Di kampus.
Ana berjalan melewati kelas-kelas lain, karna hari ini ia ada jadwal masuk pagi.
''An tunggu!'' ucap seseorang yang tengah berlari ke arah Ana.
''Ada apa Fi,'' ucap Ana.
''Maafin Kakakku kemarin ya. Dia memang seperti itu An. Jangan di masukin hati ya,'' ucap Lufi tak enak hati kepada Ana.
''Iya Fi,'' ucap Ana. Ia sebenarnya ingin menjaga jarak dengan Lufi, namun Lufi tak mau jauh dari Ana. Ana adalah teman satu-satunya Lufi saat ini.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju ruang kelas. Namun masih di tengah jalan, ada segerombolan anak muda yang menghentikan langkah mereka.
''Hai cantik, boleh kenalan ngak?'' ucap salah satu mahasiswa yang berpakaian modis dan mirip dengan artis.
''Maaf kita buru-buru,'' ucap Lufi ketus. Sementara Ana hanya menundukkan pandangannya.
''Judes amat neng. Kita kan cuma mau kenalan,'' ucap teman mahasiswa tadi.
''Maaf kakak, tapi kita sedang buru-buru. Permisi,'' ucap Ana menarik tangan Lufi yang menatap tajam para laki-laki buaya darat tadi. Namun salah satu dari empat sekawan itu menghalangi jalan Ana dan Lufi.
''Aku hanya ingin tau namamu, kenalin aku Kevin,'' ucap Kevin mengulurkan tangannya kepada Ana.
''Ana,'' ucap Ana menerima uluran tangan Kevin. Namun lagi-lagi Ana hanya menundukkan pandangannya.
''Nama yang cantik, seperti orangnya,'' ucap Kevin menggoda Ana.
''Terima kasih Kak, apakah saya boleh pergi?'' tanya Ana.
''Silahkan,'' ucap Kevin memberi jalan Ana dan Lufi. Namun teman Kevin menghalangi jalan Ana lagi.
''Kita belum kenalan lo sama kalian,'' ucap mahasiswa yang modis tadi.
''Udahlah Ndra, kasih jalan buat mereka. Kasihan mereka lagi buru-buru,'' ucap Kevin kepada Indra.
Indra berdecak kesal. Lagi-lagi ia kalah dengan pesona Kevin. Walaupun wajah mereka sama-sama tampan, tapi Kevin lebih terlihat mempesona.
Ana dan Lufi sampai di kelas mereka. 5 menit lagi mata kuliah mereka akan di mulai, mereka segera duduk di kursi paling belakang.
''Memang pesona Ana ngak bisa di ragukan,'' ucap Lufi meledek Ana.
''Apaan sih Fi,'' ucap Ana terlihat biasa saja.
Kevin, Indra dan yang lainnya masuk ke dalam kelas yang sama dengan Ana dan Lufi.
''An, kenapa mereka bisa masuk ke kelas ini, mereka kan beda jurusan sama kita,'' ucap Lufi menatap heran.
''Entah, aku juga ngak tau,'' ucap Ana yang tak peduli dengan orang-orang di sekitarnya.
''Hai cantik, kita ketemu lagi,'' ucap Indra duduk di sebelah Ana. Ana hanya tersenyum namun tak menanggapi ucapan Indra.
''Nama kamu Ana ya?'' tanya Indra yang mencoba mencari topik pembicaraan. Ana hanya menganggukkan kepalanya. Ana masih fokus pada buku yang ada di depannya.
''Cuek banget sih, tadi aja sama Kevin ngak gini-gini amat,'' batin Indra kesal.
Dosen pun memasuki kelas mereka. Setelah hampir 2 jam pelajaran, akhirnya pelajaran pun selesai.
''Kantin yuk,'' ajak Lufi.
''Oke,'' ucap Ana.
Mereka ke kantin bersama, setelah sampai di kantin Lufi memesan makanan untuk mereka. Ana duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari tempat mengantri Lufi.
''Hai,'' ucap Kevin yang tiba-tiba datang entah dari mana asalnya.
''Hai,'' ucap Ana tersenyum ke arah Kevin.
''Aduh senyumanmu Dek, jadi pengen gigit,'' batin Kevin membalas senyuman Ana.
''Aku boleh duduk di sini ngak?'' tanya Kevin.
''Silahkan,'' ucap Ana, ia menunggu Lufi yang tak datang-datang. Ana tak nyaman jika hanya berdua satu meja dengan Kevin. Selama ini ia tak pernah dekat dengan pria manapun saat sekolah.
''Eh eh, lihat tuh idola kamu lagi berduaan dengan gadis cupu itu,'' ucap seorang wanita yang bernama Sesil.
''Siapa gadis itu?'' tanya Ratna, gadis yang suka dengan Kevin.
''Itu mahasiswi baru jurusan ekonomi bisnis,'' ucap Sesil.
''Ini ngak boleh di biarin. Apa Kevin udah buta ya, kenapa dia mau sama gadis cupu seperti itu,'' ucap Ratna.
''Ya mana aku tau. Mungkin tipe Kevin seperti itu,'' ucap Sesil.
Ratna menandai wajah cantik Ana. Jika sudah menyangkut Kevin, maka tamat riwayatnya, pikir Ratna.
''Eh Vin, kita cari-cari ternyata kamu disini,'' ucap teman Kevin bernama Lukman.
''Yoi, lagi nemenin doi,'' ucap Kevin penuh percaya diri.
''Hai An, kita boleh gabung ngak. Kursi yang lain sudah penuh tuh,'' ucap Indra kepada Ana.
''Silahkan Kak,'' ucap Ana. Ana tambah tak nyaman lagi dengan datangnya Indra CS. Namun Lufi tiba-tiba datang membawa bakso pesanan Ana.
''Syukurlah Lufi segera datang,'' batin Ana.
''Kok rame banget sih An,'' ucap Lufi menatap pria yang ada di mejanya.
''Kita gabung ya cantik, ngak papa kan?'' tanya Nino.
''Terserah!'' ucap Lufi yang acuh. Lufi dan Ana segera memakan bakso yang ada di hadapan mereka. Sementara empat sekawan hanya memandang gadis yang saat ini sedang makan.
''Apa kalian tidak punya uang untuk membeli makan?'' tanya Lufi tiba-tiba. Lufi segera mengambil uang merah dua lembar yang ada di dompetnya.
''Ambil, aku ngak nyaman kalau makan di lihatin seperti itu,'' ucap Lufi menyerahkan 2 lembar uang kepada Indra Cs.
''Terima kasih,'' ucap Lukman langsung mengambil uang yang di beri Lufi. Ia segera memesan 4 porsi bakso untuk dia sendiri dan teman-temannya.
''Nih bro, bakso buat kalian semua,'' ucap Lukman membawa 4 mangkuk bakso.
''Thanks ya,'' ucap Nino. Lufi hanya menganggukkan kepalanya.
''Eh iya nama kamu siapa?'' tanya Nino kepada Lufi.
''Lufi,'' ucap Lufi tanpa melihat ke arah Nino.
Mereka pun makan bersama-sama. Sementara di meja lain, Ratna terlihat kesal karna tak bisa 1 meja dengan Kevin. Apalagi Indra Cs terlihat akrab dengan Ana dan Lufi.
Mereka pun masuk kembali ke kelasnya, karna masih ada 1 mata pelajaran lagi. Namun Indra Cs tak lagi di dalam kelas tersebut. Namun Ana dan Lufi tak ambil pusing. Mungkin Indra Cs bolos, pikir mereka.
Jam pun menunjukkan pukul 11.30, pelajaran telah usai, Lufi dan Ana keluar dari kelas dan ingin segera pulang. Sesampainya di parkiran mereka melihat Indra Cs yang sedang berada di dekat mobil milik Lufi.
''Hai princes-princesku,'' ucap Indra. Lufi hanya memasang muka datarnya, sementara Ana tersenyum manis.
''Kalian udah mau pulang?'' tanya Kevin.
''Iya Kak,'' ucap Ana.
''Jalan-jalan dulu yuk,'' ajak Nino kepada Lufi dan Ana.
''Kemana?'' tanya Ana.
''Kita muter-muter aja dulu. Nanti kalau ada tempat nongkrong yang enak kita mampir,'' ucap Kevin. Ana menoleh kearah Lufi. Lufi yang selama ini jarang keluar rumah setuju dengan ide Indra Cs.
''Baiklah,'' ucap Lufi.
''Mobil kamu taruh sini aja. Kita naik motor biar seru,'' ucap Indra tersenyum penuh arti.
*
*
Ayo jangan lupa dukungannya teman.
See you next episode😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Mei Shin Manalu
Aku mampir lagi Kak... Semangat 💪🏻
2023-01-21
0
Noviyanti
semangat terus
2022-12-05
1
💞Amie🍂🍃
ini kebalik yang matre 😂
2022-12-02
1