# 13

''Kalau di pikir ulang, uang seratus juta belum seberapa penghasilan dari Perusahaan nya perbulan. Setelah perusahaan keluarga nya di akusisi oleh keluarga kamu Arka, '' Batin Yolla menatap wajah Arka begitu lama.

Di saat pandangan mereka tidak sengaja bertemu, Yolla segera mengalihkan pandangan nya ke arah lain. ''Dasar kamu Yolla, jangan sampai dia tau kalau sedari tadi kamu lihatin dia.'' Batin Yolla merutuki kebodohan nya sendiri.

Memang benar, ketampanan milik mantan suami nya ini sungguh meresahkan kaum wanita.

Sedangkan Arka,yang sejak tadi hanya memikirkan syarat yang di ajukan oleh Yolla dengan empat poin. Bukan syarat yang dia pikir kan tetapi empat poin nya. Calon istri nya aja ada empat poin, lalu, dia harus berapa poin.?

Ketika pandangan mereka beradu, membuat Arka terkekeh geli. Dia sudah tau sejak tadi, kalau dia merasa ada memperhatikan nya dan ternyata benar, kalau Yolla sedari tadi memperhatikan diri nya.

''Empat poin telah aku terima, dan aku juga akan mengajukan satu poin. Yaitu, kamu harus menjadi istri ku lahir dan batin, bagaimana apa kamu juga sanggup.? Aku hanya mengajukan satu poin, sedangkan kamu, empat poin Yollanda Amber?''

''Kamu pasti nya sudah tau kan, apa maksud dengan lahir dan batin,? Kalau belum, sini biar aku jelaskan. ''

''Dalam Pernikahan ada, Ikatan Lahir Batin Yang Melahirkan Hak Dan Kuwajiban. ''

"Apaan sih Ar, yang kamu maksud, aku tidak mengerti,?" Tanya Yolla, jujur sebenar nya Yolla sudah tau apa yang di maksud oleh mantan suami nya ini.? Tetapi Yolla masih ragu, untuk mengatakan nya, apa mungkin itu yang di maksud dia.? Yang meminta ku untuk melakukan hubungan, Mengandung dan melahirkan. Kalau soal hubungan dia bisa mengerti, tetapi untuk soal mengandung dan melahirkan, apa Arka akan menghadirkan seorang makhluk kecil di antara kita. Apa Arka tidak mikirin nasibnya dia nanti, ketika pernikahan ini berakhir,?

"Aku tidak mau bertele-tele lagi Yolla, kita ke inti nya saja. Kalau aku sangat menginginkan seorang anak dari kamu, apa kamu sudah mengerti Yollanda Amber. ? " Arka menatap lekat manik mata calon istri nya ini, untuk mencari sesuatu yang berada di sana.

Glek

...Nah, nah benarkan, apa yang dia pikirkan sejak tadi? doa menginginkan anak di pernikahan ini....

Yolla memijat pelipis nya yang tiba-tiba tiba berdenyut.

"Apa kamu tidak memikirkan nasib nya dia nanti ketika kita bercerai. ? "

Siap juga yang akan bercearai?

"Kalau kamu tidak mau, biar nanti dia ikut bersama ku, aku yang akan merawat nya dan membesarkan nya sendiri. " Jawab Arka diam-diam mengepalkan kedua tangan nya tanpa Yolla sadari.

"Ini mah untung di kamu, aku yang mengandung, melahirkan kamu kamu yang mendapatkan nya, rugi dong aku di sini." Protes Yolla yang tak terima.

Diam-diam sudut Arka tertarik ke atas, mendengar Yolla yang tidak Terima, "Ok, biar kita adil bagaimana kalau kita membuat anak nya dua,? Aku mendapatkan satu, kamu juga mendapatkan satu. Kita akan saling menguntungkan tidak ada yang di rugikan. " Usul Arka yang memiliki maksud yang lain.

"Apa kamu tidak kasian sama dia nanti Ar, ? " Tanya Yolla sendu.

"Memang nya dia kenapa sih Yolla,? " Arka menahan rasa bahagia nya dia hati, "Dengan begini kamu akan terikat dengan ku selama nya Yolla Amber." Batin Arka.

"Kasih aku waktu lagi, Ar untuk memikirkan nya kembali. " Mohon Yolla.

Dan itu tidak akan pernah Arka berikan, karena Arka tidak ingin, kalau Yolla akan berubah pikiran nya kembali untuk menikah dengan nya besok. "Tidak ada waktu lagi Yolla, mau tidak mau kamu besok harus menikah dengan ku titik, tidak ada koma."