Bab 17 (REVISI)

"apa yang bapak lakukan ,lepaskan!" bentak Amel dengan mata melotot

"jangan galak-galak kenapa sih Mel, aku hanya ingin memeluk mu" ucap Alex dengan merebahkan Amel disamping nya dengan melingkarkan tangan di perut Amel

"saya mau kerja pak, lepaskan"

"itu kantor milik saya dan hari ini kamu saya bebas kerjakaan. jadi,diamlah disampingku" Alex menelusupkan di ceruk leher Amel.

"Sebenarnya apa yang bapak mau? kenapa seenak nya sendiri melakukan ke saya seperti ini, saya bukan boneka yang hanya menuruti apa kata bapak"

"kamu calon istri saya, jadi diamlah"

"jangan bermimpi, lepaskan saya" Amel benar-benar mengeluarkan seluruh tenaganya untuk melawan Alex

Alex yang melihat perlawanan Amel segera bangkit dan mengungkung Amel berada di bawah tubuhnya.

"coba kalau bisa keluar dari sini" seringai Alex

"pak please,jangan seperti ini"

"kamu benar-benar menolak ku Mel? aku mengatakan dengan jujur jika aku ingin kamu menjadi istriku" ucap Alex dengan menatap mata Amel lebih intens

"iya, saya menolak bapak"

"kasih alasan yang masuk akal untuk jawabanmu itu"

"kita berbeda dan tidak akan pernah bisa bersama" ucap nanar Amel

"ya jelas kita berbeda ,jika kita sama . aku juga tidak akan menikahi mu. aku mengajak mu untuk menikah ya karna kita berbeda, kamu mempunyai rahim yang siap menampung benihku . kamu punya 2 sumber makanan untuk anak-anakku nantinya dan kamu punya tempat yang paling tersembunyi untuk melayaniku" jawab Alex santai

"astaga, saya harap bapak segera memeriksakan diri"

Amel benar-benar dibuat pusing oleh kelakuan atasannya ini. bicara tanpa di filter sama sekali, bisa-bisanya.batin Amel

"ya dan kamu besok juga akan ikut periksa"

"jadi, sekarang alasan kamu tidak masuk akal untuk menolak ku. betul?" lanjut Alex dengan mendaratkan kecupan di kening Amel

"jangan melebihi batas yaaaa!!" bentak Amel

"tidak akan, aku akan menjamah mu jika sudah waktunya. tenang saja" Alex memeluk Amel dengan posisi dirinya berada diatas tubuh Amel

'sabar Mel.. sabar' batin Amel

",jadi,kita kapan menikah?" tanya Alex dengan sesekali mencium tengkuk leher Amel

"bapak jangan bercanda. bapak ingin memeluk saya? ini sudah. jadi jangan mengucapkan kata yang tidak akan pernah terjadi"

Lama-lama Alex makin geram dengan apa yang Amel ucapkan.

Dikira dia tidak tau makna alasan dari Amel tadi (?). Dia tau, makanya dia menjawab asal supaya Amel bisa berfikir jika semua orang itu derajatnya sama.

Alex menatap mata Amel dan mendekatkan bibirnya ke bibir peach milik Amel.

Cup.

Alex sedikit memberi lumayan kecil dan sesekali mengigit bibir Amel supaya lidahnya lebih berkuasa menjelajah.

Amel yang menerima hal itu sedikit kaget, dia tidak bisa berteriak ..dia hanya diam mengikuti gerakan bibir yang Alex berikan.

Setelah beberpa menit, Alex melepaskan Pagutannya dan menatap Amel sangat dalam.

"apa kamu masih ragu? aku benar-benar menyukaimu. jika kamu berfikir aku akan memanfaatkan mu itu salah, aku tulus memintamu untuk menjadi istriku dan menjadi ibu dari anak-anakku. Jangan pernah mempunyai fikiran kita berbeda, kita sama. hanya saja takdir kita yang berbeda. tidak ada alasan untuk kita tidak bersama" ucap Alex dengan sangat lembut

"jadi,maukah kamu menjadi istriku?,"

Amel seperti terhipnotis dengan tatapan ,ucapan yang Alex berikan.

Amel mengangguk..

"Terimakasih, aku akan menjagamu" ucap Alex dengan mencium kening 'kekasihnya'

"sini, aku butuh pelukanmu" ucap Alex merapatkan diri di hadapan Amel

Alex memeluk Amel dengan sangat erat dan menempelkan wajahnya didepan dada amel dengan sesekali Amel mengusap kepala Alex.

'menenangkan' batin Alex

'sangat nyaman'

"pak"

"hmmm"

"tadi itu ciuman pertama saya, kenapa bapak ambil ciuman pertama saya" ucap Amel dengan sendu

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...