Di sebuah kediaman yang sangat mewah nan megah, seorang gadis bersimpuh tengah memijat halus kaki Ibunya yang terbaring lemah di tempat tidur.
Sarah ibu dari Grace sudah lama sakit-sakitan
"Nak.. Mommy mau ngomong sama kamu boleh?"
Ucap Sarah Ibu dari Grace.
" Mommy kaya sama siapa aja.. Ngomong aja mii ..emangnya Grace orang lain .. "Jawab Grace memasang muka cerianya.
" Mommy mau kamu berjanji sebelum Mommy pergi kamu harus bahagia nak.. " Ucap Sarah seraya menatap Gadisnya sendu
"Mommy ngomong apaan sih.. Mommy gak bakalan ninggalin Grace, Mommy pasti sembuh.. Dan satu lagi,
Grace bahagia mii kan ada Daddy, ada sahabat Grace, Orang-orang di dekat Grace juga sayang sama Grace. Grace selalu bahagia mii.. "
Jawab Grace yang menahan air mata nya agar tidak jatuh.
Sarah menghela napas pelan
"Mommy tahu sayang.. Banyak yang menyayangimu .. Tapi semuanya punya kehidupan masing-masing, Daddy juga gak mungkin nemenin kamu setiap waktu nak.. ".
" Maksud Mommy apaan ngomong gitu.. Kaya sama anak kecil aja".
Grace menimpali dengan nada candaan
"Berjanjilah nak sekali ini saja kamu patuh sama Mommy.. " Sarah memelas.
"Iya.. Iya.. Grace janji mau patuh sama Mommy, kaya Grace gak pernah patuh aja mii.. "
Elak Grace sambil cengengesan agar Mommy nya terhibur.
"Emangnya Mommy minta apaan si mii sampe Grace harus janji segala? ". Grace kembali bertanya merasa penasaran
Kini Sarah mengambil nafas dalam-dalam dan menatap sayu gadisnya.
" Mommy mau kamu menikah sama pilihan Mommy sayang.. Daddy juga menyetujuinya.. Biar ada yang jagain kamu".
Kini Grace membulatkan matanya mendengarkan keinginan Ibunya yang menurutnya berlebihan.
"Mommy, Mommy bercanda yaa.. Emang Grace gak bisa jaga diri sendiri apa? Lagian Gracekan masih sekolah mii.. " Grace menjawab dengan kesal memasang wajah cemberut
"Tapi ini demi kebaikanmu sayang.. " Sarah sambil mengelus tangan Grace.
Tetapi Grace langsung mengibaskan tangan Sarah dengan kasar.
"Mommy sama Daddy egois, gak bisa ngertiin Grace. "
Brakkk..
Pintu kamar Sarah di banting oleh Grace yang berlalu pergi meninggalkan dirinya yang terbaring lemah menatap gadisnya yang sangat marah padanya.
Sarah mencoba terus memanggil anaknya sampai dadanya sesak hingga tak sadarkan diri.
***
Bayangan ibunya terus berputar di pikiran Grace, terlebih saat mengingat percakapan Ayahnya bersama dokter yang menangani Ibunya bahwasannya penyakit Sarah semakin parah
Tin.. Tin.. Tin..
"Woy..!!!
Bisa bawa motor ga lo.. ?"
Grace tersentak tersadar dari lamunannya dan kini ia di kagetkan dengan bunyi klakson dari motor di hadapannya yang hampir saja adu banteng dengan motornya.
"Sial.." Gumam Grace menatap kedepan
Pria yang mengenakan seragam SMA terlihat dari celana yang ia kenekan celana Abu beserta jaket hitam tersebut turun dan membuka helmnya sambil berjalan ke arah Grace dengan tangan yang kini di kepalkan.
Langkahnya seketika terhenti ketika melihat seseorang membuka helm, yaa itu Grace dengan gaya slow motion membuka helmnya dan mengibaskan rambut indahnya dengan dukungan semeliwir angin membuat aura kecantikan Grace semakin terpancar.
Leo cowok paling tampan dari anggota gengnya yang sering dijuluki ACIDARIBO oleh temannya, kini ia hanya bergeming melihat aura kecantikan dari seorang Grace.
"Cantik. " Gumamnya, Leo terpukau dengan kecantikan Grace.
sejenak dirinya memukul kepalanya pelan menyingkirkan pikirannya tentang gadis yang ada dihadapannya sekarang.
"Woy.. Hello.." Grace melambaikan telapak tangan di depan muka Leo yang tiba-tiba
Seketika Leo mengerjapkan matanya
"Ehmm.. Lo bisa motor ga hahh, lo bisa nyelakain orang lain ".
Ucap Leo dengan tatapan yang tajam.
" So.. So.. Sorry gue tadi ga fokus, motor lo ga kenapa napa kan?"
Tanya Grace gelagapan dengan tubuh yang gemetar.
Namun bukannya menjawab Leo malah pergi berlalu begitu saja tanpa menghiraukan Grace.
Sepeninggal Leo, Grace menggerutu kesal.
"Sialan tuh cowok, so ganteng.. Nyesel gue udah minta maaf.."
Grace kemudian melajukan motornya segera, ia tak sabar menemui Ibunya dan ingin segera meminta maaf kepadanya.
***
Motor Grace berhenti di pekarangan rumahnya dengan tergesa-gesa ia melepaskan helm dari kepalanya, ia berlari sambil melemparkan kunci motor kepada penjaga keamanan rumahnya.
"Pak tolong masukin motor saya ke garasi ya.. " Titah Grace sambil melengos
"Siap non.. " Jawab securitynya patuh
Grace berlari segera menuju kamar ibunya, tak terasa air mata Grace membasahi pipinya walaupun ia mencoba menyekanya, melihat keadaan ibu yang telah melahirkannya dan merawat dengan penuh kasih dan sayang kini terbaring lemah di tempat tidur dengan peralatan medis di tubuh ibunya.
Grace menatap sendu dan mengusap wajah ibunya. Perasaan bersalah menghantui dirinya, ia merasa dirinyalah penyebab makin memburuk nya kondisi sang ibu.
"Grace akan menuruti kemauan Mommy, apapun itu mii, asalkan Mommy sembuh" Lirih Grace di samping sang ibu.
"Persetan dengan perjodohan.. Yang penting Mommy sembuh". Gumamnya dalam hati.
Grace merasakan genggaman tangan ibunya semakin kuat, ia melihat sang ibu perlahan membuka matanya.
Sontak Grace terhenyak memasang wajah yang sumringah
" Mommy, syukurlah mommy bangun, maafin Grace mii udah kurang ajar sama Mommy, Grace sayang Mommy.. Grace gak mau kehilangan Mommy.. "
Tanpa jeda Grace terus berucap maaf kepada ibunya hingga suara pintu terbuka dimana Ayahnya melangkah mendekatinya.
"Daddy, maafin Grace, Grace udah bikin Mommy sama Daddy kecewa.. " Grace memelas dengan bersungguh-sungguh
"Iya sayang Daddy sama Mommy udah maafin kamu nak, Daddy ngerti kamu pasti belum siap". Ucap ayahnya sambil mengelus rambut putrinya.
Grace menghela napas , mencoba tenang
" Grace siap ko Dad, yang penting Mommy sembuh Dad.. " Ucapnya sambil menyandarkan kepalanya di dekapan sang ayah.
Tanpa sadar sebuah senyuman mengembang di bibir Sarah.
"Terima kasih nak, " Ucap Sarah Dengan suara lemah sambil menggenggam tangan putrinya.
"Iya Mommy, cepet sembuh ya mii.. " Jawab Grace dengan mata yang berbinar
Sarah hanya menganggukan kepalanya.
Grace bangun dari pelukan ayahnya kemudian menatapnya penuh arti
"Dad, boleh ga Grace ngajuin syarat hee..? " Grace sok memelas sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Grace minta waktu Dad, minggu depankan ujian akhir sekolah. Grace mau fokus dulu ujian. Gimana.??? Boleh ya Dad, please.. " Grace memohon dengan manja menggoyang goyang lengan Bram ayahnya.
" Tentu sayang..
Daddy sama Mommy gak bakalan maksa kamu nak..
Daddy mau kamu nyaman sampai kamu siap.. Iya kan mii..??? " Timpal Bram melirik ke arah Sarah
Lagi lagi sarah hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum.
"Makasih Dad.. " Grace menghambur ke pelukan sang ayah.
***.
Di lain tempat seseorang tengah berdiri di atas balkon kamarnya dengan tatapan kosong datar kedepan
Ia sedang memikirkan bagaimana caranya membatalkan rencana yang dibuat oleh kedua orangtuanya mengenai perjodohan
Rasa sayang dan patuh terhadap orangtuanya membuat ia tidak bisa menolak rencana kedua orangtuanya yang telah ia ketahui belakangan ini.
Ia mengusap kasar mukanya dan memukul tiang yang berada di hadapannya.
"Akhh.. Sial.. Sial banget idup gue.. ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments