# 6

Sarapan pagi keluarga Charles, hal yang sangat biasa terjadi setiap pagi nya.

Sesibuk apa pun, keluarga ini selalu menyempatkan sarapan pagi bersama. Meski pun makan siang dan makan malam nya mereka jarang berkumpul.

''Arka, bagaimana keadaan Rumah Sakit. ?'' Tanya Papa Bagio, Dia jarang datang ke rumah sakit di dalam Negeri, dia lebih banyak mengurus Rumah Sakit nya yang berada di luar Negeri. Rumah Sakit di dalam Negeri sudah diserahkan sepenuh nya pada putra nya, Arkana.

''Kondisi nya terus meningkat, Pa. Dari pada sebelum nya.''Jawab Arka.

''Bagus, tetap awasi pelayanan nya, dan jangan lupa, sebelum mendatangani berkas baca dulu sedetail mungkin.'' Saran Papa Bagio.

''Iya, Pa. '' jawab nya.

''Jangan cuma sibuk bekerja Arka, kamu juga harus memikirkan pendamping hidup kamu. Jangan lupa kamu masih harus menikah lagi.'' Ucap Mama Dania.

Arka menelan makanan nya dengan bantuan air putih. sulit rasa nya meloloskan makanan itu di tenggorokan nya mendengar perkataan Mama nya.

''Arka akan memikirkan itu, ''

''Umur kamu masih sangat muda, masih 27 tahun. Masih banyak gadis-gadis cantik yang mengantri untuk menjadi istri kamu, jangan sia-siakan mereka.''Lanjut nya.

''Kamu sudah menceraikan Yolla karena kamu berselingkuh. sekarang kamu tunggu apa lagi. ? Kenapa tidak langsung menikah saja.?'' Mama Dania mempertanyakan perselingkuhan yang di lakukan oleh putra nya itu.

''Papa tau, siapa yang di tunggu Arka.? '' Tatapan menggoda Papa, ke pada putra nya, Arka.

''Pasti nya Arka menunggu Yollanda kembali? Iya kan.'' Papa Bagio menebak.

''Apa benar kamu menunggu Yollanda, ?'' Tanya Mama Dania, yang terdengar mengintimidasi.

Mendengar nama Yollanda, Mama Dania menarik nafas panjang nya. ''Dia sangat keras kepala, aku sudah menahan perusahaan Orang tua nya. Agar dia mau kembali lagi ke Keluarga ini, tetapi dia memilih kehilangan segalanya, dan pergi dari rumah ini. Bahkan sekarang dia semakin sombong karena sudah memilki pekerjaan tetap.'' Mama Dania tidak suka keras kepala Yolla, yang melebihi keras kepala nya dia.

''Karena Alfa berselingkuh, dia memiliki alasan yang kuat untuk melakukan nya. '' Lanjut Mama Dania.

''Kembalikan saja perusahan milik orang tua nya, Ma. Yollanda berhak atas itu. Kita hanya bertugas menjaga nya dan membantu perusahaan nya. '' Ucap Papa Bagio yang tidak berambisius untuk memiliki perusahaan orang tua Yollanda. Toh memiliki beberapa Rumah Sakit begitu besar serta anak cabang sudah di mana-mana.

''Tidak akan, '' Mama Dania bersikeras. ''Saya tetap menahan perusahaan milik orang tua nya, agar Yollanda mau kembali lagi ke rumah ini.'' Lanjut nya.

''Tetapi itu masih hak milik keluarga Yolla, jangan mengambil hak milik orang lain. '' Papa Bagio menasihati nya dengan sikap tenang.

''Kalau kamu menginginkan Yolla di rumah ini. Jangan menekan nya begitu kuat, Ma. '' Bela Arka. ''Dia tidak punya ruang untuk bernafas karena aturan mu.''

''Saya tidak menekan nya, saya hanya mengajari nya menjadi seorang istri anggun dan berkelas.'' Mama Dania membela diri nya.

''Tapi pada akhir nya dia gagal sebagai seorang istri, karena Arka berselingkuh.'' Ucap Papa Bagio jujur.

''Itu karena dia keras kepala, tidak ingin menuruti semua yang Mama ajarkan. '' Balas Mama Dania tak kalah.

''Mama bukan mengajari nya, tapi Mama menyiksa nya. Mama hanya mendikte dia apa yang dia lakukan setiap hari nya. Tanpa memberi nya ruang untuk menjalani kehidupan nya sendiri.'' Arka ikutan lagi membela Yollanda.

''Kamu terdengar membela nya Arka.?'' Tanya Dania dramatis. ''Kalau kamu begitu mengerti dia, lantas kenapa kamu berselingkuh. ?''

Skak Arka bungkam seketika.

Karena dia berhak mendapatkan hidup nya kembali ,dan hanya itu jalan yang bisa ku lakukan untuk memberikan kehidupan nya sendiri.

''Kamu lebih jahat lagi, membiarkan dia pergi dari rumah ini. Dan memberi nya status janda muda. Tetapi, apa yang aku lakukan hanya membantu mu,? Melarang dia memiliki pacar, dan menikah lagi. Agar kamu memiliki kesempatan untuk memperbaiki hubungan kalian dan kembali lagi bersama. '' Perkataan Mama Dania lebih parah lagi. ''Kalian bikin aku seolah-olah yang bersalah. Tapi kalian lupa, pada kenyataan bahwa aku yang berusaha keras membawa nya masuk ke dalam rumah ini. Dan aku berusaha menahan nya agar tidak pergi.'' Sinis Mama Dania.