Babysitter Kesayangan Tuan Muda
From Author
Terimakasih yang sudah mampir, jangan lupa taruh favorit ya biar tidak kelewatan update 🙌
"Kak Lea! Kakak Lea, kemana? Jangan lari dari aku! Keluar cepat kalau tidak!" nada mengancam seorang anak kecil, mampu membuat Lea tertawa keras yang sedari tadi bersembunyi disamping sofa.
"Ba!"
"Kakak! Aish … Kakak tahu tidak, aku nyariin Kakak sedari tadi. Tapi Kakak malah bersembunyi," kesal bocah kecil tersebut, menatap kepada sang babysitter yang tidak henti-hentinya tertawa.
Hingga suara langkah kaki seseorang, menghentikan segalanya.
"Tuan Muda, sudah pulang? Mau Kakak buatkan susu?" tanya Lea ketika melihat, orang tersebut. Ternyata dia adalah Tuan Muda Claude Putra tertua, Tuan besar Renan. Yang baru saja berusia lima belas tahun.
"Tidak!" jawabnya singkat, pergi begitu saja meninggalkan Lea yang diam sembari menggelengkan kepalanya.
"Kak Lea, maafin Kakak Claude ya. Dia memang gitu orangnya, suka ngambekan, dan Caca gak suka!" kesal Caca.
Ya bocah kecil itu, bernama Caca gadis mungil yang lucu dengan segala tingkah absurdnya yang selalu membuat Lea terhibur. Caca adalah anak bungsu, dari Tuan besar Renan dan Nyonya Veronica.
"Caca, gak boleh gitu ya. Bagaimana pun Claude Kakak Caca, jadi Caca gak boleh berbicara seperti itu lagi!" nasihat Lea kepada Caca.
Gadis kecil itu, hanya bisa diam mendengar nasihat dari babysitternya.
"Really sorry … Lain kali, Caca gak bakalan ulangin lagi kok i'm promise," ucap Caca dengan tulus membuat Lea tersenyum. Mendekati Caca lalu, memeluk gadis kecil tersebut.
"Wah, Caca Kakak sudah besar ya. Berapa umur Caca sekarang?"
"Masuk sembilan tahun."
"Really? Wah, Caca dah gede bahkan udah pinter cerewet ya. Kenapa Caca marahin Kakak Claude, pagi buta tadi? Caca gak takut dimarahin balik?" tanya Lea.
Pagi tadi, Lea mendengar keributan dari lantai atas. Tidak lupa teriakan cempreng Caca, yang meneriaki Claude hingga membuat seisi Mansion bangun dan segera melihat keduanya.
"It--itu, Caca gak ngapain-ngapain kok," jawab Caca gelagapan berusaha menghindari tatapan mengintimidasi dari Kak Lea. Yang menatapnya seolah-olah dirinya paling bersalah dimuka bumi.
"Ca, jangan bohongin Kakak ya."
"Gak kok, really. Abisnya Kak Claude itu menyebalkan masa dia bilang, mau nyari kekasih Kak. Padahal dia masih kecil, dia pura-pura gak ingat kata Mom dan Dad!" jelas Caca membuat Lea, tertegun dan langsung tertawa.
Caca kesal, karena Lea menertawakan perkataannya. Padahal dia bersungguh-sungguh berucap.
"Kak Lea, ngapain ketawa? Ini beneran loh Kak. Kakak Claude pengen punya kekasih, sama seperti teman-temannya dan Caca larang karena Caca, gak pengen Kak Claude punya pacar galak. Entar dia dimarahin terus Kak," ungkapan Caca sontak membuat Lea terdiam.
'Tuan kecil Claude, pengen punya pacar? Oh ya ampun. Ada-ada saja anak jaman sekarang,' Lea bergumam, menatap Caca yang tampak menundukkan kepalanya. Dan Lea tahu artinya, sebentar lagi akan ada suara tangisan seseorang. Beginilah kehidupan Lea dia jalani dengan penuh kesabaran, karena ini adalah amanah untuknya menjaga dan mengurus dua anak bosnya, yang sama-sama mempunyai sifat bertolak belaka. Yang satu keras kepala dan manja, dan yang satunya super dingin dan tidak mau diatur. Benar-benar berat bekerja sebagai seorang Babysitter, apalagi dia sudah sangat lama bekerja sebagai Babysitter.
"Ca, jangan menangis ya. Kakak janji, bakalan nasihatin Claude biar gak begitu takutnya nanti jadi masalah Tuan dan Nyonya," pasrah Lea mencoba mengambil hati Caca kembali. Ketika melihat suasana yang mulai terasa dingin.
"Really? Janji?" tanya Caca.
"Iya, janji." Balas Lea membuat Caca, tersenyum bergegas menuju ke kamarnya meninggalkan Lea sendirian, yang termenung ingin memulai apa ketika berbicara dengan Claude nanti. Karena Lea, harus sangat berhati-hati ketika berhadapan dengan Tuan Muda Claude setelah apa yang terjadi dua bulan yang lalu. Lea benar-benar syok, hingga membuatnya hampir saja berhenti bekerja.
Benar-benar aksi Tuan Muda Claude, melewati batas. Dan Lea benar-benar takut dulu tetapi sekarang, rasa takut tersebut telah dia hilangkan. Benar-benar kejadian dua bulan yang lalu, mengajarkan Lea banyak pelajaran betapa dia harus berhati-hati dalam mencintai dan menjaga anak-anak. Apalagi yang bersifat seperti Claude, sungguh Lea angkat tangan soal itu.
Lea benar-benar tak menyangka hal tersebut, Lea mengira kasih sayang yang dia berikan kepada Tuan Mudanya itu, akan disambut baik oleh Claude sendiri. Lea mengira Claude, akan menganggapnya sebagai Kakak ataupun sebagai orang terdekatnya ternyata semuanya salah. Justru Claude menganggap Lea, lebih dari seorang Babysitter ataupun Kakak pengasuh.
Yang paling membuat Lea, terkejut adalah banyaknya foto-foto dirinya disimpan oleh Tuan Muda Claude didalam sebuah diary. Lea tak menyangkal hal tersebut, ternyata semua kasih sayang tersebut dianggap salah oleh Claude sendiri. Bahkan anak kecil itu, dengan beraninya melamar Lea disaat malam pesta ulang tahunnya sendiri. Dan Lea tentu saja menolaknya, dengan usia keduanya yang terpaut sangat jauh membuat Lea geleng-geleng kepala.
Ditambah, perbedaan status keduanya membuat Lea tidak ingin melewati batas. Dia bahkan memutuskan untuk berjaga jarak, dan tidak mau lagi mengambil alih menjaga ataupun mengurus Tuan Muda Claude lagi. Dan pada akhirnya, seorang Babysitter baru datang dan dialah yang menggantikan Lea dalam mengurus Tuan Claude saat itu.
Tok … Tok … Tok
"Tuan Muda, Anda didalam? Ini Kak Lea!" ucap Lea yang kini telah sampai, didepan kamar milik Tuan Muda Claude. Tampak tak berubah, masih sama seperti dulu.
"Tuan Mu–"
Ceklek!
"Astaga!" Lea tampak terkejut, sambil memundurkan langkahnya kebelakang. Enggan menatap pemandangan, yang tidak ingin dia lihat. Claude tampak berdiri, dengan keadaan menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Inikah yang dinamakan, pria remaja yang berusia lima belas tahun? Mengapa Tuan Muda Claude, berbeda pada seusianya? Apakah karena masa pertumbuhan? Atau Tuan Mudanya itu memang, telah diajari berolahraga diusia dini agar tubuhnya atletis? Ditambah Tuan Mudanya itu, semakin tinggi dengan tubuh yang kekar membuat Lea kagum.
Sungguh keluarga ini, keluarga yang perfect. Keturunannya selalu saja tampan dan cantik, tidak pernah gagal. Lea akui, mereka pantas dijuluki kelurga sempurna.
"Apa yang Anda lakukan disini?" tanya Tuan Claude to the point. Membuat Lea terdiam dengan wajah kesalnya, ternyata sifat Claude tidak pernah berubah selalu seperti ini. Menyebalkan, dan sangat formalitas jika sedang berbicara. Pantas saja, teman wanita Lea begitu mengemari Tuan Muda Claude.
"Ah, itu anu. Sepertinya Kak Yunda gak bakalan datang karena ada urusan mendadak," ucap Lea gelagapan, ketika Claude menatapnya dengan begitu dalam.
"Oh, jadi?"
'Ya ampun, orang ini kenapa menyebalkan sekali,' gerutu Lea.
"Jadi, Kakak yang akan mengurus segala keperluan Tuan Muda."
"Kenapa baru sekarang? Coba dari dulu!" ucapan Claude sontak membuat Lea, terkejut.
"Bu--bukan maksu–"
"Sudahlah, jangan ganggu aku."
Bruk!
"Ya ampun, anak itu!" Lea tampak diam, sembari mengepalkan kedua tangannya. Memaki kebodohannya sendiri, yang dengan mudah mengiyakan permohonan dari Yunda yang tidak jelas arah pemikirannya itu. Selalu menempatkan Lea, kedalam sebuah masalah.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
🦋 Arcen Li 🦋
lanjt
2022-12-28
1
Aiman Man
Lanjt
2022-11-05
1
Lestari Lestari
Nextt
2022-11-01
0