Kenyang Dahulu, Pening Kemudian

Motor yang dikendarai Adrian memasuki pelataran parkir café milik temannya. Di belakangnya menyusul masuk Roxas yang membonceng Micky. Kedua pemuda itu girang bukan kepalang, ternyata benar sang wali kelas membawa mereka untuk menikmati makanan di café. Sambil turun dari kendaraan roda duanya, Roxas membaca nama café yang terpampang di bagian atas bangunan D’CAPITOL.

Keduanya segera menyusul masuk ke dalam café ketika melihat Adrian dan Dewi masuk. Pria itu berjalan menuju bagian belakang café dan mengambil meja di dekat kolam kecil yang ada di sana. Seorang pelayan datang dengan membawakan buku menu. Adrian segera memberikan buku menu tersebut pada ketiga muridnya.

Adrian menghubungi seseorang dengan ponselnya di saat Dewi, Roxas dan Micky masih sibuk membaca aneka menu yang tertera. Usai mengabarkan pada temannya tentang kedatangan dirinya, perhatian Adrian kembali pada ketiga muridnya.

“Sudah siap memesan?” tanya Adrian menghentikan kasak-kusuk di antara mereka bertiga.

“Kita boleh pesan apa aja kan, pak?” tanya Micky.

“Iya, apa saja.”

“Kalau pesan yang paling mahal boleh juga pak?” pertanyaan Roxas langsung mendapatkan pelototan dari Dewi dan toyoran dari Micky.

“Silahkan.”

Melihat ketiga muridnya sudah siap untuk memesan, Adrian mengangkat tangannya. Pelayan yang tadi segera mendekat dengan membawa notes di tangannya. Satu per satu Roxas, Dewi dan Micky menyebutkan pesanannya. Dewi menggelengkan kepalanya ketika mendengar Roxas dan Micky memesan menu termahal di café ini.

“Pak, saya boleh tambah pesan dessert ngga?” tanya Micky.

“Boleh.”

Dengan senang Micky menyebutkan menu hidangan penutup. Tak mau kalah, Roxas pun ikutan memesan. Dia bertanya pada Dewi, namun gadis itu hanya menggelengkan kepalanya. Dewi cukup sungkan makan bersama wali kelas yang dianggapnya sebagai devil teacher.

Usai mencatat pesanan, pelayan tersebut segera meninggalkan meja mereka. Tak lama datang Krishna, pemilik café sekaligus teman dari Adrian. Dia segera menghampiri teman kuliahnya dulu.

“Ad..” panggil Krishna. Adrian menolehkan kepalanya, kemudian berdiri dan menyambut uluran tangan Krishna.

“Apa kabar?” tanya Krishna.

“Alhamdulillah baik.”

Mata Krishna langsung tertuju pada tiga makhluk berseragam putih abu yang duduk semeja dengan Adrian. Menyadari arah pandagan temannya, Adrian segera memperkenalkan ketiganya.

“Kenalkan ini muridku. Yang perempuan Dewi, yang ini Micky dan ini Aep.”

Mata Roxas membulat ketika mendengar Adrian memanggilnya dengan sebutan Aep, bukan Roxas. Dia melihat keki pada kedua temannya yang terkikik geli. Ingin rasanya dia memprotes sang wali kelas durjana itu, tapi khawatir jatah makannya dicancel.

“Kalian tunggu di sini, nikmati makanan kalian. Saya masih ada urusan dengan pak Krishna.”

“Iya, pak,” jawab ketiganya kompak. Mereka, terutama Dewi dapat bernafas lega karena Adrian tidak ikut makan bersama.

Krishna mengajak Adrian menuju ruangan kerjanya yang berada di lantai dua. Sebelumnya Krishna sempat memesankan minuman untuk temannya itu. Kedua pria itu kemudian mendudukkan diri di sofa begitu berada di ruangan kerja Krishna.

“Itu semua muridmu?” tanya Krishna.

“Hmm.. mulai hari ini sampai empat bulan ke depan, aku yang jadi wali kelas mereka.”

“Kok bisa? Bukannya kamu sudah terdaftar sebagai dosen di Universitas Nusantara?”

“Iya, tapi jadwal mengajarku secara resmi saat tahun ajaran baru.”

“Terus gimana ceritanya bisa ngajar anak SMA?”

“Pak Nurman kan teman papaku. Dia minta tolong karena salah satu guru di sekolahnya mendadak resign karena harus ikut suaminya pindah kerja. Papa nyaranin aku, dan pak Nurman setuju. Aku ngga enak nolak, ya udah kuterima aja. Hitung-hitung pemanasan.”

“Ngajar anak SMA itu sesuatu banget.”

“Ehm.. tuh anak tiga tadinya mau ngerjain aku. Ya udah aku kerjain balik aja.”

“Hahaha… biawak dikadalin.”

Krishna tertawa kencang saat mendengarkan cerita Adrian lebih lanjut dengan apa yang terjadi pada ketiga muridnya tadi.

“Aku masih ada urusan, jadi kayanya harus pergi sekarang. Aku titip anak-anak dan mau minta tolong juga.”

“Soal apa?”

🌸🌸🌸

Roxas menepuk-nepuk perutnya yang terasa penuh setelah menghabiskan dessert, begitu pula dengan Micky. Tenaga yang terkuras tadi saat mendorong motor sudah tergantikan.

“Eh.. udah sore, balik yuk,” ajak Dewi.

“Ayo,” Roxas mengambil gelas minumannya yang sisa setengah kemudian menghabiskannya sekaligus.

Dewi mengambil tasnya kemudian menggendong ke punggungnya. Dia masih menunggu kedua temannya yang masih bersiap. Saat ketiganya akan meninggalkan meja, seorang pelayan menghampiri mereka.

“Maaf dek.. ini billingnya,” pelayan tersebut menyerahkan tagihan yang harus dibayar.

“Eh udah dibayar sama pak Adrian, mba,” jawab Micky.

“Belum, dek.”

“Hah??” ketiganya terperangah.

“Dasar kampreto delisioso. Udah gue dugong pasti ada udang dibalik bakwan dia tiba-tiba ngajak makan di café, udah gitu pake acara kabur duluan,” cerocos Dewi kesal.

Micky menggaruk kepalanya yang tak gatal. Roxas memandangi peralatan makan yang kosong di meja. Ingin rasanya dia memuntahkan kembali makanan yang ditelannya tadi, namun mustahil.

“Berapa mba tagihannya?” tanya Dewi. Sang pelayan menyerahkan billing di tangannya.

“Buset empat ratus delapan puluh lima ribu,” mata Dewi membulat saat membaca nominal tagihan.

“Rox, bayar. Lo kan yang paling banyak makan,” seru Micky.

“Enak aja, lo juga banyak makannya,” elak Roxas.

“Terus gimana?”

“Wi.. bayarin dulu,” Roxas melihat pada Dewi.

“Dih masa cowok minta dibayarin cewek. Lagian tadi gue makannya dikit, itu juga pilih menunya yang biasa. Lo berdua kan yang sok-sokan milih menu paling mahal.”

“Kaga apa-apalah, kali-kali cewek yang bayarin. Kali ini harga diri gue, bakal gue obral, kalo perlu didiskon 70%, asal lo bayarin dulu.”

Pelayan yang masih berada di dekat mereka, menundukkan kepalanya. Berusaha menyembunyikan tawanya. Dewi membuka tasnya lalu mengambil dompet dari dalamnya. Saat membuka dompet, ternyata hanya ada selembar sepuluh ribuan saja di dalamnya.

“Patungan ajalah,” ujar Dewi. Dia mengeluarkan lembaran terakhir di dompetnya lalu meletakkan di atas meja.

“Gue cuma punya segitu,” ujar Dewi.

“Bentar.”

Roxas merogoh saku celananya, lalu mengeluarkan sisa-sisa uang yang dimilikinya. Satu lembar seribuan dan beberapa keping uang lima ratusan. Micky juga melakukan hal yang sama, diletakkannya dua lembar dua ribuan yang terdapat solasi di atasnya.

“Buset tuh duit abis kecelakaan? Pake diplester segala,” celetuk Roxas.

Kali ini sang pelayan tak bisa menahan tawanya lagi. Melihat uang di atas meja plus celetukan Roxas, pelayan wanita itu akhirnya terkikik juga. Tanpa mempedulikan tawa wanita itu, Roxas sibuk menghitung jumlah uang yang terkumpul.

“Semuanya ada tiga belas ribu lima ratus. Buset masih banyak kurangnya, gimana nih.”

“Ada apa ini?”

Krishna muncul di tengah-tengah kepanikan Roxas dan yang lainnya. Dia mendekati meja di mana ketiga murid temannya itu berada. Matanya melirik uang yang ada di atas meja lalu melihat pada semuanya dengan wajah tanpa ekspresi.

“Ada apa?” ulangnya lagi.

“Begini, om. Eung.. emangnya pak Adrian ngga bayarin makanan kita?” tanya Roxas memberanikan diri.

“Tadi pak Adrian yang ngajak makan di sini,” sambung Micky.

“Tadi dia buru-buru pergi karena masih ada urusan. Dan sepertinya dia lupa untuk membayar tagihan.”

“Terus gimana dong, om. Uang kita ngga cukup,” Roxas menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal.

“Begini saja. Kebetulan hari ini café sedang ramai. Kalian bantu staf saya saja di dapur.”

“Maksudnya om?”

“Ayo ikut saya.”

Krishna berjalan mendahului ketiganya. Dengan pasrah Dewi, Roxas dan Micky mengikuti langkah pria itu. Sebelum pergi, Roxas mengambil uang yang ada di meja lalu memasukkannya ke dalam kantong celana.

“Kamu.. siapa namamu tadi?” Krishna melihat pada Dewi.

“Dewi, om.”

“Ah.. ya, Dewi. Tolong kamu cuci semua perabotan kotor di sana.”

Mata Dewi mengikuti arah telunjuk Krishna. Beberapa piring, gelas dan peralatan dapur lainnya nampak menumpuk di tempat cuci piring. Dewi menaruh tasnya ke kursi yang ada di sana lalu menuju tempat cuci piring. Dia menggulung sedikit lengan kemeja sekolahnya sebelum mulai mencuci.

“Dan kamu, bersihkan semua sampah yang ada di dapur ini. Masukkan ke dalam plastik sampah lalu buang ke tempat sampah di dekat pintu belakang. Ingat, pisahkan sampah organik dan non organik,” ujar Krishna pada Micky.

“Siap, om.”

“Kamu, bantu bereskan meja-meja di depan. Bawa piring dan gelas kotor, berikan pada Dewi. Lalu sapu dan pel dapur ini sampai bersih.”

“Iya, om,” jawab Roxas.

Tanpa menunggu perintah datang dua kali, Roxas dan Micky segera melakukan apa yang diperintahkan pada mereka. Krishna menarik salah satu kursi yang ada di dapur. Kemudian duduk sambil mengawasi ketiganya. Senyumnya mengembang mengingat percakapannya dengan Adrian beberapa saat sebelum temannya itu pamit pulang.

“Aku masih ada urusan, jadi kayanya harus pergi sekarang. Aku titip anak-anak dan mau minta tolong juga.”

“Soal apa?”

“Bilang sama ketiga muridku kalau aku belum bayar tagihannya. Minta mereka yang bayar. Kalau perlu naikkan harganya dua kali lipat. Sebagai bayarannya, minta mereka bekerja membantu di café.”

“Bagaimana kalau mereka bisa membayar?”

“Tidak mungkin, aku jamin mereka ngga akan sanggup bayar.”

“Ok.. kejam banget kamu. Masih dendam sama mereka?”

“Bukan dendam, hanya memberi pelajaran saja. Mereka itu murid-murid yang memiliki energi lebih, jadi aku hanya memberikan penyaluran yang tepat saja untuk mereka,” Adrian tertawa setelahnya, begitu pula dengan Krishna.

Lamunan Krishna buyar ketika mendengar suara Dewi yang tengah memarahi Roxas. Pemuda itu hampir saja menjatuhkan gelas dan piring yang baru saja dicuci oleh Dewi. Diam-diam Krishna mengambil foto mereka lalu mengirimkannya pada Adrian.

Setelah setengah jam lebih berjibaku dengan pekerjaan, akhirnya ketiga murid itu selesai juga menuntaskan kewajibannya. Krishna memperbolehkan ketiganya pulang tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

“Rox.. balikin duit gue,” pinta Micky begitu mereka keluar dari cafe.

“Duit gue juga,” timpal Dewi.

“Soal duit aja inget mulu.”

Roxas merogoh saku celananya lalu mengembalikan uang Micky dan Dewi. Kemudian pemuda itu berjalan menuju motornya, Dewi dan Micky mengekor di belakangnya.

“Lo ngapain ngikutin gue?” tanya Roxas pada Micky.

“Ya mau nebeng, lah.”

“Balik sendiri. Gue balik ama Dewi.”

Dewi menjulurkan lidahnya pada Micky. Dengan cepat gadis itu mengenakan helmnya lalu naik ke atas motor. Tangannya melambai pada Micky ketika motor yang ditunggangi Roxas melaju pergi.

Micky hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Saat akan keluar dari area parkir, matanya menangkap sebuah pick up yang baru saja mengantarkan bahan makanan ke café. Bergegas dia mendekati mobil tersebut lalu menemui sang supir.

“Mang.. ini pulang arahnya ke mana?” tanya Micky.

“Ke Ciroyom.”

“Aku nebeng ya, mang. Sampe Cibadak aja.”

“Ya udah. Naik di belakang aja.”

“Siap bang, nuhun.”

Micky melemparkan tas ke bak belakang kemudian naik ke atasnya. Dia menyenderkan punggungnya seraya memejamkan mata. Tubuhnya lumayan lelah seharian ini tak berhenti melakukan pekerjaan yang cukup menguras tenaga.

🌸🌸🌸

Yang nanya visual Dewi dan Roxas sudah ada di awal bab ya.

Terpopuler

Comments

Inooy

Inooy

main2 sama biawak,,kena kan kaliaaan??
udh mah tadi cape ngedorong motor bolak balik, ngeberesin buku d perpustakaan..skarang d tambah d cafe hrs bayar sendiri,,tadi siapa tuh yg makan nya paling banyaaak?? siap2 cuci piring d dapur..🤣🤣🤣
ngakak aq, ternyata guru nya lebih cerdik d banding siswa nyaa 😂😂

2024-12-11

1

Inooy

Inooy

huahahaha..d obral,,d obral!!! harga diri d obral..diskon 70% ajah,,ayo ayooo siapa yg mauu!!! 🤣🤣

siapa lg yg mo harga diri kamu?? 😅🤦‍♀️

2024-12-11

1

Ahmad Sahwina08

Ahmad Sahwina08

tuh guru jail jg ya otak 'a🤣🤣🤣🤣

2025-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 The Secret Revealed
3 Percobaan Sabotase
4 Boomerang
5 Kenyang Dahulu, Pening Kemudian
6 Bromance
7 IPS 3
8 Hukuman
9 Pertemuan Pertama
10 Apes dotcom
11 Taruhan
12 Apes Jilid 2
13 Maju Tak Gentar
14 Trio Kwak Kwak
15 Hukuman Lagi
16 Gadis Istimewa
17 Band Dadakan
18 Razia dan Helm
19 Harapan Herman
20 Ultah Dewi
21 Hero
22 Ikhlas
23 Bujukan Adrian
24 Adrian's Style
25 Dewi is Back
26 Sabeum Galak
27 Aditya's Style
28 Kegombalan Hakiki
29 Para Pemuja Adrian
30 Anger
31 Calon Adik Ipar
32 Kencan
33 Ibu Negara
34 Konser Dadakan
35 Tamu Tak Diundang
36 Robot Gedeg
37 Makan Malam
38 Poor Roxas
39 Rejeki Aep
40 Hari Kelulusan
41 Ngadadak Band
42 Woyo Woyo
43 Nyaman
44 Jangan Panggil Bapak
45 I Love You
46 Dokter Cerewet
47 Maribaya We're Coming
48 Imagination
49 Kemesraan
50 Aa
51 Lieur Deui Wae
52 Mencari Sebuah Jawaban
53 Rindu Itu Berat
54 Enchanting Roxas
55 Bule Omesh
56 Reuni Dadakan web
57 Bimbang
58 Sate Bandeng
59 Sanghyang Nyebelin
60 One Fine Day
61 Best Brother
62 Menunggumu
63 Ego
64 Jomblo
65 Mimpi Terindah
66 Mundur Teratur
67 Encounter
68 Mulai Dari Nol
69 Tiga Hati, Tiga Luka
70 Durian Runtuh
71 Healing
72 Merana
73 Menghapus Jejakmu
74 Kuliah Pertama
75 Cemburu Menguras Hati
76 Dewi vs Adrian
77 Kesempatan Kedua
78 Sakit Tak Berdarah
79 Insiden
80 Harap-harap cemas
81 Orang Ketiga
82 Tante Pipit
83 Dan Terjadi Lagi...
84 Solusi
85 Yess
86 Orox
87 Bule Udik
88 Berdamai
89 Pemujamu
90 Kanker
91 Buat Dewi Tersenyum
92 Kehilangan Lagi
93 Ayo Kita Nikah
94 Tegar
95 Serangan Dewi Mantili
96 Totalitas Akting
97 Lamaran
98 Prahara Restu
99 Satu Rasa Cinta
100 Kisruh
101 Calon Berondong
102 Dibayar Tunai!
103 Pengantin Unyu
104 Pacaran
105 Kembalinya Masa Lalu
106 Wafer Rasa Vanila
107 Kabar Bahagia
108 Just Pipit
109 Dua Lelaki
110 Suami Pengganti
111 Tamu Istimewa
112 Pengabdian Masyarakat
113 Martabak Kang Ewok
114 Roxas vs Bayu
115 Mohon Ijin
116 Pasangan Bahagia
117 Bete
118 Inget Ka Mantan
119 Sang Buah Hati
120 Suddenly Married
121 Angka 1
122 Rayuan Maut
123 Suami Idaman
124 Rahasia Terpendam
125 Dissapointed
126 Make You Happy
127 Insiden
128 Tak Akan Ada Cinta Yang Lain
129 Foto Keluarga
130 Crash
131 Wake Up
132 Pergi Tak Kembali
133 Wasiat Adit
134 Rewind
135 Budi oh Budi
136 Rujak Beubeuk
137 Double Personality
138 Insanity
139 Tobat
140 Degupan
141 Still I'm Sure We'll Love Again
142 Mimpi
143 Kotak Pandora
144 Berhenti Berharap
145 Will You Marry Me?
146 Jealousy
147 Janji Suci
148 Penghulu Somplak
149 Senjata Pusaka Bertemu Sarung
150 Rumah Baru
151 Rujak Kangkung
152 Amarah yang Tertinggal
153 Pernikahan Kedua
154 Launching Mini Album
155 Family Time
156 Gibah
157 Menjelang Hari H
158 Para Pasangan Resepsi
159 Barakallah
160 Liburan Keluarga
161 Prahara
162 Gugatan
163 Karma Dibayar Tunai
164 Calon Kakak Ipar
165 Selamat Jalan
166 Roxas Junior
167 Salipan Tajam
168 Nonton Proliga
169 Second Honeymoon
170 Keluarga Bahagia
171 The Way of Happiness
172 Shopping
173 Mario
174 Baby Girl
175 Nikmat Mana Lagi Yang Kau Dustakan?
176 Bonchap : Jodoh Pasti Bertemu
177 Bonchap : Para Pasangan Terakhir
178 Bonchap : Babies
179 Bonchap : Kerinduan
180 Bonchap : Persembahan Istimewa
181 Segitiga
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Prolog
2
The Secret Revealed
3
Percobaan Sabotase
4
Boomerang
5
Kenyang Dahulu, Pening Kemudian
6
Bromance
7
IPS 3
8
Hukuman
9
Pertemuan Pertama
10
Apes dotcom
11
Taruhan
12
Apes Jilid 2
13
Maju Tak Gentar
14
Trio Kwak Kwak
15
Hukuman Lagi
16
Gadis Istimewa
17
Band Dadakan
18
Razia dan Helm
19
Harapan Herman
20
Ultah Dewi
21
Hero
22
Ikhlas
23
Bujukan Adrian
24
Adrian's Style
25
Dewi is Back
26
Sabeum Galak
27
Aditya's Style
28
Kegombalan Hakiki
29
Para Pemuja Adrian
30
Anger
31
Calon Adik Ipar
32
Kencan
33
Ibu Negara
34
Konser Dadakan
35
Tamu Tak Diundang
36
Robot Gedeg
37
Makan Malam
38
Poor Roxas
39
Rejeki Aep
40
Hari Kelulusan
41
Ngadadak Band
42
Woyo Woyo
43
Nyaman
44
Jangan Panggil Bapak
45
I Love You
46
Dokter Cerewet
47
Maribaya We're Coming
48
Imagination
49
Kemesraan
50
Aa
51
Lieur Deui Wae
52
Mencari Sebuah Jawaban
53
Rindu Itu Berat
54
Enchanting Roxas
55
Bule Omesh
56
Reuni Dadakan web
57
Bimbang
58
Sate Bandeng
59
Sanghyang Nyebelin
60
One Fine Day
61
Best Brother
62
Menunggumu
63
Ego
64
Jomblo
65
Mimpi Terindah
66
Mundur Teratur
67
Encounter
68
Mulai Dari Nol
69
Tiga Hati, Tiga Luka
70
Durian Runtuh
71
Healing
72
Merana
73
Menghapus Jejakmu
74
Kuliah Pertama
75
Cemburu Menguras Hati
76
Dewi vs Adrian
77
Kesempatan Kedua
78
Sakit Tak Berdarah
79
Insiden
80
Harap-harap cemas
81
Orang Ketiga
82
Tante Pipit
83
Dan Terjadi Lagi...
84
Solusi
85
Yess
86
Orox
87
Bule Udik
88
Berdamai
89
Pemujamu
90
Kanker
91
Buat Dewi Tersenyum
92
Kehilangan Lagi
93
Ayo Kita Nikah
94
Tegar
95
Serangan Dewi Mantili
96
Totalitas Akting
97
Lamaran
98
Prahara Restu
99
Satu Rasa Cinta
100
Kisruh
101
Calon Berondong
102
Dibayar Tunai!
103
Pengantin Unyu
104
Pacaran
105
Kembalinya Masa Lalu
106
Wafer Rasa Vanila
107
Kabar Bahagia
108
Just Pipit
109
Dua Lelaki
110
Suami Pengganti
111
Tamu Istimewa
112
Pengabdian Masyarakat
113
Martabak Kang Ewok
114
Roxas vs Bayu
115
Mohon Ijin
116
Pasangan Bahagia
117
Bete
118
Inget Ka Mantan
119
Sang Buah Hati
120
Suddenly Married
121
Angka 1
122
Rayuan Maut
123
Suami Idaman
124
Rahasia Terpendam
125
Dissapointed
126
Make You Happy
127
Insiden
128
Tak Akan Ada Cinta Yang Lain
129
Foto Keluarga
130
Crash
131
Wake Up
132
Pergi Tak Kembali
133
Wasiat Adit
134
Rewind
135
Budi oh Budi
136
Rujak Beubeuk
137
Double Personality
138
Insanity
139
Tobat
140
Degupan
141
Still I'm Sure We'll Love Again
142
Mimpi
143
Kotak Pandora
144
Berhenti Berharap
145
Will You Marry Me?
146
Jealousy
147
Janji Suci
148
Penghulu Somplak
149
Senjata Pusaka Bertemu Sarung
150
Rumah Baru
151
Rujak Kangkung
152
Amarah yang Tertinggal
153
Pernikahan Kedua
154
Launching Mini Album
155
Family Time
156
Gibah
157
Menjelang Hari H
158
Para Pasangan Resepsi
159
Barakallah
160
Liburan Keluarga
161
Prahara
162
Gugatan
163
Karma Dibayar Tunai
164
Calon Kakak Ipar
165
Selamat Jalan
166
Roxas Junior
167
Salipan Tajam
168
Nonton Proliga
169
Second Honeymoon
170
Keluarga Bahagia
171
The Way of Happiness
172
Shopping
173
Mario
174
Baby Girl
175
Nikmat Mana Lagi Yang Kau Dustakan?
176
Bonchap : Jodoh Pasti Bertemu
177
Bonchap : Para Pasangan Terakhir
178
Bonchap : Babies
179
Bonchap : Kerinduan
180
Bonchap : Persembahan Istimewa
181
Segitiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!