Debora Untuk Marvin

Debora Untuk Marvin

Bab 1 Masuk sekolah

Banyak anak-anak sekolah mulai memasuki gerbang sekolah dengan menggunakan seragam sekolah mereka yang desain khusus untuk sekolah swasta milik keluarga Berneo, sepatu hitam serta tas selempang menjadi tempat buku.

Seorang wanita cantik memasuki gerbang sekolah, sudah menjinjing tas miliknya. sepatu hitam yang ditambah kaos kaki putih yang panjangnya hampir selutut.

Rambut panjang yang ia ikat, menambah pesona perempuan itu. ini adalah impian perempuan itu sejak memasuki kelas 3 SMP lulus dan masuk disalah satu SMA terfavorite dikota.

Dengan bermodalkan otak yang ia punya ia memiliki kesempatan masuk kesolah ini, siapa pun akan senang jika masuk kesekolah ini. Selain dari sekolah yang terkenal akan fasilitas disini, persaingan antar siswa dalam belajar juga tinggi.

Semua orang yang sekolah disana hampir semua orang kaya, terkecuali Debora perempuan yang baru masuk kedalam sekolah.

Belum tau dimana letak kelas yang akan ia tempati,Debora akhirnya duduk sambil menunggu bel berbunyi dikursi kosong yang ada didekat lapangan sekolah sambil membaca novel kesukaannya.

Selain dari kata pintar Debora juga orang yang hobby membaca sekaligus belajar menulis sebuah karya disalah satu aplikasi, yang bisa membuatnya menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Ketika bel berbunyi siswa siswi mulai berkumpul dilapangan termasuk Debora, mereka berkumpul dilapangan yang luas dan sudah didesain dengan dikelilingi beberapa pohon cemara yang masih kecil.

Debora berdiri disaat guru mengarahkan untuk berbaris khusus siswa baru. Debora bisa melihat perbedaan antara siswa baru dan senior. Dimana para senior sedikit lebih sikap dalam mengambil barisan sedangkan siswa baru masih seikit linglung.

"Silahkan rapikan barisannya, untuk masing-masing ketua kelas urus anggotanya masing-masing karena sebentar lagi upacara bendera akan kita mulai"

"Untuk Siswa baru, kamu yang rambut panjang memakai kaca mata berwarna hitam" sambil menunjuk Debora.

"Kamu atur teman yang lain untuk berbaris rapi, tapi sebelum itu ambil beberapa kawanmu untuk mengumpulkan tas mereka dan letakkan disana" sambil menunjukkan tempat yang sudah disedikan.

Debora maju kedepan dan melakukan semua arahan guru dari depan.

"Wih... cantik benar itu cewek" Ujar seorang laki-laki yang berstatus senior yang saat ini menempati kelas 12.

"Kalau kamu ingin fasilitasmu masih lengkap lupakan tentang cewek dulu! fokus untuk UN nanti" Salah satu temannya memperingati.

"Marvin dan yang lainnya rapikan barisan! sebagai senior disekolah ini tunjukkan kalau kalian ada senior yang dapat dicontoh" suara guru menggunakan microfon menyadarkan mereka.

Debora tidak bisa melihat siswa yang ditegur gurunya, karena badan Debora sedikit lebih pendek dari yang lainnya.

"Siswa baru lanjutkan tugasmu!" Guru yang mengarahkan mereka belum mengetahui nama Debora.

"Perempuan buat 3 baris dan laki-laki buat dua baris! berbaris dengan rapi" Debora dengan tegas memerintah siswa yang seangkatan dengannya.

Mungkin karena masih baru jadi sedikit mudah untuk mengaturnya Debora sudah merapikan barisan siswa baru dengan bantuan siswa baru yang mudah diatur.

"Mira dan yang lainnya, baris dengan rapi" Guru itu menegur sekumpulan perempuan yang belum juga mengambil barisan dengan rapi tapi masih sibuk mengobrol bersama temannya.

"Untuk siswa siwsi yang sudah ditunjuk menjadi petugas dalam upacara pagi ini segera ambil posisi masing-masing!"

Beberapa siswa yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki keluar dari barisan mengambil tempat masing-masing.

Debora berdiri disamping temannya yang lain karena pagi ini ia akan menjadi pemimpin barisan untuk siswa baru.

Upacara bendera dimulai, upacara bendera berjalan dengan lancar. setelah semuanya usai, guru yang akan memimpin acara MOS Pagi ini langsung mengambil alih dan memanggil para siswa siswa yang akan ikut serta dalam menjalankan MOS.

Sedangkan siswa yang kelas 11 dan kelas 12 sudah masuk kedalam kelas mereka karena proses blajar mengajar akan dimulai walau masih banyak pagi ini yang belum melakukan belajar semaksimal mungkin.

"Anak-anak. ibu akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok akan diberi waktu untuk memilih ketua dalam kelompok kalian. sudah paham?"

"Sudah pak!" jawab siswa siswi baru serentak.

Dalam satu kelompok ada sekitar 10 orang, untuk pagi ini mereka dibagi jadi 12 kelompok. Debora perempuan cantik dan pintar itu, membentuk kelompok yang diisi oleh 3 perempuan dan 7 laki-laki.

"Teman-teman sebelum kita mulai memilih ketua kelompok kita, ada baiknya kita kenalan terlebih dari dimulai dari saya. perkenalkan saya nama saya Debora" Ujar Debora dengan Ramah.

"Pernkenalkan nama saya Andi"

"Nama saya Riko"

"Perkenalkan sama saya Riska"

Setelah semuanya berkenalan saatnya mereka memilih ketua kelompok, dan lagi Debora yang terpilih menjadi ketua kelompok, dan Debora tidak menolaknya.

Suara riuh anak siswa baru memenuhi lapangan. dimana saat memilih ketua bukanlah hal yang mudah karena banyak yang menolak saat ditunjuk jadi ketua.

Acara hari ini diisi dengan perkenalan nama kelompok, serta membuat sebuah yel-yel bagi kelompok masing-masing dan yang lainnya.

"Adek-adek semua, tolong besok dibawa semua perlengkapan yang kakaknya sudah suruh bawa ya. perlengkapan yang akan mengisi hari-hari kita selama MOS berlangsung. dan hari ini kita tutup acara MOS ini. selamat siang" Ujar kakak senior yang menjadi ketua panitia MOS.

"Siang kak"

Siswa siswi keluar dari dalam ruangan Aula dengan teratur, mengambil tas masing-masing yang disinpan didalam loker. Banyak siswa yang membawa kendaraan sendiri tapi lebih banyak siswa yang dijemput oleh supir pribadi mereka.

Terkecuali Debora, ia berjalan dengan menggunakan kaki menuju jalan raya untuk menunggu kendaraan umum yang akan membawanya kembali kerumah.

Saat Debora sedang menunggu angkot di trotoar, sebuah mobil mewah berhenti tepat didepan Debora, lalu membuka kaca.

"Lagi menunggu jemputan ya?" Tanya Marvin laki-laki tampan dan kaya di sekolah.

"Nggak kak, saya lagi nunggu angkot" Jawab Debora dengan sopan. Dari baju yang dikenakan Marvin Debora langsung mengenali Marvin, kalau Marvin satu sekolah dengannya.

"Ayo kami antar pulang! rumahmu dimana?" Ujar Marvin dengan nada sopan.

"Tidak usah kak, itu angkot sudah datang. saya duluan ya!" Debora menghentikan angkot berwarna orange yang akan membawanya.

"Saya duluan ya kak!" Debora pamit sekali lagi sebelum ia bergegas memasuki Angkot.

Supir Marvin kembali menjalankan mobil mewah itu, menusuri jalan raya yang ramai akan mobil yang berlalu lalang. "Pak kita singgah di CafeRia ya, saya mau membeli kopi sebelum pergi ke tempat les" Ujar Marvin.

"Tidak bisa den. tadi nyonya sudah berpesan untuk membawa den Marvin langsung ke tempat les dan makan di restoran yang ada didekat gedung les itu" ujar Supir pribadi Marvin.

Terpopuler

Comments

princess butterfly

princess butterfly

aku mampir thor...

2022-10-10

1

solin

solin

Tinggalkan jejak yok kak, jangan lupa kasih like, komen, dan kasih vote ya. supaya tidak ketinggalan up, silahkan masukkan favorite.
makasih

2022-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!