Sudah lebih dari dua jam Leon menunggu Shinta juga Arlan di ruang keluarga, namun tidak ada tanda-tanda yang berarti bagi mereka untuk keluar dari ruangan laknat itu.
Perlahan Leon beranjak untuk segera masuk kedalam kamarnya, sambil menikmati telivisi yang selalu menemani kesepian harinya jika Shinta tidak ada.
Selama ini Leon berpikir bahwa Shinta meninggalkannya jika cuci darah tengah berlangsung, "Ternyata selama ini Shinta menghabiskan waktu bersama Papi. Ternyata aku masih sangat polos untuk mengikuti permainan orang dewasa," senyumnya walau hati menangis karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Arlan sebagai orang yang sangat ia kagumi selama ini.
Sementara di ruang kerja Arlan, Shinta masih mendessah hebat, setelah pertempuran gila yang mereka lakukan selama berjam-jam, setelah pria dewasa itu memberitahu bahwa mereka akan menyusul besok pagi.
Tentu saja, Shinta tersenyum sumringah menikmati keindahan surga dunia bersama pria yang ternyata benar-benar telah menjadi candu baginya.
Peluh bercucuran membasahi tubuh keduanya, terlihat sangat mengkilap, bahkan sudah tak terlihat jika mereka merupakan menantu dan mertua. Mereka berdua tampak seperti pasangan mesum yang tengah dilanda hasrat liar seorang wanita yang tengah mengandung di trimester pertama, tentu memiliki gairah menggebu-gebu di suport oleh pria yang haus akan sentuhan wanita agresif seperti Shinta.
Kedua-nya ambruk diatas ranjang peraduan Arlan, dengan nafas tersengal-sengal, membuat pria gagah itu hanya bisa mengusap lembut dadanya sendiri. Dia menoleh kearah Shinta, tersenyum sumringah menatap dengan tatapan penuh kasih sayang serta cinta muda yang membara.
"Kamu suka sayang? Aku sangat mencintaimu Shinta," kecupnya pada punggung telanjang sang menantu, menutupi tubuh mulus itu dengan selimut tebal.
Shinta menjawab lembut, "Suka banget. Pi ... Jadikan Shinta Nyonya Arlan. Karena Shinta sangat mencintai Papi. Jangan jadikan Shinta sebagai simpanan Papi seperti ini, karena sebentar lagi kita akan memiliki anak ..." rengeknya manja.
Arlan langsung menggelengkan kepalanya, "Tidak-tidak-tidak sayang! Jangan gila! Kamu berlama-lama dikamar aku saja akan menjadi pertanyaan besar bagi Leon juga para pelayan. Jangan takut, aku akan selalu bersama mu. Satu lagi ingat pesan ku, jangan pernah kamu bermesraan dengan Leon di depan ku, Shinta. Karena aku tidak ingin melihat tubuh kamu disentuh oleh pria manapun termasuk putra ku! Aku yakin saat ini Leon tengah menunggu kita. Sebentar Papi akan menemui Leon dulu, kamu istirahat saja, yah sayang!" kecupnya.
Shinta yang merasa kelelahan, memilih beristirahat dikamar pria idamannya, sambil berpikir bagaimana untuk menjadi Nyonya Arlan yang memiliki kuasa sepenuhnya menjalani rumah sakit bertaraf internasional tersebut.
Sementara Arlan yang tengah merasa paling tampan sedunia, lagi-lagi tidak menemukan keberadaan Leon. Dia menautkan kedua alisnya, berpikir sejenak, kemana Leon biasa pergi jika di tinggal lebih lama.
Arlan berteriak keras di mansion miliknya, memanggil nama putra kesayangannya, "Leon!!! Leon!!"
Bertanya pada para pelayan, tidak seorangpun dari mereka mengetahui dimana keberadaan Leon, termasuk bibi yang tadi berbincang dengan sang putra.
Benar saja, dari kamar pribadi putranya, lapangan mini golf yang langsung terhampar kolam renang dengan wajah khawatir dia berlari menuju garasi mobil. Benar saja, mobil sport milik putra kesayangannya tidak ada di garasi.
Arlan menghubungi beberapa kerabat yang merupakan pihak kepolisian lalu lintas, untuk mengehentikan mobil Leon dan menyebutkan plat nomor kendaraan.
"Kemana anak itu!! Atau jangan-jangan dia ke kediaman Mama Liberti. Aaagh tidak mungkin dia menginjakkan kakinya kerumah Raline ..."
Arlan kembali teringat sesuatu, bergegas dia mengambil kunci mobil miliknya yang terletak di pos security, memasuki kendaraan, langsung memacu kecepatan kendaraan menuju pemakaman sandiego hill.
Ya, biasanya Leon jika merasa kesepian selalu pergi kesana, untuk mendatangi pemakaman Yasmin. Wanita yang selama ini selalu ia katakan menjadi belahan jiwanya.
Cukup panjang perjalanan menuju kesana, membuat Arlan tampak semakin panik, karena Leon pergi seorang diri.
Arlan berkali-kali memukul keras stir kemudi, karena merasa bersalah tidak memperdulikan putranya beberapa hari ini. Bahkan semakin cemburu karena melihat Shinta bersama Leon putra kesayangannya.
Saat perjalanan sudah setengah jalan, ketika itu pula handphone Arlan berdering. Sontak panggilan telepon dari Seno membuatnya semakin kalut.
[Sen, aku lagi di jalan ... Leon hilang, aku rasa dia tengah diperjalanan menuju sandiego]
Terdengar suara hembusan nafas Seno dari seberang sana ...
[Kenapa istri Leon tidak menemani suaminya? Leon pingsan di supermarket apartemen kamu! Aku pikir kamu disini, ternyata tidak! Cepat kesini, aku sudah meminta dokter segera datang ke apartemen mu]
Arlan terdiam, kedua bola matanya berkaca-kaca, tidak menyangka bahwa putranya pingsan di supermarket apartemen miliknya ...
"Apa yang terjadi? Oogh Tuhan, jangan ambil anak ku! Aku mohon padamu! Aku sangat menyayanginya! Leon, please ... Tunggu Papi ..." teriaknya semakin frustasi.
Arlan memacu kecepatan mobilnya, berbalik arah, menerobos kemacetan kota yang sangat menyesakkan. Berkali-kali Arlan menyalakan klakson, agar menerobos dengan perasaan berang dan kesal pada diri sendiri.
Sementara Shinta yang tidak menyadari bahwa Arlan meninggalkannya, dia justru terlonjak kaget karena mendapati tubuhnya terbaring di ruang kerja pria mapan itu.
"Sial ... Kemana Papi? Pasti Leon akan bertanya pada ku, aaagh ..." geramnya meremas kuat selimut yang membalut tubuhnya.
Bergegas Shinta mengenakan pakaiannya, dengan terburu-buru, walau dia masih sangat kelelahan, namun betapa terkejutnya dia, ketika mendengar para pelayan mencari keberadaan Leon yang meninggalkan mansion.
"Apa Leon pergi tanpa memberitahu!?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Tari Gan
istri enak enak dengan mertua suami pergi tanpa ada yg mengetahui, setelah ketemu ternyata dlm keadaan pingsan sungguh miris yahhh
2023-01-05
1
sandi
novel buat hiburan woi malah pd kaitin sm sara🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2022-11-19
1
Simply Yunita
frustasi tapi menantu kau embat juga Arlan.
kok aku jd kesal sama bapak tu a bag ka ini ya? 🥵🥵
2022-10-23
1