Bukan Hacker, bukan jenius IT

“Jika tidak ada hal lain lagi, saya harus segera masuk ke kelas selanjutnya,” kata Cesare memberanikan diri beranjak menuju pintu keluar.

Allen Max menahan pintu keluar. “Tunggu Mr. Bocci! Saya ingin Anda memberikan profil data Chad Lucco. Itu adalah hal yang ingin saya tanyakan," tanyanya dengan aura membunuh.

Nyali Cesare kembali menciut, “apakah Anda tertarik dengan Chad karena ingin mempersiapkannya untuk Olimpiade Sains Nasional Sekolah Menengah Atas yang akan diselenggarakan semester depan?”

“Benar! Saya sangat tertarik dengan itu!” jawab Allen Max cepat.

“Baiklah, saya akan memberikannya kepada Anda,” ucap Cesare tanpa banyak bacot lagi.

Sesuai janjinya, Cesare langsung segera memberikan berkas riwayat data Chad Lucco. Allen Max membacanya dengan teliti. Tidak boleh ada yang terlewatkan.

No Induk : 02121111005

Nama Siswa : Chad Lucco/Laki- laki

Nama Ibu Kandung : Luisa Principi

Tanggal Lahir : 15 Mei 2005

Tanggal Masuk : 16 Januari 2022

Jenis Pendaftaran : Transfer

Sekolah Asal : La Scola High School

Alamat : XXX Desa Piedmone

Orang tua : -----

Chad Lucco hanya tinggal berdua dengan ibunya. Tidak ada keterangan mengenai ayahnya. Pekerjaan ibunya adalah petani.

Petani?! Batin Allen Max tidak terima. Dia tidak bisa meminta bayaran tinggi jika calon kliennya adalah orang biasa.

Tetapi jika Chad Lucco dan ibunya hanyalah orang biasa. Mengapa ada orang yang mengincar Chad Lucco? Siapa yang akan diuntungkan dengan kematian Lucco? Pesaing Olimpiade? Monolog Allen Max, mencoba menebak siapa orang yang menginginkan kematian Chad Lucco.

Allen Max mentertawakan pikirannya, “Itu tidak mungkin! apakah ini kontes arena ring?”

“Apa yang kau baca?” Zoe yang tiba- tiba sudah duduk di sebelahnya, bertanya. Dia penasaran melihat apa yang dibaca dengan serius oleh rekan kerjanya.

Max segera menutup berkas yang ia baca, “Tidak ada!”

“Mencurigakan.” Zoe menatap Allen Max dengan tatapan mencurigai. “Sudahlah, lakukan sesukamu. Jangan menyeretku ke dalam masalah. Segera bayar uang sewa kamarmu setelah kau mendapatkan uang,”

Hasil menjalankan misi dari Layar pelit hanya cukup untuk bayar sewa kamar selama seminggu, Batin Max berpikir sejenak. Ia kemudian mengeluh. Tetapi mengapa sekarang Layar pelit itu terlihat tenang, dan tidak lekas memberikanku misi selanjutnya?

“Sudahlah! Biarkan saja dia,” gumam Allen Max sembari berjalan melewati Layar Sistem yang tenang menonton televisi yang tergantung di kantor guru.

Televisi sedang menayangkan berita mengenai seorang politikus yang sedang berkampanye.

Sepulang sekolah, Allen Max mengikuti Chad yang sedang berjalan menuju ke rumahnya yang terletak tidak jauh di lereng bukit.

Bukan hanya Allen Max yang mengikutinya, tetapi ada pria tidak dikenal lain yang juga sedang mengikutinya.

Allen Max yang memperhatikan pria itu dari persembunyiannya, mencibir dan tersenyum miring. Baldoni mencari eksekutor amatiran.

Dia bisa saja langsung menangkap pria itu. Tetapi jika dia melakukannya sekarang, maka dia akan benar- benar menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Hal itu diluar prinsip hidup Allen Max.

Allen Max berlari kecil melewati pria yang mengikuti Chad, dan cangkul yang dipikul Allen menabraknya dengan sengaja. “Maaf, Anda tidak apa- apa?” Allen Max dengan kostum penyamarannya sebagai petani yang baru saja pulang dari ladang membantu pria itu berdiri.

Setelahnya Ia membereskan rantang makanan yang dibawanya berserakan di jalan.

Allen Max memakan salah satu gorengan yang terjatuh bersama makanan lainnya, “Apakah Anda seorang salesman? Atau ingin mengunjungi kerabat di sini?” tanya Max sembari kembali menyusun rantang yang baru saja dicurinya dari petani lain.

“Saya adalah seorang yutuber,” ungkap pria itu berbohong.

“Buncit tv? Fanboy Kun? Reza saraf? Dedi Kobuset?” tanya Allen Max terlihat antusias.

“Bukan, saya sedang mencari tunawisma untuk diliput,” elaknya semakin menambah kebohongan.

Allen Max menepuk kedua tangannya, “Aha! Saya tahu, Anda pasti baik paoklah!” tebak Allen sekali lagi. “tetapi, mengapa Anda tidak terlihat mirip?”

“Err…, bukan.”

“Kalau begitu selamat melanjutkan pekerjaan Anda! Tetapi di desa ini tidak ada tunawisma.” Allen Max beranjak meninggalkan pria itu.

Sebuah senyum licik terukir di wajah Allen Max. Sebuah dompet berwarna hitam milik pria itu sudah berada di tangannya.

“Ternyata dia benar- benar eksekutor amatiran,” gumam Allen Max yang sedang memeggang kartu identitas milik pria tadi.

Orang- orang yang menjalanin hidup sepertinya tidak memiliki indentitas. Bahkan sidik jari yang menempel pada jemari Allen Max bukan sidik jarinya yang sebenarnya.

Allen Max sedang berada di tengah sawah membongkar hasil curiannya, sebuah dompet dan ponsel milik. Dia mengambil ponselnya untuk menghubungi anggotanya yang bertugas mencari data kriminal.

Tony Frankie, dia bukanlah seorang hacker ataupun jenius IT. Dia hanyalah seorang polisi bagian kriminal. Mereka memiliki hubungan simbiosis mutualisme.

“Pria Bernama Matt Justin, dengan normor identitas 01779996661x adalah seorang mantan narapidana dengan kasus penganiayaan berat. Dia dibebaskan tahun lalu karena terbukti memiliki penyakit kejiwaan,” Tony Frankie menyampaikan informasi yang dibacanya dari layar komputernya kepada Allen Max melalui sambungan pesawat telepon.

“Copy!” Allen Max menutup sambungan teleponnya.

[Misi Anda: Guru tanpa tanda jasa]

Layar sistem kembali muncul dan mengagetkan Allen Max. Dirinya hampir jatuh terjungkal ke dalam sawah. “Layar bodoh! Jangan muncul di hadapanku tiba-tiba seperti ini!” makinya.

“Tanpa perlu bertanya, aku tahu misi darimu kali ini adalah menyelamatkan Chad Lucco dari eksekutor yang mengincarnya, benar kan?”

[Tumben Cerdas!]

“Cih! Berapa hadiah poin yang akan kudapatkan?”

[52 Poin]

“1000 Poin!” tawar Allen Max

[52.5 Poin Net!]

“Dasar Layar pelit tetap saja pelit!” gerutu Allen Max.

Allen Max merencanakan menemui ibunya Chad Lucco. Dia masih berharap keluarga Chad Lucco bukan keluarga petani biasa.

***

Luisa Principi yang masih mengenakan baju dinas ke ladang, membawakan secangkir teh untuk dihidangkan kepada Allen Max yang tiba- tiba datang berkunjung ke rumahnya. Allen Max mengaku sebagai guru fisika Chad.

“Maafkan saya karena telah membuat Pak guru kesusahan datang berkunjung, apakah anak saya melakukan kesalahan di sekolah?"

“Chad salah menjawab satu soal, diantara 100 soal yang saya berikan.” Allen Max memberikan keterangan.

Astaga?! Ternyata kesalahan Chad sangat fatal. Batin Luisa mulai tidak tenang.

“Ini kesalahan saya karena tidak bisa mendidik Chad dengan baik di rumah, saya hanyalah buruh tani biasa yang tidak sampai menempuh pendidikan universitas,” ungkap Luisa.

“Apakah ayah Chad sudah mati?” tanya Allen penasaran mengapa tidak ada keterangan mengenai ayah Chad pada profilnya.

“Ya?” Luisa meminta Allen Max mengulang perkataannya karena kurang terdengar jelas.

“Maksud saya, ayah Chad masih hidup?” ralat Allen dengan pemilihan tata bahasa yang lebih manusiawi.

“Ayah Chad sudah meninggal dunia sebelum Chad lahir,” jelas Luisa.

“Mengapa Anda memutuskan untuk pindah ke Desa Piedmone? Sangat sulit untuk bisa menjadi siswa di La Scola High School, mengapa mengeluarkan Chad dari sana?” tanya Allen Max mulai menginterogasi.

____________&

Hello! Mohon dukungannya setelah membaca cerita ini 🐼🐼

like komen ✔️

favorite jika suka

_______________

Terpopuler

Comments

Black & White

Black & White

Ini...gimana ya...aku sih no komen

btw, semangat thorr updatenya...

2022-10-17

32

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!