tanya Viona setelah mendengar salam darinya.
''Kabar saya baik nona.'' Merpati
''Hmm baiklah, dan temani saya untuk berkelling.'' kata Viona yang sudah berjalan menuju ke arah Menssion.
''Waahh Menssion ini sangat besar dan megah'' lanjut Viona berdecak kagum, setelah tiba pintu gerbang. Bagaimana tidak, menssion ini lebih besar dua kali lipat daripada Menssion yang dia miliki di kehidupan pertamanya.
''Nona tekan tombol yang berwarna merah untuk membuka pintu gerbangnya'' Ujar Merpati yang menyadarkan Viona dari kekagumannya.
''Ah ya ya baik.'' Setelah menekan tombol yang di maksud, perlahan pintu gerbang terbuka dengan sendirinya. Dan Tampaklah sebuah Menssion yang lebih indah jika di pandang dengan jarak yang lebih dekat.
''Mari masuk nona'' Kata Merpati yang terbang terlebih dulu untuk mempin jalan.
Setelah beberapa jam berkeliling di dalam Menssion, kini Viona sedang berisitirahat karena merasa lelah berjalan kesana kemari, itupun masih lantai dasar.
''Huff sangat melelahkan. Dan di sini sudah sangat lengkap, seperti yang aku inginkan.'' Gumamnya.
''Merpati saya ingin bertanya sesuatu'' Ujar Viona kepada merpati yang masih setia mengikuti Tuan nya itu.
''Silahkan nona'' ucap merpati.
''Apa boleh saya mengajak orang lain masuk ke sini?'' tanya Viona serius, kerena pasti sangat menyenangkan jika membawa seorang masuk ke ruang di mensinya.
''Ruang dimensi ini milik Anda nona, jadi nona bebas memasukkan apa saja. Baik itu manusia, benda atau pun hewan, juga sangat bisa nona'' Merpati menjawab.
''Sungguh.?? Waow jika begitu suatu hari nanti saya akan mengajak Bibi Yun'' ujar Viona bersorak dengan gembira.
''Tapi nona, tidak sembarang orang yang bisa masuk. Hanya orang-orang yang berhati bersihlah yang terpilih.'' Merpati menjelaskan lagi.
''Oh begituya,? hmm baiklah aku harus keluar sekarang, dan kau baik-baik disini'' kata Viona berpamitan.
''Baik nona''
Viona sangat yakin kalau Bi Yun bisa masuk ke ruang dimensinya, Bi yun memiliki hati yang sangat bersih jika tidak sudah pasti Bi Yun pergi meninggalkan dirinya mencari kehidupan yang lebih baik di luar sana.
...----------------...
Tak terasa seminggu berlalu, dimana hari terakhir Viona cuti. Dia tidak sabar lagi untuk membalas dendamnya kepada orang yang telah membullynya.
''Hari terakhirku untuk bersantai, hoho rasanya tangan ini sudah sangat gatal ingin membantai'' katanya tersenyum smirk.
''Lebih baik aku berlatih lagi di hutan itu, sekalian bertemu dengan dua harimau kecil itu karena aku sudah berjanji untuk menemui nya'' ujar Viona beranjak menghampiri Bi Yun untuk berpamitan.
''Bi aku keluar sebentar, ingin membeli sesuatu untuk keperluanku besok'' katanya karena Viona sudah berencana akan membeli sesuatu setelah berlatih, tetapi tidak mengatakan kalau dirinya akan ke hutan terlebih dahulu.
''Baik non, tapi ingat selalu pesan Bibi untuk berhati hati'' kata Bi Yun lembut yang tak pernah lupa mengingatkan Viona.
''Iyaa Bibiku sayang'' Viona memeluk Bi Yun dengan sayang, dia bersyukur masih ada orang yang menyayanginya meskipun tak sedarah.
Kini Viona sedang berada di tengah hutan, menuju tempat dimana dia berlatih. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya dia sampai juga lebih cepat daripada sebelumnya. Dan dia melihat dua ekor anak harimau yang seakan akan menunggu seseorang.
''Heii hei apa kalian sedang menungguku?'' Tanyanya sedikit berteriak.
''Gerrr... Akhirnya Anda datang juga nona!'' Ucapnya senang.
''Yaa sayakan sudah berjanji akan datang lagi. Jadi bagaimana kabar kalian? Apa lukanya sudah mengering?'' tanya Viona tanpa jeda.
''Kabar kami baik nona'' jawabnya serempak ''dan luka kami juga sudah mengering'' lanjut harimau yang agak lebih besar.
''Ahh syukurlah kalau begitu!! dan siapa nama kalian?'' tanya Viona penasaran. kerena mereka ternyata belum berkenalan.
''Kami tidak punya nama nona, Ibu kami hanya memanggil dengan sebutan kakak dan adik'' Jawab harimau sedih mengingat Ibunya yang entah dimana..
''Ehh jangan bersedih. Bagaimana kalau saya beri kalian nama, apa kalian mau?'' tanya Viona tidak enak hati, karena pertanyaannya itu membuat harimau bersedih.
''Tentu kami mau nona! Gerrr Gerrr..'' ucapnya dengan semangat yang sudah tidak bersedih lagi mendengar akan diberikan sebuah nama
Viona hanya tersenyum melihat tingkah harimau itu, hanya sebuah nama mereka sangat sesenang itu.
''Apakah kamu seekor harimau jantan?'' tunjuknya kepada harimau yang agak lebih besar.
''Yaa nona saya seekor harimau jantan, dan saya yang lebih tua, adik saya seekor harimau betina.'' jawabnya.
''Hhmm begitu! Kamu yang jantan saya beri nama Lan dan yang betina bernama Lin. bagaimana apa kalian suka?'' Viona bertanya dan berharap harimau menyukai nama yang dia berikan.
''Kami suka nona gerrr... gerrr'' jawabnya senang dengan serempak.
''kalau begitu kenalin namaku Viona Lilie Jacklin. kalian bisa memanggilku dengan Viona, tidak perlu formal lagi, apa kalian paham?'' ujarnya memperkenalkan diri
''Geerr baik nona Viona'' jawabnya lagi dengan serempak.
''Ehhh kan,, ahh terseralah bagaimana baiknya'' ucap viona dengan pasrah.
Setelah pemberian nama dan perkenalan diri yang singkat itu, Viona segera melatih semua skill yang dia miliki, terutama bela dirinya. Lan dan Lin hanya duduk manis dengan patuh tidak ingin mengganggu nonanya itu. Dua jam berlalu akhir nya Viona selesai berlatih.
''Huff,, lumayanlah'' gumamnya sembari berbaring di atas batu yang sangat besar di depan air terjun itu.
#Note:Viona tidak terlihat tegas, dia msih bersikap baik dan ramah. tapi bilah bertemu dengan musuh atau orang yang sudah berbuat jahat kepadanya, dia akan berubah dingin dengan aura mafianya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Ros Simbolon
makin semangat.
2024-12-10
0
Ayu Dani
ayo d tunggu balas dendam nya
2024-03-23
0
Daniela Whu
katax 2hari lagi mau njemput anak" hariamu putih.. ini sdh seminggu gk ada kabrx tuh
2024-03-13
3